Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : C0219354
D. Sentralisasi vs Desentralisasi
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi.
Hambatan sentralisasi :
Hanya memperhatikan struktur formal.
Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada
anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan
keputusan.
Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
Keputusan komprehensif yang akan diambil.
Penghematan dan lebih efektif
E. Dimensi Struktur
Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan
menggunakan tiga parameter yang telah di jelaskan di atas.
F. Model Desain Organisasi
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan
suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
a. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan
kepercayaan.
b. Desain Organisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan
kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
Tiga Komponen yang terdapat pada kompleksitas suatu organisasi antara lain:
a. Kompleksitas
Kompleksitas mengacu pada sejauh mana pekerjaan dalam
organisasidispesialisasikan.
Difrensiasi Horizontal
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi dimana tingkat difrensiasi antara
unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang
mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan serta pelatihannya
Difrensiasi Vertikal
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi yang merujuk pada kedalaman
struktur.
Difrensiasi Spasial
Difrensiasi Spasial merupakan difrensiasi yang merujuk pada sejauh mana
lokasi kantor, pabrik, dan personalia yang tersebar secara geografis.
b. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil
manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
c. Formalisasi
Mengacu pada sejauh mana kebijaksanaan, peraturan dan prosedur
ditetapkan secara tertulis. Formalisasi menunjukkan tingginya standardisasi atau
pembakuan tugas-tugas maupun jabatan dalam suatu organisasi.
2.6 Desain organisasi dan perilaku karyawan
A. Desain Struktur Organisasi
Desain struktur organisasi yaitu sebuah proses memilih dan mengelola
aspek-aspek stuktural dan lkultual yang dilakukan oleh para manajer sehingga
organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk
mencapai tujuan bersama.
dapun unsur kunci dalam membangun desain struktur organisasi yang baik
sehingga dapat memotivasi karyawan yaitu,
Pembagian Kerja (Division Of Work)
Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Penentuan Relasi Antar Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy)
B. Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang
dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of
control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi
(Robbins,2003:136).
Bentuk desain organisasi terdiri dari:
1. Organic
2. Mostly Organic
3. Mechanistic
C. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi (PO) adalah bidang ilmu yang mempelajari
dan mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana manusia berperan atau
berperilaku atau bertindak di dalam organisasi (Davis&Newstrom, 1989).
Prediktor- prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi :
Kelompok Kerja
Motivasi
D. Jenjang Kebutuhan Karyawan
Kebutuhan karyawan beserta jenjangnya dapat ditentukan atas dasat
penemyan Abraham H. Maslow, kebutuhan-kebutuhan yang belum tentu
terpenuhi dapat memotifasi perilaku manusia, sedangkan kebutuhan yang sudah
terpenuhi dapat memovasi perilaku manusia, sedangkan kebutuhan yang sudah
terpenuhi tidak akan lama menjadi motifator meskipun dapat muncul kembali
sebagai motivator.