TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 26 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : NP
Tanggal Masuk : 2 juli 2018
Tanggal Pengkajian : 5 juli 2018
Diagnosa Medis : Apendisitis Akut
38
2. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat ini
Keluhan Utama
Saat MRS : Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada perut
39
seperti disayat-sayat, nyeri pada daerah luka dengan skala nyeri
4, nyeri progresif atau menetap.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit lain
sebelumnya.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan baru pertama kali dirawat di rumah sakit.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat alergi seperti
makanan dan obat-obatan.
4) Kebiasaan
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan seperti merokok,
minum kopi,dan mengkonsumsi alkohol.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti
diabetes mellitus, asma, hipertensi dan lain-lain.
e. Riwayat Sosiokultural
Pasien mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya baik.
Genogram :
Tidak dikaji
40
3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Persepsi : Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya
adalah penyakit medis.
Manajemen : Pasien mengatakan apabila sakit, maka akan datang ke
pelayanan kesehatan terdekat untuk berobat.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan seperti biasa dengan 1 porsi habis,
komposisi nasi, daging, sayur dengan frekuensi 3 x 1 perhari. Minum
air putih kurang lebih 5 gelas perhari (1.500 cc).
Saat sakit
Pasien mengatakan makan habis 1/5 porsi, dengan komposisi nasi,
daging, sayur. Pasien puasa dari jam 02.00 untuk persiapan operasi,
dan 8 jam setelah tindakan operasi baru diperbolehkan untuk makan
c. Pola Eleminasi
1) BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAK kurang lebih 4 kali sehari dengan warna
urine kuning, bau khas urine.
Saat sakit
Pasien mengatakan BAK dengan normal, urine yang dikeluarkan
pasien sehari 3 kali dengan warna kuning, bau khas urine.
2) BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan warna feses kuning
kecoklatan, karakteristik lembek, bau khas feses.
Saat sakit
Pasien mengatakan BAB 1 kali dengan warna feses kuning
kecoklatan, konsistensi lembek, bau khas feses.
41
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan √
minum
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0:mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
danalat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas secara mandiri
Saat sakit
Pasien mengatakan untuk sementara belum bisa melakukan
aktivitas sehari-hari saat sebelum sakit dan pasien mengatakan
nyeri pada luka bertambah pada saat bergerak
42
Pasien mengatakan sabar dan kuat dengan keadaannya walaupun
sedang sakit.
Ideal diri
Pasien mengatakan agar cepat sembuh.
Harga diri
Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan kondisi atau
penyakitnya saat ini
Peran
Peran pasien sebagai istri terganggu, karena tidak bisa memenuhi
kebutuhan kekuarganya.
Identitas
Pasien berjenis kelamin perempuan
43
Pasien mengatakan bahwa menganut agama hindu dan selalu
sembahyang
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Pre operasi : baik
Post operasi : kesakitan
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal : 5, Psikomotor : 6, Mata :4
b. Tanda-tanda Vital :
Pre operasi : Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36,6 C TD = 120/80 mmHg,
RR = 20 x/menit
Post operasi : Nadi = 82 x/menit, Suhu = 36,5 C TD = 120/70 mmHg,
RR = 20 x/menit
c. Kepala
Inspeksi : kepala normocepal, persebaran rambut merata, tidak ada
ketombe, tidak ada kerontokan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kepala
d. Mata
Inspeksi : tidak ada kelainan pada mata, sclera anikterik, konjungtiva
ananemis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada mata
e. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pernafasan cuping
hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen, telinga
bersih
g. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada caries pada gigi, tidak ada
pembengkakan pada gusi
h. Leher
44
Inspeksi : tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid, tidak ada
hiperpigmentasi, tidak terlihat adanya pembesaran vena jugularis
j. Abdomen
Pre operasi
Inspeksi : tidak ada pembesaran abdomen yang abnormal, tidak ada lesi,
bentuk simetris
Auskultasi : bising usus terdengar
Palpasi : pada kuadran III terdapat massa
Perkusi : terdengar suara tympani
Post operasi
Inspeksi : ada balutan luka di daerah kuadran kanan bawah
Auskultasi : bising usus berkurang atau lambat
Palpasi : adanya nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : terdengar suara tympani
k. Ekstremitas
45
Atas
Inspeksi : terpasang infus RL di tangan kanan, tidak ada lesi, tidak
ada hiperpigmentasi
Palpasi : turgor kulit elastis, akral teraba hangat, CRT kurang dari 3
detik, kekuatan otot
Bawah
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada hiperpigmentasi
Palpasi : turgor kulit elastis, akaral teraba hangat, CRT kurang dari
3 detik, kekuatan otot
m. Integumen
Post operasi
Inspeksi : kulit sawo matang, terdapat luka post operasi apendiktomi di
kuadran kanan bawah, dengan panjang luka 5cm, kedalaman 1cm, lebar
2cm, warna kemerahan.
46
Parameter Hasil Status Nilai normal
WBC 18,24 10`3/UL 4,60-10,0
NUT 15,23 10`3/UL 2,00-6,00
CYMPH 2,56 10`3/UL 0,60-5,20
MONO 0,44 10`3/UL 0,10-0,60
EO 0,00 10`3/UL 0,00-0,40
BASO 0,01 10`3/UL 40,0-70,0
NEUT % 83,5 % 20,0-70,0
LYMPH % 14,0 % 20,0-40,0
MONO % 2,4 % 1,70-9,30
EO % 0,0 % 0,00-6,00
BASO % 0,1 % 0,00-1,00
RBC 5,68 10`6/UL 3,80-6,50
HGB 13,5 g/dL 11,5-18,0
HCI 40,7 % 37,0-54,0
MCV 71,7 FL 80,0-100
MCH 23,8 Pg 27,0-32,0
MCHC 33,2 g/dL 31,0-36,0
RDW-SD 35,9 FL 37,0-54,0
RDW-CV 13,7 % 11,5-14,5
PLT 331 Pg10`3/UL 150-400
PDW 9,0 FL 15,5-17,1
MPV 8,7 FL 7,80-11,0
P-PLR 15,5 % 13,0-43,0
PCT 0,29 % 0,19-0,36
6. DATA TAMBAHAN
47
-
7. DIAGNOSA MEDIS
Apendisitis akut
8. TERAPI
48
DS : pasien mengatakaan nyeri di Infeksi bakteri Nyeri akut
daerah perut kanan bawah,
nyeri di timbulkan karena
peradangan pada apedisitis,
nyeri terasa seperti di tusuk- Obstruksi lumen appendiks
tusuk, nyeri di rasakan hilang (inflamasi)
timbul.
DO:
Pasien tampak gelisah
Skala nyeri 8 Terhambatnya pengaliran mukus
kesakitan
Distensi jaringan
Apendiksitis
Nyeri akut
Apendisitis
49
DO: pasientampak sering bertanya
Pasien tampak kahwatir Defisit pengetahuan
TD: 120/70 mmHG
RR: 20 ×/ menit
S : 36,5 ˚C
N : 85 ×/ menit
50
luka post operasi, nyeri
bertambah ketika berjalan,
nyeri terasa seperti di sayat- Luka insisi
sayat, nyeri pada daerah luka,
nyeri progresif (menetap)
DO:
terlihat luka pada perut Luka insisi
Resiko infeksi
Post operasi
DO:
51
Pasien terlihat meringis Adanya luka
Pasien terlihat kahwatir jika
bergerak
52
mengeluh nyeri di daerah perut kanan
bawah, nyeri timbul karena ada
gangguan pada apendiksitis nyeri
seperti di tusuk-tusuk, nyeri hilang
timbul, skalanyeri 8
53
tidak adekuatnya pertahanan tubuh
primer di tandai dengan pasien
mengatakan terdapatnya luka post
operasi pada perut, panjang luka 5
cm warna kemerahan
54
2. Tingkat nyeri 2. Pemberian analgesik
a. Nyeri dalam a. Monitor tanda-tanda vital a. Untuk
rentang ringan b. Berikan kebutuhan dan mengetahui
yaitu skala 1- kondisi pasien
aktivitas lain
3
b. Untuk penurunan
b. Tidak ada nyeri
mengerang
dan menangis
c. Ajarkan tentang c. Membatu
c. Tidak ada
ekspresi nyeri penggunaan analgesik, mengendalikan
wajah nyeri
strategi untuk menurunkan
efek samping dalam
pengurangan nyeri
d. Kolaborasi dengan dokter
d. Membantu
untuk menambah dosis, mengurangi nyeri
rute pemberian dalam
prinsip analgesik
55
pasien mengerti b. Berikan informasi penyakitnya
dengan mengenai pemeriksaan b. Agar pasien
penyakitnya diagnostik mengetahui
dengan kriteria c. Mengedukasi pasien tanda pemeriksaan
yang dilakukan
hasil: dan gejala yang harus di
1. pengetahuan: laporkan kepada petugas c. Mencegah
terjadinya
prosedur perawat kesehatan
kondisi buruk
1. Prosedur d. Memperkuat informasi pada pasien
pengobatan yang di berikan dengan
2. Prosedur anggota tim kesehatan
d. Mencegah
penanganan lainnya terjadinya
3. Tujuan penyimpangan
prosedur informasi
4. Langkah-
langkah 2. Pengajaran : prosedur /
prosedur
perawatan a. Mengetahui
a. Kaji pengalaman px tingkat
terkait tindakan yang pengetahuan
pasien
akan di lakukan
56
C. Perencanaan (Post operasi)
No No DX Tujuan dan Intervensi Rasional Nama/
kriteria hasil TTD
1. 1. Setelah di berikan 1. Manajem
asuhan en nyeri a. Untuk
keperawatan a. Kaji nyeri meliputi mengetahui
selama 2×24 jam PQRST tingkat dan
di harapkan nyeri kondisi nyeri
berkurang dengan b. Untuk
