Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL UTAMA

Nama : Santi Julia


NIM : 20845047
Kelas : RPL E - F
Mata Uji : Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu : Herdi Mulyana RH, M.Pd
Tahun Akademik : 2020/2021

1. Sebagai bagian dari inovasi, Kurikulum 2013 disusun dengan berorientasi pada
perubahan proses pembelajaran dan proses penilaian . Silahkan saudara paparkan
kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum 2013 tersebut dengan jelas dan lengkap!

Jawab:
Kelebihan Kurikulum 2013
1. Lebih Menekankan Kepada Pendidikan Karakter
2. Memungkinkan Siswa Lebih Aktif, Inovatif dan Kreatif.
3. Lebih Responsif Terhadap Fenomena Sosial yang Ada
4. Proses Penilaian Dilakukan Dari Semua Aspek
5. Lembaga Memperoleh Pendampingan dari Pusat
6. Mendorong Guru untuk Semakin Kreatif Sebagai Fasilitator Pembelajaran
7. Penyediaan Fasilitas Belajar Semakin Efisien

Kekurangan Kurikulum 2013


1. Guru Tidak Dilibatkan dalam Pembuatan Kurikulum 2013
2. Banyak Sekolah yang Masih Menerapkan KBM Konvensional.
3. Banyaknya Guru yang Belum Memiliki Kesiapan Mental
4. Guru Banyak Salah Faham sehingga Kurang Memberikan Penjelasan
5. Dalam Menyusun RPP Guru Kurang Kreatif
6. Materi yang Wajib Dikuasai oleh Siswa Terlalu Banyak
7. Sekolah Kurang Mandiri di dalam Menyikapi Kurikulum yang Ada

2. Menurut UNESCO ada empat level dalam penerapan ICT dalam pembelajaran.
Silahkan saudara jelaskan keempat level tersebut dihubungkan dengan posisi
Indonesia yang masih berada di level Applying!*
Jawab:
1) Emerging; menyadari pentingnya ICT untuk pendidikan
2) Applying; mulai menjadikan ICT sebagai obyek yang harus
dikuasai/dipelajari (learning to use ICT);
3) Integrating; menjadikan ICT sebagai media pembelajaran (using ICT to
learn)
4) Transforming; menjadikan ICT sebagai katalist pembaharuan pembelajaran
Indonesia masih berada pada level ”applying” atau dengan kata lain masih
dalam tahap “Learning to Use ICT”.
3. Model pembelajaran Quantum Learning menggunakan pendekatan TANDUR.
Terangkan dengan sistematis definisi dari istilah tersebut!

TANDUR merupakan singkatan dari enam fase pengajaran yang meliputi


Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
1) T (Tumbuhkan).
Tumbuhkan dalam hal ini mengacu pada fase menumbuhkan minat dengan
memuaskan “Apakah Manfaatnya Bagiku” (AMBAK), dan manfaatnya dalam
kehidupan mereka dengan proses yang semenarik mungkin. Tumbuhkan disini
berperan sangat penting karena fase inilah siswa diajak pergi dari dunianya
menuju dunia kita sebagai pengajar, dan kita antarkan dunia kita ke dalam
dunia mereka, tanpa ada rasa keterpaksaan. Kita sebagai pengajar pada fase
ini dituntut untuk bisa menyiapkan sebuah kejadian menarik yang dapat
mengundang minat siswa untuk membukamata mereka dan menyerahkan
segenap perhatian mereka kepada kita.
2) A (Alami).
Dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa.
Pengalaman belajar ini haruslah dapat mencakup segenap gaya belajarr siswa.
Ketika siswa diberi pengalaman belajar secara langsung, mereka akan terus
dapat mengingatnya karena sistem belajar seperti inilah yang dapat masuk ke
dalam sistem Long Term Memori (memori jangka panjang) mereka Model
pengajaran langung juga memberikan kesempatan siswa belajar dengan
mengamati secara selektif, mengingat, dan menirukan apa yang dimodelkan
gurunya.
3) N (Namai).
Di sini dimaksudkan untuk menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus,
dan strategi sebagai penanda. Kadang, ketika siswa hanya diberikan
penjelasan materi secara intengible tanpa dijelaskan dan diterangkan materi
apa yang mereka dapat, mereka menjadi bungung dan merasa tidak belajar.
Bagian inilah yang digunakan untuk menghindari kejadian tersebut. Catatan-
catatan tentang cara pemilu ditulis di papan tulis dapat digunakan untuk
melaksanakan fase Namai. Beri mereka pengertian tentang fase-fase pemilu
tadi. Beri mereka pengertian tentang penggunaannya, beri mereka contoh
yang banyak tentang aplikasinya.
4) D (Demonstrasikan).
Adalah menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan bahwa
mereka tahu. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan mereka kesempatan
untuk mempraktikkan apa yang telah mereka terima. Fase ini memiliki peranan
yang dominan dan penting dalam pembelajaran. Semakin banyak kita
memberikan kesempatan melakukan (demonstrasi) kepada siswa, semakin
paham pula mereka terhadap materi yang kita berikan.
5) U (Ulangi).
Dilakukan dengan cara me-review secara umum terhadap proses belajar di
kelas. Tidak ada salahnya mengulang lagi secara umum terhadap apa yang
telah kita terangkan. Sebab, bisa jadi ada bbeberapa hal yang dari materi kita
yang tidak atau masih belum dipahami oleh siswa. Setelah semua siswa
mendapatkan giliran untuk mempraktikkan materi, tiba gilirannya bagi kita
untuk menutup pelajaran. Sebelum menutup pelajaran, yakinkanlah diri kita
bahwa semua siswa bisa dan paham terhadap materi tersebut, yaitu dengan
melakukan review materi.
6) R (Rayakan).
Adalah pengakuan terhadap hasil kerja siswa di kelas dalam hal perolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan. Rayakan dapat dilakukan dalam bentuk
pujian, memberikan hadiah atau tepuk tangan. Pujian sangat penting
keberadaannya dalam proses belajar mengajar. Dr. Sylvia Rimm menyebutkan
bahwa pujian merupakan komunikator nilai-nilai orang dewasa efektif dan
menjadi alat yang amat penting bagi orangtua (guru) untuk membimbing anak-
anak (siswa). Kesenangan orangtua yang dinyatakan merupakan motivasi awal
yang paling kuat

