Anda di halaman 1dari 12

TUGAS : MERANGKUM MATERI TENTANG

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS POPULASI RENTAN YANG MENGALAMI


GANGGUAN JIWA

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH : KEPERAWATAN KOMUNITAS II

DOSEN PENGANPU: Ns .SULISTIYANI M.Kep

DISUSUN OLEH:

 NAMA:MARNI NENABU
 NIM:20170811024043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS CENDRAWASIH

2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS POPULASI RENTAN YANG MENGALAMI
GANGGUAN JIWA

A. Overview Kesehatan Jiwa


Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi individu yang tidak mengalami masalah
gangguan jiwa dan masih memiliki kemampuan secara sosial dan pekerjaan.
Gangguan Jiwa adalah kondisi yang meliputi diagnosa gangguan mental yang
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir, perasaan, atau perilaku terkait stres serta
gangguan fungsi.

B. Faktor Yang mempengaruhi Kesehatan Jiwa

a. Kerentanan biologis dan Genetik


b. Disfungsi fisik akut dan kronis
c. Kondisi Lingkungan
d. Stres

C.Trend dan Isue Kesehatan Jiwa Abad 21

i. Rawat Inap
ii. Rawat Jalan
iii. Berbasis Rumah
iv. Sekolah
v. Program-program berbasis masyarakat bagi individu, keluarga, dan populasi
yang membutuhkan

D. Ancaman peningkatan kondisi Gangguan Jiwa

 Kondisi masyarakat yang rentan, seperti post trauma akibat bencana alam,
wabah penyakit, dll
 Kondisi kemiskinanMasalah biaya
 Akses pelayanan kesehatan jiwa yang terbatas yang berdampak pada
terhambatnya penyebaran informasi secara meluas

E. Definisi Kesehatan Jiwa Masyarakat


Adalah suatu bentuk refleksi dari keseluruhan masyarakat

Kelompok Risiko mengalami gangguan Jiwa:

1. Veteran yang tunawisma


2. Keluarga
3. Anak-anak
4. Lansia

F. Dampak Gangguan Jiwa

i. Menyebabkan kerugian pada diri sendiri


ii. Mempengaruhi hubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja

Hambatan penanganan kasus gangguan jiwa:

a. Akses pelayanan kesehatan Jiwa yang minimal


b. Rendahnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan
c. Risiko tinggi terhadap efek kesehatan yang merugikan

G. Gangguan Jiwa Berat

Adalah diagnosis yang diberikan kepada individu dengan masalah gangguan


kesehatan mental selama jangka waktu 1 tahun terakhir yang disertai dengan perubahan
perilaku, emosional dengan perilaky fungsional sedang, berat, atau ekstrim yang berkaitan
dengan gaya hidup tertentu.

H. Faktor yang mempengaruhi Kesehatan Jiwa

1. Faktor Biologi

2. Faktor Genetik

3. Kelainan struktur dan fungsi otak

4. Faktor Sosial

5. Faktor Lingkungan: Bencana Alam dan Buatan

I.Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat


Upaya Kesehatan yang responsif, menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta
terukur: Penyelenggaraan UKBM, Komunitas peduli Kesehatan Jiwa dan/ atau
NAPZA, Peningkatan pengetahuan masyarakat

J. Pelayanan Kesehatan Mental di Indonesia

Pada tahun 2005 dibentuk Community Mental Health Nursing (CMHN)

CMHN adalah pelayana keperawatan yang komperhensif, holistik, dan paripurna


berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentan terhadap stres maupun dalam masa
pemulihan agar mencegah kekambuhan.

K.Kegiatan CMHN

1. Deteksi Dini

2. Pendidikan Kesehatan Jiwa

3. Terapi aktivitas bagi pasien gangguan jiwa mandiri

4. Rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa mandiri

5. Askep bagi keluarga ODGJ

6. Rujukan
A.IDENTITAS LEMBAGA

Inisial : TN G
Alamat : PERUM ORGANDA
Umur : 41 tahun
Pendidikan : Wiraswasta
Suku/Bahasa : kupag/Indonesia
Agama : kristen
Informan : UST
Tanggal masuk RS : 30-9-2013
Tanggal Pengkajian : 25-04-2020
Nomor Register :

IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB

Identitas Penaggungjawab
Nama : TN.I
Alamat : Abepura
Umur : 37 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bahasa : Kupang / Indonesia
Hubungan dengan klien : Kakak
B. ALASAN MASUK
Klien masuk kembali ke panti rehabilitasi Aula Pertama pada tanggal 30-09-2013 dengan keluhan
mengamuk membahagiakan orang lain, klien sulit tidur, ngomong sendiri, ketawa sendiri, klien sering
mengamuk tanpa sebab, klien mendengar suara-suara dan muncul gejala wahama.
C.FAKTOR PERIODESASI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) Ya (  ) Tidak
Sebelum dibawa ke panti rehabibilitasi klien sudah mengalami gangguan jiwa dan
belum pernah berobat ke dokter / RS
2. Pengobatan sebelumnya : ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) tidak berhasil
Klien belum pernah mengalami pengobatan gangguan jiwa
Masalah keperawatan : -
3. Penganiayaan : Pelaku/Usia Korban / Usia Saksi Usia
 Aniaya fisik Kekerasan dalam keluarga
 Aniaya seksual Tindakan kriminal
 Penolakan
Jelaskan : klien tidak pernah mengalami penganiayaan tetapi klien sebagai pelaku
penganiyaan, klien sering marah, gelisah dan membahagiakan orang lain.
Masalah keperawatan : RPK
4. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) Ya ( ) Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan
.......................... ...................... ..................................
Dalam keluarga klien, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Klien mengatakan pernah gagal dalam pekerjaannya, klien mengatakan pernah
dibohongi oleh temannya dan mengalami kesulitan dalam pekerjaannya.
Klien merasa sedih dan kecewa, klien merasa malu, karena pernah gagal.
Masalah Keperawatan : RPK
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital TD : 1w/80 N:80 S : 4.6 P:20
2. Ukur TB : 172 BB : 58 ( ) Turun ( ) Naik
3. Keluhhan Fisik ( ) Ya ( ) Tidak
Jelaskan : Bentuk kepala Simetris, kulit kepala cukup bersih

D. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket.
X : MENINGGAL
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: MENINGGAL

Jelaskan :
Klien anak ke 3 dari 6 bersaudara, ayah klien sudah meninggal komunikasi keluarga
kurang terima keluarga tidak membawa klien ke RSJ sejak 10 tahun klien menderita
gangguan jiwa
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
Masalah keperawatan :
b. Identitas diri
Klien belum menikah, klien adalah seorang anak dari 6 bersaudara, klien tinggal
bersama orang tuanya
Masalah Keperawatan :
c. Peran
Klien mengatakan anak ke 3 dari 6 bersaudara klien dulu bekerja sebaga kontraktor
membantu ibunya
Masalah keperawatan :
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan ibunya, klien ingin
penyakitnya sembuh dan tidak kambuh lagi.
e. Harga Diri
Klien merasa Gagal menjadi seorang anak, klien merasa malu dan minder karena
gagal dalam pekerjaannya klien lebih sering sendiri /enggan bercerita dengan orang
lain.
Masalah Keperawatan : HDR

3. Hubungan sosial
a. Orang yang terdekat : Orang Tua
b. Peran sersta kegiatan kelompok / masayarakat :
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan pada saat
dirumuah.
c. Hambatan Berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan lebih nyaman sendiri menurut klien dengan orang lain jahat, klien
tampak menyendiri serta melamun dan tidak bergabung dengan teman-teman yang
lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam sebelum dan saat dirawat di panti rehabilitasi
Aulia Rahma klien sering mengatakan jarang melakukan kegiatan ibadah klien lebih
banyak bermalas-malasan
b. Kegiatan Ibadah
Klien tidak pernah menjalankan kegiatan ibadah klien mengatakan kadang-kadang
lupa dan malas menjalan shalat
Masalah Keperawatan :

E. STATUS MENTAL
1. (  ) Tidak Rapi (  ) Penggunaan Pakaian Tidak Sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan klien tampak kuram, cara berpakaian dan penggunaan pakaian kurang
sesuai, klien mengatakan mandi tidak menggunakan sabun dan tidak menggosok gigi.
Masalah keperawatan : DPD
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) inkoheran
( ) Apatis (  ) Lambat ( ) Membisu ( ) tidak mampu memulai bicara
Jelaskan :
Saat berinteraksi dengan perawat nada suara klien rendah, bicara klien lambat dan klien
lebih banyak diem.
Masalah Keperawatan : HDR
3. Aktivitas Motorik:
() Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan :
Aktivitas keseharian klien lesu, klien sering bermalas-malasan dan menyendiri, klien
sering terlihat melamn sendiri
Masalah Keperawatan : HDR

ANALISA DATA
No. Data Diagnosa
Keperawatan
1. DS : Gangguan persepsi
- Pasien mengatakan mendengar suara- sensori : Halusinasi
suara laki-laki dan perempuan yang dengar
mengatakan tentang masalah rumah
tangga bahwa istrinya selingkuh, maen
serong dengan orang lain
DO :
- Pasien suka menyendiri
- Pasien merenung
- Pasien lesu
2. - DS : Defisit perawatan diri
- menggunakan dirinya malas melakukan
perawatan diri ( mandi, dan berhias).
-menggungkapkan dirinya tidak ingin
makan
DO :
- Tercium aroma tidak sadap dari tubuh
klien
- Pakaian terlihat kotor
- Rambut dan kulit kotor
- Kuku panjang dan kotor
- Gigi kotor dan aroma mulut tidak sedap
- Penampilan tidak rapih
- Tidak bisa menggunakan alat mandi
3. DS : Kurang pengetahuan
- Pasien mengatakan “saya tidak tahu tentang penyakitnya
orang gangguan jiwa itu bagaimana”
DO :
- Pasien tidak tahu tentang penyakitnya
Pasien tidak mengerti tentang gangguan jiwa

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi dengar
2. Defisit perawatan diri
3. Kurang pengetahuan tentang penyakitny

