Anda di halaman 1dari 3

A.

  PENGERTIAN ANALISIS ELEKTROGRAVIMETRI


Elektrogravimetri adalah metode analisis yang didasarkan pada pengendapan zat dengan
menggunakan listrik . Atau elektrogravimetri adalah metode penentuan kadar ion/unsur
berdasarkan hasil penimbangan berat zat yang mengendap pada salah satu elektroda pada reaksi
elektrolisis terhadap larutan cuplikan/ metode yang menggunakan pemisahan dan pengukuran
ion dari sampel, biasanya dari logam. Dalam proses ini sampel larutan dilakukan melalui
elektrolisis. Reduksi elektrokimia menyebabkan pengendapan pada katoda. Hasil pada katoda
ditimbang sebelum dan setelah percobaan, dan perbedan dapat digunakan dengan menghitung
persentase dari sampel dalam larutan. Pada reaksi elektrolisis ini, energi listrik akan diubah
menjadi reaksi kimia. Reaksi yang terjadi pada elektrolisis bergantung pada sumber arus searah,
jenis elektroda, dan larutan elektrolit.
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis elektrogravimetri:
 Sel volta (galvani) dan sel elektrolisis adalah suatu sel terdiri dari dua elektroda dan satu atau
lebih larutan dalam wadah yang sesuai. Jika sel inti dapat memberi energi listrik kepada suatu
sistem-luar (eksternal), ia disebut sel volta atau galvani.
 Sel elektrolisis adalah energi kimia diubah menjadi energi listrik, tetapi sebagian dari energi itu
terbuang menjadi kalor (panas). Jika energi listrik itu diberikan dari suatu sumber luar sel
dinamakan sel elektrolisis. Dan hukum-hukum faraday menjelaskan perubahan utama pada
elektroda-elektroda. Suatu sel tertentu dapat berfungsi sesaat sebagai sel galvani dan pada saat
lain sebagai elektrolisis.
Contoh : akumulator, timbal atau aki.
                      Gambar. Alat Elektrogravimetri
 
B.       PRINSIP DASAR ANALISIS ELEKTROGRAVIMETRI
Analisis secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel elektrolisis yang dilakukan
selama waktu tertentu hingga proses reduksi atau oksidasi berlangsung sempurna. Proses ini
menghasilkan suatu produk tunggal dengan komposisi tertentu . produk yang diendapkan pada
suatu elektroda ditimbang sebagai deposit.  Cara pengendapan (elektrodaposisi ) mengikuti
hukum faraday dan hukum ohm.
Hukum Faraday menyatakan:
1.    Jumlah zat yang dihasilkan pada suatu elektroda proporsional dengan kuantitas kelistrikan yang
melewati larutan.
2.    Jumlah zat yang berbeda yang terendapkan atau terbentuk oleh jumlah listrik yang sama
proporsional dengan ekivalensi zat tersebut.
Hukum Ohm menyatakan:
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tiga besaran arus, daya dorong listrik, dan tahanan,
bahwa arus  I yang mengalir berbanding lurus dengan daya dorong listrik E dan berbanding
terbalik dengan tahanan R .
Pada umumnya terdapat tiga macam kondisi yang dapat diterapkan pada suatu sel
elektrolisis, yaitu:
a.    Elektrolisis dilakukan pada suatu harga potensial luar yang digunakan (Eapp) pada harga yang
tetap.
b.    Elektrolisis dilakukan pada suatu harga arus yang tetap.
c.    Elektrolisis dilakukan dengan mempertahankan potensial salah satu elektrodenya (elektrode
kerja) pada suatu harga tetap.
Apabila arus listrik mengalir ke dalam suatu sel elektrokimia, keseluruhan potensialnya
dapat dipengaruhi oleh 3 fenomena lain yang timbul, yaitu dengan adanya potensial ohmik,
polarisasi konsentrasi dan polarisasi kinetik. Potensial ohmik ini disebut juga sebagai potensial
jatuh dimana harga dari potensial ohmik ini sebesar IR. Potensial ohmik ini dapat terjadi baik
pada sel galvani maupun pada sel elektrolisis. Pengaruh dari potensial ohmik ini adalah dapat
memperbesar potensial yang diperlukan untuk menggerakkan suatu sel elektrolisis dan
sebaliknya dapat memperkecil potensial yang terukur pada suatu sel galvani. Bagaimana pun
potensial ohmik ini selalu dikurangkan terhadap potensial teoritis dari suatu sel:
Esel = Ekatode – Eanode – IR
Dalam bentuk yang biasa, elektrogravimetri melibatkan pelapisan suatu logam pada
katoda platinum yang telah ditimbang dam kemudian penimbangan kembali untuk menetapkan
kuantitas logam itu. Misalnya, tembaga dilarutkan dalam asam nitrat, katoda yang digunakan
yaitu kasa platinum yang telah dibersihkan dalam asam nitrat, dibilas, dikeringkan dalam oven,
dan ditimbang, kemudian dicelupkan kedalam larutan dan dibuat hubungan listrik dengan
menggunakan sejenis jepitan. Voltase luar dinaikkan sampai ampermeter menunjukkan suatu
arus dan katoda tampak kemerahan (dari tembaga). Akan tampak gelembung yang timbul dari
anoda. Pada akhir elektrolisis, katoda diambil dari larutan, sementara voltase luar masih
dikenakan (untuk mencegah melarutnya kembali lapisan tembaga itu oleh kerja pada sel
galvani). Katoda itu dibilas dengan air suling, kemudian dicelupkan kedalam etanol atau aseton
untuk memudahkan pengeringan, dikeringkan dengan cepat dalam oven untuk menghindari
oksidasi pada permukaan tembaga dan akhirnya didinginkan dan ditimbang sehingga logam yang
akan dipisahkan dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai