Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Intervensi Diet dan Olah Raga

Terhadap Indeks Massa Tubuh, Lemak Tubuh,


dan Kesegaran Jasmani pada Anak Obes
MS Anam,* M Mexitalia,* Bagoes Widjanarko,** Adriyan
Pramono,*** Hardhono Susanto, **** Hertanto Wahyu
Subagio*****
*Bagian Ilmu Kesehatan Anak/RS Dr Kariadi, **Fakultas Kesehatan Masyarakat, *** Program Studi
Ilmu Gizi, ****Bagian Anatomi, *****Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro
Semarang

Latar belakang. Obesitas telah berkembang menjadi epidemi baik di negara maju maupun
negara berkembang. Diduga bahwa intervensi diet dan olah raga dapat menurunkan risiko
obesitas.
Tujuan. Mengetahui pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak
tubuh dan kesegaran jasmani pada anak obes
Metode. Uji intervensi one group pre and post test design pada anak SD usia 9–10 tahun di SD
Bernardus Semarang pada bulan Juni-September 2009. Intervensi diet berupa konseling pada anak
dan orangtua. Intervensi olahraga tiga kali 45 menit per minggu selama 8 minggu. Pengambilan data
pada awal dan akhir penelitian berupa data antropometri dengan menggunakan timbangan Tanita BC
545 Inner Scan Body Composition dan tingkat kesegaran jasmani diukur menggunakan 20 meter shuttle
run test, kemudian dilakukan analisis data dengan t-test berpasangan dan analisis multivariat.
Hasil. Dua puluh subjek (17 laki-laki dan 3 perempuan) menyelesaikan penelitian. Didapatkan penurunan
rerata indeks massa tubuh 0,6 kg/m2 (p=0,006) dan peningkatan rerata tingkat kesegaran jasmani
sebesar 1,66 ml/kg/menit (p=0,000), tetapi tidak didapatkan perbedaan secara bermakna terhadap
lemak tubuh. Asupan diet harian berkurang 421,3 kkal/hari. Berdasarkan analisis multivariat, asupan
makanan merupakan variabel yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan olahraga
(rsquare=0,33, p=0,018).
Kesimpulan. Intervensi diet dan olahraga selama 8 minggu menurunkan indeks massa tubuh,
meningkatkan tingkat kesegaran jasmani, tetapi tidak didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap
lemak tubuh. Asupan diet merupakan variabel yang paling berpengaruh. ( Sari Pediatri 2010;12(1):36-
41).

Kata kunci: diet, olahraga, indeks massa tubuh, lemak tubuh, kesegaran jasmani, obes

Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 1


2010
P
Alamat korespondensi: revalensi obesitas meningkat pada
Dr. M. Mexitalia, Sp.A(K) Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas tahun- tahun terakhir. Penelitian di
Kedokteran Universitas Diponegoro / RS Dr. Kariadi. Jl. Dr. Sutomo
16 Semarang. Telp. / Fax. 021 8414296
Amerika pada tahun 1997, 21-24% anak
E-mail : maria_mexitalia@yahoo.com, Amerika mende- rita overweight dan 15%
Dr MS Anam: E-mail : msanam_95@yahoo.com menderita obesitas.