4. Sebutkan lima alasan yang mendasari dilaksanakannya model pembelajaran kelas


rangkap di SD ?

Alasan dengan menggunakan model berbagai tingkatan umur ini multiage


grouping ini adalah;

1. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar tanpa rasa takut dan
salah.
2. Siswa disediakan kegiatan dengan berbagai jenis.
3. Dengan model ini memungkinkan anak dapat belajar tentang aspek sosial,
pemahaman tentang diri dan orang lain, kepercayaan diri dan konsep diri,
partisipasi anak dalam kelompok, pada akhirnya dapat meningkatkan
hubungan sosial dan pertemanan.
4. Tidak ada titik signifikansi antara kelompok umur.
5. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan

5. Mengapa model pembelajaran terpadu/tematik sangat cocok diterapkan dalam


kegiatan pembelajaran di SD?
Penerapan kurikulum tematik integratif membutuhkan kesiapan pemangku
kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Venville
(2009:4) mengidentifikasi hambatan dalam penerapan kurikulum tematik integratif
yaitu : faktor guru yaitu pengetahuan dan kualifikasi materi pelajaran/subject matter,
pengetahuan isi pedagogigal, kepercayaan tentang dan pengalaman sekolah,
sebagaimana praktik pembelajaran selama ini; dan faktor kontekstual yaitu
kebijakan administratif, panduan kurikulum, proses penilaian dan pelaporan, dan
tradisi sekolah. Kesuksesan penerapan kurikulum tematik integratif ditentukan oleh
kesiapan dalam mengeliminir hambatan tersebut.

Langkah dalam mengelimir hambatan dari faktor guru secara umum dilakukan
dengan menyusun program peningkatan kompetensi secara terstruktur. Pendidikan
dan pelatihan bagi guru menjadi penting maknanya. Materi pendidikan dan pelatihan
secara garis besar terbagi dalam dua kelompok yaitu penguasaan materi ajar, atau
diklat berbasis kompetensi mata pelajaran, dan kecakapan ilmu dan teknologi
pendidikan. Ilmu pendidikan bicara tentang filosofi dan teori pendidikan, teknologi
pendidikan bicara tentang metode, model, strategi, sumber, media, dan lingkungan
pembelajaran.
6. Silahkan jelaskan definisi dari istilah-istilah sistem pembelajaran melalui internet
berikut ini: Web Course, Web Centric Course dan Web Enhaced Course!
1) Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang
mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan
adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan,
ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui
internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
2) Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara
belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan
melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling
melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa
untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa
juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan.
Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang
temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
3) Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet
adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik
dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik
dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut
untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa
mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran,
menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan
dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

7. Kemukakan perbedaan dan persamaan dari model pembelajaran Kolaboratif dan


kooperatif!

Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kolaboratif

Ada keyakinan bahwa para siswa telah


Para siswa menerima latihan keterampilan memiliki keterampilan sosial yang
sosial dalam kelompok kecil. diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran

Aktivitas-aktivitas terstruktur yang


Siswa mengatur dan menegosiasikan
dirancang guru dan masing-masing siswa
usahanya sendiri.
memiliki peran khusus.

Aktivitas tidak dimonitor oleh guru. Ketika


Guru mengamati, mendengarkan dan ada pertanyaan yang ditujukan kepada
melakukan intervensi dalam kelompok jika guru, guru membimbing siswa-siswa
diperlukan. untuk menemukan informasi yang
diperlukan.

Siswa menyerahkan tugas pada akhir Siswa menyimpan draft untuk dilengkapi
pelajaran untuk dievaluasi. pada pekerjaan selanjutnya.

Siswa melakukan asesmen


Guru melakukan asesmen kinerja siswa
kinerja secara individual maupun
secara individual maupun kelompok
kelompok, berdasarkan konsensus
kelompok kecil, kelas (pleno), maupun
pertimbangan masyakat keilmuan pada
umumnya

Anda mungkin juga menyukai