Anda di halaman 1dari 77

HALAMAN JUDUL

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

UPAYA PENINGKATAN SOSIALISASI DI UPTD PUSKESMAS


MEDANG TENTANG PENTINGNYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
SERTA PENCEGAHANNYA DENGAN “PRIMA” (PEDULI RISIKO GIGI
& MULUT ANDA)

Disusun oleh:
Nama : drg. Maharani Ratna Puspita
NIP : 19940413 201902 2 011
Angkatan : XCIX
No. Urut : 24
Jabatan : Dokter Gigi Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/b
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Medang
Coach : Supriyono, SKM, M. Kes
Mentor : Nurkholis, S. Kep. MM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIX


PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Upaya Peningkatan Sosialisasi di UPTD Puskesmas


Medang Tentang Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut
Serta Pencegahannya dengan “PRIMA” (Peduli Risiko
Gigi & Mulut Anda).
Nama : drg. Maharani Ratna Puspita
NIP : 19940413 201902 2 011
Angkatan : XCIX
No. Presensi : 24

Disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Selasa
Tanggal : 16 Juli 2019
Tempat : Widya Patra I PPSDM Migas Cepu

Blora, 16 Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

drg. Maharani Ratna Puspita


NIP. 19940413 201902 2 011

Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,

Supriyono, SKM, M. Kes Nurkholis, S. Kep. MM


NIP. 19621029 198301 1 002 NIP. 19680328 198803 1 004

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Upaya Peningkatan Sosialisasi di UPTD Puskesmas


Medang Tentang Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut
Serta Pencegahannya dengan “PRIMA” (Peduli Risiko
Gigi & Mulut Anda).
Nama : drg. Maharani Ratna Puspita
NIP : 19940413 201902 2 011
No. Presensi : 24

dinyatakan layak untuk diaktualisasikan dalam habituasi.

Disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat : Widya Patra I PPSDM Migas Cepu

Blora, 16 Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

drg. Maharani Ratna Puspita


NIP. 19940413 201902 2 011

Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,

Supriyono, SKM, M. Kes Nurkholis, S. Kep. MM


NIP. 19621029 198301 1 002 NIP. 19680328 198803 1 004
Narasumber,

Arluky Novandi, S.T, M.T


NIP. 19740919 200212 1 002

iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
penulis bertugas yaitu UPTD Puskesmas Medang.
Penulisan rancangan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada
Pelatihan Dasar (LATSAR) golongan III di PPSDM MIGAS CEPU.
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bupati Kabupaten Blora.


2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah.
3. Arluky Novandi, S.T, M.T selaku narasumber dalam seminar
Rancangan Aktualisasi.
4. Nurkholis, S.Kep, MM selaku Kepala UPTD Puskesmas Medang.
5. Supriyono, SKM, M.Kes selaku coach dalam penyusunan rancangan
aktualisasi.
6. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar.
7. Keluarga saya yang selalu memberi semangat pada saya dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
8. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan III tahun 2019, terutama
pada rekan angkatan XCIX atas kerjasamanya melalui kegiatan Latsar
yang telah diikuti bersama
Penulis menyadari rancangan aktualisasi ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan dan perbaikan rancangan aktualisasi ini sehingga nantinya
dapat memberi manfaat bagi bidang pekerjaan dan penerapan di
lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut. Amin
Blora, 16 Juli 2019

drg. Maharani Ratna Puspita


NIP. 19940413 201902 2 011

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iii
PRAKATA....................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Isu 5
C. Tujuan 11
D. Manfaat 11
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................12
A. Sikap Perilaku Bela Negara 13
B. Analisis Isu kotemporer 15
C. Nilai - Nilai Dasar ASN 16
D. Kedudukan ASN 23
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA...........................25
A. Profil Organisasi 25
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat 42
C. Role Model 44
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI....................................44
A. Penetapan Isu yang Terpilih 44
B. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan 59
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala 63
BAB V PENUTUP......................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................69

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu..............................................................................5


Tabel 1. 2 Analisis APKL Isu........................................................................7
Tabel 1.3 Analisis USG Isu..........................................................................8
Tabel 1.4 Isu Terpilih....................................................................................9
Tabel 3.1 Tabel Penduduk Menurut Golongan Umur................................27
Tabel 3.2 Tugas Pokok dan Fungsi...........................................................33
Tabel 3.3 Data Ketenagaan.......................................................................39
Tabel 3.4 Data Ketenagaan Jenjang Pendidikan......................................39
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi..............................................................45
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan.........................................................................59
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala............................63

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Lokasi Desa...............................27


Gambar 3.2. Struktur Organisasi...............................................................32
Gambar 3.3 Kepala UPTD Puskesmas Medang.......................................44

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral Pembangunan
Nasional. Perencanaan pembangunan nasional dituangkan dalam Undang-
Undang R.I. Nomor 17 tahun 2007 dalam bentuk Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang dilaksanakan
secara bertahap (Gita & Kartini, 2016)
Tahun 2015 – 2019 kita memasuki Rencana Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahap ke 3, RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan dituangkan
Kementerian Kesehatan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019 dengan Visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan “ (Gita & Kartini, 2016)
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019
antara lain :
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care).
2. Penerapan pelayanan kesehatan dengan pendekatan berkelanjutan
mengikuti siklus hidup manusia (continuum of care).
3. Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk).
Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1
menyatakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan
kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan
pemulihan kesehatan gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan.
Pertimbangan risiko dan dampak kesehatan gigi dan mulut menjadi
perhatian pemerintah sehingga dibuat peta jalan (roadmap) pelayanan
kesehatan gigi dan mulut untuk jangka panjang (2015-2030) yang akan
diterjemahkan dalam rencana aksi yang menjadi prioritas nasional setiap lima
tahun ke depan (Gita & Kartini, 2016).
Oleh karena itu, tidak hanya peran tenaga kesehatan saja, tetapi juga
dibutuhkan peran serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan
1
kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut
masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan pengertian Puskesmas yang
tercantum dalam Permekes Nomor 75 Tahun 2014 yaitu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (PERMENKES, 2014).
Tenaga kesehatan di puskesmas termasuk dalam ASN yang memiliki
pengertian sebagai warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi
pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. UU No.5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara berisi tentang pengelolaan ASN. Peran
ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat
pemersatu bangsa. Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi
pelayan masyarakat. ASN juga diharapkan mengutamakan prinsip
profesionalisme yang memiliki kompetensi, kualifikasi, objektivitas,
transparansi, serta bebas dari praktik KKN yang berbasis pada manajemen
sumber daya manusia dan mengedepankan merit system dalam mewujudkan
birokrasi pemerintah yang baik.
Untuk menjalankan peran ASN sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa dibutuhkan sumber daya
manusia yang handal untuk melaksanakan tugasnya dan diharapkan dapat
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam memberikan pelayanan
pada masyarakat. Salah satu hal utama dalam mewujudkan ASN yang
berkualitas adalah dengan pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan Peraturan
LAN nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil, bentuk pendidikan dan pelatihan ASN adalah Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III yang dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar PNS yang
disebut dengan istilah ANEKA yang bertujuan agar PNS dapat
mengaktulisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya.
Sesuai peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI No tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I, II

2
dan III maka penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) dilakukan
dengan pola baru. Setelah pembentukan nilai-nilai dasar ASN yang
mencakup ANEKA, agenda penting yang harus dilakukan oleh peserta
pendidikan dan pelatihan adalah habituasi. Agenda habituasi memfasilitasi
peserta untuk melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri
terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui mata diklat yang telah
dipelajari. Selain itu, dalam proses habituasi peserta dibekali dengan
konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, dan penyajian hasil
aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan bukti belajar yang relevan.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk menjadikan
kelima nilai dasar menjadi aktual / nyata terjadi / sesungguhnya ada sesuai
dengan tugas fungsi pokok sebagai Penjaga Tahanan. Aktualisasi tersebut
disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA dan mata diklat lain, tugas pokok dan
fungsi serta visi dan misi unit kerja, kegiatan yang sehari-hari dilakukan di
unit kerja, modifikasi agar terjadi peningkatan kualitas pelayanan dan dapat
juga berupa inovasi yang sebelumnya belum pernah dilakukan (Basseng &
Purwana, 2015).
Kompetensi yang dibangun dalam latsar CPNS golongan III adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan publik yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu kemampuan
mewujudkan akuntabilitas, kemampuan mengedepankan kepentingan
nasional (nasionalisme), kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik,
kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu dan kemampuan untuk tidak
korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi dilingkungan
instansinya (Basseng & Purwana, 2015).
Salah satu yang tenaga kesehatan dalam menciptakan visi dan misi
puskesmas adalah dokter gigi ahli pertama. Dokter gigi harus mampu
mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di masyarakat maupun di dalam
instansi kerja dan memberikan alternatif pemecahanannya melalui beberapa
kegiatan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan harus menerapkan
konsep nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu

3
dan anti korupsi (ANEKA).

