Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

Catatan Perkembangan Dan Naskah Darama Berduka

NOVENA PAHLAWANI S

NPM : 201922040

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

2020
Kasus (kehilangan/ berduka)

Tn. L, 45th, saat ini dirawat diruang bedah setelah satu kaki kanannya diamputasi. 3hari
yang lalu Tn. L mengalami kecelakaan saat bekerja yang menyebabkan tulang kakinya remuk
dan harus segera diamputasi. Tn. L telah mengetahui bahwa kakinya sudah diamputasi. Tn. L
mengatakan tidak bisa menerima kehilangan kakinya, merasa sedih dan tidak ada harapan
hidup lagi. Tn. L merasa sudah berguna lagi dan mengeluh bingung dengan keadaan
bagaimana nanti dia harus bekerja dan mencari nafkah. Pasien tampak sedih, murung, marah,
dan menyeka air mata saat sedang interaksi dengan perawat. Tn. L juga mengeluhkan
menjadi tidak bisa tidur.

* Implementasi

Tujuan umum : klien dapat berinteraksi dengan orang lain

Tujuan khusus : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien

mampu mengontrol tingkah laku dan menunjukan perbaikan komunikasi

dengan orang lain

* Evaluasi

S : klien menyatakan, bahwa klien sering murung

O : klien masih sering terlihat sedih saat sedang berinteraksi dengan perawat

A : Klien sudah menerima keadaan mengungkap kan perasaan

P : Tercapai nya hubungan open terbuka dengan orang lain yang mendukung
NASKAH DRAMA

Perawat : selamat pagi ibu..


Pasien : Diam (dengan gelisah)
Perawat : Perkenalkan saya novena pahlawani ibu bisa panggil saya suster nvena
Nama Ibu astusipa?
Pasien : Aastusi
Perawat : Ibu senangnya dipanggil apa?
Pasien : Diam (dengan gelisah)
Perawat : Kalau begitu Ibu saya panggil Ibu Astusi ya?
Pasien : Mengangguk
Perawat : Baiklah Ibu Astusi, saya perawat hari ini yang bertugas merawat Ibu dari
pukul 08.00 sampai 14.00”
Bagaimana keadaan ibu Astusi hari ini? Apa yang ibu rasakan?”
Pasien : Diam sambil menangis gelisah, tidak tahu harus berbuat apa
Perawat : Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar?
Pasien : Mengangguk
Perawat : Kita berbincang-bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu alami.
Kira-kira 15 menit saja Bu, bagaimana?
Pasien : Mengangguk
Perawat : Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di
taman? Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di
taman saja ya bu”
Pasien : Iya sus (mengangguk)
Perawat : Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini?”
Pasien : Saya masih tidak percaya anak saya pergi meninggalkan saya (sedih dan
gelisah)
Perawat : Iya bu, saya mengerti apa yang ibu rasakan, sabar ya bu”
“coba sekarang ibu dengar saya yah, (menyentuh pundaknya) matinya
seseorang itu sudah diatur oleh yang maha kuasa bu, tidak ada satupun
orang mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi, anak ibu pergi karna Tuhan
sayang dengan anak ibu dan sekarang anak ibu InsaAllah sudah tenang
disana.
Pasien : Benaran sus, tapi saya takut sus, saya sudah gagal menjadi ibu yang baik
untuk anak saya
Pasien : InsaAllah bu.. iya bu saya paham, Ibu.. ibu tidak perlu cemas, ibu masih
punya keluarga yang sayang dengan ibu yang bersedia mendukung dan
membantu ibu.. dan saya juga yakin ibu adalah orang yang kuat dengan
memiliki berbagai macam keahlian yang bisa ibu lakukan. “
Perawat : “apakah ibu bisa memahaminya?”
Pasien : Iya sus.. (mengangguk)
Perawat : Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk mengatasi
rasa cemas yang ibu alami? Ibu mau?..
Pasien : Iya sus.. (mengangguk)
Perawat : Baik ibu.. caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa melakukan
tarik napas dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan melalui
mulut” “Coba ibu sekarang lakukan sendiri”
Pasien : (mempraktikkan)
Perawat : iya ibu, bagus sekali.. benar seperti itu. kita coba sekali lagi ya bu.. sampai
benar-benar ibu tidak merasa cemas lagi ya bu...
Pasien : Iya sus.. (mempraktikkan) dan (mengangguk)
Perawat : Bagaimana perasaan ibu sekarang? Setelah kita latihan teknik relaksasi tadi
Pasien : Sedikit lega sus.. (raut wajah tampak tidak cemas lagi dan masih lesu)
Perawat : Alhamdulilah ibu.. (menyentuh pundaknya). Coba ibu sebutkan, apa yang
harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam perasaan cemas”
Pasien : mmm.. melakukan teknik relaksasi..
Perawat : “Iya bu betul sekali, ibu dapat melakukan teknik relaksasi menarik napas
dalam jika ibu sedang dalam kondisi cemas ya bu...
Pasien : Iya sus.. (mengangguk)
Perawat : Bagaimana kalau kita masukkan teknik relaksasi kejadwal harian ibu? Ibu
mau berapa kali latihannya nya, 2x cukup? Ibu mau jam berapa?
Pasien : Iya sus, cukup.. jam 10 dan jam 14
Perawat : Baik ibu.. kita tulis yah.. nanti jangan lupa jam 14.00 ibu latihan teknik
relaksasinya ya bu.. dan jika ibu dapat melakukanya ibu beri tanda ceklis
disini ya bu.. kalau ibu tidak melakukannya ibu beri tanda silang. Bisa
dipahami bu..
Pasien : Iya sus.. (mengangguk)
Perawat : Baik ibu Astusi.. karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi
kali ini ya bu, besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke
ruangan ibu untuk mendiskusikan tentang hobi ibu, dimana ibu mau
berdiskusinya?..
Pasien : Iya sus, ditaman saja..
Perawat : Baiklah besok kita akan berdiskusi di taman ya bu? apakah 20 menit cukup
bu? baiklah kalau begitu, besok kita akan berdiskusi selama 20 menit di
taman ya bu
Pasien : Iya cukup sus..
Perawat : Sekarang saya pamit dulu ya bu Astusi,.. selamat pagi ibu..
Pasien : Terimakasih sus..
Perawat : Iya bu, sama-sama

Anda mungkin juga menyukai