Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN JALAN PAGI DENGAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI

WILAYAH PUSKESMAS MONCEK TENGAH KECAMATAN LENTENG


KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2013
Eva Nurhidayati, Program Studi DIII Kebidanan Unija Sumenep
Email ; vhava_06@yahoo.com

ABSTRAK
Pre-eklampsia merupakan penyulit dalam proses persalinan yang kejadiannya senantiasa
tetap tinggi. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya pre-eklampsia diantaranya adalah aktivitas
olahraga pada ibu hamil. Sehingga pada hasil survey data awal yaitu Tingginya angka kejadian
pre-eklampsia pada ibu hamil yang tidak jalan pagi di wilayah kerja Puskesmas Moncek yaitu
sebanyak 6 orang (86%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
jalan pagi dengan pre-eklampsia pada ibu hamil di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Moncek
Tengah Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep Tahun 2013
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dan dilakukan secara Cross-sectional.
Populasinya adalah semua ibu hamil di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah. Teknik
sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan cara Proportional Stratified
Random Sampling, dengan jumlah responden 106 orang. Analisa data menggunakanuji Chi
Square dan lanjut denganuji Rank Spearman, dengan selang kepercayaan 0,05.
Hasil penelitian, sebagian besar ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Moncek Kecamatan
Lenteng Kabupaten Sumenep melakukan jalan pagi 84,6% sebagian besar tidak menderita pre-
eklampsia (69.2%).
Sedangkan hubungan antara kedua variabel pada uji chi-square didapatkan sig=0,000, pada
uji spearman’s diperoleh koefisiensi korelasi=-0.479 artinya derajat hubungan antara kedua
variabel adalah kuat, mempunyai koefisien korelasi negative .
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jalan pagi
dengan pre-eklampsia pada ibu hamil di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah, dimana
aktivitas jalan pagi mempengaruhi terhadap terjadinya pre-eklampsia pada ibu hamil di wilayah
tersebut.

Kata kunci : Jalan pagi, Pre-eklampsia, ibu hamil

PENDAHULUAN merupakan kematian obstetrik langsung dari


Tingginya angka kejadian pre-eklampsia komplikasi kehamilan, persalinan dan masa
merupakan faktor utama penyebab timbulnya nifas.
eklampsia yang mengancam ibu bersalin dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
memberikan kontribusi yang sangat besar Timur memaparkan bahwa AKI pada tahun
terhadap tingginya angka kematian. Setiap 2012 mengalami peningkatan sebesar 101 per
tahun sekitar 50.000 ibu meninggal di dunia 100.000 kelahiran hidup (Purnama, 2012).
karena eklampsia. Insidens eklampsia di Jumlah kematian ibu di Jawa Timur
negara berkembang berkisar dari 1:100 sampai menunjukkan angka yang masih tinggi karena
1:1700. Pre-eklampsia dan eklampsia jumlah normal kematian ibu di setiap provinsi
merupakan penyebab utama kematian ibu di seharusnya sebesar 70 per 100.000 kelahiran
Indonesia di samping perdarahan (Dudle L, hidup (Opik, 2012). Penyebab kematian ibu
2010). maternal di Jawa Timur tahun 2010 yaitu: pre-
Hasil Survey Demografi Kesehatan eklampsia 26.96%, Perdarahan 26,96%, Infeksi
Indonesia (SDKI) pada tahun 2011 angka 26,09%, Jantung 13,91%, dan lainnya 6,09%.
kematian ibu di Indonesia masih terbilang Dari data tersebut di Provinsi Jawa Timur
tinggi, yaitu 228/100.000 kelahiran hidup, AKI penyebab terbesar kematian maternal adalah
tersebut sudah jauh menurun, namun masih eklampsia dan perdarahan.
jauh dari target MDGs 2015 (102/100.000 KH) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
(Supari, 2012). Angka Kematian Ibu akibat pre- Kabupaten Sumenep Tahun 2012 di Kabupaten
eklampsia dan eklampsia di Indonesia berkisar Sumenep yaitu ditemukan 128 ibu hamil
antara 9,8-25,5% dan angka kematian ini dengan pre-eklampsia. Dari data tersebut

9
10 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

terjadi peningkatan jumlah ibu hamil dengan METODE PENELTIAN


pre-eklampsia. Berdasarkan data UPT. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang
Puskesmas Moncek Tengah pada Tahun 2012 digunakan adalah penelitian analitik karena.
dari 233 ibu hamil sebanyak 7 orang (3%) Sedangkan rancangan penelitian yang
menderita pre-eklampsia. digunakan merupakan penelitian observasional
Dari hasil survey awal yang dilakukan pada analitik. Berdasarkan jenis dari rancangannya
ibu hamil dengan cara mengumpulkan ibu hamil adalah studi korelasi. Sedangkan berdasarkan
pre-eklampsia sebanyak 7 orang dan ibu hamil waktunya, desain yang digunakan adalah
yang tidak menderita pre-eklampsia sebanyak 7 “cross sectional”
orang, di wilayah kerja Puskesmas Moncek Dalam penelitian ini variabel
diperoleh hasil independennya adalah jalan pagi
Tabel 1. Hasil survey awal variabel dependennya adalah pre-
Pre- Pre- eklampsia pada ibu hamil yaitu variabel yang
eklampsia eklampsia Total
No Aktivitas (+) (-) dipengaruhi atau menjadi akibat karena
N % N % N % variabel independen
1 Jalan pagi 1 14% 5 71% 6 43%
Pada penelitian ini populasinya adalah
Tidak jalan
semua ibu hamil di Wilayah Kerja UPT.
2 6 86% 2 29% 8 59% Puskesmas Moncek Kecamatan Lenteng pada
pagi
Total 7 100% 7 100% 14 100%
Tahun 2013 yaitu sebanyak 233 orang ibu
hamil.
Sumber data: Primer
Sampel dalam penelitian ini adalah 106
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui orang ibu hamil. Dalam penelitian ini
bahwa sebagian besar ibu hamil yang pengambilan sampel secara proportional
melakukan jalan pagi tidak mengalami pre- stratified random sampling dengan teknik
eklampsia yaitu sebanyak 5 orang (71%), simple random sampling. Dalam penelitian ini
sedangkan sebagian ibu hamil yang tidak peneliti memilih menggunakan quesioner
melakukan jalan pagi mengalami pre-eklampsia tertutup (Closed ended). Primer
yaitu sebanyak 6 orang (86%). Sehingga dari Jenis data yang dikumpulkan dalam
hasil data di atas, masalah yang kami peroleh penelitian ini salah satunya adalah data primer
adalah tingginya angka kejadian pre-eklampsia yaitu data yang diperoleh peneliti langsung dari
pada ibu hamil yang tidak jalan pagi di wilayah sumbernya
kerja Puskesmas Moncek tahun 2013 yaitu Untuk mengetahui hubungan jalan pagi
sebanyak 6 orang (86%). dengan pre-eklampsia pada ibu hamil,
Dengan besarnya pengaruh pre-eklampsia dilakukan pengujian statistik dengan
terhadap tingginya tingkat kematian ibu menggunakan uji chi-squaredengan derajat
bersalin, maka sudah selayaknya dilakukan kemaknaan (  ) 0,05 melalui program SPSS
upaya untuk mencegah dan menangani kasus- 17.0 di komputer pada tingkat kemaknaan 5%
kasus pre-eklampsia. Usaha pencegahan pre- yaitu 0,05.
eklampsia dan eklampsia sudah lama
dilakukan, telah banyak penelitian dilakukan HASIL PENELITIAN
untuk menilai manfaat berbagai kelompok 1) Data berdasarkan jalan pagi pada ibu hamil
Tabel 2. Distribusi frekuensi Jalan Pagi ibu hamil di Wilayah
bahan-bahan nonfarmakologi dan bahan UPT. Puskesmas Moncek Tengah Tahun 2013
farmakologi, seperti diet rendah garam, vitamin No Aktivitas Frekuensi Prosentase (%)
C, vitamin E, beta caroten, minyak ikan, zink, 1 Jalan pagi 84 79,2
magnesium, diuretik, anti hipertensi, aspirin 2 Tidak jalan pagi 22 20,8
Jumlah 106 100
dosis rendah dan kalsium dan aktivitas Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
olahraga teratur yaitu jalan pagi untuk
mencegah terjadinya pre-eklampsia dan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
eklampsia. Berdasarkan hal tersebut, maka bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
penulis merasa perlu untuk mengetahui cara kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
untuk mencegah terjadinya pre-eklampsia. Oleh Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
karena itu, penulis tertarik untuk mengambil melakukan aktivitas jalan pagi yaitu sebanyak
judul “Hubungan Jalan pagi dengan Pre- 84 orang (79,2%).
eklampsia pada Ibu hamil di Wilayah kerja
Puskesmas Moncek Kecamatan Lenteng
Kabupaten Sumenep Tahun 2013”.
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 11

