Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

KELOMPOK KIMIA 1 :
Ketua : Dilly Septiyan (08)
Anggota :
- Alifiyya Atiiqoo Nabiilaa (01)
- Annisa Rahmadhani (03)
- Farid Surya Wardhana (11)
- Intan Nur Aini (13)
- Sabrina Ramdania Anjano (34)

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korosi ?
2. Bagaimanakah proses terjadinya korosi ?
3. Apa sajakah faktor yang menyebabkan terjadinya korosi ?
4. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya korosi ?
5. Apakah dampak yang ditimbulkan dari peristiwa korosi ?
Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki yang disebut perkaratan. Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang
terjadi pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses
elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana
besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi .
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian
mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai
katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan
logam itu.
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS
Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Korosi

1. Konsentrasi H2O dan O2


Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat.
Selain itu, dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan
lebih cepat. Hal ini sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai
medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi.

2. PH
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat,
sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai
dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa.

3. Keberadaan elektrolit
Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan
mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu
menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah
anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode.

4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi
kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.

5. Galvanic coupling
Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak
mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial
yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reaktif
(katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan
tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic
coupling.

Cara Mencegah Terjadinya Korosi


- Menggunakan lapisan pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan H2O dan O2
Contoh lapisan pelindung yang dapat digunakan, antara lain lapisan cat, lapisan
plastik, lapisan oli dan gemuk, dan pelapisan logam lain, seperti Sn, Zn, dan Cr.
Pada pelapisan cat, fungsinya adalah untuk melindungi besi kontak dengan air
dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap
korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan
biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.
Pada pelapisan plastik, plastik dapat mencegah besi kontak dengan air dan
udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.
Pada pelapisan dengan oli dan gemuk, perlu dilakukan pengolesan secara berkala.

Dampak Korosi
Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi diantaranya adalah:
1. Adanya kerugian teknis dan depresiasi
2. Bersifat racun
3. Mudah larut dan bercampur dengan bahan lainnya
4. Menurunnya efisiensi
5. Menurunnya kekuatan konstruksi
6. Apperance yang buruk
7. Karat merupakan polusi dan menambah biaya maintenance

Selain menimbulkan kerugian korosi juga menguntungkan diantaranya adalah adanya


pabrik cat (coating), adanya pekerjaan cathodic protection

Alat dan Bahan Praktikum

Dalam proses praktikum digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
1. 5 gelas plastik
4. Karet gelang

5. Air matang
2. 5 buah paku

6. Air mentah
3. Plastik
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

7. Garam
8. Sabun

9. Minyak makan

A. Cara Kerja

Untuk melakukannya dapat dilakukan dengan cara berikut:


1. Siapkan gelas sebanyak 5 buah
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

2.Beri identitas pada masing-masing gelas

3.Perlakuan untuk setiap paku pada gelas tersebut sebagai berikut :


Gelas 1 : berisi paku dengan air mentah
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

~ Gelas 2 : berisi paku dengan air matang

~ Gelas 3 : berisi paku dengan air sabun

~ Gelas 4 : berisi paku dengan minyak makan


M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

~ Gelas 5 : berisi paku dengan air garam

2. Setelah semua selesai tutup semua gelas dengan rapat menggunakan plastik

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS
3. Kemudian ikat plastik tersebut menggunakan karet gelang

4. Letakkan gelas-gelas tersebut di tempat yang baik (tidak terkena sinar matahari)

5. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi selama 3 hari

HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil
No Identitas gelas Perubahan yang terjadi
1 Gelas berisi air Hari 1 : belum terjadi perubahan
mentah
Hari 2 : terjadi perubahan, mulai timbul korosi pada bagian
bawah paku dan air berubah menjadi kekuningan

Hari 3 : terjadi perubahan, korosi pada paku semakin banyak


dan air berwarna kuning pekat
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS

2 Gelas berisi air Hari 1 : belum terjadi perubahan


matang
Hari 2 : terjadi perubahan, terdapat sedikit korosi yang
timbul pada permukaan paku dan air menjadi
kekuningan

Hari 3 : terjadi perubahan, korosi pada paku mulai banyak


dan
air berwarna semakin kuning

3 Gelas berisi air Hari 1 : belum terjadi perubahan


sabun
Hari 2 : terjadi perubahan, terdapat sedikit korosi pada
permukaan paku

Hari 3 : terjadi perubahan, korosi yang terjadi pada paku


semakin bertambah dan air menjadi agak keruh

4 Gelas berisi Hari 1 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi
minyak makan perubahan warna pada larutan

Hari 2 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi


perubahan warna pada larutan

Hari 3 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi


perubahan warna pada larutan

5 Gelas berisi air Hari 1 : belum terjadi perubahan


garam
Hari 2 : terjadi perubahan, mulai terjadi korosi pada paku dan
terjadi perubahan warna air pada bagian dasar gelas

