DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2020-2021 1. Bunga Sepatu
Klasifikasi Tanaman Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Kingdom – Plantae Divisi – Magnoliophyta Kelas – Magnoliopsida Ordo – Malvales Famili – Malvaceae Genus – Hibicus Spesies – Hibicus rosa-sinensis L.
Morfologi Bunga Sepatu
Bunga yang dimilikinya menjadi salah satu ciri khas tersendiri, bahkan bunganya memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman lainnya. Pada umumnya, bunga dari tanaman ini memiliki bentuk yang tunggal dan membentuk seperti terompet, dimana ujungnya akan terlihat meruncing. Bunganya terletak di bagian ketiak daun yang dimilkiki oleh tanaman bunga sepatu. 2. Bunga Telang (Clitoria ternatea) Klasifikasi Bunga Telang Kingdom : Plantae (tumbuhan) Sub kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Fabales Famili : Fabaceae (suku polong-polongan) Genus : Clitoria Spesies : Clitoria ternatea. Morfologi Bunga Telang Bunga telang merupakan bunga majemuk, terbentuk pada ketiak daun, memiliki tangkai silindris, panjangnya kurang lebih 1,5 cm, memiliki kelopak berbentuk corong, mahkota berbentuk kupu-kupu dan berwarna biru, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, kepala sari bulat, tangkai putik silindris, kepala putik bulat (Gambar 1). Buah berbentuk polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, buah yang masih muda berwarna hijau setelah tua berubah warna menjadi hitam (Anonim, 2012). Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea) berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh, tetapi dapat tumbuh di bawah naungan seperti di perkebunan karet dan kelapa. Potensi bunga telang sebagai pakan yang baik karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan juga sangat disukai ternak (Suarna, 2005). 3. Bunga Amarilis (Hippeastrum) Klasifikasi Bunga Amarilis Kerajaan: Plantae Cladus: Angiospermae Cladus: Monokotil Ordo: Asparagales Famili: Amaryllidaceae Subfamili: Amaryllidoideae Genus: Amaryllis L. Species: Amaryllis sp. ‘Ringgo’ L. Morfologi Bunga Amarilis Amaryllis ‘Ringgo’ memiliki habitus yang sama seperti jenis hibrida Amaryllis lainnya. Tanaman berumbi ini memiliki tinggi mencapai 60 cm dan jika dibiarkan di alam bebas dapat tumbuh hingga 80 cm. Amaryllis memiliki daun berbentuk pita lebar berwarna hijau dengan ukuran panjang hingga 50 cm dan lebarnya 3 cm. Umbi Amaryllis berdiameter sekitar 5-10 cm, dari umbi ini akan muncul 1-2 batang Amaryllys yang menyokong 2-12 kuntum bunga berbentuk corong pada ujung batang. Bunga Amaryllis ‘Ringgo’ memiliki tepal berjumlah 6. Tepal terdiri dari 3 sepal (helai kelopak bunga) di rangkaian terluar dan 3 petal (helai mahkota bunga) di bagian dalam. Bentuk sepal dan petal ini tmpak sama. Umumnya helai tepal ini memiliki garis-garis berwarna merah yang muncul dari pangkal-lateral dan memanjang hingga ke ujung. Amaryllis merupakan tanaman yang tumbuh di hutan semak pegunungan dan daerah berpasir. Tanaman berkumpul dalam sebuah rumpun yang rapat. Masing-masing bunga memiliki biji yang berukuran besar dan berat. angin yang kencang akan membantu bunga Amaryllis untuk menjatuhkan bijinya ke tanah sehingga dapat tumbuh menjadi Amaryllis baru. kultivar hibrida baru dari Amaryllis ini makin banyak dikembangkan termasuk jenis Ringgo ini. Tanaman Amaryllis dapat ditanam sebagai tanaman di dalam ruangan, di pekarangan maupun sebagai bunga potong. 4. Bunga Nusa Indah Merah (Mussaenda frondosa)
Klasifikasi Bunga Nusa Indah Merah
Kingdom: Plantea Divisi: Spermatophyta Kelas: Dicotyledoneae Ordo: Rubiales Family: Rubiaceae Genus: Mussaenda Spesies: Mussaenda frondosa Morfologi Bunga Nusa Indah Bunga nusa indah memiliki batang yang tingginya mencapai sekitar 2-5 meter. Berbentuk bulat, memiliki percabangan yanga rapat, permukaan batang yang kasar, berwarna coklat. Bunga nusa indah juga mempunyai daun tunggal, berhadapan, bertangkai bulat, berbulu, panjang panjangnya sekitar 1-3 cm. Berwarna hijau kemerahan,helaian daun benluk oval atau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 8-15 cm, lebar 4-8 cm, permukaan berbulu. Mempunyai susunan bunga majemuk, di ujung cabang atau batang, bentuk malai, kelopak semu bentuk oval, ukuran seperti daun, dasar mahkota bentuk tabung, ujung lepas, 4 helai, warna oranye, permukaan berbulu. Mempunyai biji tunggang, berwarna kuning kecoklatan, dan bijinya berbentuk lanset, kecil, berwarna coklat. Akar dari bunga nusa indah adalah berakar serabut dan berwarna putih kekuningan (Anonim, 2011). 5. Bunga Kembang Kertas (Zinnia elegans Jaqc.)