2) Data berdasarkan ibu hamil yang melakukan Tabel 6. Distribusi frekuensi tempat ibu hamil melakukan jalan
pagi di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah
jalan pagi dengan teratur Tahun 2013
Tabel 3. Distribusi frekuensi ibu hamil yang melakukan jalan
No Tempat Frekuensi Prosentase (%)
pagi dengan teratur di Wilayah UPT. Puskesmas
Moncek Tengah Tahun 2013 1 Taman 10 11,9
No Frekuensi Frekuensi Prosentase (%) 2 Jalan 51 60,7
1 Jalan pagi teratur 40 47,6 3 Lain-lain 23 27,4
Jalan pagi tidak Jumlah 84 100
2 44 52,4 Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
teratur
Jumlah 84 100
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
bahwa sebagian ibu hamil tidak melakukan Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
jalan pagi dengan teratur di Wilayah melakukan jalan pagi di jalan yaitu sebanyak
UPT.Puskesmas Moncek Tengah Tahun 2011 51 orang (60,7%).
yaitu sebanyak 44 orang (52,4%).
Tabel 7. Distribusi frekuensi waktu ibu hamil melakukan jalan
pagi di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah
3) Data berdasarkan nutrisi sebelum jalan pagi Tahun 2013
Tabel 4. Distribusi frekuensi Nutrisi sebelum jalan pagi pada ibu No Waktu Frekuensi Prosentase (%)
hamil di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah
Tahun 2013 1 Berkesinambungan 59 70,2
Tidak
No Nutrisi Frekuensi Prosentase (%) 2 25 29,8
berkesinambungan
1 Makan-minum 32 39,1
Jumlah 84 100
2 Tidak makan-minum 52 60,9
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
Jumlah 84 100
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
bahwa sebagian ibu hamil di Wilayah Kerja Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
UPT. Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan melakukan jalan pagi secara terus menerus/
Lenteng Kabupaten Sumenep, tidak makan- berkesinambungan yaitu sebanyak 59 orang
minum sebelum jalan pagi yaitu sebanyak 52 (70,2%).
orang (60,9%).
6) Data berdasarkan kesegaran tubuh ibu hamil
4) Data berdasarkan waktu ibu hamil selama melakukan jalan pagi
melakukan jalan pagi Tabel 8. Distribusi frekuensi kesegaran tubuh ibu hamil selama
Tabel 5. Distribusi frekuensi waktu/ lama ibu hamil melakukan melakukan jalan pagi di Wilayah UPT. Puskesmas
jalan pagi diWilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah Moncek Tengah Tahun 2013
Tahun 2013 No Kesegaran tubuh Frekuensi Prosentase (%)
1 Merasa rileks 73 86,9
No Waktu Frekuensi Prosentase (%) 2 Tidak merasa rileks 11 13,1
Jumlah 84 100
1 20-30 menit 50 59,6 Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
2 Lain-lain 34 40,4
Jumlah 84 100
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
bahwa sebagian ibu hamil di wilayah kerja UPT. Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan merasa rileks selama melakukan jalan pagi
Lenteng Kabupaten Sumenep, melakukan jalan yaitu sebanyak 73 orang (86,9%).
pagi dengan waktu 20-30 menit yaitu sebanyak
50 orang (59,6%). 7) Data berdasarkan intensity/ semangat
selama melakukan jalan pagi
5) Data berdasarkan tempat ibu hamil Tabel 9. Distribusi frekuensi intensity/ semangat selama
melakukan jalan pagi di Wilayah UPT. Puskesmas
melakukan jalan pagi Moncek Tengah Tahun 2013
Dari hasil penelitian tentang tempat jalan No Kesegaran tubuh Frekuensi Prosentase (%)
pagi pada ibu hamil, peneliti mendapatkan hasil 1 Semangat 77 91,6
tempat jalan pagi pada ibu hamil, dengan 2 Tidak semangat 7 8,4
kategori taman, jalan dan lainnya yang Jumlah 84 100
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
tercantum pada tabel di bawah ini:
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
12 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, 11) Data berdasarkan pengetahuan ibu hamil
semangat selama melakukan jalan pagi yaitu tentang manfaat jalan pagi
sebanyak 77 orang (91,6%). Tabel 13. Distribusi frekuensi Pengetahuan ibu hamil tentang
manfaat jalan pagi di Wilayah UPT. Puskesmas
Moncek Tengah Tahun 2013
8) Data berdasarkan peregangan otot setelah No Aktivitas Frekuensi Prosentase (%)
melakukan jalan pagi 1 Mengetahui 28 34,4
Tabel 10. Distribusi frekuensi peregangan otot setelah melakukan 2 Tidak mengetahui 56 66,6
jalan pagi diWilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah Jumlah 84 100
Tahun 2013 Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
No Peregangan otot Frekuensi Prosentase (%)
1
Melakukan
16 19,1
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
peregangan otot bahwa sebagian ibu hamil di wilayah kerja UPT.
Tidak melakukan
2 68 80,9 Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan
peregangan otot
Jumlah 84 100 Lenteng Kabupaten Sumenep, tidak
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
mengetahui manfaat jalan pagi pada kehamilan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan yaitu sebanyak 56 orang (66,6%).
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah 12) Data berdasarkan manfaat setelah
Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, melakukan jalan pagi
Tabel 14. Distribusi frekuensi merasakan manfaat setelah
tidak melakukan peregangan otot setelah melakukan jalan pagi di Wilayah UPT. Puskesmas
melakukan jalan pagi yaitu sebanyak 68 orang Moncek Tengah Tahun 2013
No Manfaat Frekuensi Prosentase (%)
(80,9%). Merasakan
1 72 85,7
manfaat
9) Data berdasarkan istirahat setelah 2
Tidak merasakan
12 14,3
manfaat
melakukan jalan pagi Jumlah 84 100
Tabel 11. Distribusi frekuensi istirahat setelah melakukan jalan
pagi di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
Tahun 2013
No Istirahat Frekuensi Prosentase (%) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
1 Istirahat 35 41,7 bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
2 Tidak istirahat 49 58,3 kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
Jumlah 84 100
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
merasakan manfaat setelah melakukan jalan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pagi yaitu sebanyak 72 orang (85,7%).
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah 13) Data berdasarkan ketidaknyamanan setelah
Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, melakukan jalan pagi
tidak istirahat setelah melakukan jalan pagi Tabel 15. Distribusi frekuensi merasakan ketidaknyamanan
setelah melakukan jalan pagi di Wilayah UPT.
yaitu sebanyak 49 orang (58,3%). Puskesmas Moncek Tengah Tahun 2013
No Manfaat Frekuensi Prosentase (%)
10) Data berdasarkan nutrisi setelah melakukan 1
Merasakan
15 17,9
ketidaknyamanan
jalan pagi Tidak merasakan
Tabel 12. Distribusi frekuensi nutrisi setelah melakukan jalan pagi 2 69 82,1
ketidaknyamanan
di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah Tahun
Jumlah 84 100
2013
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
No Nutrisi Frekuensi Prosentase (%)
1 Makan-minum 38 35,3 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
2 Tidak makan-minum 46 54,7
Jumlah 84 100 bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan tidak merasakan ketidaknyamanan setelah
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah melakukan jalan pagi yaitu sebanyak 69 orang
kerja UPT. Puskesmas moncek tengah (82,1%).
kecamatan lenteng kabupaten sumenep, tidak
makan-minum setelah melakukan jalan pagi
yaitu sebanyak 46 orang (54,7%).
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 13