2 Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni


2010
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes

di China 3,6% overweight dan 3,4% obesitas.1


Di Singapura pada tahun 2000 didapatkan Metode
prevalensi obesitas anak umur 6-7 tahun 10,8%, 2
sedangkan di Indonesia angka kejadian obesitas Penelitian pra eksperimental one group pre and post
belum diketahui dengan pasti. Prevalensi test design dilakukan di SD Bernadus Semarang dari
obesitas pada anak SD di beberapa kota besar di bulan
Indonesia berkisar 2,1%–25-
%.2 Penelitian di Semarang 9,1% dan 10,6% anak
usia 6-7 tahun, berturut turut menderita
overweight dan obesitas, dengan proporsi laki-
laki lebih besar dibanding wanita. indeks massa
tubuh (IMT) sebagai kriteria, telah banyak
diteliti dan dianggap baik untuk menentukan
obesitas pada anak. Timbunan lemak yang
berlebihan berhubungan erat dengan tingginya
IMT anak.2
Penelitian membuktikan bahwa anak
obesitas memiliki tingkat aktivitas fisik dan
tingkat kesegaran jasmani yang rendah. Aktivitas
fisik yang tidak adekuat menyebabkan semakin
banyak lemak tubuh yang ditimbun pada
jaringan, sedangkan kesegaran jasmani yang
rendah dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak
obes. Beberapa penelitian mendapatkan bukti
bahwa olahraga dapat meningkatkan tingkat
kesegaran jasmani anak obesitas.3 Kesegaran
jasmani didefinisikan sebagai suatu keadaan
yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam
kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan
aktivitas fisik. Seseorang yang secara fisik bugar
dapat melakukan aktivitas fisik sehari-harinya
dengan giat, memiliki risiko rendah dalam
masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga
serta berbagai aktivitas lainnya.4,5
Widhalm dkk6 tahun 2004 di Austria melakukan
penelitian pada 14 anak obes yang diasramakan
selama tiga minggu dengan program olahraga dan
diet yang ketat. Didapatkan penurunan berat badan
sebesar 4,7 kg, namun pada penelitian tersebut
tidak dilaporkan pengaruhnya terhadap lemak
tubuh. Program tata laksana obesitas di sekolah
telah banyak di rekomendasikan oleh para ahli,
karena sebagian besar waktu aktivitas anak adalah
di sekolah.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh diet dan olahraga terhadap indeks
massa tubuh, lemak tubuh dan kesegaran jasmani
anak obesitas, dengan metode intervensi yang
dilakukan di sekolah.
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes

olahraga berupa program aktivitas fisik selama


Juni – September 2009 pada anak umur 9-10 delapan minggu dengan frekuensi 3 x @45 menit
tahun. Pemilihan subjek penelitian dengan cara per minggu dengan
consecutive sampling, seluruh murid SD obes
dan bersedia mengikuti penelitian menjalani intensitas sedang Intervensi olahraga
intervensi diet dan olahraga. sampai vigorous.
Dilakukan pengukuran awal dan pengukuran Program intervensi diet Hasil intervensi olahraga
akhir berupa data antropometri (BB, TB, indeks berupa konseling berupa senam dan lari
massa tubuh, lemak tubuh), berat badan dan lemak asupan diet terhadap dengan intensitas sedang
tubuh diukur dengan timbangan Tanita BC 545 orang tua pada awal dan vigorous, dengan
Inner Scan Body Composition yang telah penelitian dan pada a rata-rata nilai METs
distandarisasi dan dengan tingkat ketelitian 100 nak dilakukan setiap (metabolic equivalent) 7,0
gram. Penimbangan dilakukan dengan melepas dua minggu sekali (6,9 kkal/kg/jam).
sepatu namun masih menggunakan seragam Analisis statistik Intervensi dilakukan pada
olahraga sekolah, tinggi badan diukur dengan dengan uji t-test bulan Juni – September
microtoise yang sudah distandarisasi, dengan berpasangan 2009, 24 kali pertemuan.
tingkat ketelitian 0,1 cm. Pengukuran dan diikuti uji
dilakukan dengan posisi tegak, muka menghadap multivariat regresi linier Asupan diet
lurus ke depan tanpa memakai alas kaki. Tingkat dengan menggunakan
kesegaran jasmani menggunakan 20 metre shuttle software SPSS 15.0 for Asupan diet awal subjek
run test, pengukuran dengan cara anak berlari Windows. 1923,6 kkal/hari, setelah
secara ulang alik sejauh 20 meter, sambil intervensi berupa
mendengar serangkaian bunyi sinyal “ding” yang konseling dietetik
terekam dalam kaset, kemudian hasil akan Hasil mengenai diet
dikonversikan dalam VO2 maks dengan
menggunakan kalkulator VO2maks. Tingkat Penelitian dilakukan
aktivitas fisik harian diukur mengunakan GPAQ pada 21 anak, 17 laki-
(global physical activity questionairre) suatu laki dan 4 perempuan.
kuesioner aktivitas fisik yang telah luas digunakan Dari 21 anak tersebut
dengan cara wawancara terhadap subjek mengenai satu anak perempuan
aktivitas fisik yang dilakukan selama satu bulan tidak melanjutkan
terakhir dengan interval berapa kali perminggu penelitian karena
dan durasi dalam menit, kemudian ditentukan pindah sekolah pada
kategori aktif atau tidak aktif (subjek dikatakan minggu kedua
aktif jika memenuhi kategori adekuat atau intervensi, sehingga
vigorous yaitu melakukan aktivitas fisik paling data akhir yang
sedikit tiga jam selama seminggu, atau melakukan didapatkan dan dapat
aktivitas fisik sedang paling sedikit tiga kali 20 dianalisis 20 anak (17
menit dalam seminggu dan dikatakan tidak aktif laki-laki dan 3
jika memenuhi kriteria inadekuat yaitu tidak perempuan). Dua
memenuhi kategori aktif ), sebelum intervensi. puluh satu anak yang
Sedangkan asupan diet harian diambil sebelum, ikut serta pada awal
selama dan sesudah intervensi dengan three penelitian, 20
days food recall yang dilakukan setiap minggu menyelesaikan
selama intrevensi. seluruh program
Intervensi yang dilakukan berupa intervensi olahraga selama 8
diet dan olahraga. Intervensi diet berupa konseling minggu, sedangkan
pada anak dan orangtua sebelum, selama dan satu anak tidak
sesudah intervensi untuk program pembatasan diet menyelesaikan.
harian menggunakan diet rendah kolesterol tahap
II dengan target kalori 1700 kkal/hari. Intervensi
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes

kolesterol tahap I, Sedangkan indeks aktivitas vigorous subjek yang aktif.


turun menjadi massa tubuh subjek (dengan nilai MET’s Berdasarkan analisis
1502,3 kkal/hari penelitian menurun >6) minimal 3 kali regresi multivariat
(p<0,001). 0,6 kg/m2. Lemak perminggu selama 20 didapatkan bahwa
Selama delapan tubuh subjek tidak menit atau melakukan perubahan asupan diet
minggu berbeda secara aktivitas fisik minimal merupakan prediktor
pengamatan bermakna sebelum tiga jam dan terbagi yang lebih
asupan diet harian dan setelah dalam minimal lima berpengaruh terhadap
dengan intervensi, meskipun sesi perminggu dengan perubahan indeks
menggunakan didapatkan intensitas aktivitas massa tubuh
food recall setiap penurunan rata-rata
minggu sekali, sekitar 1,2%.
didapatkan rerata Seluruh subjek
asupan diet harian penelitian memiliki
1503.3 kkal/hari, tingkat kesegaran
dengan asupan jasmani yang
terendah 1116,7 rendah baik
kkal/hari dan yang sebelum maupun
tertinggi 1930,7 setelah intervensi
kkal/hari (Gambar diet dan olahraga,
1). meskipun demikian
Dari Tabel 1 didapatkan
didapatkan hasil sedang (nilai MET’s dibandingkan dengan
peningkatan >3,5). olahraga dengan nilai r
berat badan subjek kesegaran jasmani
penelitian Dari pengukuran square 0,330, B
1,66 ml/kg/menit aktivitas fisik pada 21 -0,026, Std. Error
menurun 0,7 kg setelah intervensi.
setelah intervensi subjek penelitian 0,010 dan nilai
diet dan olahraga didapatkan hasil 11 p=0,018. Sedangkan
selama delapan (52,4%) anak untuk hubungan
minggu. memiliki tingkat variabel lain tidak
Gambar 1. Asupan diet
harian subjek aktivitas fisik yang didapatkan kemaknaan
aktif, sedangkan 10 secara statistik dan
(47,6%) anak inaktif. bukan merupakan
Tabel 1. Karakteristik subjek suatu faktor prediktor
penelitian
Dari Tabel 2
didapatkan indeks
Sebelum intervensi Signifikans
i (p)
massa tubuh subjek
yang inaktif lebih
Jenis Kelamin
Laki-laki 17
tinggi dibandingkan
Perempuan 3 indeks massa tubuh
Berat badan (kg) 48,8 ± 9,62 subjek yang aktif
Tinggi badan (cm) 138,8 ± 8,35 (p=0,011). Sedangkan
Indeks massa tubuh (kg/m2) 25,1 ± 2,55 lemak tubuh juga
Lemak tubuh (%) 34,40 ± 4,49 didapatkan bahwa
VO2maks absolut (liter/menit) 0,97 ± 0,18 subjek yang inaktif
VO2maks relatif (ml/kg/menit) 20,02 ± 1,04 lebih tinggi
Uji Wilcoxon dibandingkan dengan
(*) bermakna p<0,05 yang aktif (p=0,015).
Kesegaran jasmani
Aktivitas fisik aktivitas fisik GPAQ, subjek yang inaktif
anak dikatakan aktif lebih rendah
Berdasarkan kuesioner apabila melakukan
dibandingkan dengan
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes

terhadap subjek dan digunakan sebagai Asupan diet 1943,5 ± 88,8 1901,6
orangtua berhasil tata laksana obesitas.8- Indeks massa tubuh 23,8 ± 1,6 26,4
menurunkan asupan 11
Meskipun pada Lemak tubuh (%) 32,4 ± 2,9 36,9
kalori harian rata- penelitian kami tidak VO2maks relatif 20,3 ± 1,02 19,6
VOmaks absolut 0,9 ± 0,14 1,0
rata 1923 kkal/hari didapatkan perbedaan
( ) Uji Mann-Whitney
b
menjadi 1502 yang bermakna pada
(*) bermakna p<0,05
kkal/hari atau sekitar perubahan lemak
420 kkal/hari. tubuh, akan tetapi
Asupan diet pada rerata lemak tubuh Pembahasan eluaran energi dapat
awal penelitian subjek cenderung
merupakan salah satu
mendapatkan rerata menurun setelah Asupan diet harian target untuk
asupan harian yang intervensi selama subjek penelitian tatalaksana obesitas
tinggi dengan rerata delapan minggu. Hal berbeda secara yang efektif
yang dianjurkan ini yang mungkin bermakna sebelum dan disamping pembatasan
untuk kelompok menyebabkan sesudah intervensi diet diet. Didapatkan selain
umur dan berat penurunan indeks dan olahraga. menurunkan berat
badan pada subjek massa tubuh hanya Intervensi diet dengan badan juga dapat
sekitar 1600–1800 0,7 kg/m2. Penelitian cara konseling meningkatkan
kkal/hari.7 tahun 2008 di
kebugaran fisik
Rerata indeks Semarang,
termasuk sistem
massa tubuh sebelum Adiwinanto dkk12
kardiorespirasi.12-15
dan setelah inter- mendapatkan dengan
vensi berbeda secara olahraga selama 12 Tidak didapatkan food recall menghasilkan
bermakna, intervensi minggu didapatkan perbedaan lemak tubuh data penurunan asupan
selama delapan penurunan indeks sebelum dan sesudah kolesterol sebelum dan
minggu menurunkan massa tubuh pada intervensi olahraga. sesudah intervensi, akan
indeks massa tubuh anak obesitas usia Beberapa alasan yang tetapi asupan
sebesar ±0,7 kg/m2. 12–14 tahun dari dapat menjelaskan karbohidrat tetap tinggi.
Penurunan indeks 27,36 kg/m2 menjadi tidak adanya Hal tersebut akan tetap
massa tubuh ini 26,84 kg/m2, hal perbedaan lemak tu- mempengaruhi
berhubungan dengan tersebut mendukung buh sebelum dan komposisi lemak tubuh
penurunan persentase temuan pada setelah intervensi subjek pada akhir
lemak tubuh. penelitian kami. adalah, 1) Intervensi intervensi. Atkins17 pada
Beberapa penelitian Indeks massa tubuh diet dan olahraga tahun 2000 tidak
mendapatkan hasil subjek yang tidak selama delapan mendapatkan hubungan
bahwa olahraga aktif ditemukan lebih minggu belum cukup antara asupan diet baik
dengan intensitas tinggi dibandingkan untuk menurunkan karbohidrat maupun
tertentu dapat dengan subjek yang persentase lemak lemak terhadap
menurunkan indeks aktif. Aktivitas fisik tubuh subjek, sehingga komposisi tubuh anak
massa tubuh dan sebagai suatu bentuk dibutuhkan waktu usia 2-4,5 tahun,
peng- yang lebih lama. dikatakan bahwa energi
Collins dkk16 tahun ekspenditur lebih
Tabel 2. Karakteristik subjek 2007 mendapatkan memiliki hubungan
penelitian berdasarkan aktivitas fisik penurunan lemak tu- dengan lemak tubuh
buh 3% dengan dibandingkan dengan
Variabel Aktif intervensi diet selama asupan diet.
20 minggu pada anak Berdasarkan
Jenis kelamin usia 10 tahun. 2) VO2maks, tingkat
Laki-laki 8 Komposisi diet yang
kesegaran jasmani
Perempuan 2
didapat dari three day seluruh subjek
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes

penelitian masuk obesitas.


Kesimpulan Obesity, Geneva,
dalam kategori kurang Keterbatasan pada
3-5 June 1997.
sekali dengan rerata penelitian kami adalah
Intervensi diet dan Geneva: World
VO2maks 20 ml/kg/ jumlah subjek yang
menit dan mengalami minimal, distribusi jenis olahraga selama Health
delapan minggu Organisation, 1998.
peningkatan VO2maks kelamin yang tidak
menurunkan 2. Faizah Z. Faktor
setelah intervensi merata menyebabkan
indeks massa risiko obesitas pada
olahraga dan diet kemungkinan bias tubuh, murid sekolah
meskipun masih dalam penelitian. Penelitian meningkatkan dasar usia 6-7
kategori kurang sekali. lanjutan dengan jumlah tingkat kesegaran tahun di semarang.
Hal ini sesuai dengan sampel yang besar jasmani, tetapi Tesis. Semarang:
penelitian terdahulu hendaknya dapat tidak didapatkan Universitas
oleh Berenson dkk18 dilakukan untuk melihat pengaruh yang
Diponegoro; 2004.
tahun 1998, Atkins pengaruh intervensi diet signifikan
3. Mexitalia M,
dkk17 tahun 2000, dan dan olahraga terhadap terhadap lemak
Susanto JC, Faizah
Colins dkk16 tahun indeks massa tubuh, tubuh. Perlunya
Z, Hardian.
2007, yang lemak tubuh dan dilakukan
Hubungan pola
mendapatkan hasil kesegaran jasmani anak penelitian lebih
makan dan
serupa bahwa tingkat obesitas. lanjut mengenai
aktivitas fisik
kesegaran jasmani anak pengaruh diet dan
pada anak denga
obes sangat rendah jika olahraga pada
obesitas usia 6-7
dibandingkan dengan anak obesitas
tahun di
status gizi normal dengan
Semarang. M Med
ataupun overweight.18 menggunakan
Indones
Pada awal penelitian durasi intervensi
2005;40:62-70.
tidak didapatkan yang lebih
4. Pearson T, Meusah
perbedaan antara anak panjang, dan G, Alexander W,
yang aktif dan tidak pengendalian Anderson J,
aktif dalam hal tingkat faktor perancu Cannon R, Crigui
kesegaran jasmani, yang lebih ketat M, Fadi Y, dkk.
kemungkinan karena seperti Markers of
faktor berat badan yang pengukuran inflammation and
mempengaruhi tingkat tingkat aktivitas cardiovascular
kesegaran jasmani pada fisik harian disease.
anak obesitas menggunakan Application to
merupakan faktor yang alat yang objektif Center for Disease
dominan.19 Rendahnya seperti Control and
tingkat kesegaran accelerometer. Prevention an the
jasmani pada anak
American Heart
dengan obesitas sering
Association.
dikaitkan dengan pola Daftar Pustaka Circulation
hidup tak aktif,19 dan
2003;107:499-
keterbatasan fungsi 1. World Health 511.
fisik serta kapasitas Organisation. 5. Deforche B,
kardiorespirasi. Obesity: Bourdeaudhuij I.D,
Olahraga yang teratur Preventing and Debode P,
terbukti dapat managing the Vinaimont F,Hills
meningkatkan global epidemic. A.P, Vertraete S,
kesegaran jasmani Report of WHO Bouckaert J.
penderita dengan Consultation on
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes
Changes in fat accompanied by functional and
related vascular
mass, fat free functional and morphological
dysfunction in
mass and morphological vascular changes. children. Circulation