4
Harapan dari aktualisasi dapat berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat solutif dan inovatif sehingga bisa menjadi ASN yang professional
(Basseng & Purwana, 2015).
Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu, unit
kerja, maupun organisasi. Dari hasil pengamatan tersebut isu-isu yang dapat
diambil, antara lain : 1) Kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang
tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya, 2) Masih
adanya pasien yang menjadi korban praktik tukang gigi disekitar wilayah UPTD
Puskesmas Medang, 3) Banyaknya kunjungan pasien dengan kasus karies (gigi
berlubang) di UPTD Puskesmas Medang, 4) Belum terlaksananya UKGM
(Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat) di UPTD Puskesmas Medang, 5)
Penerapan posisi ergonomi praktik dokter gigi UPTD Puskesmas Medang yang
belum sesuai dengan prinsip Four Handed Dentistry.
Untuk kebutuhan aktualisasi maka dipilih satu isu yang menjadi prioritas

untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar


PNS yang akan dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi. Isu yang
ditentukan yaitu kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya. Berdasarkan uraian
diatas, penulis memuat rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul
“Upaya Peningkatan Sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang Tentang
Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Pencegahannya dengan “PRIMA”
(Peduli Risiko Gigi & Mulut Anda)

B. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang di atas, maka daftar isu yang diperoleh
dalam lingkungan kerja wilayah UPTD Puskesmas Medang dikaitkan dengan
agenda ketiga pelatihan dasar CPNS yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik
dan WoG, dapat ditampilkan pada tabel sebagai berikut :
1) Kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya, 2) Masih adanya
pasien yang menjadi korban praktik tukang gigi disekitar wilayah UPTD
Puskesmas Medang, 3) Banyaknya kunjungan pasien dengan kasus karies (gigi
berlubang) di UPTD Puskesmas Medang, 4) Belum terlaksananya UKGM
5
(Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat) di UPTD Puskesmas Medang, 5)
Penerapan posisi ergonomi praktik dokter gigi UPTD Puskesmas Medang yang
belum sesuai dengan prinsip Four Handed Dentistry.
Tabel 1.1. Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurangnya Pelayanan Saat ini petugas Setelah diadakan
sosialisasi di Publik kesehatan gigi di sosialisasi, masyarakat
UPTD UPTD Puskesmas menjadi paham tentang
Puskesmas Medang kurang pentingnya menjaga
Medang tentang melakukan kesehatan gigi dan mulut
pentingnya sosialisasi tentang sehingga derajat
kesehatan gigi kesehatan gigi dan kesehatan gigi dan mulut
dan mulut serta mulut sehingga masyarakat menjadi
pencegahannya masyarakat belum meningkat.
banyak
mengetahui
macam macam
penyebab penyakit
gigi dan mulut
serta
pencegahannya,
kebanyakan
masyarakat baru
datang kedokter
gigi setelah
penyakit giginya
menjadi parah.
2. Masih adanya Pelayanan - Harga yang Pemahaman masyarakat
pasien yang Publik lebih murah dan untuk melakukan
menjadi korban mudah perawatan gigi dan mulut
praktik tukang dijangkau ke orang yang lebih
gigi disekitar adalah alasan kompeten yaitu dokter
wilayah UPTD masyarakat gigi sehingga tidak terjadi
Puskesmas memilih masalah kesehatan gigi
Medang perawatan gigi dan mulut yang
ke tukang gigi. berkelanjutan.

- Banyaknya
penyakit di
rongga mulut
yang dikeluhkan
oleh
masyarakat
pasca
melakukan
perawatan ke
tukang gigi.
3. Banyaknya Pelayanan Berdasarkan Penurunan kasus karies
kunjungan pasien Publik kunjungan pasien di UPTD Puskesmas
dengan kasus di ruang periksa Medang dan
karies (gigi gigi, kasus pemahaman pasien
6
berlubang) di penyakit gigi dan untuk melakukan kontrol
UPTD mulut terbanyak rutin sebelum giginya
Puskesmas yang dikeluhkan sakit.
Medang oleh pasien adalah
karies (gigi
berlubang).
4. Belum - Pelayanan Petugas kesehatan Petugas dapat
terlaksananya Publik gigi di UPTD merencanakan kegiatan
UKGM (Upaya - WoG Puskesmas Upaya Kesehatan Gigi
Kesehatan Gigi Medang yang Masyarakat (UKGM)
Masyarakat) di belum pernah untuk meningkatkan
UPTD melaksanakan pengetahuan tentang
Puskesmas Upaya Kesehatan kesehatan gigi dan mulut
Medang Gigi Masyarakat masyarakat.
(UKGM).
5. Penerapan posisi - Manajemen Posisi dental unit Penataan dental unit
ergonomi praktik ASN yang kurang yang disesuaikan
dokter gigi UPTD - Pelayanan memenuhi standar standar ergonomi
Puskesmas Publik ergonomi dengan dengan prinsip Four
Medang yang - Wog prinsip Four Handed Dentistry
belum sesuai Handed Dentistry. sehingga pelayanan
dengan prinsip ruang periksa gigi bisa
Four Handed lebih optimal.
Dentistry
Sumber : (Puspita, 2019)

1. Penetapan Isu

Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan


alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth).

a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, Kelayakan)

Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, Kelayakan) Analisis APKL merupakan alat bantu untuk
menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat
aktual, problematik, kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan
di wilayah UPTD Puskesmas Medang. Aktual artinya benar- benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang

7
memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya.
Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan
artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau
negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan
kekhalayan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai
positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Jika semua
kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan
berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan
kurang berkualitas. Hasil analisis APKL terkait isu-isu di wilayah UPTD
Puskesmas Medang disajikan dalam tabel 1.2. di bawah ini

Tabel 1.2. Analisis APKL Isu

Kriteria
No. IdentifikasiIsu Keterangan
A P K L
Kurangnya sosialisasi di UPTD
Puskesmas Medang tentang
Memenuhi
1 pentingnya kesehatan gigi dan mulut + + + +
Persyaratan
serta pencegahannya.

Masih adanya pasien yang menjadi


korban praktik tukang gigi disekitar Memenuhi
2 + + + +
wilayah UPTD Puskesmas Medang. Persyaratan
Banyaknya kunjungan pasien dengan
kasus karies (gigi berlubang) di UPTD Memenuhi
3 + + + +
Puskesmas Medang. persyaratan
Belum terlaksananya UKGM (Upaya Tidak
4 Kesehatan Gigi Masyarakat) di UPTD - + - + memenuhi
Puskesmas Medang persyaratan
Penerapan posisi ergonomi praktik
dokter gigi UPTD Puskesmas Medang Tidak
5 yang belum sesuai dengan prinsip + + - + memenuhi
Four Handed Dentistry persyaratan

Keterangan:+ (memenuhi kriteria),– (tidak memenuhikriteria)


Sumber : (Puspita, 2019)

b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness,


dan Growth)

8
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat
besar . Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan
ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di wilayah UPTD Puskesmas Medang
disajikan dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 1.3. Analisis USG Isu

No. IdentifikasiIsu U S G Total Peringkat


Kurangnya sosialisasi di UPTD
Puskesmas Medang tentang
1. pentingnya kesehatan gigi dan mulut 5 5 5 15 1
serta pencegahannya
Masih adanya pasien yang menjadi
2. korban praktik tukang gigi disekitar 4 5 4 13 3
wilayah UPTD Puskesmas Medang
Banyaknya kunjungan pasien dengan
3. kasus karies (gigi berlubang) di UPTD 5 5 4 14 2
Puskesmas Medang

2. Rumusan Isu
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi isu tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini
merumuskan isu yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan
kegiatan yang akan dilakukan, mengidentifikasi sumber isu, aktor yang
terlibat dan peran dari setiap aktor, dan mendeskripsikan keterkaitannya
dengan mata pelatihan yang relevan (secara langsung maupun tidak
langsung) dengan konteks isu. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah

9
kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya. Penjabaran secara rinci
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.4. Isu Terpilih

Gagasan Kreatif/ Sumber


No Isu Terpilih Nilai Dasar
Kegiatan Gagasan
1. Kurangnya Akuntabilitas, 1. Membuat SOP SKP
sosialisasi di Nasionalisme, Etika Sosialisasi Inovasi
UPTD publik, Komitmen Kesehatan Gigi dan
Puskesmas mutu, Anti korupsi Mulut.
Medang tentang Akuntabilitas, 2. Melakukan SKP
pentingnya Nasionalisme,Etika Sosialisasi Inovasi
kesehatan gigi publik, Komitmen Kesehatan Gigi dan
dan mulut serta mutu, Anti korupsi Mulut “KELUARGA
pencegahannya PRIMA”
Akuntabilitas, 3. Melakukan SKP
Nasionalisme, Etika Penyuluhan Inovasi
publik, Komitmen Kesehatan Gigi dan
mutu, Anti korupsi Mulut “IBU ANAK
PRIMA”
Akuntabilitas, 4. Melakukan SKP
Nasionalisme,Etika pelayanan
publik, Komitmen konsultasi dan
mutu pemeriksaan Gigi
Mulut untuk
masyarakat pasca
mendapatkan
sosialisasi.
Akuntabilitas, 5. Melakukan Inovasi
Nasionalisme, Etika pembuatan dan
publik, Komitmen pengisian kartu
mutu, Anti Korupsi edukasi “PASIEN
PRIMA” pasca
perawatan gigi dan
mulut bagi
masyarakat yang
telah mendapat
sosialisasi dan ingin
melakukan
perawatan gigi.
Akuntabilitas, Etika 6. Pengisian “BUKU SKP
publik, Komitmen DIARY PRIMA” Inovasi
mutu yang berisi evaluasi
kegiatan yang
dilakukan.
Sumber : (Puspita, 2019)

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada perancangan

10
aktualisasi ini adalah:
a. Bagaimana cara tenaga kesehatan gigi untuk meningkatkan
sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan penyakit gigi dan mulut?
b. Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi sesuai Nilai Dasar ASN
untuk menyelesaikan permasalahan kurangnya sosialisasi di UPTD
Puskesmas Medang tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut
serta pencegahannya?
4. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktulisasi ini adalah :

a. Meningkatkan peran tenaga kesehatan gigi untuk meningkatkan


sosialisasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahan penyakit gigi dan mulut.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan
mulut.
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD
Puskesmas Medang sesuai Nilai dasar ASN (ANEKA).

d. Mengembalikan fungsi puskesmas dengan menyelenggarakan


pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif.
5. Manfaat Penulisan

Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah


sebagai berikut:
a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon ASN Golongan III

1) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan


nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
2) Menjadi Dokter Gigi yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan
UPTD Puskesmas Medang pada khususnya dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Blora pada umumnya.
11
b. Bagi Instansi UPTD Puskesmas Medang

1) Mendukung visi dan misi, motto dan tata nilai UPTD Puskesmas
Medang.

2) Meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayah


Medang secara menyeluruh dan berkesinambungan.
c. Bagi Masyarakat

1) Mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2) Mengetahui penyebab penyakit gigi dan mulut, akibat penyakit gigi


dan mulut, serta cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.

3) Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan


dan harapan dalam bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

12
BAB II
LANDASAN TEORI

A. SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA


Sebagai warga Negara Indonesia kita wajib untuk membela
Negara kita dari setiap ancaman. Indonesia telah merdeka, tugas kita
sekarang yaitu mengisi kemerdekaan. Warisan dari pendiri bangsa ini
yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar harus kita jadikan
pedoman dalam mengisi kemerdekaan ini.

1. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai
oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara
(Ferrijana, Suhartono, & Erawanto, 2017).
2. Dasar hukum
a. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Ne
gara.
b. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945menyatakan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan da
n keamanan Negara.
3. Tujuan dan fungsi bela Negara (Ferrijana, Suhartono, & Erawanto,
2017)
Tujuan Bela Negara :
a. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
b. Melestarikan budaya
c. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
d. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
e. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
Fungsi Bela Negara :

13
a. Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman
b. Menjaga keutuhan wilayah negara
c. Merupakan kewajiban setiap warga negara
d. Merupakan panggilan sejarah
4. Manfaat Bela Negara (Ferrijana, Suhartono, & Erawanto, 2017)
a. Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan
kegiatan lain.
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama
rekan seperjuangan.
c. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
d. Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme
sesuai dengan kemampuan diri.
e. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok.
f. Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh
individu.
g. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
h. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam
melaksanakan kegiatan.
i. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis,
boros, egois, tidak disiplin, .
j. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian
antar sesama.
5. Contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman
sekarang di berbagai lingkungan : (Ferrijana, Suhartono, &
Erawanto, 2017)
a. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam
keluarga (lingkungan keluarga)
b. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga)
c. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan kerja)
d. Kesadaran untuk menaati tata tertib instansi (lingkungan kerja)

14
e. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam
masyarakat (lingkungan masyarakat)
f. Menjaga keamanan kampung secara bersama-
sama (lingkungan masyarakat)
g. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara)

B. Analisis Isu Kontemporer


Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C.,
2017) ada empat level lingkungan strategis yang dapat
mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya
sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/
Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas (border)
suatu bangsa, dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak
dipisahkan oleh batas Negara. Hal yang menjadi pemicunya adalah
berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap
informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang
tidak lama berselang oleh orang di penjuru dunia lainnya.
Perubahan cara pandang tersebut, telah mengubah tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini ditandai dengan
masuknya kepentingan global (Negara-negara lain) ke dalam negeri
dalam aspek hukum, politik, ekonomi, pembangunan, dan lain
sebagainya. Perubahan cara pandang individu tentang tatanan
berbangsa dan bernegara (wawasan kebangsaan), telah
mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam memahami pola
kehidupan dan budaya yang selama ini dipertahankan/diwariskan
secara turun temurun. Perubahan lingkungan masyarakat juga
mempengaruhi cara pandang keluarga sebagai miniature dari
kehidupan sosial (masyarakat). Tingkat persaingan yang keblabasan
akan menghilangkan keharmonisan hidup di dalam anggota
keluarga, sebaga akibat dari ketidakharmonisan hidup di lingkungan

15
keluarga maka secara tidak langsung membentuk sikap ego dan
apatis terhadap tuntutan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, pemahaman perubahan dan perkembangan
lingkungan strategis pada tataran makro merupakan factor utama
yang akan menambah wawasan PNS. Wawasan tersebut melingkupi
pemahaman terhadap Globalisasi, Demokrasi, Desentralisasi, dan
Daya Saing Nasional, Dalam konteks globalisasi PNS perlu
memahami berbagai dampak positif maupun negatifnya;
perkembangan demokrasi yang akan memberikan pengaruh dalam
kehidupan sosial, ekonomi dan politik Bangsa Indonesia;
desentralisasi dan otonomi daerah perlu dipahami sebagai upaya
memperkokoh kesatuan nasional, kedaulatan negara, keadilan dan
kemakmuran yang lebih merata di seluruh pelosok Tanah Air,
sehingga pada akhirnya akan membentuk wawasan strategis
bagaimana semua hal tersebut bermuara pada tantangan penciptaan
dan pembangunan daya saing nasional demi kelangsungan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
lingkungan pergaulan dunia yang semakin terbuka, terhubung, serta
tak berbatas.
PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal
juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa
dan bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal
Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.
Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal
yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut
diantaranya; bahaya paham radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba,
cyber crime, money laundry, korupsi, proxy war. Isu-isu di atas,
selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis kontemporer.
C. NILAI-NILAI DASAR ASN
1. Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan

16
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Kusumasari,
Dwiputrianti, & Allo, 2015)
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Berikut ini adalah beberapa aspek dari Akuntabilitas,
yaitu :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Disamping beberapa aspek di atas, akuntabilitas juga memiliki
tingkatan yang berbeda sebagai berikut :
a. Akuntabilitas Personal ( Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral danetika.
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai
pemberi kewenangan.
c. Akuntabilitas Kelompok
Akuntabilitas kelompok mengacu pada hubungan antara seksi atau
bagian yang terdiri dari individu-individu dalam organisasi dengan
instansi kerja tempat mereka mengabdi.
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu kepada
institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholderslainnya.
e. Akuntabilitas Stakeholder

17
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsive dan bermartabat.
Indikator-indikator akuntabilitas yaitu :
a. Kepemimpinan
Sikap seorang pemimpin yang dapat memberikan contoh kepada
orang lain, (lead by example) berkomitmen serta memberikan efek
positif pada pihak lain dan dapat dijadikan sebagai solusi tentunya.
b. Transparansi
Sikap terbuka sehingga dapat meningkatkan komunikasi
kelompok,perlindungan, akuntabilitasi dalam keputusan serta
meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara menyeluruh.
c. Integritas
Menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, maka
institusi dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
publik dan/ atau stakeholders
d. Tanggungjawab (responsibilitas).
Memberikan kewajiban kepada setiap individu dan lembaga, bahwa
ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas, sedangkan
ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak
dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Dalam lingkungan kerja perlu adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Individu atau kelompok harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan

18
demikian fokus utama kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab,misi organisasi, kinerja yang
diharapkan, dan sistem pelaporan.
i. Konsistensi
Faktor yang menjamin stabilitas sehingga tercipta lingkungan kerja
yang akuntabel .
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat diartikan sebagai pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati
bangsa lain. Indikator nilai nasionalisme sesuai lima sila Pancasila,
(Kusumasari, Dwiputrianti, & Allo, 2015) meliputi :
a.Ketuhanan Yang MahaEsa
1) Menghormati pemeluk agamalain
2) Toleransi terhadap kegiatan agamalain
3) Percaya dan taqwa kepada Tuhan sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
4) Tidak memaksakan agama atau kepercayaan kepada oranglain
b.Kemanusiaan yang adil danberadab
1) Menghargai persamaan hak dan kewajiban sesamamanusia
2) Saling mencintai sesamamanusia
3) Mengembangkan sikap tenggangrasa
4) Tidak semena-mena terhadap oranglain
5) Menjunjung tinggi nilaikemanusiaan
6) Gemar melakukan kegiatankemanusiaan
7) Berani membela kebenaran dankeadilan
8) Sikap hormat-menghormati dengan bangsalain
c.PersatuanIndonesia
1) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
ataugolongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dannegara.
3) Cinta Tanah Air danBangsa.

19
4) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah AirIndonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber- Bhineka TunggalIka.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanan dalam
permusyawaratanperwakilan
1) Mengutamakan kepentingan negara danmasyarakat
2) Tidak memaksakan kehendak kepada oranglain.
3) Utamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mufakat dalam semangatkekeluargaan.
5) Iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah.
6) Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yangluhur.
7) Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
serta nilai kebenaran dankeadilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia
1) Perbuatan yang cerminkan sikapkekeluargaan/gotong-royong.
2) Bersikapadil.
3) Keseimbangan antara hak dankewajiban
4) Menghormati hak-hak oranglain
5) Suka memberi pertolongan kepada oranglain
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap oranglain
7) Tidak boros dan bergaya hidupmewah
8) Tidak merugikan kepentinganumum
9) Suka bekerjakeras
10) Menghargai hasil karya oranglain
11) Mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilansosial
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang

20
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan
(Kumorotomo, Wirapradja, & Imbaruddin, 2015)
Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagaiberikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dandisiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpatekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etikapemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakannegara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif danefisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawaiASN.
Nilai-nilai dasar etika publik menurut UU ASN tahun 2014 yakni
sebagaiberikut:

21
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi NegaraPancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidakberpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsipkeahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etikaluhur.
g. Mempertanggung-jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepadapublik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dansantun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitastinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dankerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerjapegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalampekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistemkarir.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik: 1) Dimensi
Kualitas Pelayanan Publik; 2) Dimensi Modalitas; 3) Dimensi Tindakan
Integritas Publik. Selanjutnya, berikut ini adalah sebagian dari sumber-
sumber kode etik yang telah berkembang dalam sistem administrasi
publik sejak kemerdekaan :
(Kumorotomo, Wirapradja, & Imbaruddin, 2015)
a. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah
Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota AngkatanPerang.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang
Sumpah/Janji Pegawai NegeriSipil.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai NegeriSipil.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan

22
Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai NegeriSipil
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang DisiplinPNS
f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN)
Para pegawai dan pejabat perlu terus diingatkan akan rujukan
kode etik PNS yang tersedia. Sosialisasi dari sumber-sumber kode
etik itu beserta penyadaran akan perlunya mentaati kode etik harus
dilakukan secara berkesinambungan dalam setiap jenis pelatihan
kepegawaian untuk melengkapi aspek kognisi dan aspek
profesionalisme dari seorang pegawai sebagai abdi Negara dan
abdi masyarakat.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan janji pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil yang tercermin dalam tindakan kita
untuk menjaga mutu kinerja pegawai sesuai dengan standar
operasional yang berlaku serta berdasarkan prinsip efektifitas, efisien,
inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari
perubahan, beserta analisis dampaknya (Yuniarsih & Taufiq, 2015)
Indikator komitmen mutu diantaranya :
a. Profesionalisme, bertindak secara profesional sesuai dengan
profesi yang dijabat dalam menjaga kualitaspelayanan.
b. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitaspelayanan.
c. Konsisten, yaitu sikap berkesinambungan dan terus menerus
untuk senantiasa menjaga kualitaspelayanan.
d. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya danwaktu.
e. Efektif adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasilkerja.
f. Inovatif adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreatifitas untuk meningkatkan mutupelayanan.

23
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan Negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan
dan gratifikasi (Korupsi, 2015)
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi
nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti
korupsi sebagai berikut :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerjakeras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil

D. KEDUDUKAN ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang profesional dan membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
(Fatimah & Irawati, 2017).
Berdasarkan jenisnya,  pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

24
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansipemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
(Fatimah & Irawati, 2017).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi
dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi (Fatimah & Irawati, 2017).
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi
pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah
yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa (Fatimah & Irawati,
2017).

25
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas sebagai penanggung jawab upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya di masyarakat berfungsi sebagai penyelenggara
upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama dan penyelenggara
upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan ini dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan (PERMENKES, 2014).
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai
dengan Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu
dan berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik”
diperlukan suatu indikator. Dalam perjalanannya, indikator kesehatan
tersebut bersifat dinamis mengikuti situasi dan kondisi yang ada
(PERMENKES, 2014).

2. Keadaan Geografi
Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) Medang terletak di
kecamatan Blora Kabupaten Blora.Kecamatan Blora merupakan salah satu

26
dari 16 kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Blora. Wilayah kerja
Puskesmas Medang dengan batas-batas :
 Utara : Kabupaten Rembang
 Timur : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puledagel
 Barat : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tunjungan
 Selatan : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Blora
UPTD Puskesmas Medang memiliki 10 (sepuluh ) Desa Wilayah Kerja :
a. Desa Sendangharjo
b. Desa Ngampel
c. Desa Ngadipurwo
d. Desa Tempuran
e. Desa Plantungan
f. Desa Purwosari
g. Desa Patalan
h. Desa Tambaksari
i. Desa Tempurejo
j. Desa Temurejo
Luas Wilayah kerja Puskesmas Medang ± 35,1 km² yang terdiri dari 85 %
daratan, 7.5% adalah waduk, dan 7.5% merupakan sungai. Kecamatan
Medang beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.300 mm/thn, dengan
suhu udara maksimum berkisar antara 25º– 33º celcius dan suhu minimum
berkisar 21,9º Celcius dengan kelembaban udara sekitar 84,92%.

3. Kependudukan
a. Luas Wilayah
Luas wilayah Kerja Puskesmas Medang 35,1 Km² yang terdiri dari 10
( sepuluh ) desa.
b. Penyebaran Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Medang pada tahun 2018
bersumberkan dari estimasi Penduduk sasaran program kesehatan per
desa pada Puskesmas Medang tahun 2018 yang sudah ditentukan dari
Dinas Kesehatan kabupaten Blora berjumlah 7898 KK , tersebar dalam

27
10 (Sepuluh ) Desa Sendangharjo 1028 KK, Desa Ngampel 869 KK,
Desa Ngadipurwo 129 KK, Desa Tempuran 261 KK , Desa Plantungan
349 KK, Desa Purwosari 926 KK, Desa Patalan 1241 KK, Desa
Tambaksari 1152 KK, Desa Tempurejo 907, Desa Temurejo 1036 KK

Grafik 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Di Wilayah


Puskesmas Medang Tahun 2018

c. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Wilayah kerja Puskesmas Medang akhir tahun 2018
per km² sekitar 24598 jiwa. Desa yang terpadat penduduknya adalah
Patalan sebesar 1241 KK jiwa per km² dan Desa Tambaksari 16 jiwa km².

Grafik 3.2 Kepadatan Penduduk per KM² Menurut Desa/Kelurahan


Di Wilayah Puskesmas Medang Tahun 2018

Sumber : (Medang, 2018)

28
d. Penduduk Menurut Golongan Umur

Tabel 3.1 Penduduk menurut Golongan Umur


46-
0 - 11 1-5 6 - 12 15 - 60 >
NO DESA 60
Bulan Th Th 45 Th Th
Th
1 PURWOSARI 17 149 294 899 618 417
2 TEMUREJO 28 193 362 1110 705 345
3 NGADIPURWO 2 30 49 143 88 44
4 TEMPUREJO 31 141 287 919 607 431
5 PATALAN 30 198 2217 1278 832 550
6 PLANTUNGAN 3 44 104 345 225 970
7 SENDANGHARJO 28 172 330 1031 665 469
8 TAMBAKSARI 39 188 385 1077 720 443
9 NGAMPEL 29 136 272 903 583 319
10 TEMPURAN 19 60 119 399 273 319
Sumber : (Medang, 2018)

Grafik 3.3 : Jumlah penduduk menurut golongan umur tahun 2018

Sumber : (Medang, 2018)

4. Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk diperhitungkan dengan prosentase:
a. Petani, buruh : 50%
b. Pedagang / Jasa : 30%

29
c. Pegawai : 20%
B. Visi Dan Misi, Motto, Dan Tata Nilai
1. Visi
Dengan mengacu pada Visi Puskesmas Medang “ MENJADIKAN
PUSKESMAS MEDANG SEBAGAI TEMPAT PELAYANAN
KESEHATAN DASAR YANG PROFESIONAL DAN
BERKUALITAS’’.

2. Misi
Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
ditempuh melalui misi sebagai berikut :
a. Menggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan di wilayah
Kerjanya.
b. Mendorong Kemandirian Hidup Sehat Bagi Keluarga,
Masyarakat di Wilayah Kerja.
c. Meningkatkan Akses dan Keterjangkauan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Kesehatan
d. Mengutamakan Kepuasan Pelanggan
3. Tujuan
a. Meningkatnya perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan tinggal
di lingkungan wilayah puskesmas Medang yang memenuhi
syarat kesehatan
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar paripurna,
bermutu , profesional dan terjangkau.
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar
d. Untuk masyarakat kelompok rentan agar status kesehatannya
terpelihara.

4. Motto
Untuk mewujudkan visi dan misi ditetapkan Motto Puskesmas
Medang :
STAN : SEHAT – TEPAT- AMAN - NYAMAN

30
SEHAT : Diartikan menurut WHO adalah sesuatu keadaan
yang sempurna baik fisik ,mental ,social tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan atau
suatu kondisi dimana segala sesuatu berjalan
normal sesuai fungsinya dan sebagaimana
mestinya.
TEPAT : Dimaksudkan bahwa semua petugas
Puskesmas Medang tepat dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
prosedur perawatan atau prosedur tindakan.
AMAN : Artinya bebas dari bahaya, gangguan, merasa
terlindungi, dan tidak mengandung resiko.
NYAMAN : Berarti satu kesatuan secara utuh unsure dari
sehat, enak, kesegaran dan kesejukan yang
mencerminkan keadaan nyaman.
5. Tata Nilai
PROFESIONAL : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
RAMAH : Memiliki sikap dan sopan santun kepada
seluruh masyarakat dan rekan sekerjanya.
INISIATIF : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dan
ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi
peningkatan pelayanan kesehatan.
MALU : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya.
AKUNTABEL : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai
pedoman & standard pelayanan, dapat diukur
dan dioertanggungjawabkan.

31
C. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS MEDANG

UPTD KEPALA PUSKESMAS


MEDANG
NURKHOLIS.S.Kep.MM
TIM MUTU drg MAHARANI R.P KEPALA SUB.BAG TATA
USAHA
AI KP PPI
SRI W ANIK P PUJI PRATIKNYO
P.A

PJ UKP PJ UKM PJ JEJARING


Dr.IKA TRISSIHANA DEWI ZULAIKHO.SST SRI WAHYUNI S.Tr.Keb

FARMASI PERKESMAS PJ JARINGAN


LABORATORIUM NITA.K KABUL PUJI L.S.Tr.Keb
SANDRA PUSPA K FAUJI BAGUS S

32
Keterangan :
: GarisKomando, danLaporan
: GarisKoordinasi
Dalam Penyelenggaraan Puskesmas dapat mengembangkan upaya pelayanan kesehatan dasar di dalam Struktur Organisasi yang ditetapkan
dalam Peraturan Internal Kepala Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

33
D. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi

Tabel 3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS


 Tugas Pokok :
Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang pelayanan,
Kepala pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan dasar yang
NURKHOLIS.S.Kep. UPTD paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya
1.
MM PUskesmas
 Fungsi :
Medang
Sebagai Manajer Puskesmas

2. PRATIKNYO Kepala Sub  Tugas Pokok :


Bagian Tata Melaksanakan kegiatan ketata usahaan yang meliputi urusan
Usaha kepegawaian, keuangan, administrasi surat menyurat, umum dan
perlengkapan serta ketatalaksanaan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas

 Fungsi :

34
Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi
data dan pelaporan.
3. drg.MAHARANI R.P Dokter Gigi  Tugas Pokok :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah
kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik.
 Fungsi :
Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas

 Ketua Tim Manajemen Mutu


A. URAIAN TUGAS KETUA TIM MANAJEMEN MUTU
1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu
sesuai standar.
2. Fungsi : Melakukan penjaminan mutu proses dan
hasil.
3. Uraian Tugas :
a. Menyusun Kebijakan dan Strategi Manajemen Mutu.
b. Menyusun Program Indikator Mutu.
c. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam

35
penyusunan program peningkatan mutu.
d. Memantau pelaksanaan seluruh program peningkatan
mutu.
e. Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program peningkatan
mutu.
f. Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan
mutu.
g. Melaksanakan kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen
h. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi.
i. Melakukan koordinasi tentang program patient safety
dengan tim terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
j. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan
pengembangan, inovasi dan kendali mutu.
4. dr.IKA TRISSIHANA Dokter  Tugas Pokok :
DEWI Umum Penanggung jawab urusan kesehatan dibidang UKP di Puskesmas

 Tugas Tambahan :
PENANGGUNG JAWAB UKP

A. Tugas Pokok
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan UKP di

36
Puskesmas.
b. Bertanggung jawab terhadap peningkatan sumberdaya manusia
pelaksana rawat jalan.
B. Fungsi
Sebagai koordinator pelayanan medik, mengkoordinir kegiatan
pelayanan medik didalam maupun diluar gedung..
5. ZULAIKHO.SST Nutrisionis  Tugas Pokok :
(Gizi) 1. Melaksanakanpelayanan gizi
2. Melatih kader gizi
3. Menerima konsultasi di bidang gizi
4. Melakukan komunikasi, edukasi dan informasigizi
5. Pemberian vitamin A
6. Menjelaskan cara pengisian dan penggunaan KMS
7. Pemantauan garam beryodium, tablet Fe
8. Membuat pencatatan dan laporan
9. Membuat laporan hasil pemantauan di posyandu
 Fungsi : Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
 Tugas Tambahan:
1. Panitia pengadaan barang dan jasa

37
2. Bendahara kas umum
3. Tim jkn
 Tugas Penunjang :
1. Membuat laporan bulanan
2. Menghadiri pertemuan : rapat, seminar/lokakarya, pelatihan
3. Melakukan posyandu
4. Penyuluhan

 Tugas :
Melaksanakan urusan kesehatan di bidang Jaringan dan Jejaring

 Fungsi :
KABUL PUJI Mengkoordinir Jaringan dan Jejaring di Puskesmas
6. Bidan
LESTARI S.Tr.Keb  BIDAN KOORDINATOR
Fungsi Pokok bidan koordinator : Melaksanakan ( membantu )
kepala puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan KIA dan KB
puskesmas.

38
39
Tabel 3.5 Data Ketenagakerjaan UPTD Puskesmas Medang Triwulan 1 Tahun
2019

JENIS KELAMIN
RUMPUN SDMK JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
01. MEDIS 0 3 3
02. PSIKOLOGI KLINIS 0 0 0
03. KEPERAWATAN 4 10 14
04. KEBIDANAN 0 17 17
05. KEFARMASIAN 0 1 1
06. KESEHATAN MASYARAKAT 0 1 1
07. KESEHATAN LINGKUNGAN 0 1 1
08. GIZI 0 2 2
09. KETERAPIAN FISIK 0 0 0
10. KETEKNISIAN MEDIS 0 1 1
11. TEKNIK BIOMEDIKA 1 0 1
12. KESEHATAN TRADISIONAL 0 0 0
13. ASISTEN TENAGA KESEHATAN 0 0 0
14. TENAGA PENUNJANG 6 4 10
N/A (BELUM VALID) 0 0 0
TOTAL 11 40 51
Sumber : (Medang, 2018)
E. Penyediaan Sumber Daya
1. Sumberdaya untuk menjalankan sistem manajemen mutu serta
untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan dipastikan
terpenuhi
2. Semua biaya yang diperlukan di identifikasi oleh Ketua Tata
Usaha
dan disampaikan pada Kepala Puskesmas untuk diusulkan ke
Dinas Kesehatan melalui mekanisme yang telah diatur.
Tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Medang berikut ini :
Jenjang pendidikan tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Medang
berikut ini :
Tabel 3.4 Jenjang Pendidikan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medang
JENIS KELAMIN
JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
SD 0 0 0
SMP / Setara 1 0 1
SMA / Setara 4 2 6
D-1 0 0 0
D-2 0 0 0

40
D-3 4 25 29
D-4 0 5 5
S-1 1 8 9
Sp-1 0 0 0
Sp-2 0 0 0
Profesi 1 0 1
S-2 0 0 0
S-3 0 0 0
N/A (BELUM VALID) 0 0 0
TOTAL 11 40 51
Sumber : (Medang, 2018)
F. Sarana Prasarana
a. Sarana Kesehatan
 Puskesmas Induk : 1 buah
 Pustu : 2 buah
 Polindes : 7 buah
 Posyandu : 47 buah
 Pos Yandu Lansia : 10 buah
 PTM : 1 buah
 Dokter Praktek swasta : 1 buah
 Apotek : 2 buah
b. Fasilitas Penunjang
 Mobil (Pusling) : 1 buah
 Sepeda Motor : 5 buah
 PLN :
- Gedung induk : 16 A
- Gedung Admin : 4A
- Gedung KIA/KB : 4A
 Telephon : 1 buah
 Komputer : 7 unit
 Laptop 11 unit
 Genset / generator : 1 buah

41
G. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Pokok
Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :
a. Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
b. Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2. Tugas Pokok
Dokter Gigi Ahli Pertama :
1. Tugas Pokok Dokter Gigi

a. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan


kesehatan gigi dengan tanggung jawab sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai
standart prosedur operasional, tata kerja dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pimpinan puskesmas
c. Membuat rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan
d. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi sesuai
standart profesi dan mematuhi peraturan perundangan
yang berlaku
e. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
Unsur dan sub unsur kegiatan Dokter Gigi yang dinilai
angka kreditnya terdiri dari :
a. Pendidikan, meliputi :

42
1. Pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar;

2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang


kesehatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau sertifikat.
b. Pelayanan Kesehatan, meliputi :

1. Penyembuhan penyakit gigi dan mulut;

2. Pemulihan kesehatan akibat penyakit gigi dan mulut;

3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan


pencegahan penyakit gigi dan mulut;
4. Pembuatan catatan medik untuk pasien rawat jalan
dan rawat inap;
5. Pelayanan kesehatan lainnya untuk masyarakat;
6. Pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan;
c. Pengabdian pada masyarakat, meliputi :

1. Pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan

2. Pelaksanaan tugas lapangan di bidang kesehatan;

3. Pelaksanaan penanggulangan penyakit/wabah


tertentu.

d. Pengembangan profesi, meliputi :

1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang


kesehatan gigi dan mulut;
2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya
di bidang kesehatan gigi dan mulut;
3. Pembuatan buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang kesehatan
gigi dan mulut;
4. Penemuan teknologi tepat guna di bidang kesehatan

43
gigi dan mulut.
e. Penunjang tugas Dokter Gigi, meliputi :

1. Pengajar/pelatih dalam bidang kesehatan gigi dan


mulut;

2. Peran serta dalam kegiatan seminar/lokakarya di


bidang kesehatan gigi dan mulut;
3. Keanggotaan dalam organisasi profesi Dokter Gigi;

4. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional


Dokter Gigi;
5. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya;

6. Perolehan piagam kehormatan.

H. ROLE MODEL

Beliau adalah Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Medang


yang bernama Bapak Nurkholis S.Kep, MM. Beliau lahir di Blora, 28
Maret 1968 merupakan sosok yang dapat dijadikan panutan. Selama
penulis bekerja di instansi, beliau merupakan sosok yang memiliki

44
disiplin tinggi dalam bekerja serta memiliki empati yang tinggi dalam
memecahkan masalah yang dikeluhkan oleh karyawannya. Bapak
Nurkholis mempunyai riwayat pendidikan S1 Keperawatan di Stikes
Madani Yogyakarta lalu melanjutkan kuliah strata 2 di magister
manajemen.
Bapak Nurkholis tinggal di Dk.Tengger RT 002 RW 003
Tempel lemahbang Kec.Jepon Kab.Blora. Beliau memiliki dedikasi
dan semangat yang kuat untuk memajukan UPTD Puskesmas
Medang. Sebelum menjadi kepala UPTD Puskesmas Medang, beliau
bekerja di RSUD R. Soetijono Blora. Pada rancangan aktualisasi ini,
beliau sangat berperan besar dalam menentukan isu yang akan
diangkat dan mengarahkan rancangan kegiatan yang akan kami
lakukan demi kemajuan pelayanan kepada masyarakat dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi di UPTD Puskesmas
Medang.

45
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Penetapan Isu yang Terpilih


Berdasarkan hasil analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan) serta USG (Urgensi,
Seriousness, dan Growth), telah ditentukan 1 (satu) isu yang dapat
dikembangkan menjadi berbagai kegiatan untuk penyelesaian
masalah dengan melibatkan komponen yang ada. Dalam rancangan
aktualisasi ini terdiri atas tahapan :
1 . Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan ;
2 . Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan
menyusunnya dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan,
dan output kegiatan ;
3 . Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan
dengan substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole
of Government, dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan
baik secara langsung maupun tidak langsung ;
4 . Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi ;
5 . Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi
mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi,
dan penguatan terhadap nilai- nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi adalah kurangnya sosialisasi di UPTD
Puskesmas Medang tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut
serta pencegahannya.

46
Gagasan Pemecahan Isu :
Tabel 4.1. Rancangan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Dengan Kontribusi terhadap Penguatan
Materi Visi Misi Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi

1. Membuat 1. Melakukan 1. Persetujuan kepala puskesmas 1. Saya melakukan  Kontribusi Visi : Penguatan nilai:
SOP konsultasi tentang rencana kegiatan konsultasi memiliki Menjadikan 1. Profesional
Sosialisasi dengan kepala keterkaitan nilai Puskesmas Medang 2. Inisiatif
Kesehatan puskesmas. akuntabilitas (SOP Sebagai Tempat 3. Malu
Gigi dan yang dapat Pelayanan 4. Akuntable
Mulut. dipertanggungjawabk Kesehatan Dasar
an, nasionalisme yang Profesional dan
(musyawarah dalam Berkualitas.
mengambil  Kontribusi Misi :
keputusan), etika Sesuai dengan misi
publik(bersikap puskesmas yang ke
hosmat dan sopan 3 yaitu Meningkatkan
santun) Akses dan
Keterjangkauan
2. Melakukan 2. SOP Sosialisasi kesehatan 2. Saya melakukan Masyarakat
penyusunan gigi dan mulut. penyusunan SOP Terhadap Pelayanan
SOP. memiliki keterkaitan Kesehatan.
nilai akuntabilitas
(SOP yang dapat
dipertanggungjawabk
an, komitmen mutu
(melakukan kegiatan
inovatif dengan
sepenuh hati), Anti

47
Korupsi
(Membuat SOP
dengan jujur, dan
bertanggung jawab)

3. Melakukan 3. SOP sosialisai yang telah 3. Saya melakukan


sosialisasi disahkan oleh kepala sosialisasi SOP
SOP kepada puskesmas memiliki keterkaitan
Kepala nilai akuntabilitas
Puskesmas (SOP yang dapat
dan PJ UKP dipertanggungjawabk
(Unit an, komitmen mutu
Kesehatan (melakukan kegiatan
Perorangan) inovatif dengan
sepenuh hati), etika
publik(bersikap
hosmat dan sopan
santun)
2 Melakukan 1. Melakukan 1. Persetujuan kepala puskesmas 1. Saya melakukan  Kontribusi Visi : Penguatan nilai:
Sosialisasi konsultasi tentang rencana kegiatan konsultasi memiliki Menjadikan 1. Profesional
Kesehatan dengan kepala keterkaitan nilai Puskesmas Medang 2. Inisiatif
Gigi dan puskesmas. akuntabilitas Sebagai Tempat 3. Akuntable
Mulut (kegiatan yang dapat Pelayanan
“KELUARGA dipertanggungjawabk Kesehatan Dasar
PRIMA” dan an, nasionalisme yang Profesional dan
penggalangan (musyawarah dalam Berkualitas
komitmen. mengambil  Kontribusi Misi,
keputusan), etika sesuai dengan misi
publik(bersikap puskesmas yang ke
hosmat dan sopan 1,2,3 :
santun) a. Menggerakan

48
Pembangunan
Berwawasan
Kesehatan di
wilayah Kerjanya.
2. Melakukan 2. Kesepakatan dengan rekan kerja 2. Saya melakukan b. Mendorong
koordinasi koordinasi memiliki Kemandirian
dengan rekan keterkaitan nilai Hidup Sehat Bagi
kerja. Nasionalisme Keluarga,
(musyawarah dalam Masyarakat di
mengambil Wilayah Kerja.
keputusan), etika c. Meningkatkan
publik(bersikap Akses dan
hormat dan sopan Keterjangkauan
santun). Masyarakat
Terhadap
Pelayanan
3. Membuat 3. Tersedianya materi penyuluhan 3. Saya melakukan Kesehatan
materi kesehatan gigi dan mulut pembuatan materi
penyuluhan memiliki keterkaitan
kesehatan gigi nilai Komitmen
dan mulut mutu (melakukan
secara umum kegiatan inovatif
dengan dengan sepenuh
menggunakan hati).
media lcd dan
flipchart.

4. Menyiapkan 4. Tersedia kartu pemeriksaan 4. Saya menyiapkan


kartu kesehatan gigi dan mulut kartu pemeriksaan
pemeriksaan “KELUARGA PRIMA” dan kesehatan gigi
kesehatan gigi rekapan hasil pemeriksaannya. memiliki keterkaitan

49
dan mulut nilai Komitmen
“KELUARGA mutu (melakukan
PRIMA”. kegiatan inovatif dan
pemeriksaan kepada
pasien dengan
sepenuh hati), Anti
korupsi
(memperlakukan
pasien dengan adil)

5. Menyiapkan 5. Terisinya daftar hadir peserta 5. Saya melakukan


daftar hadir kegiatan penyuluhan
untuk memiliki keterkaitan
komitmen dengan penuh
menjaga tanggung jawab
kesehatan gigi Akuntabilitas
dan mulut.

6. Tersedia sovenir untuk


6. Menyiapkan membuat penyuluhan menjadi 6. Saya menyiapkan
souvenir untuk menarik souvenir memiliki
kuis saat keterkaitan nilai
sosialisasi. Komitmen mutu
(melakukan kegiatan
inovatif dengan
sepenuh hati).
7. Tersedia banner penggalangan
7. Melakukan komitmen 7. Saya membuat
pembuatan banner
banner untuk penggalangan
penggalangan komitmen memiliki

50
komitmen. keterkaitan nilai
Komitmen mutu
(melakukan kegiatan
inovatif dengan
sepenuh hati).

8. Terlaksananya penyuluhan
8. Melakukan “KELUARGA PRIMA” 8. Saya melakukan
penyuluhan penyuluhan memiliki
keterkaitan nilai
Komitmen mutu
(melakukan kegiatan
inovatif dengan
sepenuh hati),
melakukan
penyuluhan dengan
penuh tanggung
jawab Akuntabilitas
3 Melakukan 1. Melakukan 1. Persetujuan kepala puskesmas 1. Saya melakukan  Kontribusi Visi : Penguatan nilai:
Penyuluhan konsultasi tentang rencana kegiatan konsultasi memiliki Menjadikan 1. Profesional
Kesehatan dengan kepala keterkaitan nilai Puskesmas Medang 2. Inisiatif
Gigi dan Mulut puskesmas. akuntabilitas Sebagai Tempat 3. Akuntable
“IBU ANAK (kegiatan yang Pelayanan
PRIMA” dapat Kesehatan Dasar
dipertanggungjawab yang Profesional dan
kan, nasionalisme Berkualitas
(musyawarah dalam  Kontribusi Misi,
mengambil sesuai dengan misi
keputusan), etika puskesmas yang ke
publik(bersikap 1,2,3 :
hosmat dan sopan a. Menggerakan

51
santun) Pembangunan
Berwawasan
2. Melakukan 2. Terjalinnya koordinasi 2. Saya melakukan Kesehatan di
koordinasi koordinasi memiliki wilayah Kerjanya.
dengan rekan keterkaitan nilai b. Mendorong
kerja. Nasionalisme Kemandirian
(musyawarah dalam Hidup Sehat Bagi
mengambil Keluarga,
keputusan), etika Masyarakat di
publik(bersikap Wilayah Kerja.
hormat dan sopan c. Meningkatkan
santun). Akses dan
Keterjangkauan
Masyarakat
3. Membuat 3. Tersedianya materi penyuluhan 3. Saya melakukan Terhadap
materi kesehatan gigi dan mulut pembuatan materi Pelayanan
penyuluhan memiliki keterkaitan Kesehatan.
kesehatan gigi nilai Komitmen
dan mulut ibu mutu (melakukan
dan anak kegiatan inovatif
dengan dengan sepenuh
menggunakan hati).
lcd dan
flipchart. 4. Saya menyiapkan
kartu pemeriksaan
kesehatan gigi
memiliki keterkaitan
4. Menyiapkan 4. Tersedia kartu pemeriksaan nilai Komitmen
kartu kesehatan gigi dan mulut “IBU mutu (melakukan
pemeriksaan ANAK PRIMA” dan rekapan kegiatan inovatif dan
kesehatan gigi hasil pemeriksaannya. pemeriksaan kepada

52
dan mulut “IBU pasien dengan
ANAK sepenuh hati), Anti
PRIMA” korupsi
(memperlakukan
pasien dengan adil)

5. Menyiapkan 5. Terisinya daftar hadir peserta 5. Saya melakukan


daftar hadir kegiatan penyuluhan
untuk memiliki keterkaitan
komitmen dengan penuh
menjaga tanggung jawab
kesehatan gigi Akuntabilitas
dan mulut.
6. Menyiapkan sovenir untuk
6. Menyiapkan membuat penyuluhan menjadi 6. Saya menyiapkan
souvenir untuk menarik souvenir memiliki
kuis saat keterkaitan nilai
sosialisasi. Komitmen mutu
(melakukan kegiatan
inovatif dengan
sepenuh hati).

7. Terlaksananya penyuluhan “IBU


7. Melakukan ANAK PRIMA” 7. Saya melakukan
penyuluhan penyuluhan memiliki
keterkaitan nilai
Komitmen mutu
(melakukan kegiatan
inovatif dengan
sepenuh hati),

53
melakukan
penyuluhan dengan
penuh tanggung
jawab Akuntabilitas
4 Melakukan 1. Melakukan 1. Persetujuan kepala puskesmas 1. Saya melakukan  Kontribusi Visi : Penguatan nilai:
pelayanan konsultasi tentang rencana kegiatan konsultasi memiliki Menjadikan Profesional
konsultasi dan dengan kepala keterkaitan nilai Puskesmas Medang 2. Ramah
pemeriksaan puskesmas. akuntabilitas Sebagai Tempat 3. Inisiatif
Gigi Mulut (kegiatan yang Pelayanan 4. Malu
untuk dapat Kesehatan Dasar 5. Akuntabl
masyarakat dipertanggungjawab yang Profesional dan e
pasca kan, nasionalisme Berkualitas
mendapatkan (musyawarah dalam  Kontribusi Misi,
sosialisasi. mengambil sesuai dengan misi
keputusan), etika puskesmas yang ke
publik(bersikap 2,3,4 :
hosmat dan sopan a. Mendorong
santun) Kemandirian
Hidup Sehat Bagi
2. Memberikan 2. Terlaksananya perawatan gigi 2. Saya memberikan Keluarga,
pelayanan dan secara profesional dan pelayanan kesehatan Masyarakat di
konsultasi berkualitas. gigi memiliki Wilayah Kerja.
masyarakat keterkaitan nilai b. Meningkatkan
setelah Komitmen mutu Akses dan
mendapatkan ( pemeriksaan Keterjangkauan
sosialisasi. kepada pasien Masyarakat
dengan respect dan Terhadap
sepenuh hati), Anti Pelayanan
korupsi Kesehatan.
(memperlakukan c. Mengutamakan
pasien dengan adil)

54
Kepuasan
Pelanggan.

3. Melakukan 3. Terlaksananya pelayanan dan


anamnesis, konsultasi gigi secara 3. Saya melaksanakan
pemeriksaan profesional dan berkualitas. pemeriksaan
dan edukasi kesehatan gigi
mengenai memiliki keterkaitan
keluhan pasien. nilai Komitmen
mutu ( pemeriksaan
kepada pasien
dengan respect dan
sepenuh hati), Anti
korupsi
(memperlakukan
pasien dengan adil)

4. Memberikan 4. Terlaksananya pelayanan gigi


hasil secara profesional dan 4. Saya melaksnakan
pemeriksaan berkualitas. pelayanan kesehatan
dan catatan gigi memiliki
untuk pasien keterkaitan nilai
mengenai Komitmen mutu
kesehatan gigi ( pemeriksaan
dan mulutnya. kepada pasien
dengan respect dan
sepenuh hati), Anti
korupsi
(memperlakukan
pasien dengan adil)

55
5. Terlaksananya edukasi tentang
kesehatan gigi
5. Saya mendengarkan
keluhan dan
konsultasi pasien
tentang kesehatan
gigi memiliki
keterkaitan nilai
Komitmen mutu
( pemeriksaan
kepada pasien
dengan respect dan
sepenuh hati), Anti
korupsi
(memperlakukan
pasien dengan adil),
Menyampaikan hasil
pemeriksaan dengan
jujur, dan
bertanggung jawab
Akuntable
5 Melakukan 1. Melakukan 1. Persetujuan kepala puskesmas 1. Saya melakukan  Kontribusi Visi : Penguatan nilai:
pembuatan konsultasi tentang rencana kegiatan konsultasi memiliki Menjadikan 1. Profesional
dan pengisian dengan kepala keterkaitan nilai Puskesmas Medang 2. Ramah
kartu edukasi puskesmas. akuntabilitas Sebagai Tempat 3. Inisiatif
“PASIEN (kegiatan yang Pelayanan 4. Akuntable
PRIMA” pasca dapat Kesehatan Dasar
perawatan dipertanggungjawab yang Profesional dan
gigi dan mulut kan, nasionalisme Berkualitas
bagi (musyawarah dalam  Kontribusi Misi,
masyarakat mengambil sesuai dengan misi

56
yang telah keputusan), etika puskesmas yang ke
mendapat publik(bersikap 1,2,3,4 :
sosialisasi hosmat dan sopan a. Menggerakan
dan ingin santun) Pembangunan
melakukan 2. Pembuatan 2. Tersedianya kartu edukasi 2. Saya menyiapkan Berwawasan
perawatan kartu edukasi kartu edukasi Kesehatan di
gigi. “PASIEN memiliki keterkaitan wilayah Kerjanya
PRIMA”. nilai Komitmen b. Mendorong
mutu (melakukan Kemandirian
kegiatan inovatif dan Hidup Sehat Bagi
pemeriksaan Keluarga,
kepada pasien Masyarakat di
dengan sepenuh Wilayah Kerja
hati), Anti korupsi c. Meningkatkan
(memperlakukan Akses dan
pasien dengan adil) Keterjangkauan
Masyarakat
Terhadap
3. Melakukan 3. Terlaksananya perawatan gigi 3. Saya melakukan Pelayanan
pengisian secara profesional dan pengisian kartu Kesehatan
kartu edukasi berkualitas. edukasi memiliki d. Mengutamakan
untuk pasien keterkaitan nilai Kepuasan
yang selesai Terlaksananya pengisian kartu Komitmen mutu Pelanggan
melakukan edukasi pasca perawatan gigi ( pemeriksaan
perawatan gigi kepada pasien
di UPTD dengan respect dan
Puskesmas sepenuh hati), Anti
Medang. korupsi
(memperlakukan
pasien dengan adil),
Memberikan hasil

57
edukasi dengan
jujur, dan
bertanggung jawab
Akuntable.

4. Melakukan 4. Diperolehnya validasi data 4. Saya melakukan


validasi data penerimaan kartu edukasi validasi data
penerimaan “PASIEN PRIMA” di UPTD penerimaan kartu
kartu edukasi. Puskesmas Medang. edukasi kesehatan
gigi memiliki
Diperolehnya pemahaman keterkaitan nilai
pasien tentang home care pasca Menyampaikan
perawatan gigi. edukasi dengan
jujur, dan
bertanggung jawab
Akuntable
6 Pengisian 1. Melakukan 1. Persetujuan kepala puskesmas 1. Saya melakukan  Kontribusi Visi : Penguatan nilai:
“BUKU DIARY konsultasi tentang rencana kegiatan konsultasi memiliki Menjadikan Profesional
PRIMA” yang dengan kepala keterkaitan nilai Puskesmas Medang 2. Inisiatif
berisi evaluasi puskesmas. akuntabilitas Sebagai Tempat 3. Akuntabl
kegiatan yang (kegiatan yang Pelayanan e
dilakukan. dapat Kesehatan Dasar
dipertanggungjawa yang Profesional dan
bkan), Berkualitas
nasionalisme  Kontribusi Misi,
(musyawarah sesuai dengan misi
dalam mengambil puskesmas yang ke
keputusan), etika 4:
publik(bersikap a. Mengutamakan
hosmat dan sopan
Kepuasan
santun)

58
2. Membuat buku 2. Adanya buku diary yang berisi 2. Saya melakukan Pelanggan
diary yang kinerja yang terdapat penyulit pengisian diary
berisi hasil sebagai bahan evaluasi dan memiliki
kegiatan yang hasil edukasi kepada pasien keterkaitan nilai
dilakukan dan untuk selanjutnya dilaporkan akuntabilitas
kasus yang kepada Kepala Puskesmas. (kegiatan yang
dialami pasien dapat
sebagai bahan dipertanggungjawa
evaluasi kinerja bkan), Melakukan
serta hasil rekapan hasil
edukasi kepada kegiatan dengan
pasien untuk jujur, dan
selanjutnya di bertanggung jawab
laporkan Akuntable.
kepada Kepala
Puskesmas.

3. Melakukan 3. Mendapatkan masukan dari 3. Saya melakukan


rekapan hasil evaluasi kinerja yang pelaporan hasil
evaluasi kinerja disampaikan ke Kepala kinerja memiliki
kemudian Puskesmas. keterkaitan nilai
melaporkan akuntabilitas
kepada Kepala (kegiatan yang
Puskesmas dapat
setiap dipertanggungjawa
minggunya. bkan),
nasionalisme
(musyawarah
dalam evaluasi).

59
60
B. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan
Setelah dilakukan pemecahan isu menjadi kegiatan dan menyusun tahapan kegiatan, maka diperlukan jadwal
kegiatan dalam rangka pelaksanaan aktualisasi dan habituasi di UPTD Puskesmas Medang pada tanggal 18 Juli 2019-23
Agustus 2019, sehingga kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal, adapun jadwal
kegiatan yang telah disusun tercantum dalam tabel 4.2
Tabel 4.2. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi

Bulan/ Tanggal
Juli Agustus
No Kegiatan Bukti Kegiatan
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1) Notulen hasil konsultasi
dengan Kepala Puskesmas
Membuat SOP
dan PJ UKP
Sosialisasi
1 V V V 2) Hasil SOP yang telah
Kesehatan Gigi disahkan oleh Kepala
dan Mulut. Puskesmas
3) Foto kegiatan konsultasi
Melakukan V V V V V V 1) Notulen hasil konsultasi
2 Sosialisasi dengan Kepala
Kesehatan Gigi Puskesmas
dan Mulut 2) Surat persetujuan
“KELUARGA kegiatan
PRIMA” 3) Foto kegiatan konsultasi
4) Materi sosialisasi dengan
lcd dan flipchart.

61
5) Foto kegiatan saat
memberikan materi
6) Foto kegiatan
pemberian kartu
penilaian kesehatan
gigi dan mulut
7) Foto kegiatan kuis
dan pemberian
souvenir
8) Foto hasil komitmen
untuk menjaga
kesehatan gigi dan
mulut keluarga
9) Daftar hadir peserta
10) Rekapan data hasil
pemeriksaan

Melakukan V V V V 1) Notulen hasil


Penyuluhan konsultasi dengan
Kesehatan Gigi Kepala Puskesmas
3
dan Mulut “IBU 2) Surat persetujuan
ANAK PRIMA” kegiatan
3) Foto kegiatan
konsultasi
4) Materi sosialisasi
dengan lcd dan
flipchart.
5) Foto kegiatan saat
memberikan materi
6) Foto kegiatan
pemberian kartu
penilaian kesehatan

62
gigi dan mulut
7) Foto kegiatan kuis
dan pemberian
souvenir
8) Daftar hadir peserta
9) Rekapan data hasil
pemeriksaan

Melakukan 1) Notulen hasil konsultasi


pelayanan dengan Kepala Puskesmas
konsultasi dan 2) Foto kegiatan konsultasi
pemeriksaan 3) Hasil rekapan pelayanan
Gigi Mulut medik dasar dan konsultasi
untuk gigi
4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
masyarakat 4) Foto pengisian rekapan
data pelayanan medik dasar
pasca
dan konsultasi gigi
mendapatkans
5) Foto pemberian pelayanan
osialisasi.
medik dasar dan konsultasi
gigi
Melakukan 1) Notulen hasil konsultasi
pembuatan dan dengan Kepala
pengisian kartu Puskesmas
edukasi 2) Foto kegiatan konsultasi
“PASIEN 3) Hasil desain kartu edukasi
PRIMA” pasca 4) Kartu edukasi
5 V V V V V V V V V V V V V V V V V V “PASIEN PRIMA”
perawatan gigi
5) Nota pembayaran
dan mulut bagi
6) Foto pengisian kartu
masyarakat
edukasi
yang telah 7) Foto pemberian kartu
mendapat edukasi
sosialisasi dan

63
ingin
melakukan
perawatan gigi.
Pengisian 1) Notulen hasil konsultasi
“BUKU DIARY dengan Kepala
PRIMA” yang Puskesmas
berisi evaluasi 2) Foto kegiatan konsultasi
kegiatan yang 3) Hasil desain Flipchart
6 V V V V V V V V V V V V V V V 4) Flipchart untuk
dilakukan.
Edukasi
5) Nota pembayaran
6) Foto pemberian edukasi
personal menggunakan
flipchart

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ANEKA kemungkinan dapat terjadi kendala pada kegiatan-kegiatan
yang dilakukan, sehingga rancangan kegiatan aktualisasi tidak dapat direaliasasikan secara optimal. Oleh karena itu
perlu adanya antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin saja terjadi, sehingga dampak negatif dapat
diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel

64
Tabel 4.3. Tabel Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi Menghadapi Strategi menghadapi


No Kegiatan Kendala
Kendala kendala
1 Membuat SOP Sosialisasi SOP harus ditinjau Membuat SOP sesegera Berkonsutasi dengan
Kesehatan Gigi Mulut dengan teliti dengan mungkin dan berkonsultasi Kepala Puskesmas dan
“KELUARGA PRIMA” dan ketersediaan waktu kepada Kepala Puskesmas PJ UKP
Penyuluhan Kesehatan pembuatan hingga agar kegiatan segera
Gigi Mulut “IBU ANAK pengesahan oleh Kepala terlaksana.
PRIMA” Puskesmas
2 Melakukan Sosialisasi Penyuluhan yang terlalu Cara penyampaian harus Berkonsutasi dengan
Kesehatan Gigi Mulut dan lama akan membuat menarik dan komunikatif. Kepala Puskesmas.
Penggalangan Komitmen pendengar bosan
“KELUARGA PRIMA” Kegiatan diselingi kuis dan
pemberian souvenir.
3 Melakukan Penyuluhan Penyuluhan yang terlalu Cara penyampaian harus . Berkonsutasi dengan
Kesehatan Gigi dan Mulut lama akan membuat menarik dan komunikatif. Kepala Puskesmas
“IBU ANAK PRIMA” pendengar bosan
Kegiatan diselingi kuis dan
pemberian souvenir.
4 Melakukan Pelayanan Pasien yang datang untuk Melakukan pelayanan Membatasi pihak
medik dasar dan periksa terlalu banyak dengan efektif dan efisien pendaftaran jika terjadi
Konsultasi Gigi dan Mulut sehingga ada penumpukan pasien
pada rawat jalan tingkat I kemungkinan lama saat
pelayanan
5 Melakukan pembuatan dan Waktu tidak cukup Melakukan kolaborasi Memilih tempat ahli
pengisian kartu edukasi untuk proses maupun konsultasi pada pembuatan desain kartu
“PASIEN PRIMA” pasca pembuatan desain ahli pembuatan desain edukasi yang profesional
perawatan gigi dan mulut dan pencetakan kartu kartu edukasi dan berkualitas

65
di Ruang Periksa Gigi edukasi
UPTD Puskesmas Medang
6 Membuat Flipchart tentang Waktu tidak cukup Melakukan kolaborasi Memilih tempat ahli
kesehatan gigi dan mulut untuk proses maupun konsultasi pada pembuatan desain
untuk edukasi setiap pembuatan desain ahli pembuatan desain flipchart yang profesional
kunjungan pasien ke dan pencetakan flipchart dan berkualitas
Ruang Periksa Gigi. flipchart.

7 Pengisian “BUKU DIARY Banyak dokumen pasca Membuat note pengingat di . Berkonsultasi dengan
PRIMA evaluasi kinerja pelayanan yang harus meja agar semua dokumen Kepala Puskesmas
setiap harinya. diisi sehingga ada dapat terisi dengan lengkap
kemungkinan lupa untuk
mengisi “BUKU DIARY
PRIMA”

66
BAB V
PENUTUP

Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan


rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang
telah dirumuskan melalui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu
yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun dari organisasi,
dari sana beberapa isu telah dapat diidentifikasi. Dari beberapa isu
tersebut kemudian dilakukan identifikasi dengan metode USG. Isu yang
diangkat adalah kurangnya sosialisasi di UPTD Puskesmas Medang
tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya.

. Dalam isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang


tertuang dalam 7 kegiatan yaitu :
1) Membuat SOP Sosialisasi Kesehatan Gigi Mulut
“KELUARGA PRIMA” dan Penyuluhan Kesehatan Gigi Mulut
“IBU ANAK PRIMA”

2) Melakukan Sosialisasi Kesehatan Gigi Mulut dan


Penggalangan Komitmen “KELUARGA PRIMA”

3) Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut “IBU


ANAK PRIMA”

4) Melakukan Pelayanan medik dasar dan Konsultasi Gigi dan


Mulut pada rawat jalan tingkat I

5) Melakukan pembuatan dan pengisian kartu edukasi “PASIEN


PRIMA” pasca perawatan gigi dan mulut di Ruang Periksa
Gigi UPTD Puskesmas Medang

6) Membuat Flipchart tentang kesehatan gigi dan mulut untuk


edukasi setiap kunjungan pasien ke Ruang Periksa Gigi.

67
7) Pengisian “BUKU DIARY PRIMA” yang berisi evaluasi
kinerja setiap harinya.

Rancangan ini menghasilkan tujuh kegiatan yang berlandaskan


dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada
manajemen ASN, layanan publik, dan Whole of Government (WoG).
Jika kegiatan yang menjadi isu tidak dilakukan akan memberikan
dampak semakin kurangnya pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya sehingga
derajat kesehatan gigi dan mulut belum dapat meningkat seperti apa
yang diharapkan. Rancangan aktualisasi yang telah disusun penting
dilaksanakan untuk Upaya Peningkatan Sosialisasi di UPTD
Puskesmas Medang Tentang Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut
Serta Pencegahannya dengan “PRIMA” (Peduli Risiko Gigi & Mulut
Kita)

68
DAFTAR PUSTAKA

Gita, & Kartini. (2016). Rencana Aksi Nasional Pelayanan Gigi dan Mulut
tahun 2015-2019. Jakarta.

Basseng, & Purwana, B. H. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III " Aktualisasi ". Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "
Manajemen Aparatur Sipil Negara ". Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Ferrijana, S., Suhartono, B., & Erawanto, S. (2017). Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS " Kesiapsiagaan Bela Negara ". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Korupsi, T. P. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan "


Anti Korupsi". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., & Imbaruddin, A. (2015). Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II " Etika Publik
". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & Allo, E. L. (2015). Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan " Akuntabilitas ". Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

PERMENKES. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun


2014 tentang Puskesmas.

Yuniarsih, T., & Taufiq, M. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan " Komitmen Mutu ". Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Medang, P. (2018). Profil UPTD Puskesmas Medang. Blora.


Puspita, M. R. (2019). Data Terolah. Blora.

69
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI
Nama drg. Maharani Ratna Puspita
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat, tanggal lahir Blora, 13 April 1994
Kewarganegaraan Indonesia
Status Perkawinan Sudah Menikah
Tinggi, berat badan 158 cm, 62 kg
Kesehatan Baik
Agama Islam
Alamat Lengkap Jalan Gatot Subroto I/46 RT 04/02, Kauman, Blora
Telepon / HP 085740748888
E-mail maharrp10@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2000 – 2006 SD Negeri Tempelan 2 Blora
2006 – 2009 SMP Negeri 2 Blora
2009 – 2012 SMA Negeri 1 Blora
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam
2012 – 2016
Sultan Agung Semarang
Profesi Kedokteran Gigi Universitas Islam
2016 – 2018
Sultan Agung Semarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Blora, 16 Juli 2019


Penyusun

drg. Maharani Ratna Puspita

70

Anda mungkin juga menyukai