14) Data berdasarkan efek setelah melakukan 17) Data ibu hamil berdasarkan riwayat
jalan pagi tekanan darah tinggi pada ibu hamil
Tabel 16 Distribusi frekuensi pernah merasakan kelelahan, Tabel 19. Distribusi frekuensi Riwayat tekanan darah tinggi yang
pening, mual dsb setelah melakukan jalan pagi di diderita ibu hamil di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas
Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah Tahun Moncek tengah tahun 2013
2013 No Riwayat Frekuensi Prosentase (%)
No Manfaat Frekuensi Prosentase (%) Mempunyai riwayat
1 5 4,8
Pernah merasa tekanan darah tinggi
1 kelelahan, pening, 31 36,9 Tidak mempunyai
mual dsb 2 riwayat tekanan darah 101 95,2
Tidak pernah merasa tinggi
2 kelelahan, pening, 53 63,1 Jumlah 106 100
mual dsb Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
Jumlah 84 100
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah 2011 tidak mempunyai riwayat tekanan darah
kerja UPT. Puskesmas moncek tengah tinggi yaitu sebanyak 101 orang (95,2%).
kecamatan lenteng kabupaten sumenep, tidak
pernah merasa kelelahan, pening, mual dsb 18) Data ibu hamil berdasarkan gejala sakit
setelah melakukan jalan pagi yaitu sebanyak 53 kepala hebat pada ibu hamil
orang (63,1%). Tabel 20. Distribusi frekuensi Gejala sakit kepala hebat yang
diderita ibu hamil di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas
Moncek tengah tahun 2013
15) Data berdasarkan keinginan melakukan No Gejala Frekuensi Prosentase (%)
jalan pagi Pernah merasakan
Tabel 17. Distribusi frekuensi keinginan melakukan jalan pagi di 1 6 5,7
sakit kepala hebat
Wilayah UPT. Puskesmas Moncek Tengah Tahun Tidak pernah
2013 2 merasakan sakit 100 94,3
No Manfaat Frekuensi Prosentase (%) kepala hebat
Jumlah 106 100
1 Keinginan sendiri 71 84,5 Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
Bukan keinginan
2 13 15,5
sendiri
Jumlah 84 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah
Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 2013 tidak pernah merasakan sakit kepala
bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah hebat yaitu sebanyak 100 orang (94,3%).
kerja UPT. Puskesmas Moncek Tengah
Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, 19) Data ibu hamil berdasarkan gejala nyeri ulu
melakukan jalan pagi berdasarkan keinginan hati pada ibu hamil
sendiri yaitu sebanyak 71 orang (84,5%). Tabel 21. Distribusi frekuensi gejala nyeri ulu hati yang diderita
ibu hamil di Wilayah Kerja UPT.Puskesmas Moncek
tengah tahun 2013
16) Data ibu hamil berdasarkan diagnosa yang No Gejala Frekuensi Prosentase (%)
diderita responden 1
Pernah merasakan
8 7,5
Tabel 18. Distribusi frekuensi diagnosa yang diderita ibu hamil di nyeri ulu hati
Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun Tidak pernah
2013 2 merasakan nyeri ulu 98 92,5
No Diagnosa Frekuensi Prosentase (%) hati
1 Pre-eklampsia 6 5,7 Jumlah 106 100
2 Tidak pre-eklampsia 100 94,3 Sumber : Data primer penelitian tahun 2013
Jumlah 106 100
Sumber : Data sekunder penelitian tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun
bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah 2013 tidak pernah merasakan nyeri ulu hati
Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun yaitu sebanyak 98 orang (92,5%).
2013 tidak menderita pre-eklampsia yaitu
sebanyak 100 orang (94,3%).
14 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

20) Data ibu hamil berdasarkan gejala bengkak Moncek Tengah Kecamatan Lenteng
pada muka, kaki atau jari tangan ibu hamil Kabupaten Sumenep yaitu 84 ibu hamil yang
Tabel 22. Distribusi frekuensi gejala bengkak pada muka, kaki melakukan aktivitas jalan pagi dengan
atau jari tangan yang diderita ibu hamil di Wilayah Kerja
UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun 2013 prosentase (100%) tidak menderita pre-
No Gejala Frekuensi Prosentase (%) eklampsia. Sedangkan pada ibu hamil yang
Pernah mengalami tidak melakukan jalan pagi yang menderita pre-
1 bengkak pada muka, 4 3,8
kaki atau jari tangan
eklampsia sebanyak (27,3%). Berdasarkan
Tidak pernah hasil uji chi square dari 106 responden
mengalami bengkak didapatkan yaitu nilai sig (0,000) kurang dari
2 102 96,2
pada muka, kaki atau
jari tangan 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan
Jumlah 106 100 bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 ada hubungan antara jalan pagi dengan pre-
eklampsia pada ibu hamil di Wilayah kerja UPT.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan
bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah Lenteng Kabupaten Sumenep tahun 2013.
Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun Sedangkan nilai korelasi uji Rank Spearman
2013 tidak pernah mengalami bengkak pada sebesar -0,479 yang menunjukkan bahwa
muka, kaki atau jari tangan yaitu sebanyak 102 hubungan antara jalan pagi dengan pre-
orang (96,2%). eklampsia pada ibu hamil di Wilayah kerja UPT.
Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan
21) Data berdasarkan Gejala penglihatan Lenteng Kabupaten Sumenep tahun 2013
kabur, mata berkunang-kunang pada ibu termasuk korelasi negative dan memiliki
hamil keeratan hubungan korelasi yang kuat. Nilai
Tabel 23. Distribusi frekuensi Gejala penglihatan kabur, mata
berkunang-kunang yang diderita ibu hamil di Wilayah koefisien korelasi () = -0,479 artinya terjadi
Kerja UPT. Puskesmas Moncek tengah tahun 2013 hubungan yang berlawanan arah dengan ibu
No Gejala Frekuensi Prosentase (%)
hamil melakukan jalan pagi maka pre-
Pernah mengalami
penglihatan kabur, eklampsia bisa dihindari (tidak akan pre-
1 8 7,5
mata berkunang- eklampsia).
kunang
Tidak pernah
mengalami PEMBAHASAN
2 penglihatan kabur, 98 92,5 1. Jalan pagi
mata berkunang-
kunang Berdasarkan hasil penelitian dari 106 ibu
Jumlah 106 100 hamil di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 Tengah Kecamatan Lenteng Kabupaten
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Sumenep, sebagian besar ibu hamil melakukan
bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah jalan pagi yaitu sebanyak 84 orang ibu hamil
(79.2%) dan sisanya tidak melakukan jalan
Kerja UPT.Puskesmas Moncek tengah tahun
pagi.
2013 tidak pernah mengalami penglihatan
Jalan kaki adalah olahraga yang murah,
kabur, mata berkunang-kunang yaitu sebanyak
98 orang (92,5%). aman dan sangat menyenangkan bila dilakukan
22). Data jalan pagi dan pre-eklampsia bersama-sama teman, pasangan atau
Tabel 24.Tabulasi silang Jalan pagi dengan Pre-eklampsia pada keluarga. Pada dasarnya, aktivitas fisik yang
Ibu hamil di Wilayah kerja UPT. Puskesmas Moncek dilakukan secara kontinyu dan dalam waktu
Tengah Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
tahun 2013
yang panjang dapat melatih
Diagnosa
kesegaran jasmani seseorang, termasuk
Tidak pre- Pre-
berjalan kaki. Selain melatih kesegaran
Aktivitas Total
eklampsia eklampsia jasmani, oksigen yang dihirup dan diedarkan
∑ % ∑ % ∑ % akan melancarkan sirkulasi darah. Efeknya,
Tidak jalan pagi 16 72,7 6 27,3 22 100 kondisi tubuh tak cepat lelah dan lebih cepat
Jalan pagi 84 100 0 0 84 100 mengembalikan tubuh pada kondisi normal,
serta mengurangi stress atau depresi. (Admin,
Jumlah 100 94,3 6 5,7 106 100
2010). Jalan (dalam KBBI) adalah
Chi square Test Sig = 0,000 α = 0,05
Sumber : Data primer penelitian tahun 2013 melangkahkan kaki. Jalan merupakan olahraga
yang sangat sederhana dan biaya murah. Perlu
Dari hasil tabel tabulasi silang yang telah modal semangat diri untuk bergerak sebagai
dibuat menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bahan bakar aktivitas ini. Jalan merupakan
hamil di Wilayah kerja UPT. Puskesmas aktivitas bergerak dari satu titik ke titik lain atau
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 15

gerak pindah menggunakan kaki sebagai alat separuhnya melakukan aktivitas fisik yang lain
untuk bergerak, jalan tidak. Penelitian ini menyatakan bahwa seorang
kaki adalah olahraga yang murah, aman dan ibu yang melakukan aktivitas fisik tidak hanya
sangat menyenangkan bila dilakukan bersama mendapatkan manfaat bagi jantungnya sendiri
teman, pasangan atau keluarga. Dan jangan yaitu bagi kesehatan ibu, tetapi juga
menganggap remeh jalan kaki, karena tidak bermanfaat bagi jantung si janin dimana
sedikit manfaat yang bisa kita dapatkan dari jantung si janin makin kuat dan sehat hal ini
sekedar berjalan-jalan (Wiyono, 2012). Aktivitas dilakukan dengan cara gerakan janin seperti
fisik yang dilakukan secara kontinu dalam bernapas, gerak tubuh dan mulut dimonitor dan
waktu yang panjang dapat melatih kesegaran direkam selama 24 minggu. Para peneliti
jasmani, termasuk berjalan kaki. Selain melatih menemukan melambatnya irama jantung
kesegaran jasmani, oksigen yang dihirup dan secara berarti yang terjadi selama para ibu
diedarkan akan melancarkan sirkulasi darah. melakukan aktivitas fisik. Sementara irama
Efeknya pada kondisi tubuh tak cepat lelah dan jantung janin pada para ibu yang tidak banyak
lebih cepat mengembalikan tubuh pada kondisi beraktivitas justru lebih tinggi (Yudik prasetyo,
normal, serta mengurangi stres atau 2010).
depresi(Derio, 2011). Dalam hal pencegahan beberapa hasil
Jalan kaki di pagi hari adalah cara penelitian besar juga memberikan kesimpulan
sederhana untuk membuat tubuh tetap bugar. yang jelas. Pada mereka yang tidak aktif
Kesegaran yang didapatkan di pagihari mulai bergerak dan mereka yang kurang bugar,
dari udara dan lingkunganakan berdampak resiko mengalami tekanan darah tinggi
terhadap tubuh. Kondisi ini membuat tubuh meningkat 20-50% dibandingkan dengan
siapmelakukan berbagai aktivitas mereka yang aktif dan bugar (Yekti Susilo,
selamaseharian. Banyak orang memilih jalan 2011).
kaki daripada lari santai, 48% dari mereka yang Berdasarkan hasil penelitian, dimana
lari santai atau lari biasa sampai 30 km per sebagian besar ibu hamil di Wilayah Kerja UPT
minggu merasakan kesakitan pada sendi-sendi Puskesmas Moncek Kabupaten Sumenep
dan otot mereka. Dengan jalan cepat rasa nyeri melakukan jalan pagi, aktivitas jalan pagi bukan
paling sedikit dirasakan karena membuat hal yang baru lagi pada ibu hamil di wilayah
semua otot dan sistem tubuh bekerja dan UPT Puskesmas Moncek karena aktivitas jalan
sangat melegakan, penelitian menunjukkan pagi yang mudah dan murah untuk dikerjakan
bahwa manusia dirancang untuk berjalan. tidak menghabiskan waktu yang lama dan
Karena itu jalan cepat adalah gerak badan yang tanpa biaya hanya bermodal semangat untuk
paling aman dan terbaik yang bisa anda melakukannya. Olahraga ini dapat dilakukan
lakukan. Itu bisa dilakukan setiap saat dan siapa saja dan tidak memerlukan banyak pernik
dimanapun, tidak mahal, dan tidak yang merepotkan, Sehingga hal tersebut
membutuhkan peralatan (Djoko Pramono, menarik ibu hamil di Wilayah Kerja UPT.
2009). Puskesmas Moncek untuk melakukan jalan
Thom Hartman, psikoterapis dari amerika pagi.
serikat menjelaskan Tubuh kita bukan hanya Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
dirancang untuk bisa berjalan kaki, tetapi juga aktivitas olahraga seperti jalan pagi karena
membutuhkan aktivitas berjalan kaki, agar bisa jalan pagi sangat baik dan tidak membebani
berfungsi dengan benar. Gerakan langkah kaki lutut dan persendian akan tetapi ibu hamil juga
yang berulang-ulang mengkondisikan harus mengetahui komponen yang baik dalam
gelombang otak kita untuk masuk ke tahap alfa, melakukan jalan pagi dan kontra indikasi jalan
kondisi yang membuat kita bisa merasa tenang pagi, sehingga manfaat jalan pagi tidak
dan nyaman. Karena pada tahap ini, selain berubah menjadi bahaya yang bisa
memproduksi hormon endorphin, otak juga mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
sangat terbuka terhadap segala macam 2. Pre-eklampsia dalam kehamilan
informasi yang diterima oleh panca indera Dari 106 ibu hamil (100%) di Wilayah UPT.
(Hartman, 2008). Puskesmas Moncek Tengah sebanyak 6 orang
Hasil penelitian rintisan yang sudah (4.02%) menderita pre-eklampsia.
dilakukan Linda E. May, dari Department of Pre-eklampsia penyebabnya sampai
Anatomy di Kansas City University of Medicine sekarang belum jelas benar. Penyakit ini
and Biosciences melanjutkan penelitian yang dianggap sebagai suatu maladaptation
melibatkan banyak wanita hamil. Sepuluh orang syndrome dengan akibat suatu vasospasme
wanita berpartisipasi dalam penelitian itu, general dengan segala akibatnya. Walaupun
16 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

etiopatogenesis pre-eklampsia belum jelas Berdasarkan hasil penelitian sebagian


tetapi patofisiologinya telah diketahui yakni besar ibu hamil di wilayah Puskesmas Moncek
suatu disfungsi atau kerusakan sel endotel Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep tidak
vaskuler secara menyeluruh dengan penyebab terdiagnosa pre-eklampsia, tetapi pre-
multi faktor seperti: imunologi, genetik, nutrisi eklampsia bisa menyerang kapan saja dan
(misalnya defisiensi kalsium) dan lipid terjadi secara mendadak pada ibu hamil, pre-
peroksidasi. Pathogenesis berlanjut dengan eklampsia sangat berbahaya karena akan
gangguan keseimbangan hormonal prostanoid menyebabkan kematian pada penderitanya.
yaitu: peningkatan vasokonstriktor (terutama Pada tahun 2011 ibu hamil di wilayah kerja
tromboxan) dan penurunan vasodilator puskesmas moncek berjumlah 6 orang untuk
(prostacycline), dimana peningkatan sensitivitas tahun selanjutnya bisa saja bertambah,
terhadap vasokonstriktor, agregasi platelet sehingga sangat penting untuk mengetahui
(trombogenik), koagulopati, dan aterogenik. cara untuk mencegah pre-eklampsia dan
Perubahan level seluler dan biomolekuler bagaimana cara pre-eklampsia tidak berlanjut
diatas telah dideteksi pada umur kehamilan 18 eklampsia yang mengancam nyawa ibu hamil
– 20 minggu, selanjutnya sekurang-kurangnya Ibu hamil di wilayah Puskesmas Moncek
umur kehamilan 24 minggu dapat juga diikuti diharapkan untuk melakukan aktivitas yang
perubahan atau gejala klinis seperti hipertensi, dapat menjaga kesehatan ibu hamil seperti
oedema dan proteinuria. Awalnya adalah olahraga jalan pagi dengan komponen yang
defisiensi invasi sel-sel trofoblas atas arteri baik dari jauh hari untuk menjaga kondisi tubuh
spiralis pada plasenta yang dimediasi atau bisa ibu agar tetap bugar selama kehamilan
juga dipengaruhi oleh adanya proses sehingga mencegah terjadinya pre-eklampsia
imunologis, dan hal ini mengakibatkan pada kehamilan. Sebelum suatu penyakit di
gangguan perfusi unit fetoplasental (RSU Dr. derita oleh ibu hamil seperti pre-eklampsia
Soetomo Surabaya, 2008). karena jalan pagi tidak bisa dilakukan apabila
Dari hasil penelitian sebanyak 1 orang ibu hamil tersebut menderita pre-eklampsia
(4,8%) mempunyai riwayat tekanan darah karena ibu hamil pre-eklampsia harus istirahat
tinggi, 6 orang ibu hamil (5,7%) pernah untuk menjaga kondisinya agar tidak semakin
merasakan sakit kepala hebat, dan 8 orang (7,5 parah.
%) pernah merasakan nyeri ulu hati, 4 orang 3. Hubungan jalan pagi dengan pre-
(3,8%) pernah mengalami bengkak pada kaki, eklampsia pada ibu hamil.
dan 8 orang (7,5%) pernah mengalami Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
penglihatan kabur, mata berkunang-kunang. sebagian besar ibu hamil di Wilayah kerja UPT.
Gejala pre-eklampsia atau tanda-tanda Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan
pre-eklampsia timbul dalam urutan: Lenteng Kabupaten Sumenep yaitu 84 ibu
Pertambahan berat badan yang berlebihan, hamil yang melakukan aktivitas jalan pagi
Edema, Hipertensi, Proteinuria. Gejala dengan prosentase (100%) tidak menderita pre-
subjektifpada preeklampsia didapatkan sakit eklampsia. Sedangkan pada 22 ibu hamil yang
kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia, tidak melakukan jalan pagi yang menderita pre-
penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, eklampsia sebanyak (27,3%). Berdasarkan
mual atau muntah-muntah. Gejala-gejala ini hasil uji chi square dari 106 responden
sering ditemukan pada pre-eklampsia yang didapatkan yaitu nilai sig (0,000) kurang dari
meningkat dan merupakan petunjuk bahwa 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan
eklampsia akan timbul. Tekanan darah pun bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
akan meningkat lebih tinggi, edema dan ada hubungan antara jalan pagi dengan pre-
proteinuria bertambah meningkat (Trijatmo, eklampsia pada ibu hamil di Wilayah kerja UPT.
2007). Diagnosis preeklampsia dapat Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan
ditegakkan dari gambaran klinik dan Lenteng Kabupaten Sumenep tahun 2013.
pemeriksaan laboratorium (Lanak, 2008). Sedangkan nilai korelasi uji Rank Spearman
Kontra indikasi Untuk Jalan Pagi Selama sebesar -0,479 yang menunjukkan bahwa
Kehamilan yaitu Hipertensi akibat kehamilan hubungan antara jalan pagi dengan pre-
dan pre-eklampsia, ketuban pecah dini, eklampsia pada ibu hamil di Wilayah kerja UPT.
persalinan prematur pada kehanilan Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan
sebelumnya atau terakhir, inkompetensia Lenteng Kabupaten Sumenep tahun 2013
serviks, pendarahan persisten pada trisemester termasuk korelasi negative dan memiliki
kedua sampai ketiga, retardasi pertumbuhan keeratan hubungan korelasi yang kuat. Nilai
intrauterine (Yudik Prasetyo, 2011). koefisien korelasi () = -0,479 artinya terjadi
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 17

hubungan yang berlawanan arah, aktivitas jalan olahraga juga dapat menyebabkan aktifitas
pagi dapat mempengaruhi terjadinya saraf, reseptor hormon dan produksi hormon-
preeklampsia yaitu ibu hamil yang melakukan hormon tertentu menurun, sehingga mencegah
jalan pagi tidak menderita pre-eklampsia. terjadinya hipertensi yang bisa berakibat
Adaptasi fisiologik dramatik yang tidak terjadinya pre-eklampsia pada kehamilan (Yekti
dapat diperhitungkan yang terjadi dalam Susilo, 2010).
kehamilan dirasakan oleh tubuh sebagai kerja Untuk melakukan gaya hidup sehat dalam
dalam responnya terhadap kebutuhan kehidupan biasanya memerlukan waktu yang
perkembangan janin, tubuh meningkatkan berulang-ulang dan tidak mudah, membutuhkan
volume darah, meningkatkan denyut jantung kesungguhan, dan konsentrasi serta
ibu, meningkatkan volume sekuncup, keseriusan. Tantangan besar ketika orang
memperkuat otot jantung, dan meningkatkan sedang berusaha untuk menghadapi keadaan
vaskularisasi. Adaptasi ini merupakan yang lebih baik dan berusaha menjadikan
mekanisme perlindungan untuk memastikan kehidupan lebih berarti, yaitu dimana dia harus
janin disuplai dengan nutrisi yang diperlukan, melihat kondisinya dan komponen aktivitas
juga diamati sepanjang waktu sebagai respon yang baik untuk dikerjakan, karena apabila
tubuh terhadap latihan, atletik dan menari yang aktivitas tertentu dilakukan tidak sesuai dengan
juga dirasakan tubuh sebagai kerja. Riset anjuran yang disarankan dan pada kondisi yang
mendukung adanya pandangan bahwa tidak tepat maka akan terjadi sesuatu pada
adaptasi ibu, pada kehamilan meliputi dirinya sendiri. Seperti halnya bagi ibu hamil di
penyesuaian dalam kardiovaskular dan Wilayah kerja UPT. Puskesmas Moncek
hemodinamik, respon janin, metabolisme Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep bagi
keseimbangan asam basa, termoregulasi, ibu hamil yang tidak menderita pre-eklampsia
respirasi dan biomekanik dapat ditingkatkan untuk melakukan jalan pagi dengan mengetahui
dengan latihan sedang secara teratur, tanpa komponen jalan pagi yang baik dan pada
bahaya pada janin, asalkan tidak ada kondisi yang tepat sehingga ibu hamil
insufisiensi uteroplasenta atau gangguan yang memperoleh manfaat dan kesehatan ibu dan
mengancam hidup. Secara fisik wanita yang janin tetap terjaga. sedangkan bagi ibu hamil
aktif juga memiliki volume darah dan yang menderita pre-eklampsia dianjurkan tidak
vaskularisasi yang secara signifikan lebih besar melakukan aktivitas sehingga bisa
daripada wanita yang kurang gerak dan juga menimbulkan efek dan resiko yang akan
meningkatnya fungsi jantung, curah jantung mengancam nyawa dirinya dan janinnya.
dan efek dari latihan aerobik. Faktor-faktor ini Berdasarkan hasil penelitian ibu hamil di
bersamaan dengan perubahan yang wilayah UPT. Puskesmas Moncek Kecamatan
bermanfaat pada tekanan darah, konsentrasi Lenteng diharapkan tidak melakukan jalan pagi
hemoglobin dan fungsi plasenta dapat jika ibu hamil mempunyai resiko atau gejala
memperbesar hantaran oksigen dan nutrisi dari pre-eklampsia, karena dikhawatirkan akan
pada wanita hamil yang sehat yang berlatih memperparah kondisi ibu hamil.
secara kontinu sepanjang kehamilannya. 4. Faktor-Faktor yang mungkin
Tampak bahwa program latihan menengah mempengaruhi jalan pagi dan pre-
yang dimulai pada kehamilan awal juga akan eklampsia pada ibu hamil
menghasilkan penyesuaian yang sangat 1. Komponen jalan pagi
menguntungkan (Helen Varney, 2007: 171). Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan
Kegiatan fisik seperti jalan pagi penting dari 84 orang ibu hamil yang melakukan jalan
untuk mengendalikan tekanan darah tinggi pagi masih belum memahami komponen dan
sebab membuat jantung lebih kuat, jantung syarat untuk jalan pagi yang baik pada
mampu memompa lebih banyak darah dengan kehamilan, dimana sebanyak 44 orang ibu
lebih sedikit usaha, makin ringan kerja jantung hamil (52,4%) tidak melakukan jalan pagi
untuk memompa darah makin sedikit tekanan secara teratur. Hal ini berkaitan dengan teori
terhadap pembuluh darah. Latihan olahraga berikut ini yaitu melakukan jalan kaki secara
seperti jalan kaki bisa menurunkan tekanan rutin dan konsisten adalah salah satu faktor
darah karena latihan itu dapat merilekskan terpenting dalam membentuk program aktivitas
pembuluh-pembuluh darah. Lama kelamaan, fisik yang sehat. Penelitian menunjukkan
latihan olahraga dapat melemaskan pembuluh- bahwa orang yang berjalan kira-kira 20-25 mil
pembuluh darah sehingga tekanan darah per minggu lebih panjang umur beberapa tahun
menurun, sama halnya dengan melebarnya dibanding mereka yang tidak. Olahraga juga
pipa air akan menurunkan tekanan air. Latihan merupakan suatu perilaku aktif yang
18 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi mendukung kondisi kesegaran jasmani, dengan


fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk aktivitas jalan digunakan sebagai alat untuk
memproduksi sistem kekebalan tubuh dimana melatih dan meningkatkan kemampuan otot
sistem kekebalan tubuh sangat penting yang kaki, dan daya tahan pernafasan kita. Dimana
dibutuhkan dalam upaya mempertahankan ada unsur kekuatan, keseimbangan dan
tubuh dari gangguan penyakit serta stress. koordinasi. Waktu pemulihan (recovery) adalah
Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada hal yang penting dilakukan setelah olahraga
setiap orang untuk melakukan kegiatan untuk bisa mempertahankan rutinitas tersebut.
olahraga secara rutin dan terstruktur dengan (Widyastuti, 2007). Berdasarkan data tersebut
baik. komponen jalan pagi yang baik belum terpenuhi
Berdasarkan hasil penelitian sebagian secara keseluruhan untuk menjaga tubuh ibu
besar ibu hamil Tidak makan dan minum hamil tetap sehat selama kehamilan, sehingga
sebelum jalan pagi sebanyak 52 orang (60,9%). ibu hamil di Wilayah UPT Puskesmas Moncek
Berdasarkan teori nutrisi sebelum jalan pagi masih belum merasakan manfaat secara
penting untuk menjaga kondisi ibu hamil dan keseluruhan dengan melakukan jalan pagi.
janin. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh
Dari hasil penelitian diperoleh hasil dari 84 orang ibu hamil sebanyak 73 orang
melakukan jalan pagi dengan lama waktu 20-30 (86,9%) yang melakukan jalan pagi merasa
menit sebanyak (59,6%). Hal tersebut sesuai rileks selama melakukan jalan pagi dan juga
dengan teori Dr. Kenneth Cooper, sesepuh dari merasakan manfaat setelah melakukan jalan
gerakan kebugaran, didukung oleh para peneliti pagi sebanyak 72 orang (85,7%), ada yang
lainnya, sependapat bahwa tubuh ini pernah merasakan ketidaknyamanan setelah
tampaknya memberikan tanggapan yang baik melakukan jalan pagi sebanyak (17,9%), juga
atas gerak badan seperti jalan pagi, empat atau pernah merasakan kelelahan, pusing, mual
lima hari per minggu dengan lama waktu gerak setelah melakukan jalan pagi sebanyak 31
badan 20-30 menit. Kebanyakan dari manfaat orang (36,9%).
psikologis, pemafasan-jantung dan manfaat Olahraga jalan kaki merupakan aktivitas
penyakit jantung dari kegiatan fisik ini tampak yang sangat penting untuk mempertahankan
terpengaruh oleh gerak badan seperti ini kebugaran seseorang. Olahraga juga
(Rushall dan Phyke 2007). merupakan salah satu metode penting untuk
Berdasarkan hasil penelitian juga mereduksi stress. Jalan kaki juga merupakan
didapatkan sebagian ibu hamil Tidak suatu perilaku aktif yang menggiatkan
melakukan peregangan otot setelah melakukan metabolisme dan mempengaruhi fungsi
jalan pagi sebanyak (80,9%). Berdasarkan teori kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi
peregangan otot yang dilakukan setelah sistem kekebalan tubuh dimana sistem
berolahraga bisa membuat otot menjadi hangat kekebalan tubuh sangat penting yang
dan lebih elastis, serta meningkatkan dibutuhkan dalam upaya mempertahankan
fleksibilitas untuk memaksimalkan berbagai tubuh dari gangguan penyakit serta stress.
gerakan sendi. (Widyastuti, 2007). Riset mendukung adanya
Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh pandangan bahwa adaptasi ibu, pada
hasil ibu hamil tidak istirahat setelah melakukan kehamilan meliputi penyesuaian dalam
jalan pagi sebanyak 49 orang (58,3%). kardiovaskular dan hemodinamik, respon janin,
Berdasarkan teori seharusnya Istirahat atau metabolisme keseimbangan asam basa,
cool down adalah cara terbaik untuk termoregulasi, respirasi dan biomekanik dapat
memulihkan tubuh setelah berolahraga. ditingkatkan dengan latihan sedang secara
Beristirahat dan menunggu beberapa saat teratur, tanpa bahaya pada janin, asalkan tidak
setelah latihan memungkinkan tubuh ada insufisiensi uteroplasenta atau gangguan
melakukan proses perbaikan dan pemulihan. yang mengancam hidup (Widyastuti, 2007).
Dalam teori Menurut Rushall dan Pyke Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil di
(2007), beberapa komponen yang perlu dilatih Wilayah UPT Puskesmas Moncek sudah
dengan aktivitas jalan pagi, agar dapat memahami tentang kontra indikasi jalan pagi,
dirasakan manfaatnya harus dilakukan dengan dimana ibu hamil yang tidak jalan pagi 6
teratur dan terukur Untuk itu sangat dianjurkan diantaranya adalah ibu hamil yang menderita
kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan pre-eklampsia dimana ibu hamil pre-eklampsia
olahraga secara rutin dan terstruktur dengan dianjurkan tidak melakukan aktivitas yang
baik salah satunya jalan pagi. Berjalan berlebihan yang bisa mengancam nyawa
merupakan aktivitas yang alamiah dan sangat dirinya dan janinnya.
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 19

