Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Begitu banyak nikmat Allah yang dapat kita manfaatkan, namun belum
terbalaskan dengan rasa syukur kita kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ilmu kealaman dasar dengan judul ”Aplikasi Bioteknologi dalam Industri
Pangan”. Tidak lupa kita panjatkan salawat serta salam kepada baginda Rasulullah yang
telah membawa kita ke zaman yang penuh denga ilmu npengetahuan ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya memperoleh banyak pengetahuan banyak
dari pihak, untuk itu saya ucapkan terimakasi sebesar-besarnya kemapda teman-teman
sekelas dan dosen pengampuh matakuliah ilmu kealaman dasar Dra. Helendra, M.S..
Dari sanalah semua ini berawal, semoga makalah ini dapat memberikan informasi
mengenai bioteknologi industri pangan dan menuntun ke langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas sempurna, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari rekan-rekan sekalian, agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wabillahitaufik wal hidayah


Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Padang, 17 Desember 2020

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PEDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pemanfaatan Bioteknologi dalam Industri Pangan.................................................3
B. Pengolahan Produk Susu........................................................................................4
C. Pengolahan Produk Non-Susu................................................................................4
D. Manfaat Bioteknologi dalam Industri Pangan........................................................5
E. Dampak Bioteknologi dalam Industri Pangan........................................................6
BAB III.............................................................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
Daftar Pustaka.................................................................................................................9

ii
BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi juga semakin tinggi seiring dengan kemajuan zaman.


Teknologi berperan penting disetiap sektor krusial, mulai dari bidang industri
sampai dengan bidang pangan. Teknologi juga telah menyentuh bidang ilmu biologi
terapan atau dikenal dengan bioteknologi. Bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan
“teknologi”. Definisi bioteknologi sendiri adalah pemanfaatan organisme hidup
untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Pada bioteknologi
prinsip-prinsip ilmiah makhluk hidup dimanfaatkan untuk menghasilkan produk dan
jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Mikroorganisme atau bagian-bagiannya sangat umum digunakan dalam
bioteknologi untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Bioteknologi meliputi
penggunaan bakteri, jamur serta kultur – kultur tumbuhan dan hewan ( termasuk
teknik hidroponik dan kultur jaringan ).
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional /
tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, kecap, bahkan
alkohol. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli mulai
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian yang disebut dengan bioteknologi modern. Pada Bioteknologi modern
peneliti berupaya menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Bioteknologi
modern didasari dengan manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar
mikrobiologi dan biokimia. Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai
aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan,
hingga kesehatan dan pengobatan. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya
dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang,
seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan

1
sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-
masa yang akan datang.
Beranjak dari banyaknya pemanfaatan bioteknologi, saya ingin untuk
membahas penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait
bioteknologi konvensional dibidang pangan.

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan beberapa


tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam indeustri
pangan.
2. Untuk mengetahui apa saja pangan yang memanfaatkan bioteknologi
konvensional.
3. Untuk mengetahui apakah bioteknologi dalam industri pangan memiliki dampak
buruk atau tidak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Bioteknologi dalam Industri Pangan

Bioteknologi pangan merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk


peningkatan produksi makanan. Setelah manusia terlibat dalam pembiakan selektif
tanaman dan hewan, mereka mulai memanfaatkan bioteknologi. Ilmu ini sangat
kompleks dan mencakup perangkat seperti modifikasi genetik untuk menjamin hasil
dengan mutu tinggi.

Salah satu manfaat bioteknologi pangan adalah produksi tanaman yang lebih
baik. dimana buah, biji, dan komponen yang dapat digunakan lainnya memiliki hasil
yang lebih tinggi. Sebuah contoh dapat dilihat pada jagung. Jagung liar yang paling
dekat dengan nenek moyangnya adalah rumput, namun tidak memiliki buah yang
dapat dimanfaatkan manusia. Sedangkan jagung modern dapat tumbuh sangat cepat,
menghasilkan buah yang besar, dan menawarkan berbagai manfaat nutrisi,
tergantung pada jenisnya.

Tanaman dan hewan dapat dimodifikasi dengan menerapkan bioteknologi


untuk meningkatkan hasil panen. Misalnya, tanaman dapat dibiakkan atau
direkayasa sehingga petani tidak perlu memilih bibit unggul secara manual. Hal ini
dapat mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan hasil panen. Demikian juga,
hewan ternak dewasa juga dapat dibiakkan dengan cepat melalui suntik sperma yang
kemudian akan menghasilkan sejumlah besar daging atau susu. Selain
pengembangbiakan, tanaman dan hewan juga dapat dimodifikasi untuk menambah
nutrisi, sebagai contoh adalah praktek yang digunakan pada beberapa jenis padi
untuk mengatasi kekurangan gizi, seperti karbaohidrat dan vitamin yang biasanya
tidak ada dalam beras.

Aplikasi bioteknologi pangan sangat banyak. Ilmu ini juga merupakan


subyek kontroversi di beberapa daerah. Rekayasa genetika tanaman dan hewan

3
menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian masyarakat. Beberapa organisasi juga
telah mengangkat kekhawatiran medis, kekhawatiran mungkin ada dampak
kesehatan yang tersembunyi dari penggunaan organisme hasil rekayasa genetika.

B. Pengolahan Produk Susu

Pengolahan produk susu dalam bioteknologi biasanya dibantu oleh beberapa


microorganisme seperti jamur dan bakteri. Berikut adalah olahan susu yang
memanfaatkan bioteknologi:
1. Yoghurt
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Keduanya
merupakan bakteri penghasil asam laktat, lalu ditambahkan ke dalam susu
dengan lemak rendah. Lalu susu akan di fermentsi selam 6 jam pada suhu 45˚C.
Yoghurt bermanfaat untuk mengobati luka pada lambung dan usus, selain itu
juga dapat mengendalikan kadar kolesterol darah.

2. Keju
Pembuatan keju menggunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
dan Streptococcus. Bakteri tersebut berguna untuk menghasilkan enzim ranin
yang akan menggumpalkan laktosa dan protein yang dikandung susu.
Selanjutnya susu dimask pada susu 45˚C dan ditambahkan garam.

3. Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis
dan Lectonosto ceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega
dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega
yang siap dimakan

C. Pengolahan Produk Non-Susu

1. Tempe

4
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga
diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini
kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis
kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer,
Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan
mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk
tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia
pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar
protein tempe sampai sembilan kali lipat.

2. Kecap
Pada pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit
gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri
asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan
campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup
lama sampai akhirnya akan dihasilkan produk kecap.

3. Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel
ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk
yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut
berdasarkan pengalaman
4. Anggur
Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur.
Buah anggur akan diambil sarinya lalu ditambahkan ragi dan difermentasi
selama berbulan bulan pada suhu 30-50˚C. Sehingga akan menghasilkan
minuman dengan kadar alkohol 8% sampai dengan 15%.

D. Manfaat Bioteknologi dalam Industri Pangan

Secara umum bioteknologi dikembangkan untuk kesejahteraan umat


manusia. Meningkatnya populasi manusia dan menipisnya Sumber Daya Alam yang

5
ada membuat manusia mau tidak mau harus menciptakan sesuatu yang baru yang
dapat dengan cepat diperoleh dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin
timbul. Adanya mikroorganisme dalam proses fermentasi / peragian sangat
membantu manusia menghasilkan bahan-bahan pangan dan makanan yang sekarang
ini bisa kita rasakan. Masyarakat Indonesia telah lama menerapkan bioteknologi
dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai macam makanan dan minuman yang kita
konsumsi sehari-hari memanfaatkan mikroorganisme dalam pembuatannya.
Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya,
namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai
nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat seperti:
1. Dapat mencegah dan mengendalikan diare
2. Mempercepat proses penyembuhan duodenitis
3. Memperlancar pencernaan
4. Dapat menurunkan kadar kolesterol,
5. Dapat mengurangi toksisitas
6. Meningkatkan vitalitas
7. Mencegah anemia
8. Menghambat ketuaan
9. Serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker

E. Dampak Bioteknologi dalam Industri Pangan

Selain manfaat-manfaat baik diatas, bioteknologi pangan tidak terlepas pula


dari dampak buruk penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan. Produk rekayasa
bidang telah menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah:
1. Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten
terhadap antibiotik.
3. Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau hormon
pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi
berbahaya bagi kesehatan manusia.

6
4. Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut
mengandung genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan
membahayakan manusia.
5. Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif
penggunaan bioteknologi, misalnya perizinan dan pengawasan yang sangat ketat
dari pihak terkait kepada para peneliti yang ingin melakukan penelitian-penelitian.
Namun segala sesuatu akan kembali kepada individu masing-masing. Nilai-nilai
kemanusiaan, etika, moral, religius dan kesadaran yang tinggi untuk menjaga dan
mencintai lingkungan hidup yang nyaman dan asri merupakan kunci utama dari
penanggulangan dampak negatif penerapan bioteknologi. Penggunaan hak dan
kewajiban secara arif dan bijaksana sangatlah diperlukan untuk meminimalisir
dampak negatif yang mungkin timbul.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bioteknologi konvensional dalam industri pangan memiliki banyak manfaat


bagi manusia. Selain dapat menambah nilai guna dan harga suatu produk, juga
memiliki banyak manfaat baik dari segi financial sampai sosial-kultural. Dari segi
financial, bioteknologi dapat menambah nilai suatu produk sehingga harganya
bertambah. Dari segi social budaya, pembuatan tempe skala pabrik memberikan
tambahan lapangan kerja bagi masyarakat. Belum lagi makanan-makanan seperti
keju dan mentega, yang seandainya tetap berwujud susu, maka tidak akan tahan
lama untuk disimpan. Akan tetapi dengan ditemukannhya bioteknologi, maka susu
tersebut bisa menjadi varian yang lain dan lebih bermanfaat.
Namun banyaknya manfaat dari bioteknologi juga diiringi dengan dampak
negativ yang bisa timbul seperti yang disebutkan di dalam isi makalah.

8
Daftar Pustaka

Alhada. 2013. unair.ac.id. 1 Juni. Diakses Desember 15, 2020. • http://alhada-


fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-66320-Makalah-Pemanfaatan
%20Bioteknologi%20Dalam%20Bidang%20Pangan.html.

Budi. 2015. Budisma. 18 April. Diakses 2020.


http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xii/aplikasi-bioteknologi-
bidang-pengolahan-pangan/.

Hira, Anna. 2016. Anneahira. 27 Agustus. Diakses Desember 15, 2020.


http://www.anneahira.com/pengolahan-susu.htm.

Krisno, Agus. 2011. AgusKrisno. 26 Desember. Diakses Desember 15, 2020. •


http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/26/pemanfaatan-mikroorganisme-
di-bidang-pangan-berbasis-bioteknologi-konvensional/#comment-340.

Yulia, Dwi. 2011. uns.ac.id. 31 Desember. Diakses Desember 15, 2020.


http://dwiyulia.blog.fisip.uns.ac.id/2011/12/31/tugas-iad/#comment-1075.

Anda mungkin juga menyukai