aerobic fitness in vascular changes. Arteriaoscler 2004;109;1981-6.
severely obesitas Arteriaoscler Thromb Vasc Biol 14. Amilosa R,
children and Thromb Vasc Biol 2006;26:2541-6 Jacobson M.
adolescents 2006;26:2541-6. 12. Adiwinanto, Physical activity,
following arab 7. Gidding SS, Mexitalia M. exercise and
residential Dennison BA, Pengaruh intervensi sedentary activity :
treatment Birch LL, Daniels olahraga di sekolah relationship to the
programme. Eur SR, Gilman MW, terhadap indeks causes and treatment
J Pediatr 2003; Lichtenstein AH, massa tubuh dan of obesity.
162: 616- 22. dkk. Dietary tingkat kesegaran Adolescent
6. Kapiotis S, recommendations kardiorespirasi pada Medicine
Holzer G, for children and remaja obesitas. 2003;14:23- 35.
Schaller G, adolescents: A Tesis. Semarang: 15. Daley AJ, Copeland
Haumer M, guide for Universitas RJ, Wright NP,
Wid- halm H, practitioners: Diponegoro;2004. Roalfe A, Wales JK.
Weghuber D, Consensus 13. Woo KS, Chook P, Exercise therapy as
dkk. A Statement From Yu CW, Sung RYT, a treatment for
proinflammatory the American Qiao M, Leung SSF, psychopathologic
state is Heart Association. Lam CWK. Effects conditions in
detectable in Circulation of diet and exercise obesitas and
obesitas children 2005;112:2061-75. on obesity- morbidly obesitas
and is adolescent: a
randomized
8. Woo KS, Chook P, Medicine
controlled trial.
Yu CW, Sung RYT, 2008;37:286-93.
Pediatrics
Qiao M, Leung SSF, 10. Gutin B, Barbeau
2006;118:2126- 34.
Lam CWK. Effects P, Owens S,
16. Collins CE, Warren
of diet and exercise Lemmon CR,
JM, Neve M,
on obesity- related Bauman M, Allison
McCoy P, Stokes
vascular J, dkk. Effects of
B.A. Systematic
dysfunction in exercise intensity
review of
children. Circulation on cardiovascular
interventions in the
2004;109;1981-6. fitness, total body
management of
9. Wong PH, Chia composition, and
overweight and
MY, Tsou IY, visceral adiposity of
obese children
Wansaicheong GK, obesitas adolescents.
which include a
Tan B, Wang JC, Am J Clin Nutr
dietary component.
dkk. Effect of 12- 2002;75:818-26.
Int J of Evidence-
week exercise 11. Kapiotis S, Holzer
Based Healthcare
training programme G, Schaller G,
2007;5:2-53.
on aerobic fitness, Haumer M, Wid-
17. Atkins LM, Davies
body composition, halm H, Weghuber
PS. Diet
blood lipids, and C- D, dkk. A
composition and
reactive protein in proinflammatory
body composition in
adolescent with state is detectable in
preschool children.
obesity. Annals obesitas children and
Am J Clin Nutr
Academic of is accompanied by
2000;72:15–21.
MS Anam dkk: Pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada
anak obes
18. Berenson GS,
Srinivasan S, Bao
W, Newman W,
Tracy R, Wattigney
W. Association
between multiple
cardiovascular risk
factors and
atherosclerosis in
children and young
adults. N Engl J
Med 1998;
33:1650-6.
19. Battinelli T.
Physique, fitness,
and performance.
Florida: CRC
Press, 2000

Anda mungkin juga menyukai