Oleh sebab itu diharapkan bagi ibu hamil di Bangkok, Efiong di lagos dan wadhawan dan
wilayah UPT Puskesmas Moncek yang tidak lainnya di Zambia, cenderung terlihat insiden
menderita pre-eklampsia dan belum preeklampsia cukup tinggi di usia belasan
mempunyai gejala pre-eklampsia untuk tahun, yang menjadi problem adalah mereka
melakukan jalan pagi dan mengetahui tidak mau melakukan pemeriksaan antenatal.
komponen jalan pagi yang baik dan pada Hubungan peningkatan usia terhadap
kondisi yang tepat sehingga ibu hamil preeklampsia dan eklampsia adalah sama dan
memperoleh manfaat dan kesehatan ibu dan meningkat lagi pada wanita hamil yang berusia
janin tetap terjaga. diatas 35 tahun (Cunningham, 2005).
2. Usia Walaupun sebagian besar ibu hamil di
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan wilayah UPT. Puskesmas Moncek berumur <20
sebagian besar 45 ibu hamil (53,6%) di Wilayah tahun, akan tetapi juga sebagian besar ibu
UPT. Puskesmas Moncek tengah Kecamatan hamil juga berusia 20-35 tahun sehingga ibu
Lenteng Kabupaten Sumenep yang yang hamil yang berusia lebih tua, matang dalam
melakukan aktivitas jalan pagi berumur 20-35 berpikir segala sesuatu yang baik untuk
tahun. Menurut Notoadmojo (2007), semakin kehamilannya, dan mereka bisa menjadi contoh
tua ibu hamil semakin tinggi pula pengalaman ibu hamil yang berusia lebih muda untuk
yang didapat sehingga ibu hamil tersebut melakukan hal yang positif dengan melakukan
mempunyai kecenderungan untuk bersikap aktivitas yang bisa membuat ibu hamil tetap
positif. Sedangkan menurut Brook (2008), bugar.
menyatakan bahwa tidak adanya pengalaman Ibu hamil di wilayah Puskesmas Moncek
sama sekali terhadap suatu objek cenderung diharapkan lebih bersikap dan berpikir positif
akan membentuk sikap negatif. Kemungkinan dan terus melakukan suatu hal yang akan
dikarenakan ibu hamil di Wilayah UPT. membawa keuntungan bagi dirinya dan
Puskesmas Moncek tengah Kecamatan janinnya.
Lenteng Kabupaten Sumenep walaupun umur 3. Pekerjaan
ibu hamil sebagian besar kurang dari 20 tahun Berdasarkan hasil penelitian dari pekerjaan
ada suatu keyakinan apabila melakukan jalan ibu hamil di Wilayah UPT. Puskesmas Moncek
pagi akan menjadi lebih sehat, walaupun tengah Kecamatan Lenteng Kabupaten
mereka sendiri tidak mengetahui komponen Sumenep sebagian ibu hamil yaitu 34 orang
jalan pagi yang baik dan kerugian tertentu (40,5%) ibu hamil yang memiliki pekerjaan
apabila jalan pagi dilakukan pada kondisi yang petani melakukan jalan pagi. Seperti halnya
tidak tepat. Dan untuk ibu hamil yang berusia dengan teori berikut ini yaitu Jalan merupakan
20-35 tahun lebih matang dalam berpikir olahraga yang sangat sederhana dan biaya
sehingga mereka lebih menjaga kesehatan murah. Perlu modal semangat diri untuk
dengan melakukan olahraga seperti jalan pagi. bergerak sebagai bahan bakar aktivitas ini
Ibu hamil di wilayah UPT. Puskesmas dimana semua kalangan bisa melakukannya
Moncek Kecamatan Lenteng Kabupaten (Rushall dan Phyke 2007).
Sumenep diharapkan untuk berpikir secara Hal tersebut terjadi disebabkan sebagian
rasional hal yang akan bermanfaat pada ibu besar penduduk di wilayah UPT puskesmas
hamil, tidak perlu takut untuk mengambil moncek adalah sebagai petani, dimana
keputusan apbila hal tersebut bermanfaat bagi Seorang petani biasa bergerak sepanjang hari
janin dan jangan melakukan hal yang dapat untuk melakukan aktivitas. Walaupun dengan
menimbulkan kerugian apabila dilakukan. kondisi sedang hamil mereka terbiasa
Berdasarkan hasil penelitian dari 106 ibu melakukan jalan pagi walaupun bukan dengan
hamil yang tidak mengalami pre-eklampsia tujuan untuk jalan pagi semata tetapi karena
yaitu 100 orang ibu hamil (94,3%) adalah yang ada tujuan lain seperti ke ladang.
berumur 20-35 tahun sebanyak 48 orang Ibu hamil di sarankan untuk melakukan
(45,3%) aktivitas tetapi harus sesuai dengan komponen
Hasil penelitian di Nigeria, wanita usia 15 aktivitas yang baik bagi ibu hamil, ibu hamil
tahun mempunyai angka kematian ibu 7 kali harus selalu menjaga kondisinya karena hal
lebih besar dari wanita berusia 20 – 24 tahun. tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya
Faktor usia berpengaruh terhadap terjadinya sendiri tetapi juga untuk janin ibu hamil.
preeklampsia/ eklampsia. Usia wanita remaja Dari hasil penelitian juga didapatkan ibu
pada kehamilan pertama atau umur belasan hamil yang tidak menderita pre-eklampsia
tahun (usia muda kurang dari 20 thn). Studi di (94,3%), sebagian besar pekerjaannya sebagai
RS Neutra di Colombia, Porapakkhan di petani yaitu sebanyak 47 orang (49,8%) Hal ini
20 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

