Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI BUNGA

MK. TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN

Disusun Oleh:
VIRGI PUTRIANA ZAHRA (J1307201039)

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020-2021
1. Bunga Sepatu

Klasifikasi Tanaman Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)


 Kingdom – Plantae
 Divisi – Magnoliophyta
 Kelas – Magnoliopsida
 Ordo – Malvales
 Famili – Malvaceae
 Genus – Hibicus
 Spesies – Hibicus rosa-sinensis L.

Morfologi Bunga Sepatu


Bunga yang dimilikinya menjadi salah satu ciri khas tersendiri, bahkan bunganya
memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman
lainnya.
Pada umumnya, bunga dari tanaman ini memiliki bentuk yang tunggal dan membentuk
seperti terompet, dimana ujungnya akan terlihat meruncing. Bunganya terletak di bagian
ketiak daun yang dimilkiki oleh tanaman bunga sepatu.
2. Bunga Telang (Clitoria ternatea)
Klasifikasi Bunga Telang
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Clitoria
Spesies : Clitoria ternatea.
Morfologi Bunga Telang
Bunga telang merupakan bunga majemuk, terbentuk pada ketiak daun, memiliki
tangkai silindris, panjangnya kurang lebih 1,5 cm, memiliki kelopak berbentuk corong,
mahkota berbentuk kupu-kupu dan berwarna biru, tangkai benang sari berlekatan membentuk
tabung, kepala sari bulat, tangkai putik silindris, kepala putik bulat (Gambar 1). Buah
berbentuk polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, buah yang masih muda berwarna
hijau setelah tua berubah warna menjadi hitam (Anonim, 2012). Tanaman bunga telang
(Clitoria ternatea) berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah
tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini tumbuh
subur di bawah sinar matahari penuh, tetapi dapat tumbuh di bawah naungan seperti di
perkebunan karet dan kelapa. Potensi bunga telang sebagai pakan yang baik karena memiliki
nilai nutrisi yang tinggi dan juga sangat disukai ternak (Suarna, 2005).
3. Bunga Amarilis (Hippeastrum)
Klasifikasi Bunga Amarilis
Kerajaan: Plantae
Cladus: Angiospermae
Cladus: Monokotil
Ordo: Asparagales
Famili: Amaryllidaceae
Subfamili: Amaryllidoideae
Genus: Amaryllis L.
Species: Amaryllis sp. ‘Ringgo’ L.
Morfologi Bunga Amarilis
Amaryllis ‘Ringgo’ memiliki habitus yang sama seperti jenis hibrida Amaryllis
lainnya. Tanaman berumbi ini memiliki tinggi mencapai 60 cm dan jika dibiarkan di alam
bebas dapat tumbuh hingga 80 cm. Amaryllis memiliki daun berbentuk pita lebar berwarna
hijau dengan ukuran panjang hingga 50 cm dan lebarnya 3 cm. Umbi Amaryllis berdiameter
sekitar 5-10 cm, dari umbi ini akan muncul 1-2 batang Amaryllys yang menyokong 2-12
kuntum bunga berbentuk corong pada ujung batang.
Bunga Amaryllis ‘Ringgo’ memiliki tepal berjumlah 6. Tepal terdiri dari 3 sepal
(helai kelopak bunga) di rangkaian terluar dan 3 petal (helai mahkota bunga) di bagian dalam.
Bentuk sepal dan petal ini tmpak sama. Umumnya helai tepal ini memiliki garis-garis
berwarna merah yang muncul dari pangkal-lateral dan memanjang hingga ke ujung.
Amaryllis merupakan tanaman yang tumbuh di hutan semak pegunungan dan daerah berpasir.
Tanaman berkumpul dalam sebuah rumpun yang rapat.
Masing-masing bunga memiliki biji yang berukuran besar dan berat. angin yang kencang
akan membantu bunga Amaryllis untuk menjatuhkan bijinya ke tanah sehingga dapat tumbuh
menjadi Amaryllis baru. kultivar hibrida baru dari Amaryllis ini makin banyak dikembangkan
termasuk jenis Ringgo ini. Tanaman Amaryllis dapat ditanam sebagai tanaman di dalam
ruangan, di pekarangan maupun sebagai bunga potong.
4. Bunga Nusa Indah Merah (Mussaenda frondosa)

Klasifikasi Bunga Nusa Indah Merah


Kingdom: Plantea
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotyledoneae
Ordo: Rubiales
Family: Rubiaceae
Genus: Mussaenda
Spesies: Mussaenda frondosa
Morfologi Bunga Nusa Indah
Bunga nusa indah memiliki batang yang tingginya mencapai sekitar 2-5 meter.
Berbentuk bulat, memiliki percabangan yanga rapat, permukaan batang yang kasar,
berwarna coklat. Bunga nusa indah juga mempunyai daun tunggal, berhadapan, bertangkai
bulat, berbulu, panjang panjangnya sekitar 1-3 cm. Berwarna hijau kemerahan,helaian daun
benluk oval atau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang
8-15 cm, lebar 4-8 cm, permukaan berbulu. Mempunyai susunan bunga majemuk, di ujung
cabang atau batang, bentuk malai, kelopak semu bentuk oval, ukuran seperti daun, dasar
mahkota bentuk tabung, ujung lepas, 4 helai, warna oranye, permukaan berbulu. Mempunyai
biji tunggang, berwarna kuning kecoklatan, dan bijinya berbentuk lanset, kecil, berwarna
coklat. Akar dari bunga nusa indah adalah berakar serabut dan berwarna putih kekuningan
(Anonim, 2011).
5. Bunga Kembang Kertas (Zinnia elegans Jaqc.)

Klasifikasi Bunga Kembang Kertas


Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Subfamili : Asteroideae
Genus : Zinnia
Spesies : Zinnia elegans Jaqc.
Morfologi Bunga Kembang Kertas
Bunga kembang kertas berbentuk floret dengan diameter bunga hingga mencapai 10
cm. Bentuk bunga terdiri dari disk dan petal yang mana bagian disk terletak di bagian tengah
dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Sementara bagian petal terletak di bagian
disk yang tersusun menyebar dengan jumlah mulai dai 8–20 dan jumlah tersebut bisa
mencapai dua kali hingga tiga kali lipatnya pada tanaman hasil kultivar. Warna pada petal
beraneka macam mulai dari putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, ungu kemerahan,
namun di alam sering dijumpai dengan warna merah. Bentuk kembang kertas sendiri terdiri
dari bentuk tunggal, tumpuk, dan pompom yang didasarkan atas lapisan petal pada bagian
disk bunga (Javid et al., 2005; Torres, 1963).
Dari semua genus Zinnia, kembang kertas merupakan tanaman ornamental yang
sering dikultivasi secara luas sehingga secara ekonomi tanaman ini menjadi menjadi
komoditas bunga potong di beberapa negara tertentu (Spooner et al., 1991). Hal ini
dikarenakan kembang kertas memiliki variasi bentuk dan warna yang sangat beragam serta
memiliki periode berbunga cukup singkat (Saleem et al., 2003; Terry-Lewandowski &
Stimart, 1983).
6. Bunga Lipstik Merah (Aeschynanthus lobbiana)

Klasifikasi Bunga Lipstik Merah


Sinonim : Aeschynanthus radicans.
Nama lain : bunga lipstik (indonesia) dan lipstic plant (inggris)
Famili : Gesneriaceae.
Perbanyakan : Setek batang.
Media tanam :
Perawatan :
Penyinaran : semi naungan.
Kelembaban : sedang.

Morfologi Bunga Lipstik Merah


Aeschynanthus merupakan tanaman yang memiliki penampilan yang menarik. Pada
dasarnya tanaman ini merupakan tanaman liar dan saat ini Aeschynanthus telah tersebar luas
ke berbagai penjuru dunia sebagai tanaman hias dan sudah dibudidayakan sejak lama sebagai
tanaman indoor yang lebih popular disebut sebagai bunga lipstik. Terdapat sekitar 180
spesies bunga lipstik tersebar di Asia dan tentunya Indonesia. Indonesia merupakan gudang
berbagai spesies bunga lipstik dunia, mereka menghuni hutan hujan lembab Pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan dan beberapa pulau lainya. Aeschynanthus merupakan tanaman epifit yang
pada umumnya tumbuh menempel dan merambat pada batang pohon pohon besar.
Bunga lipstik pada umumnya menyukai kondisi lingkungan dengan kelembapan yang tinggi
dengan sedikit cahaya matahari namun beberapa spesies tumbuh dilokasi yang penuh dengan
cahaya matahari. Akar tanaman akan menjalar dan menempel dengan kuat pada bagian
batang tanaman sedangkan sulur batang akan menjuntai hingga dapat mencapai panjang tiga
meter. Daun tanaman Aeschynanthus relatif kecil tergantung pada spesiesnya. Pada umunya
bunga lipstik memiliki daun yang oval, bulat maupun sedikit meruncing dengan warna hijau
mengkilat karena permukaan daun dilapisi oleh lilin.
Bunga tanaman ini memiliki warna yang sangat beragam, mulai dari kuning, jingga,
merah, bahkanmerah pekat kehitaman. Aeschynanthus memiliki bunga seperti terompet yang
muncul pada ujung sulur batang tanaman. Tanaman ini merupakan tanaman evergreen yang
selalu hijau sepanjang tahun dan berbunga sepanjang tahun. Apabila musim bunga telah tiba
bunga akan muncul serempak dan semarak dengan warna yang mencolok tergantung disetiap
ujung sulur tanaman.

7. Bunga Asoka (Ixora cocinea)

Klasifikasi Bunga Asoka


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus : Ixora
Spesies : Ixora coccinea L.

Morfologi Bunga Asoka


Tanaman bunga soka memiliki bunga yang bersifat majemuk dan berkelamin dua
serta bergerombol. Di sisi lain bunga asoka juga memiliki warna yang sangat indah karena
terdiri dari beragam warna.
Mulai dari merah, jingga, hingga merah muda mengarah ke warna putih. Tanaman
bunga soka memiliki kelopak bunga berbentuk seperti corong. Selain itu adanya kepala sari,
menempel pada bagian mahkota bunga dan juga benang sari berjumlah 4.
Itulah informasi lengkap mengenai tanaman bunga soka dan juga morfologinya secara
jelas. Seperti yang diketahui bahwa tanaman hias yang satu ini memang masih diminati oleh
banyak sekali orang. Karena tampilannya yang sangat indah dan juga berbeda.
Walaupun sebenarnya tidak ditumbuhkan di sebuah pot, dan lebih kebanyakan
ditanam langsung di tanah. Tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa
tanaman bunga soka sendiri memiliki penampilan yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai