( KUNING HIJAU )
P
E
P
E
≥ 10 A
≥ 4 mm² HITAM ≥ 2,5 mm²
PHASA
≥ 4 mm² LORENG HIJAU KUNING ≥ 2,5 mm²
PE
≥ 4 mm² BIRU ≥ 2,5 mm²
NETRAL
PHB
KONSUMEN
PHASA NETRAL
PENGHANTAR
PEMBUMIAN
CATATAN :
APABILA PENGHANTAR PEMBUMIAN AKAN DISAMBUNGKAN
PADA APP KONSUMEN, MAKA PENGHANTAR PE ( DARI APP
DAN KE INSTALASI ) JUGA HARUS DIHUBUNGKAN DENGAN
PENGHANTAR NETRAL ( DARI APP DAN KE INSTALASI ) DI -
DALAM PHB MILIK KONSUMEN
PERHATIAN
PUIL 2000 / SNI 04-0225 -2000
( PASAL 7.11.1.1 )
PENYAMBUNGAN ANTAR PENGHANTAR
HARUS DILAKUKAN DENGAN BAIK DAN
KUAT DENGAN CARA SEBAGAI BERIKUT :
PENYAMBUNGAN SELONGSONG
DENGAN SEKERUP .
PENYAMBUNGAN SELONGSONG
TANPA SEKERUP .
PENYAMBUNGAN SELONGSONG DI-
PRES
PENYAMBUNGAN SOLDER .
PENYAMBUNGAN DENGAN LILITAN
KAWAT .
PENYAMBUNGAN LAS / LAS PERAK .
PENYAMBUNGAN PUNTIRAN KAWAT
PADAT DENGAN MEMUNTIR
DAN MEMAKAI LASDOP
PERHATIAN
PUIL 2000 / SNI 04-0225 -2000/Amd1-2006
PENGGUNAAN GAWAI PROTEKSI ARUS SISA
( GPAS ATAU ELCB )
PASAL 3.15.1.1 :
GPAS ialah gawai yang menggunakan pemutus yang
peka terhadap arus sisa, yang dapat memutus
sirkuit termasuk penghantar netralnya secara
otomatis dalam waktu tertentu, apabila arus sisa
yang tibul karena terjadinya kegagalan insulasi
melebihi nilai tertentu , sehingga tercegahlah
bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi
PASAL 3.15.1.2.1 :
PROTEKSI TAMBAHAN DARI SENTUHAN
LANGSUNG ; MENGGUNAKAN GPAS
DENGAN ARUS OPERASI SISA PENGENAL
MAKSIMUM 30 mA
WAJIB DILENGKAPI DENGAN GPAS :
1. perumahan dengan kapasitas daya
3.500 VA keatas .
2. bangunan publik : kantor, toko, hotel,
pasar , tempat ibadah , restoran
apartemen , rumah sakit , mal , dll .
PERHATIAN
PUIL 2000 / SNI 04-0225 -2000/Amd1-2006
( PASAL 3.18.2.3.2 )
ELEKTRODA BATANG :
( GROUND ROD )
BAJA BERLAPIS TEMBAGA ,
BAJA BERDIAMETER 15 mm
DILAPISI TEMBAGA TEBAL 250 μm
PERHATIAN
PUIL 2000 / SNI 04-0225 -2000
( PASAL 2.5.2.4 )
POLARITAS PADA ARMATUR PENERANGAN
Fiting lampu jenis Edison harus dipasang
dengan cara menghubungkan kontak
dasarnya pada penghantar fase , dan
kontak luarnya pada penghantar netral
N
NETRAL E
T
R
A
L
PHASA
5.3.6.5 : Polaritas pada armatur penerangan ;
Armatur penerangan harus dihubungkan sedemikian rupa
sehingga semua kontak ulir atau kontak luar dari fiting
lampu pijar terhubung pada penghantar netral
PERHATIAN
PUIL 2000 / SNI 04-0225 -2000
( PASAL 2.5.2.3 )
Sakelar harus dipasang sehingga :
a. bagian yang dapat bergerak tidak
bertegangan pada waktu sakelar
dalam keadaan terbuka atau tidak
terhubung .
