Anda di halaman 1dari 24

Spektrofotometri

Ultraviolet-Visible
Winasih R., M.Si., Apt.
Elearning Apt
UV dan Visible
• Sinar Ultraviolet adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi
yang berasal dari matahari. Sinar UV dapat membakar mata, rambut, dan
kulit jika bagian tubuh tidak dilindungi, atau jika mereka terlalu banyak
terkena sinar matahari. Panjang gelombang 200-400 nm.

• Sinar tampak (Visibel) adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang
gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol.
Spektrum Elektromagnetik
Interaksi antara sinar dan zat
dipantulkan
(reflection) sampel
dihamburkan
(Scattering)

sinar dari menuju detektor


sumber I
Io
diserap
(absorption)

Io = intensitas sinar sebelum mengenai sampel


I = intensitas sinar yang diteruskan
Perhitungan intensitas pita serapan
→ menggunakan hukum Lambert dan Beer (Dyer,5)
4
Spektroskopi UV-VIS
• Berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi elektron dalam
molekul,maka informasi yang didapat cenderung untuk molekul
keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya
• Sangat cocok untuk tujuan analisis karena metoda ini sangat sensitif
• Sangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan
oleh ungkapan hukum Lambert-Beer.
• Menurut hukum Beer, absorban larutan sampel sebanding dengan panjang
lintasan cahaya d dan konsentrasi larutannya c
Hk. Lambert-Beer
Dimana,
A= serapan
Io = Intensitas sinar yang datang
I = Intensitas sinar yang diteruskan
ε (a) = absorptivitas molar
ι (b) = panjang atau tebal larutan A=abc
c = konsentrasi larutan
Instrumen Spektrofotometer
Penggolongan berdasarkan system optik

Single
Sistem beam Single
optik Double detector
beam Double
detector

Pada double beam,


sumber cahaya utama terbagi menuju 2 beam :
satu menuju kuvet (mengandung larutan sampel) dan satu
menuju kuvet (mengandung pelarut referensi/blanko) (Dyer, 4)

9
I. Instrumen

10
I. Instrumen

11
1. Sumber sinar

12
2. Filter atau monokromator

Ada beberapa cara untuk mengisolasi/mendapatkan sinar


monokromatik yang diinginkan. Salah satunya adalah dengan
menempatkan suatu filter di depan wadah sampel
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi
cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak
digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik.

Beberapa instrumen menggunakan prisma atau diffraction


gratings sebagai monokromator

13
Kuvet
Fungsi: Wadah sampel

Untuk Vis → dari gelas atau kuarsa (quartz)atau plastik


Untuk UV → harus dari kuarsa

Gelas menyerap sinar UV dengan kuat


Kuvet biasanya mempunyai panjang celah 1,0 cm
Kuvet dari kuarsa atau gelas dapat dibersihkan dengan :
* dibilas dengan air; jika perlu, dengan larutan deterjen atau asam
nitrat panas
* Dibilas dengan etanol agar cepat kering

Dibilas untuk mencegah terjadinya penumpukan zat yang


mengabsorbsi, pada permukaan kuvet
14
15
Blangko
Serapan yang terukur oleh spektrofotometer tidak hanya
serapan solut dalam larutan uji melainkan juga semua molekul
yang dilewati sinar. Karenanya dibuat blangko, untuk
mengkoreksi pantulan, hamburan dan penyerapan oleh kuvet
dan konstituen pada larutan uji.

Blangko dibuat dengan menempatkan konstituen (pelarut,


reagen, dll) yang digunakan pada larutan uji, ke dalam kuvet.
Dengan larutan blangko selanjutnya rekorder diatur pada posisi
T = 100% atau A = 0, pada λ pengujian serapan solut.
Setelah itu baru dilakukan pembacaan serapan solut dalam
larutan uji.
Dengan demikian, serapan konstituen dalam larutan uji
yang diukur dapat diabaikan.
16
3. Detektor
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
• Kepekaan yang tinggi
• Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
• Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
• Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
• Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Serapan sinar UV/Vis ditentukan oleh senyawa yang mempunyai:
- Kromofor : gugus fungsional yang menyerap sinar
>C=C<, >C=O, -N=N-, -N=O, ← mempunyai multiplet
bonding (Shimadzu,4.4.1)

Syarat -NO2, -C=C- (Miller,154)

Senyawa Kromofor biasanya mengandung “π bond” (Miller,153)


- Ausokrom : gugus fungsional yang tidak mempunyai serapan
-OH, -NH2, -SH (dan derivatnya), dan beberapa halogen ←
punya pasangan elektron yang tidak terikat (Shimadzu,4.4.1)

Jika terikat dengan kromofor, gugus ini biasanya menyebabkan


pergeseran serapan ke arah λ yang lebih besar dan
meningkatkan intensitas puncak serapan 18
Aplikasi spektrofotometri UV-Vis untuk keperluan analisis
Analisis kualitatif memberikan informasi yang berguna mengenai ada
Kualitatif tidaknya gugus fungsional (misalnya karbonil, aromatis, nitro,
atau diena terkonyugasi) pada suatu senyawa organik

Spektra serapan UV/Vis sering digunakan pada saat


mengidentifikasi spesies molekuler.
Ini sering dilakukan dengan cara membandingkan spektrum zat
sampel dengan spektrum zat yang telah diketahui (berasal dari
spektra literatur)

19
Analisis Kualitatif

Pergeseran serapan maksimum ke arah λ yang lebih panjang →


pergeseran batokromik (=pergeseran merah)
Pergeseran ini dapat disebabkan oleh terikatnya ausokrom pada kromofor
atau perubahan pelarut

Pergeseran serapan maksimum ke arah λ yang lebih pendek → pergeseran


hipsokromik (=pergeseran biru)
Pergeseran ini dapat disebabkan oleh perubahan pelarut (makin polar)
atau substituen pada molekul, atau fenomena seperti hilangnya
konjugasi

Kenaikan instensitas serapan, misalnya karena terikatnya ausokrom pada


kromofor atau efek pelarut (makin polar) → efek hiperkromik

Penurunan instensitas serapan → efek hipokromik 20


Spektrofotometri pada analisis kualitatif

a. Struktur yang berbeda mengabsopsi pada panjang gelombang


yang berbeda
b. Konsentrasi analit memberikan harga absorban yang berbeda :
* Konsentrasi rendah absorban rendah
* Konsentrasi tinggi absorban tinggi
Spektrofotometri pada analisis kualitatif
Panjang gelombang dimana suatu larutan zat uji memiliki serapan maksimum
(disebut panjang gelombang serapan maksimum) merupakan ciri khas dari zat uji
tersebut dalam metode spektrofotometri.
Panjang gelombang serapan maksimum dapat ditentukan dengan cara membuat
spektrum penyerapan dari larutan zat uji.
Dari spectrum yang penyerapan yang diperoleh, panjang gelombang serapan
maksimum larutan zat uji dibandingkan dengan panjang gelombang serapan
maksimum larutan baku pembanding (larutan standar yang terkandung senyawa uji
yang konsentrasinya sudah diketahui).
Bila sama, maka zat uji sama dengan baku pembanding.
Tinggi rendahnya konsentrasi larutan, akan mempengaruhi intensitas serapan,
namun tidak mempengaruhi panjang gelombang.
Oleh karena itu, jika terdapat dua larutan terkandung senyawa yang sama akan
menghasilkan panjang gelombang maksimum yang sama.
Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam
menggunakan spektrofotometer :

1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan


penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang
akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan
absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur
dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas
dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai