Aplikasi Konfigurasi Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth Dan Internet Gateway Berbasis Web
Aplikasi Konfigurasi Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth Dan Internet Gateway Berbasis Web
42
Jurnal PPKM I (2018) 42-48 ISSN(print): 2354-869X | ISSN (online): 2614-3764
1. PENDAHULUAN pembatasan masalah. Adapun batasan masalah
Kebutuhan akan informasi dan akses data sebagai berikut :
pada saat ini sangatlah penting. Agar dapat a. Konfigurasi yang akan diterapkan aplikasi
memenuhi itu salah satunya dengan jaringan ini adalah mengenai mikrotik sebagai
komputer sebagai medianya. Pada saat ini manajemen bandwidth dan internet gateway.
Jaringan komputer menjadi bagian penting b. Koneksi yang digunakan dalam aplikasi
dalam semua bidang, Baik perusahaan swasta, yaitu menggunakan API RouterOS dan PHP
instansi pemerintahan, bidang pendidikan Class.
bahkan UMKM saat ini memerlukan jaringan c. Aplikasi ini berbasis Web.
komputer. Jaringan dibangun menggunakan d. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam
dengan beberapa perangkat jaringan yang aplikasi konfigurasi mikrotik yaitu PHP dan
berbeda – beda, salah satunya adalah router. HTML
Router merupakan perangkat untuk 1.2. Tujuan Penelitian
mengirimkan paket data antar jaringan. Di Penelitian ini bertujuan untuk membuat
pasaran, banyak sekali perusahaan yang aplikasi konfigurasi Mikrotik Router yang dapat
memproduksi perangkat router, mikrotik adalah mempermudah pengguna Mikrotik Router
salah satu perusahaan yang memproduksi dalam melakukan konfigurasi pada router
router. Walaupun produk mikrotik dibuat agar mikrotik yang dipergunakan sebagai
mempermudah pengguna dalam manajemen bandwidth dan internet gateway
mengkonfigurasinya tetapi harus memerlukan dan yang dapat langsung diimplementasikan
orang yang ahli dalam jaringan untuk serta disesuaikan dengan keadaan jaringan yang
mengkonfigurasi Mikrotik Router OS. ada dengan user interface yang lebih user
Konfigurasi mikrotik dilakukan dengan friendly.
melakukan console ke perangkat dengan
beberapa cara yaitu dengan CLI (Command 2. LANDASAN TEORI
Line Interface), program winbox, dan Web 2.1. Pengertian Jaringan Komputer
interface (Webbox). Namun walaupun sudah
menggunakan winbox yang menggunakan GUI Menurut Dede Sopandi, “jaringan
sebagai user interfacenya tetapi dalam komputer adalah pengabungan teknologi
prakteknya akan mengalami kesulitan dalam telekomunikasi dengan teknologi komputer”.
melakukan konfigurasi karena memerlukan Dari gabungan teknologi ini yaitu akan
beberapa langkah yang perlu diatur untuk dapat menghasilkan pengolahan data yang
melakukan manajemen bandwidth dan share terdistribusi, yaitu meliputi pemakaian s/w,
koneksi internet. perangkat h/w, database manajemen sistem
Berdasarkan hal itu dibutuhkan sebuah yang dilakukan secara bersama-sama.
aplikasi yang dapat mempermudah dalam 2.2. Topologi Jaringan
mengkonfigurasi sebuah router mikrotik tanpa Menurut Dede Sopandi Topologi Jaringan
harus hafal dan paham dengan perintah - Komputer merupakan gambaran atau pemetaan
perintah CLI mikrotik tersebut. Sehingga interkoneksi antara point atau node pada suatu
diharap dapat menggunakannya untuk jaringan komputer baik yang bersifat fisik
mengkonfigurasi router mikrotik sebagai maupun logical.
manajemen bandwidth client dan internet 2.3. Router
gateway untuk keperluan share koneksi Router merupakan alat yang dapat
internet. memproses paket data berbeda jaringan (antar
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka jaringan) dengan metode yang sering disebut
penulis berniat untuk membuat penelitian yang dengan routing (Winarno Sugeng: 2006 ).
berjudul “Aplikasi Konfigurasi Mikrotik Router juga dapat di jelaskan sebagai sebuah
Sebagai Manajemen Bandwidth dan Internet komputer, lebih jelas sebagai berikut:
Gateway Berbasis Web”. a. Sebuah komputer yang didesain secara
1.1. Batasan Masalah khusus dengan fungsi mengirimkan dan
Dalam penelitian ini agar lebih menuju memproses paket data antar network
pada permasalahan yang ada, maka dilakukan (berbeda jaringan)
43
Jurnal PPKM I (2018) 42-48 ISSN(print): 2354-869X| ISSN (online) : 2614-3763
b. Sebuah router mempunyai tanggung jawab jaringan komputer yang di hitung dengan
yaitu untuk menghubungkan koneksi antar besaran bit per second.
network agar paket data yang dikirim Berdasarkan definisi diatas maka dapat
sampai tujuan dengan memilih jalur yang disimpulkan bahwa Manajemen Bandwidth
terpendek. yaitu suatu kegiatan mengatur agar data yang
2.4. Mikrotik RouterOS lewat sesuai dengan kapasitas maksimal atau
Menurut Herlambang (2008) Mikrotik bandwidth di dalam suatu jaringan komputer
RouterOS adalah Operating System (OS) yang yang terhubung dengan internet agar kualitas
di buat/rancang khusus sebagai Network Router. jaringan terjamin.