Hari 3 : terjadi perubahan, karat pada paku semakin banyak


dan
warna air berubah menjadi semakin keruh

Pembahasan
Dari pengamatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut, dapat diketahui bahwa pada
hari pertama semua paku belum/tidak mengalami korosi dan pada hari-hari selanjutnya
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS
barulah korosi mulai muncul pada permukaan paku besi dengan jumlah korosi yang terus
bertambah, serta semakin hari warna air menjadi berubah. Sedangkan pada gelas yang berisi
minyak tidak mengalami korosi.
Pada paku yang mengalami korosi memiliki kecepatan korosi yang berbeda pada setiap
cairan. Berdasarkan kecepatan dan jumlah korosi yang ditimbulkan, dapat ditulis cairan yang
menyebabkan korosi dari yang tercepat adalah :
1. Air garam
2. Air mentah
3. Air matang
4. Air sabun
5. Minyak makan
Pada larutan garam, terdapat kandungan air (H2O) dan kandungan oksigen dalam larutan
yang menyebabkan korosi dan proses korosi yang terjadi dipercepat oleh kandungan NaCl
yang bersifat elektrolit.
Pada air mentah, penyebab terjadinya korosi adalah adanya air yang mengandung oksigen
terlarut sehingga menyebabkan korosi pada paku.
Pada air matang, kurang atau mengalami sedikit korosi disebabkan karena saat
dididihkan, air akan kehilangan kandungan oksigen terlarut dan keadaan gelas tertutup,
sehingga oksigen tidak dapat masuk kedalam gelas dan menyebabkan kekurangan oksigen
dan mengalami korosi yang kurang.
Pada air sabun, awalnya paku hanya mengalami korosi pada bagian ujung-ujungnya saja,
namun semakin lama paku yang berada di dalam rendaman air sabun akan mengalami korosi
secara keseluruhan dan perubahan pada warna air dari hari pertama hingga hari-hari
seterusnya akan terlihat, semua ini disebabkan karena air sabun merupakan larutan yang
bersifat basa.
Pada gelas yang berisi minyak makan tidak mengalami korosi karena minyak makan
tidak mengandung oksigen dan tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara, sehingga paku
dalam keadaan bebas oksigen dan tidak dapat mengalami perkaratan.
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa KOROSI terjadi
karena adanya pengaruh lingkungan terhadap suatu benda, dan adanya beberapa faktor yang
menyebabkan korosi terjadi, adapun faktor itu adalah :
* Udara – O2 : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam bereaksi dengan udara
disekitarnya, jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan
mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe).
* Air – H2O : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air (H2O). Semakin
sering logam (besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami
korosi.
* Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama garam yang merupakan zat yang dapat mempercepat korosi
logam. Sebagai contoh air laut yang mengandung garam dapat memicu terjadinya korosi
pada badan kapal yang terbuat dari logam.
Kesimpulan
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\
KELOMPOK KIMIA 1-REAKSI REDOKS
Dari hasil praktikum tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak
mengalami korosi terjadi pada paku yang dimasukkan ke dalam minyak makan, hal ini bisa
terjadi karena minyak makan tidak mengandung oksigen dan tidak dapat berikatan dengan
oksigen di udara, sehingga paku dalam keadaan bebas oksigen dan tidak dapat mengalami
perkaratan. Dan pada larutan-larutan lainnya, paku akan mengalami korosi.
Kemudian dari praktikum ini dibenarkan bahwa salah satu faktor korosi adalah karena
adanya kontak antara udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat
berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan
oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
Faktor-faktor yang menyebabkan korosi adalah :
● Air
● Oksigen

Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi :


● Elektrolit
● Permukaan Besi

Cara mengatasi korosi adalah :


1. Sacrificial Protection (Pengorbanan Anode)
2. Cromium Plating (Pelapisan Dengan Kromium)
3. Galvanisasi (Pelapisan Dengan Zink)
4. Tin Plating (Pelapisan Dengan Timah)
5. Dibalut Dengan Plastik
6. Melumuri Dengan Oli Atau Minyak
7. Dicat

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
https://www.studiobelajar.com/korosi/
https://dignet.blogspot.com/2018/08/dampak-negatif-dan-pencegahan-karat.html
http://agroteknologi.id/pengertian-penyebab-dan-dampak-dari-korosi/
https://mcnugraha.wordpress.com/2011/05/01/korosi/
M

M
G

O
R

R
P
A

A
F
*
\

Anda mungkin juga menyukai