b. kedudukan kontak semua tuas
sakelar dan tombol sakelar dalam
satu instalasi harus seragam; misal-
nya akan menghubung jika tuas
didorong keatas atau tombolnya
ditekan
ARAH ARUS
PERHATIAN
PEMERIKSAAN & PENGUJIAN BAGI
PERUBAHAN INSTALASI LISTRIK
PUIL 2000 ; Pasal 2.5.8.1
Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa
sebelum dioperasikan dan/atau setelah
mengalami perubahan penting untuk
membuktikan bahwa pekerjaan pemasangan
telah dilaksanakan sebagaimana semestinya
sesuai dengan PUIL 2000 dan/atau standar
lain yang berlaku
PUIL 2000 ; Pasal 9.4.3.1
Instalasi listrik yang selesai dipasang atau
yang mengalami perubahan harus diperiksa
dan diuji lebih dahulu sebelum dialiri listrik
sesuai dengan ketentuan dalam 9.4.3.2.
Penyimpangan dari ketentuan ini dapat
dilakukan pada instalasi sementara dan
instalasi kedutaan asing , dengan izin
khusus dari instansi yang berwenang
PERHATIAN
SIRKIT KONSUMEN
A
P
P SIRKIT UTAMA
PLN KE BEBAN
GEN - SET
BEBAN
CHANGE OVER SWITCH
EMPAT KUTUB
PERHATIAN
KABEL NYA 450/750 VOLT
( SPLN 42 - 1 TAHUN 1991 / IEC 60502-1 ; 1997 )
PENAMPANG :
1 x 1,5 mm² ; KHA = 24 / 15 Ampere ( diudara / dlm pipa )
1 x 2,5 mm² ; KHA = 32 / 20 Ampere
1 x 4 mm² ; KHA = 42 / 25 Ampere
1 x 6 mm ² ; KHA = 54 / 33 Ampere
1 x 10 mm ² ; KHA = 73 / 45 Ampere
1 x 16 mm ² ; KHA = 98 / 61 Ampere
PERHATIAN
KABEL NYM 500 VOLT
SPLN 42 - 2 TAHUN 1992 / IEC 60502-1 ; 1997
PENAMPANG :
PENAMPANG :
2 x 1,5 mm ² ; KHA = 27 / 21 Ampere (dlm tanah / diudara)
2 x 2,5 mm ² ; KHA = 36 / 29 Ampere
3 x 2,5 mm ² ; KHA = 32 / 25 Ampere
4 x 2,5 mm ² ; KHA = 32 / 25 Ampere
4 x 4 mm ² ; KHA = 41 / 34 Ampere
4 x 6 mm ² ; KHA = 52 / 44 Ampere
4 x 10 mm ² ; KHA = 69 / 60 Ampere
4 x 16 mm ² ; KHA = 89 / 80 Ampere
4 x 25 mm ² ; KHA = 116 / 105 Ampere
4 x 35 mm ² ; KHA = 138 / 130 Ampere
4 x 50 mm² ; KHA = 165 / 160 Ampere
4 x 70 mm² ; KHA = 205 / 200 Ampere
4 x 95 mm² ; KHA = 245 / 245 Ampere
4 x 120 mm² ; KHA = 280 / 285 Ampere
PERHATIAN
KABEL NYFGbY 0,6/1 KV
SPLN 43 - 2 TAHUN 1991 / SNI 04.2700.1992
PENAMPANG :
PENAMPANG :
PASAL 9.6.1 :
PHB utama untuk pengaturan seluruh instalasi gedung
bertingkat sebaiknya dipasang pada lantai jalan masuk
gedung tersebut .
PASAL 9.6.2 :
Pada setiap lantai gedung bertingkat harus dipasang
sakelar masuk untuk pengaturan seluruh instalasi pada
lantai yang bersangkutan
PASAL 9.6.3 :
Pada setiap unit rumah tinggal harus dipasang sakelar
masuk untuk pengaturan instalasi unit rumah tinggal
tersebut
PERHATIAN
PENGHANTAR PROTEKSI ( PE )
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000/ Amd1-2006 ; PASAL 3.19.1
PASAL 3.19.1.2.1 :
Penghantar proteksi dapat terdiri atas salah satu
atau lebih berikut ini :
Penghantar pada kabel multi inti ( inti banyak )
Penghantar berinsulasi atau polos dalam
selungkup bersama dengan penghantar aktif .
Penghantar polos atau berinsulasi terpasang
magun ( permanen )
Selubung kabel logam , skrin kabel , anyaman
kawat, konduktor konsentris atau konduit
logam dengan syarat tertentu
Tabel 3.19.1 :
luas penampang minimum penghantar proteksi
Luas penampang minimum
Luas penampang penghantar penghantar proteksi yang
saluran S berkaitan ( mm² )
Jika penghantar proteksi
( mm² ) berbahan sama seperti
penghantar saluran
S ≤ 16 S
16 ≤ S ≤ 35 16
S > 35 S/2
PERHATIAN
PEMBEBANAN INSTALASI RUMAH
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000 ; TABEL 4.4-3
CATATAN
CATATAN :
Kabel instalasi
jenis NYM
bukanlah jenis
kabel tanah ,
karena itu dalam
keadaan
bagaimanapun
tidak boleh
ditanam didalam
tanah
Permukaan tanah
NYM tidak diizinkan
PERHATIAN
KETENTUAN BAGI PROTEKSI DARI
SENTUHAN TAK LANGSUNG
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000 ; PASAL 3.6
KETENAGALISTRIKAN
Pasal 44 ayat ( 4 )
Setiap instalasi tenaga listrik yang
beroperasi wajib memiliki
sertifikat laik operasi
Pasal 44 ayat ( 5 )
Setiap peralatan dan pemanfaat
tenaga listrik wajib memenuhi
ketentuan standar nasional
Indonesia
Pasal 44 ayat ( 6 )
Setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memiliki
sertifikat kompetensi
PERHATIAN
UDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMER 30 TAHUN 2009
TENTANG
KETENAGALISTRIKAN
Pasal 54 ayat ( 1 )
Setiap orang yang mengoperasikan instalasi
tenaga listrik tanpa sertifikat laik operasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat
( 4 ) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Pasal 54 ayat ( 2 )
Setiap orang yang memproduksi,
mengedarkan, atau memperjualbelikan
peralatan dan pemanfaat tenaga listrik yang
tidak sesuai dengan standar nasional
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 44 ayat ( 5 ) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 ( lima ) tahun dan
denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
( lima miliar rupiah )
PERHATIAN
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
NOMER 0045 TAHUN 2005
TENTANG
INSTALASI KETENAGALISTRIKAN
Pasal 5 ayat ( 2 )
Pasal 5 ayat ( 3 )
Pasal 11 ayat ( 1 )
Pasal 11 ayat ( 2 )
INSTALASI KETENAGALISTRIKAN
Pasal 11 ayat ( 5 )
Pemeriksaan dan pengujian instalasi
pemanfaatan tenaga listrik konsumen
tegangan rendah dilakukan oleh lembaga
inspeksi independen yang sifat usahanya
nirlaba dan ditetapkan oleh Menteri
Pasal 12 ayat ( 2 )
Instalasi pemanfaatan tenaga listrik
konsumen tegangan rendah yang hasil
pemeriksaan dan pengujiannya memenuhi
kesesuaian dengan standar yang berlaku
diberi sertifikat laik operasi yang diterbitkan
oleh lembaga inspeksi independen yang sifat
usahanya nirlaba sebagaimana dimaksud
dalam pasal 11 ayat (5)
PERHATIAN
PERATURAN MENTERI ESDM
NOMER 0045 TAHUN 2005
TENTANG
INSTALASI KETENAGALISTRIKAN
MATA UJI ( TEST ) LAIK OPERASI INSTALASI PEMANFAATAN
TENAGA LISTRIK KONSUMEN TEGANGAN RENDAH
A. Gambar instalasi .
B. Proteksi terhadap sentuh langsung GPAS ≤ 30 mA .
C. Proteksi terhadap bahaya kebakaran akibat listrik ,
GPAS ≤ 500mA .
