Anda di halaman 1dari 4

NURUL KAMILAH, S.

Pd
PPGDJ KELAS C
18021081010045
BIMBINGAN DAN KONSELING

Contoh Verbatim Sesi Konseling Menggunakan Teknik SFBC

Biodata Konseli
Nama : AN
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Sumedang, 21 Januari 2001
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam

Latar Belakang Konseli


Indikator masalah konseli adalah ingin pindah kelas. Konseli merupakan peserta didik kelas
XI yang sedang merasa sedih karena jadi kurang akrab dengan teman-temannya di
kelas.Termasuk dengan teman dekatnya. Hal ini membuat konslei tidak nyaman dan tiba-tiba
meminta untuk pindah kelas.
KONSELOR/ Tahap Berdasarkan
PERCAKAPAN
KONSELI SFBC
Konseli : Assalamualaikum (konseli masuk ke
ruang BK namun belum juga duduk
konseli tersebut langsung menggerutu
dan mencurahkan isi hatinya kepada
Opening
konselor)
Bu aku sedih. Aku ingin pindah kelas.
Aku ngerasa teman-teman menjadi
beda sama aku.
Konselor : Waalaikumussalam, eh nak
Annisa..coba duduk dulu. Jika kamu
Pengungkapan asas
memang percaya ke ibu, ibu siap
kerahasiaan
mendengarkan cerita kamu. Coba
ceritakan sama ibu apa yang terjadi.
Konseli : Ya gitu aja bu pokoknya aku sebel
Konselor : Ya sebel juga kan harus ada kondisi Pengungkapan asas
: nya. Maksudnya apa yang terjadi keterbukaan
hingga kamu merasa sebal dan sedih
lalu tiba-tiba memutuskan ingin pindah Merefleksikan perasaan
kelas? Coba kamu cerita yang nyaman dan pengalaman konseli
dulu biar jelas apa yang sebenarnya
terjadi. Kamu boleh terbuka sama ibu
insyaaAllah jika memang ibu bisa
membantu ibu akan bantu.
Tadi bilang ada yang beda sama teman-
teman kamu, gimana ceritanya?
Konseli : Dulu selalu satu pendapat gitu, yang
sekarang mah lebih beda-beda. Eh
KONSELOR/ Tahap Berdasarkan
PERCAKAPAN
KONSELI SFBC
gimana ya. Susah lah dijelasinnya
Konselor : Kan beda pendapat juga wajar. Coba
ibu ingin tahu dulu contoh bedanya
gimana? Exception question
Jika beda itu adalah standar yang kamu
berikan artinya orang lain belum tentu
mengatakan itu beda. Kecuali jika
orang lain merasa tidak nyaman juga
berarti memang ada kekeliruan.
Konseli : Keakrabannya bu. Dulu mah semuanya
bener bener akrab, sekarang mah beda
beda gitu. Kaya lebih individual”
“Keliatan mana yang nonjol mana yang
ngga”
Konselor : ok, dari cerita kamu pada dasarnya Melakukan pharaprase
kamu sudah mulai menyadari adanya
perubahan di kelas, kamu merasa ga
kompak lagi, bahkan saling
menonjolkan diri.
Perubahan itu kan wajar ya terjadi di Problem talk -> solution
sekitar kita, nah artinya setiap saat talk
perubahan dapat terjadi , lalu
bagaimana cara kamu menyikapi
perubahan itu?
Konseli : Ya sekarang terima aja lah bu, tapi
tetep we kadang bikin bete bu
Konselor : ok, ibu mengerti cara yang bisa
dilakukan adalah menerima perbedaan, Formula First Session
tapi kalau hanya menerima artinya Task
kamu juga ga harus uring-uringan terus
kan? mungkin butuh waktu, tapi dengan
mencoba solusi lain mungkin akan
membuatmu lebih nyaman.
Konseli : Aku sih menerima aja bu kalau yang
bedanya bukan teman dekat. Tapi kalau
teman dekat juga jadi ikutan beda kan
bikin sedih bu. Untuk sekarang aku