kriteria hasil : b. Berikan penurun nyeri menghilangkan
Kontrol nyeri yang optimal dengan ketegangan otot
a. Mengenali posisi yang yaman abdomen
kapan nyeri
terjadi c. Untuk
b. Melaporkan c. Ajarkan penggunaan mengurangi nyeri
nyeri yang tehnik non farmakologi
terkontrol (relaksasi nafas dalam)
c. Melaporkan d. Untuk
perubahan d. Kolaborasi dengan tim mengendalikan
nyeri yang
terhadap kesehatan lainnya untuk
dirasakan
gejala nyeri mengimplementasikan
tindakan penurunan
nyeri
2. tingkat nyeri
a. Nyeri dalam
rentang ringan 2. pemberian analgesik a. mengetahui
yaitu skala 1- kondisi umum
a. Monitor tanda-tanda
3 pasien
vital
b. Tidak ada b. Untuk penurunan
mengerang nyeri
dan menangis b. Berikan kebutuhan dan
57
c. Tidak ada aktivitas lain c. Mengajarkan
ekspresi nyeri c. Ajarkan tentang pasien tentang
pengobatan yang
wajah penggunaan analgesik,
benar
strategi untuk
menurunkan efek
samping dalam
pengurangan nyeri d. Mencegah
penyimpangan
d. Kolaborasi dengan dalam pemberian
dokter untuk obat
menambah dosis, rute
pemberian dalam
prinsip analgesik
58
tanda-tanda infeksi yang tepat c. Agar pasien bisa
dengan kriteria c. Ajarkan pasien dan segera melapor ke
petugas kesehatan
hasil : keluarga mengenai tanda
1. Pemulihan dan gejala infeksi
pembedahan d. Membantu
segera setelah d. Instruksikan pasien untuk mencegah
terjadinya infeksi
operasi minum antibiotik yang di
a. Tidak ada dan observasi suhu tubuh
perdarahan 2. Peraw
b. Pembengkakan atan luka a. Untuk mengetahui
sisi luka a. Monitor karakteristik kelainan pada luka
59
a. Menggunakan ketegangan dan injuri memberikan
postur tubuh pengetahuan
dengan benar d. Kolaborasikan dengan yang berguna
fisioterapis dalam untuk pasien
b. Dapat mengembangkan
melakukan peningkatan mekanika d. Mempercepat
latihan yang tubuh, sesuai indikasi proses
benar penyembuhan
c. Mencegah
kelelahan,
ketegangan
atau injuri
D. IMPLEMENTASI
No Tindakan Keperawatan
Hari/ Tgl/Jam Evaluasi Ttd
Dx
Senin 1. Mengobservasi TTV, DS:
2/07/2018 pasien mengatakan
18.00 wita nyeri pada perut
bagian kanan bawah
DO:
Pasien terlihat
meringis
TD: 120/70 mmHG
60
RR: 20 ×/ menit
S : 36,5 ˚C
N : 85 ×/ menit
61
cukup tegang
DS :
Mengkaji tingkat toleransi pasien
dalam beraktifitas - Pasien mengatakan
2. sulit bergerak karena
nyeri
Mendorong keluarga untuk - Pasien mengatakan
membantu aktifitas pasien yang memerlukan bantuan
2. belum teratasi dalam beraktifitas
DO :
- keluarga pasien
tampak koperatif
dalam membantu
aktifitas pasien
62
Rabu Melakukan injeksi ceftriaxon 1gr per
IV , ketorolax 30mg
4/07/2018 1, 3 DS : -
06:00 Wita DO :
- Pasien telah
mendapatkan terapi
antibiotic dan
analgetik
- alergi (-)
63
14.00 wita 1,3 Ceftriaxon 1 gr DO :
Ketorolak 30mg Pasien sudah
memperoleh terapi
sejara IV
64
DS :
Mengkaji tingkat aktifitas pasien - pasien mengatakan
DO:
- pasien terlihat
melakukan aktifitas
secara mandiri
DS :
65
85x/menit, S : 36,50 C, RR :
20x/menit.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (KIE pasien)
66
Kamis, 5 Juli 2018
2 S : Pasien mengatakan ada luka di daerah
perut bagian bawah
O : Pasien dengan luka kering bersih, tidak
ada rembesan dan tidak ada tanda-tanda
infeksi pada luka, WBC : 18,24
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan kondisi pasien dan lanjutkan
intervensi
3
Kamis, 5 Juli 2018 S : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
sudah berkurang
O : Pasien terlihat tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
67