Menggunakan Personal Computer (PC) dapat di 2.8. Mikrotik RouterOS API
jadikan menjadi Network Router dengan Application Programming Interface (API)
memasangkan Mikrotik RouterOS merupakan interface atau antarmuka yang
Jhon Trully dan Arnis sebagai pengembang mempunyai metode agar suatu perangkat lunak
Mikrotik yang berawal di suatu daerah bernama dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak
latvia. lain. API bisa juga dikategorikan sebagai
Jhon Trully dan Arnis mempunyai prinsip metode untuk melakukan abstraksi, biasanya
membuat Router yang mudah di jangkau serta dilakukan antara software tingkat tinggi dan
handal yang dapat di gunakan di seluruh dunia. tingkat rendah. API RouterOS lunching sejak
2.5. Mikrotik Sebagai Gateway versi tiga. Default port untuk API RouterOS
Salah satu bentuk implementasi yaitu 8728 (Akbar, 2009).
penggunaan Mikrotik yaitu sebagai internet
gateway yang bertujuan komputer client yang 2.9. Metode Prototyping
menggunakan ip privat dapat terhubung dengan Prototyping merupakan suatu metode / cara
provider internet (ISP). dalam pengembangan software yang cepat dan
Mikrotik dapat di fungsikan sebagai router pengujian terhadap model kerja dari suatu
dengan syarat memakai dua buah interface aplikasi baru dengan suatu proses interaksi dan
LAN yang difungsikan sebagai interface diulang-ulang yang di gunakan oleh ahli bisnis
WAN(public) yang tersambung ke internet dan dan ahli sistem informasi.
satunya sebagai interface lokal yang digunakan Biasanya Metode prototyping di gunakan
sebagai gateway jaringan lokal. Untuk jaringan untuk mengurangi kesalahpahaman antara tim
lokal dapat menggunakan perangkat switch analisis dan pengguna yang timbul dari
yang terhubung ke perangkat mikrotik melalui ketidakmampuan pengguna dalam menjelaskan
interface lokal. kebutuhannya dalam pembuatan suatu aplikasi
2.6. Manajemen Jaringan atau sistem. (Mulyanto, 2009).
Menurut Subramanian (2000), 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pengelolaan, pengaturan, serta pengurusan Metode penelitian merupakan suatu sistem
setiap elemen pada suatu jaringan dengan atau cara bekerja dibidang yang bersifat
tujuan agar lebih teratur dan dapat dikelola sistematis yang bertujuan mendapatkan hasil
sehingga tetap dapat di gunakan disebut sebagai yang memadai dalam penelitian yang bersifat
Manajemen Jaringan. ilmiah.
Menajemen Jaringan dikelompokkan 3.1. Object Penelitian
menjadi 5 kelompok yaitu: Manajemen Objek penelitian yang digunakan penulis
Konfigurasi, Manajemen Performa, Manajemen untuk pengembangan Aplikasi Konfigurasi
Keamanan, Manajemen Kesalahan, dan Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth dan
Manajemen Akunting Internet Gateway Berbasis Web adalah bagian
2.7. Pengertian Manajemen Bandwidth HUB Operation di PT. Semesta Citra Media Jl.
Manajemen merupakan pembaruan dari Melawai XI No. 62, Melawai, Kec. Kabayoran
bahasa inggris “to manage” yang mempunyai Baru, Jakarta Selatan.
arti mengatur, mengurus dan mengelola. 3.2. Metode Pengembangan Sistem
Sedangkan Bandwidth adalah lebar data yang Metode Prototyping dipilih dalam
dapat diproses di suatu komunikasi data melalui pengembangan sistem yang digunakan dalam
penelitian ini serta menggunakan paradigma
44
Jurnal PPKM I (2018) 42-48 ISSN(print): 2354-869X | ISSN (online): 2614-3764
pemrograman berorientasi object. Tahap- tahap menggunakan metode Black Box Testing dalam
prototyping sebagai berikut: pengujian sistem. Menurut Nidhra dan Dondeti
(2012:1), black box testing yaitu sebuah cara
pengujian aplikasi atau software yang menitik
beratkan pada pengujian secara fungsional
dengan cara merancang test case berlandaskan
informasi dari spesifikasi.
3.6. Implementasi Perangkat Lunak
Pada tahap implementasi ini, Aplikasi
Konfigurasi Mikrotik yang sudah lolos
pengujian black box dan di terima oleh pihak
pemesan siap digunakan.
45
Jurnal PPKM I (2018) 42-48 ISSN(print): 2354-869X| ISSN (online) : 2614-3763
Gambar 4. Halaman Login
Pada halaman login, user harus melakukan
pengisian form dengan 3 buah textfield yaitu
mikrotik ip, user dan password dari perangkat
router mikrotik. Form Mikrotik IP di isi dengan
ip address dari router mikrotik yang akan
diakses, form User di isi dengan user mikrotik
yang dimiliki dan form Password di isi dengan
password dari user yang akan mengakses ke
router mikrotik. Tombol login digunakan untuk
masuk ke dalam halaman utama aplikasi.
b. Halaman Utama
46
Jurnal PPKM I (2018) 42-48 ISSN(print): 2354-869X | ISSN (online): 2614-3764
untuk jenis koneksi internet menggunakan
koneksi modem dial-up, dan Dynamic untuk
koneksi intenet dengan alamat IP yang
didapatkan secara otomatis ketika interface
tersambung. Untuk interface card LAN
disediakan pilihan interface card yang akan
dipergunakan untuk jaringan lokal, ip address
dan subnet mask.
d. Halaman Filtering. Gambar 9. Halaman Bandwidth Otomatis
Halaman bandwidth otomatis digunakan
untuk membagi bandwidth client secara
otomatis menggunakan Queue Shaper Peer
Connection Queue). Administrator hanya perlu
memasukan dua data yaitu untuk nama
queuenya dan target address untuk ip addres
range jaringan lokal.
4.4. Pengujian Aplikasi
Pengujian aplikasi konfigurasi mikrotik
menggunakan pengujian Black Box Testing
dengan hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengujian
Gambar 7. Halaman Filtering Input/Event Output Hasil Uji
Halaman filtering dipergunakan untuk Input Menampilkan Sesuai
mengelola agar situs yang tidak diperbolehkan Domain domain yang
untuk diakses tidak dapat di buka dalam jangka akan di blok
waktu tertentu. Form domain di isi alamat situs Input IP Menampilkan Sesuai
yang akan diblok, form IP Address diisi dengan Address IP Address
ip address client yang tidak boleh mengakses yang akan di
halaman tersebut, effective time di isi waktu blok
dimana blok domain tersebut berlaku dan check Input Menampilkan Sesuai
box di gunakan untuk pilihan berlakunya blok effective waktu mulai
domain. time mulai memblok
e. Fix Bandwidth situs
Input Menampilkan Sesuai
effective waktu
time selesai selesainya
situs diblok
Input waktu Menampilkan Sesuai
Blocking hari
berakhirnya
waktu
Gambar 8. Halaman Fix Bandwidth blocking
Halaman fix bandwidth dipergunakan untuk situs
melakukan konfigurasi bandwidth per ip
address dari client. Text Field Name digunakan 5. KESIMPULAN
untuk memberikan inputan nama dari Peneliti dapat menarik kesimpulan dari
antrian/queue. Text field IP Address untuk beberapa pemaparan pada bab sebelumnya
memasukkan ip address dari client yang akan yaitu sebagai berikut:
dibatasi aksesnya, text field download untuk Administrator Jaringan yang menggunakan
membatasi akses downloadnya sedangkan Router Mikrotik lebih mudah menggunakan
upload untuk membatasi akses uploadnya. aplikasi ini dalam melakukan konfigurasi router
f. Bandwidth Otomatis sesuai dengan permasalahan yang sering
47
Jurnal PPKM I (2018) 42-48 ISSN(print): 2354-869X| ISSN (online) : 2614-3763
dihadapi mengenai router mikrotik yang
digunakan sebagai manajemen bandwidth dan
Internet Gateway pada Jaringan Komputer yang
sudah ada.
6. DAFTAR PUSTAKA
Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi”. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Akbar. 2009. “Introduction Mikrotik RouterOS
API”. Jakarta.Mikrotik User Meeting.
Dede Sopandi. 2008. “Instalasi dan
Konfigurasi Jaringan Komputer”.
Bandung. Informatika.
Herlambang Moch. Linto, Catuur Aziz L. 2008.
”Panduan Lengkap Menguasai Router
Masa Depan Menggunakan MikroTik
Router OS”. Yogyakarta: Andi
Nidhra, Srinivas dan Dondeti, Jagruthi. 2012,
“Black Box And White Box Testing
Techniques –A Literature Review”,
International Journal of Embedded
Systems and Applications (IJESA) Vol.2,
No.2, 8-9.
Subramanian, M., 2000, “Network
Management: An introduction to principles
and practice”, Boston: Addison Wesley
Longman.
Winarno Sugeng. 2006. “Jaringan Komputer
dengan TCP/IP”. Bandung. Informatika.
48