mau coba nerima dulu aja mereka
seperti itu. Mungkin sambil aku inget-
inget barangkali ada yang salah sama
aku bu.
Konselor : Nah, kalau begitu bisa kah dicoba
dilakukan dalam kondisi kelas yang
sekarang dalam waktu dekat ini?
Dengan cara menerima dulu keadaan,
tapi selanjutnya jika hal tersebut masih
menganggu, kamu coba rencanakan lagi
solusi lainnya apa. Sambil tadi kamu
KONSELOR/ Tahap Berdasarkan
PERCAKAPAN
KONSELI SFBC
kan bilang takut ada perilaku kamu
yang bikin mereka berubah.
Konseli : Ok aku coba dulu bu yang solusi
pertama. Untuk solusi berikutnya
mungkin aku bakal nyoba ngobrol sama
temen-temen deket bedanya mereka itu
apakah ada hubungannya dengan
kelakuan aku bu.
Konselor : Dengan kata lain kamu berpikir bahwa
ada kemungkinan apa yang membuat
teman-teman beda itu adalah karena ada
perilakumu yang membuat mereka
menjadi seperti itu? Jika memang benar
adanya apakah kamu siap untuk
merubah siap untuk merubah sikapmu ?
Konseli Siap aja sih bu tapi perilaku yang mana
dulu. Karena aku pikir sikapku baik
baik saja.
Konselor : Baiklah, dari skala 1-10, seberapa Scalling quetsion
yakinkah kamu untuk merubah sikap
seandainya hasil obrolan dengan
temanmu mengarah bahwa sikapmu
yang harus menyesuaikan dengan
keadaan mereka? Dan seberapa yakin
kamu melakukukannya?
Konseli : Kayanya di 7. Saya yakin bisa
ngejalanin hal tadi, Cuma belum berasa
aja dampaknya, jadi dijalanin dulu aja
kayanya bu. Tapi nanti aku mau ketemu
ibu lagi ya bu buat ceritain
perkembangannya.
Konselor : Baik, sudah cukup yakin jika skala nya Feed Back
: 7 tinggal kamu laksanakan dan
beritahukan nanti perkembangannya
seperti apa ya A
Jika masalahmu nanti terpecahkan, apa Magic word
yang kamu lakukan esok hari setelah
semuanya berubah menajdi kembali Pemberian pujian dan
nyaman? harapan
Ibu yakin kamu mampu melakukannya.
Karena ibu tahu waktu di kelas kan
kamu cukup populer, banyak yang
menyukai. Dan saat keadaan kembali
normal ibu berharap kamu dapat
kembali ceria menjalin hubungan sosial
dengan teman di kelas
Konseli Iya bu insyaaAllah kalau keadaan sudah
normal kembali aku akan
KONSELOR/ Tahap Berdasarkan
PERCAKAPAN
KONSELI SFBC
mempertahankan kekompakan dan
komunikasi sama temen-temen. Aku
juga ga akan tiba-tiba minta pindah
kelas lagi karena udah tanggung kan ya
bu di kelas XI ini.
Konselor Nah gitu dong kembali semangat.
Gimana perasaannya setelah
mencurahkan isi hati disini?
Konseli Lega bu rasanya. Aku jadi tau solusi
apa yang harus aku lakukan.
Konselor Alhamdulillah ibu juga ikut senang.
Kesimpulannya untuk saat ini kamu Summary
akan mencoba dulu mengobrol sama
teman-teman sambil intropeksi diri.

Kalau begitu mungkin sesi konseling


hari ini kita cukupkan dulu. Nanti jika Pengakhiran
kamu sudah ngobrol sama teman-
teman, kita akan ketemu lagi untuk
membicarakannya perkembangannya.
Gimana? Kapan kamu siap?
Konseli : Baik bu. insyaaAllah aku akan
secepatnya ngobrol ke temen-temen.
Nanti aku kabarin lagi ke ibu ya bu.
Kalau lusa boleh bu? Jam istirahat
boleh bu?
Konselor Boleh nak, ibu tunggu.
Konseli Aku ke kelas dulu ya bu.
Assalamualaikum?
Konselor : Waalaikumussalam.

Anda mungkin juga menyukai