sesuai dengan teori Seperti hasil penelitian yang berlebihan yang bisa mengancam
rintisan yang sudah dilakukan Linda E. May, keselamatan ibu dan janin
dari Department of Anatomy di Kansas City
University of Medicine and Biosciences KESIMPULAN
melanjutkan penelitian yang melibatkan banyak 1) Sebagian besar Ibu hamil melakukan
wanita hamil. Sepuluh orang wanita aktivitas jalan pagi sebanyak 84 responden
berpartisipasi dalam penelitian itu, separuhnya (79,2%).
melakukan aktivitas fisik yang lain tidak. 2) Sebagian besar ibu hamil tidak menderita
Penelitian ini menyatakan bahwa seorang ibu pre-eklampsia sebanyak (94,3%)
yang melakukan aktivitas fisik tidak hanya 3) Ada hubungan yang kuat antara jalan pagi
mendapatkan manfaat bagi jantungnya sendiri dengan pre-eklampsia pada ibu hamil di
yaitu bagi kesehatan ibu, tetapi juga Wilayah Puskesmas Moncek Kecamatan
bermanfaat bagi jantung si janin dimana Lenteng Kabupaten Sumenep Tahun 2013.
jantung si janin makin kuat dan sehat hal ini
dilakukan dengan cara gerakan janin seperti DAFTAR PUSTAKA
bernapas, gerak tubuh dan mulut dimonitor dan Alimul, Aziz. (2007). Riset Keperawatan dan
direkam selama 24 minggu. Para peneliti Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
menemukan melambatnya irama jantung Medika.
secara berarti yang terjadi selama para ibu
melakukan aktivitas fisik. Sementara irama ______________. (2008). Pedoman Diagnosis
jantung janin pada para ibu yang tidak banyak dan Terapi bag/smf ilmu kebidanan dan
beraktivitas justru lebih tinggi. penyakit kandungan. Rumah Sakit Umum
Hasil penelitian yang dilakukan Rozikhan Dokter Soetomo Surabaya.
(2005-2007) pada tempat penelitian yaitu RS.
Dokter Soewondo dengan jumlah 200 Atmadja, Surya dkk. (2004). ACSM: Panduan
responden didapatkan hasil ibu hamil 65% yang Uji Latihan Jasmani dan Peresapannya.
tidak bekerja ada kecenderungan mengalami Jakarta: EGC. (http://olahraga.kompasiana.
pre-eklamsia berat dengan uji chi square com/atletik,diakses 30 Maret 2012).
didapatkan pv= 0,022 menunjukkan ada
hubungan yang signifikan status bekerja Cunningham, dkk. (2006). Obstetri Williams.
dengan kejadian pre-eklampsia berat Jakarta:EGC.
Sebagian besar ibu hamil yang tidak
menderita pre-eklampsia di Wilayah Fatimah. (2006). Pelayanan Persalinan yang
Puskesmas Moncek adalah seorang petani, hal Aman. Jakarta.
tersebut disebabkan sebagian besar mata
pencaharian ibu hamil di wilayah UPT. Hartman, Tom (2008). Terapi Jalan Kaki.
Puskesmas Moncek adalah dengan bertani, Jakarta: Salemba Medika
sehingga ibu hamil tersebut mempunyai
aktivitas lain, bukan hanya sekedar sebagai ibu Hovatta dan Lipasti. (2007). www.undip.ac.id
rumah tangga. dan Ibu hamil di wilayah UPT diakses tanggal 28 Februari 2012
Puskesmas Moncek sudah memahami bahwa
ibu hamil yang menderita gejala pre-eklampsia Mitrariset, (2005). Konsep Dasar Ibu Hamil.
dianjurkan tidak melakukan aktivitas dimana ibu Jakarta.
hamil tersebut harus istirahat untuk menjaga
kondisinya agar tidak berlanjut ke tingkat yang Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi
lebih membahayakan sehingga ibu hamil di Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
wilayah UPT Puskesmas Moncek. Yang Cipta.
menderita pre-eklampsia tidak melakukan
aktivitas jalan pagi. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan
Bagi ibu hamil yang belum mempunyai Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
gejala pre-eklampsia diharapkan untuk Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
melakukan gaya hidup sehat yang berawal dari Penelitian Keperawatan Edisi 1. Jakarta:
olahraga yang baik untuk ibu hamil salah Salemba Medika.
satunya jalan pagi. Tetapi ibu hamil harus bisa
mengatur komponen yang baik untuk Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
melakukan aktivitas dan tidak elakukan aktivitas Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 21

Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, (2003) Panduan


Salemba Medika. Pengajaran Asuhan Kebidanan Bagi Dosen
Diploma II Kebidanan, Buku 2 Agustus
Pramono, Djoko. (2009). Olahraga Pada Antenatal Pusdinkes, Jakarta.
Kehamilan. Jakarta: CV Sportisi
Indonesia.http://www.dianweb.org/Sehat/A Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Buku Acuan
DI3.HTM, diakses 12 April 2012 Nasional Pelayanan Kesehatan. Bina
Pustaka, Jakarta.
Prasetyo, yudik (2011) Olahraga dan
Kehamilan Jakarta: CV Sportisi Prawirohardjo, Sarwono. (2007). Ilmu
Indonesia.http://www.dianweb.org/Sehat/A Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
DI3.HTM, diakses 12 April 2012 Pustaka

Rushal, Pyke. (2003). Latihan kondisi fisik. Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Buku Acuan
Jakarta: CV Andi http://tubuhsehat Nasional ilmu kebidanan. Bina Pustaka,
.blogdetik. com/, diakses 12 April 2012 Jakarta.

Saifuddin, dkk. (2006). Buku Panduan Praktis Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Buku Acuan
Pelayanan Kesehatan dan Maternal. Nasional Pelayanan Kesehatan. Bina
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pustaka, Jakarta.
Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari (2009). Asuhan Kebidanan.
Saifuddin, dkk. (2006). Buku Panduan Praktis Jakarta : Salemba Medika
Pelayanan Kesehatan dan Maternal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Saifuddin, dkk. (2008). Ilmu Kebidanan.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Santoso, Singgih. (2003). Statistik Non


Parametik Cet. 3. Jakarta: Elex Media
Computindo.

Supari. (2008). www.undip.ac.id diakses


tanggal 28 Februari 2012

Susilo, Yekti. (2011). Cara Jitu Mengatasi


Hipertensi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Varney, dkk. (2006). Buku Ajar Asuhan


Kebidanan Vol 2. Jakarta: EGC

Widyastuti, Lestari. (2007). Tetap Bugar Ketika


Hamil. Jakarta: CV Sportisi Indonesia.
(http://olahraga.kompasiana.com/atletik,dia
kses 30 Maret 2012).

Winkjosastro, dkk. (2006). Ilmu Kebidanan.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Wiyono,(2012)http:tubuhsehat.blogdetik.com/20
09/03/13/manfaat-jalan-kaki-secara-rutin

Anda mungkin juga menyukai