Klasifikasi Bunga Kembang Kertas
Kingdom : Plantae Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Subfamili : Asteroideae Genus : Zinnia Spesies : Zinnia elegans Jaqc. Morfologi Bunga Kembang Kertas Bunga kembang kertas berbentuk floret dengan diameter bunga hingga mencapai 10 cm. Bentuk bunga terdiri dari disk dan petal yang mana bagian disk terletak di bagian tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Sementara bagian petal terletak di bagian disk yang tersusun menyebar dengan jumlah mulai dai 8–20 dan jumlah tersebut bisa mencapai dua kali hingga tiga kali lipatnya pada tanaman hasil kultivar. Warna pada petal beraneka macam mulai dari putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, ungu kemerahan, namun di alam sering dijumpai dengan warna merah. Bentuk kembang kertas sendiri terdiri dari bentuk tunggal, tumpuk, dan pompom yang didasarkan atas lapisan petal pada bagian disk bunga (Javid et al., 2005; Torres, 1963). Dari semua genus Zinnia, kembang kertas merupakan tanaman ornamental yang sering dikultivasi secara luas sehingga secara ekonomi tanaman ini menjadi menjadi komoditas bunga potong di beberapa negara tertentu (Spooner et al., 1991). Hal ini dikarenakan kembang kertas memiliki variasi bentuk dan warna yang sangat beragam serta memiliki periode berbunga cukup singkat (Saleem et al., 2003; Terry-Lewandowski & Stimart, 1983). 6. Bunga Lipstik Merah (Aeschynanthus lobbiana)
Klasifikasi Bunga Lipstik Merah
Sinonim : Aeschynanthus radicans. Nama lain : bunga lipstik (indonesia) dan lipstic plant (inggris) Famili : Gesneriaceae. Perbanyakan : Setek batang. Media tanam : Perawatan : Penyinaran : semi naungan. Kelembaban : sedang.
Morfologi Bunga Lipstik Merah
Aeschynanthus merupakan tanaman yang memiliki penampilan yang menarik. Pada dasarnya tanaman ini merupakan tanaman liar dan saat ini Aeschynanthus telah tersebar luas ke berbagai penjuru dunia sebagai tanaman hias dan sudah dibudidayakan sejak lama sebagai tanaman indoor yang lebih popular disebut sebagai bunga lipstik. Terdapat sekitar 180 spesies bunga lipstik tersebar di Asia dan tentunya Indonesia. Indonesia merupakan gudang berbagai spesies bunga lipstik dunia, mereka menghuni hutan hujan lembab Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan beberapa pulau lainya. Aeschynanthus merupakan tanaman epifit yang pada umumnya tumbuh menempel dan merambat pada batang pohon pohon besar. Bunga lipstik pada umumnya menyukai kondisi lingkungan dengan kelembapan yang tinggi dengan sedikit cahaya matahari namun beberapa spesies tumbuh dilokasi yang penuh dengan cahaya matahari. Akar tanaman akan menjalar dan menempel dengan kuat pada bagian batang tanaman sedangkan sulur batang akan menjuntai hingga dapat mencapai panjang tiga meter. Daun tanaman Aeschynanthus relatif kecil tergantung pada spesiesnya. Pada umunya bunga lipstik memiliki daun yang oval, bulat maupun sedikit meruncing dengan warna hijau mengkilat karena permukaan daun dilapisi oleh lilin. Bunga tanaman ini memiliki warna yang sangat beragam, mulai dari kuning, jingga, merah, bahkanmerah pekat kehitaman. Aeschynanthus memiliki bunga seperti terompet yang muncul pada ujung sulur batang tanaman. Tanaman ini merupakan tanaman evergreen yang selalu hijau sepanjang tahun dan berbunga sepanjang tahun. Apabila musim bunga telah tiba bunga akan muncul serempak dan semarak dengan warna yang mencolok tergantung disetiap ujung sulur tanaman.
7. Bunga Asoka (Ixora cocinea)
Klasifikasi Bunga Asoka
Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian) Genus : Ixora Spesies : Ixora coccinea L.
Morfologi Bunga Asoka
Tanaman bunga soka memiliki bunga yang bersifat majemuk dan berkelamin dua serta bergerombol. Di sisi lain bunga asoka juga memiliki warna yang sangat indah karena terdiri dari beragam warna. Mulai dari merah, jingga, hingga merah muda mengarah ke warna putih. Tanaman bunga soka memiliki kelopak bunga berbentuk seperti corong. Selain itu adanya kepala sari, menempel pada bagian mahkota bunga dan juga benang sari berjumlah 4. Itulah informasi lengkap mengenai tanaman bunga soka dan juga morfologinya secara jelas. Seperti yang diketahui bahwa tanaman hias yang satu ini memang masih diminati oleh banyak sekali orang. Karena tampilannya yang sangat indah dan juga berbeda. Walaupun sebenarnya tidak ditumbuhkan di sebuah pot, dan lebih kebanyakan ditanam langsung di tanah. Tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa tanaman bunga soka sendiri memiliki penampilan yang menarik.