Anda di halaman 1dari 4

“hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,dan


penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Larangan meninggalkan anak yang lemah


•Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
(Qs. An-Nisa’: 9)

Tantangan Zaman yang merusak dan melemahkan anak

 •Pornografi dan pornoaksi : prostitusi menghantui rumah kita 



 •Kecanduan Games : menghancurkan semangat belajar dan
konsentrasi 

 •Kekerasan di sekolah : menghancurkan mental dan kepribadian 

 •Ideologi&agama yang membahayakan aqidah

 •Narkoba,dll 

Imam Ibnu Qoyyim berkata

•Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya diunia dan
akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan
memfasilitasi syahwat (keinginannya),
sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahka
nnya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzalimi
nya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika
Anda amati kerusakan pada anak-anak, penyebab utamanya adalah ayah.
(Tuhfatul maudud 1/242)

Renungkan…..
Cukupkah membekali  anak hanya dengan kecerdasan  akademis untuk bisa  men
ghadapi semua  tantangan zaman itu…..????????

Kebutuhan anak menghadapi kehidupan


•Karakter atau sikap mental yang kokoh: kemampuan menyelesaikan
masalah, percaya diri, tidak mudah putus asa, mau bekerjasama,
kreatif, berkomunikasi dengan baik,dll
•Kecerdasan emosi
•Keimanan yang kuat dan aqidah yang benar

Karakter dan Life skill dibangun melalui interaksi bersama anak setiap hari
Mari melihat bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam
berinteraksi dengan anak…

Semua anak-anak yang dididik oleh Nabi mampu mengukir kebesaran

Anak-anak di zaman nabi

•Usamah bin Zaid, menjadi panglima pada usia 18 tahun melawan tentara
Romawi dan menang
•Abdullah bin Abbas,sudah disertakan dalam musyawarah urusan yang berat di
usia remaja.menyadarkan 20 ribu khawarij dalam satu majelis.dan
dewasanya menjadi gubernur di bashrah

Setiap Sentuhan Nabi Bagi Anak Bermakna Pendidikan

Bangun karakter anak dengan mencontoh Rasul

1.Memperhatikan tahapan perkembangan anak dalam  mendidik

•“perintahkan anakmu untuk melaksanakan sholat di saat mereka berusia 7


tahun dan pukullah mereka karena sholat-yakni tidak mengerjakannya-di
saat mereka telah berusia 10 tahun”

Fase perkembangan anak

•Lahir-1 tahun : masa membangun kepercayaan


•2-3 tahun : masa membangun kemandirian
•4-5 tahun : masa membangun inisiatif. Aktif dan tegas dalam mengeksplorasi
dunia melalui imajinasi dan pengalaman
•6-12 tahun : masa untuk berkarya tunjukan prestasi. Mengembangkan bakat
dan kemampuan;mencapai kompetensi.
•Umur 12-18 tahun : Masa mengembangkan identitas, menerima diri sendiri,
dan mandiri

2.Menjadi teman dan membangun hubungan yang erat dengan anak


Rasulullah bersabda,“barang siapa memiliki anak, hendaknya ia bermain
dengannya layaknya anak”

Kisah rasul dengan cucunya

•Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjulurkan lidahnya kepada


husain.Husain melihat merahnya lidahnya dan iapun tersenyum
riang karenanya.

•Diriwayatkan dari jabir, ia berkata,”aku menemui Rasulullah


SAW&beliau sedang berjalan dengan 4 kakinya,dan diatas
punggungnya ada hasan dan husain.beliau lalu berkata.”sebaik-
baik onta adalah onta kalian berdua dan sebaik-baik penunggang
adalah kalian berdua”

3.Membangun kemampuan berpikir anak

•Kisah anak muda yang minta ijin berzinah kepada rasul.Cara rasul
menanggapinya membantu anak remaja itu menggunakan pikirannya
untuk mengambil keputusan atas dirinya.
•Penting bagi anak memiliki kemampuan “problem solving”yang baik
agar dapat mmbantunya mengambil keputusan yang tepat dalam
menjalani tantangan hidupnya.

4.Berinteraksilah dengan lembut kepada anak

•Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda,”sesungguhnya,sikap


lembut tidak ada pada sesuatu kecuali pasti membuatnya indah dan
tidak dicabut dari sesuatu kecuali pasti mengeruhkannya”
•Perlakuan kasar kepada anak hanya akan membuat anak bertambah
membangkang atau bahkan membenci orangtuanya.Karenanya
bersikaplah lemah lembut namun tetap tegas kepada anak.

5.Bangun konsep diri positif anak dengan pujian dan menghindari banyak
mencela

•Rasulullah memotivasi Abdullah bin umar di saat Abdullah masih kecil


dengan ucapan beliau,”sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bila ia
sholat di malam hari. Setelah mendengar ucapan Rasulullah
tersebut, Abdullah tidak tidur malam kecuali sedikit.

•Pujian yang baik hendaknya ditujukan kepada perilakunya dan bukan


sekedar memuji orangnya.

•Anas Bin Malik mengungkapkan,”aku telah melayani Rasulullah


selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah mengatakan hal
buruk kepadaku atau mengatakan kepadaku,”mengapa kau
lakukan ini,”atau”mengapa tidak lakukan ini?”

Terlalu banyak celaan dan kritikan akan membuat anak memandang


negatif dirinya dan meruntuhkan rasa percaya dirinya.

6. Keteladanan 
(bimbingan melalui perilaku langsung dihadapan anak)

•Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam melewati seorang anak kecil yang


sedang menguliti kambing.Beliau lalu berkata kepadanya,”menepilah!aku
akan memperlihatkan caranya padamu.”beliau lalu memasukkan
tangannya antara kulit dan darah lalu melepaskan kulitnya dari arah
tersebut sehingga keketiaknya.

KETELADANAN YANG BAIK DIBANGUN MELALUI INTERAKSI


LANGSUNG DENGAN ANAK

Mari bangun karakter anak dengan kisah rasul dan sahabat


Ceritakan kepada anak berbagai kisah
•Kisah yang ada dalam alqur’an dan hadist nabi bersumber dari kisah
nyata dan jauh dari kebohongan.
•Dengan mempelajari kisah,tumbuh kepercayaan anak kepada sejarah
islam serta menumbuhkan gelora semangat kepada islam.

•Kisah kepribadian mulia rasulullah dan sahabat membangun karakter


dalam jiwa anak.

Anda mungkin juga menyukai