TGL DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL EVALUASI INTERVENSI


KEPERAWATAN

1. Gangguan Pasien Setelah….kali pertemuan, Setelah….kali pertemuan, pasien


persepsi mampu : pasien dapat menyebutkan: dapat menyebutkan:
sensori :  Mengenali  Isi, waktu, frekuensi,  Isi, waktu, frekuensi, situasi,
Halusinasi halusinasi situasi, pencetus, pencetus, perasaan
dengar yang perasaan Mampu memperagakan cara
dialaminya  Mampu dalam mengontrol halusinasi
 Mengontrol memperagakan cara  Peragakan cara menghardik
halusinasin dalam mengontrol
ya halusinasi  Minta pasien memperagakan
Mengikuti ulang
program
kegiatan  Pantau penerapan cara ini,
beri penguatan perilaku
pasien
 Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien.

Setelah…kali interaksi SP 2
pasien mampu :  Evaluasi kegiatan yang lalu
 Menyebutkan kegiatan ( SP 1 )
yang sudah dilakukan  Latih berbicara / bercakap-
 Memperagakan cara cakap dengan orang lain saat
 bercakap-cakap dengan halusianasi muncul
orang lain  Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien

Setelah…kali interaksi SP 3
pasien mampu :  Evaluasi kegiatan yang lalu
 Menyebutkan kegiatan (SP 1 dan SP 2)
yang sudah dilakukan  Latih kegiatan agar halusinasi
 Memuat jadwal tidak muncul
kegiatan sehari-hari dan Tahapan :
mampu  Jelaskan pentingnya aktivitas
memperagakannya yang teratur untuk mengatasi
halusinasi
 Diskusikan aktivitas yang
biasa dilakukan oleh pasien
 Latih pasien melakukan
aktivitas
 Susun jadwal aktivitas sehari-
hari sesuai dengan aktivitas
yang telah dilatih (dari
bangun pagi sampai tidur
malam)
 Pantau pelaksanaan jadwal
kegiatan, berikan penguatan
terhadap perilaku yang positif

Setelah...kali interaksi SP 4
pasien mampu :  Evaluasi kegiatan yang lalu
 Menyebutkan (SP 1, SP 2 dan SP 3)
kegiatan yang  Tanyakan program
sudah dilakukan pengobatan
 Menyebutkan  Jelaskan pentingnya
manfaat dari penggunaan obat pada
program gangguan jiwa
pengobatan  Jelaskan aklibat bila tidak
digunakan sesuai program-
program
 Jelaskan akibat bila putus
obat
 Jelaskan cara mendapatkan
obat / berobat
 Jelaskan pengobatan (5B)
 Latih pasien minum obat
 Masukkan dalam jadwalnya
harian pasien
Defisit Pasien tidak 1. Klien dapat mebina Bina hubungan saling percaya
2 perawatan diri mengalami
hubungan saling percaya. dgn menggunakan prinsip
kebersihan defisit
diri, perawatan diri. Kriteria Evaluasi : komunikasi terapeutik :
berdandan,
Dalam berinteraksi klien 1. Sapa pasien dengan ramah, baik
makan,
BAB/BAK. menunjukan tanda-tanda verbal maupun non verbal.
percaya pada perawat: 2. Perkenalkan diri dengan sopan.
a. Wajah cerah, tersenyum. 3. Tanyakan nama lengkap dan
b. Mau berkenalan. nama panggilan yang di sukai
c. Ada kontak mata. pasien.
d. Menerima kehadiran 4. Jelaskan tujuan pertemuan. Jujur
perawat. dan menepati janji.
e. Bersedia menceritakan 5. Tunjukkan sikap empati dan
perasaannya. menerima pasien apa adanya.
6. Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar pasien.
Klien mampu melakukan Melatih pasien cara-cara
kebersihan diri secara man
perawatan kebersihan diri :
1. Menjelasan pentingnya menjaga
kebersihan diri.
2. Menjelaskan alat-alat untuk
menjaga kebersihan diri.
3. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri.
4. Melatih pasien mempraktekkan
cara menjaga kebersihan diri
Klien mampu melakukan Melatih pasien
berhias/berdandan secara
berdandan/berhias :
baik.
1. Untuk pasien laki-laki latihan
meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
2. Untuk pasien wanita, latihannya
meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias

Pasien mampu melakukan Melatih pasien makan secara


makan dengan baik.
mandiri :
1. Menjelaskan cara
mempersiapkan makan.
2. Menjelaskan cara makan yang
tertib.
3. Menjelaskan cara merapihkan
peralatan makan setelah makan.
Praktek makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik.

Pasien mampu melakukan Mengajarkan pasien melakukan


BAB/BAK secara mandiri.
BAB/BAK secara mandiri :
1. Menjelaskan tempat BAB/BAK
yang sesuai.
2. Menjelaskan cara membersihkan
diri setelah BAB dan BAK.
Menjelaskan cara
membersihkan tempat BAB dan
BAK

3. Kurang
pengetahuan
tentang
penyakitnya

Anda mungkin juga menyukai