PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada
hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar
ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan
dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan
oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti halnya Leibniz, de Tracy
ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perobahan Internasional dalam
tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
menemukan kenyataan.
suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya. Sejalan dengan itu,
1
Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat orientasi pada tindakan. Ia merupakan
Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan penting sekali
dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan, kegiatan atau perbuaan
dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi
tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang meyakini kebenarannya
untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang sesuai, wajar dan sehat tentang dirinya,
tidak lebih dan tidak kurang. Karena, melalui itulah dapat diharapkan akan lahir dan
berkembang sikap dan tingkah laku yang pas dan tepat dalam proses perwujudannya dalam
memiliki kecenderungan untuk doktriner, terutama karena ia berorientasi pada tindakan atau
doktriner itu tidak selalu bermakna negatif, kemungkinan ke arah itu selalu terbuka. Obsesi
atau komitmen yang berlebihan terhadap ideologi, biasanya merangsang orang untuk
berpersepsi, bersikap dan bertingkah laku sangat doktriner, dan ini jelas sangat keliru.
1. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti
suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.
2
b. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula
politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
3. AL-Marsudi;
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas
4. Puspowardoyo:
raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan
pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak
5. Harol H. Titus:
Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning various political
and aconomic issues and social philosophies often applied to a systematic scheme of ideas
held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita
mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan
bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau
lapisan masyarakat.
7. Descartes:
7. Machiavelli:
8. Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan
9. Francis Bacon
3
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
10. Karl Marx:
dalam masyarakat.
11. Napoleon:
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat kemampuannya
mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat suatu yang bersifat
dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin
realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi
mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan negara untuk
mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal ini disebabkan dalam
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
2. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia adalah
milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemuksn dalam kehidupan mereka.
3. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi ke-kini-an
mereka.
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsadah
itu.
5
5. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari
Ideologi tertutup adalah suatu sistem emikiran tertutup dan sifatnya mutlak yang
1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita
tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan.
Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku
masyarakat.
5. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban
6. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret dan
mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang
bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
6
Ideologi Partikular didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersususn
secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam
masyarakat
pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
agama. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
2.) KAPITALISME : Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
kapitalisme Amerika serikat, Jepang, Italia, Inggris, Jerman, Prancis, Norwegia, Swedia,
3.) KOMUNISME : Sebuah aliran berpikir berlandaskan kepada ateisme, tidak memercayai
adanya Tuhan, digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Komunisme sebagai ideologi
mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.
Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina
kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Negara yang menganut Ideologi
5.) FASISME : Sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi dan ultrasinalisme, menjalankan sesuatu dengan fanatik yang tinggi dan otoriter
dalam pemerintahan. Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika
7
6.) NAZISME : Bukanlah sebuah ideologi baru, melainkan sebuah kombinasi dari berbagai
ideologi dan kelompok yang memiliki kesamaan pendapat tentang penentangan Perjanjian
Versailes dan kebencian terhadap Yahudi dan Komunis yang dipercaya berada di balik
perjanjian tersebut.
9.) FEMINISME : Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa menuntut emansipasi atau
10.) DEMOKRASI : Artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan
dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya
pekerti.
Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang ada di Asia,
Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah
8
cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-
cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.
Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan
kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri.
Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi
mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama berfungsi juga
mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideologi
juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.
Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan
mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup
dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain.
ideologi yang diperlukan Pancasila tidak dapat dihindarkan. Oleh sebab itu untuk menjadikan
Pancasila sebagai ideologi yang terbuka, hidup dan dinamis sangat diperlukan. Hal ini dapat
9
dijadikan sarana dan wacana untuk memelihara dan memperkuat relevansi Pancasila dari
masa ke masa. Singkatnya, perlu ada semacam interaksi antara ideologi dengan realita
masyarakat.
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagai mana yang
Secara kualitas pancasila sebelum di syahkan menjadi dasar filsafat negara lain-lainnya
telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia menggangkat
nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur,
antara lain sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang panitai sembilan yang kemudian
menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat panccasila yang pertama sekali, kemudian
dibahas lagi dalam sidang BPUPKI kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang
resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan
kembali ahirnya pada tanggal 18 agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat
Pancasila sebagi suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pansila bersifat aktual,
dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya,
10
Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung
kerakyatan, keadilan. Nilai dasar tersebut adalah merupakan esensi dari nilai-nilai Pancasila
tang bersifat universal, sehingga dalam nilai tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-
Nilai ideologi tersebut tertuang di dalam pembukaan UUD 1945, sehimgga oleh karena
pembukaan memuat nilai-nilai dasr ideologi Pancasila maka UUD 1945 merupakan suatu
norma dasar yang merupakan tertiphukum tertinggi, sehingga sumber hukum positif sehingga
Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, srategi, saran, serta lembaga
pelaksanaannya. Nilai intsrumental ini merupakan eksplistasi, penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya GBHN yang lima tahun senentiasa disesuaikan
depertemen, sebagai lembaga pelaksanaan dan lain sebagainya. Pada aspek ini senantiasa
Nilai praktis, yaitu merupakan nilai-nilai realisasi intrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang bersifa nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam realisasi praktis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senentiasa
berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan
Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka secara stuktual memiliki tiga dimensi
yaitu:
11
1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam Pancasila yang
bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam
Hikikat nilai-nilai pancasial tersebut bersumber pada filsafat pancasial (nilai-nilai filosofis
2. Dimensi normatif, yaitu niali-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu sistem norma-norma kenegaraan. Dalam pengertian ini Pancasila terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan norma tertip hukum tertinggi dalam negara
3. Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan raelitas yang hidup
dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki nilai-nilai ideal
serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara
nyata (kontrik) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyalenggaraan negara.
Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak bersifatutopisyang hanya berisi
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Dalam upaya perbaikan ketahan ideologi Pancasila maka perlu diperhatikan berbagai
faktor yaitu kebijakan dalam pembangunan saat ini masih kurang sesuai karena lenih
condong kepada paham liberalisme, tidak adanya sosialisasi pancasila pada seluruh kalangan
masyarakat, dan lemahnya penegakan hukum dan penegakan hukum yang kurang transparan.
Dari berbagai faktor diatas dapat kita pahami bahwa saat ini bangsa indonesia sangat
Pancasila. Ada berbagai upaya yang dapat kita simpulkan yaitu pemerintah Indonesia perlu
Sosialisasi Pancasila pada seluruh kalangan masyarakat juga sangat diperlukan misal dalam
pemerintah harus berupaya tegas dalam menciptakan penegakan hukum agar masyarakat dan
birokrat dapat menaati Pancasila dan mengurangi tindakan-tindakan yang melawan hukum.
Selain itu juga perlu perlu diciptakan pegakan yang transparan agar masyarakat dapat menilai
DAFTAR PUSTAKA
13
Tasa Ridwan, ”Pemuda dan Nasionalisme: Refleksi 101 Tahun Kebangkitan Nasional”,
http://makalahteori-pembelajaran.blogspot.com/2013/06/pancasila-sebagai-ideologi.html
http://mirandadanfaizah.blogspot.com/2012/11/macam-macam-ideologi.html
14