D. Proteksi terhadap sentuhan tak langsung .
E. Penghantar :
1. Saluran / sirkit utama .
2. Saluran / sirkit cabang .
3. Saluran / sirkit akhir .
4. Penghantar bumi .
5. Pengukuran resistansi insulasi .
6. Pengukuran resistansi penghantar bumi .
7. Hubungan penghantar N dan PE .
F. Perlengkapan Hubung Bagi ( PHB ) :
1. Terminal .
2. PHB Utama .
3. PHB Cabang.
G. Elektroda pembumian .
H. Polaritas .
I . Pemasangan .
J. Perlengkapan / lengkapan instalasi bertanda SNI .
K. Instalasi khusus kamar mandi
PERHATIAN
ARUS PENGENAL GAWAI PENGENDALI
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000 PASAL 4.6.2
Pasal 4.2.6.2 :
Persyaratan tambahan untuk sakelar utama
Sebagai tambahan persyaratan pada 4.2.6.1. arus
pengenal sakelar utama, atau pemutus sirkit yang
digunakan sebagai sakelar utama, tidak boleh
kurang dari 10 Ampere .
SNI 04-0225-2000/Amd1-2006
Pasal 6.2.4.2 :
Sakelar masuk untuk memutuskan aliran suplai PHBK
tegangan rendah harus mempunyai batas kemampuan
minimum 10 Ampere , dan arus minimum sama besar
dengan arus nominal penghantar masuk tersebut
PERHATIAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
2.2.1.1.
Pada setiap perlengkapan listrik harus
tercantum dengan jelas :
a) nama pembuat dan atau merek dagang .
b) daya, tegangan dan/atau arus pengenal
c) data teknis lain seperti disyaratkan SNI
2.2.1.2.
Perlengkapan listrik hanya boleh
dipasang pada instalasi jika memenuhi
ketentuan dalam PUIL 2000 dan/atau
standar yang berlaku .
2.2.1.3.
Setiap perlengkapan listrik tidak boleh
dibebani melebihi kemampuannya .
PERHATIAN
PEMBEBANAN PADA INSTALASI RUMAH
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
Pasal 5.4.1.6.
Tusuk kontak untuk tegangan domestik
tidak boleh dipakai untuk menjalankan dan
mematikan mesin atau peranti randah
dengan daya lebih dari 2 kW dan arus
pengenal lebih dari 16 Ampere
Pasal 5.3.10.1.
Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit
penerangan tidak boleh dilengkapi dengan
pangkal Edison E27 jika dayanya lebih dari
300 Watt , juga tidak boleh dilengkapi
dengan pangkal Goliath E40 jika dayanya
melebihi 1.500 Watt . Diatas 1.500 Watt
hanya boleh digunakan pangkal lampu atau
gawai lampu yang khusus .
PERHATIAN
PEMBEBANAN PADA INSTALASI RUMAH
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
Instalasi domestik :
Instalasi dalam bangunan yang digunakan
sebagai tempat tinggal
Instalasi pembangunan :
Instalasi yang digunakan selama masa
pembangunan, pemugaran, pembongkaran
atau perombakan gedung dengan
pengawatan yang khusus untuk
penerangan dan tenaga listrik
Instalasi sementara :
Instalasi yang pemakaiannya ditetapkan
untuk suatu tempat tertentu untuk jangka
waktu sementara sesuai dengan standar /
ketentuan yang berlaku paling lama tiga
bulan, dan tidak boleh dipakai ditempat lain
PERHATIAN
PROTEKSI SIRKIT LISTRIK
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
MAKSIMUM
25 AMPERE PER
SIRKIT
PERHATIAN
PENURUNAN KEMAMPUAN HANTARAN ARUS
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
Pasal 4.6.3.1
Kemampuan hantar arus dari kabel yang
digunakan dalam setiap sirkit cabang
tidak boleh diturunkan dibawah nilai
pengenal dari alat proteksi sirkit sesuai
dengan 4.2.7.
Pasal 4.6.4.1
Kemampuan hantar arus dari kabel yang
digunakan dalam setiap sirkit akhir
tidak boleh diturunkan dibawah nilai
pengenal dari alat proteksi sirkit
Gawai proteksi
Kabel sirkit akhir
PERHATIAN
PENYAMBUNGAN KABEL
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
Pasal 7.11.1.3
Penyambungan kabel hanya boleh dilakukan :
Pasal 7.12.2
Didalam pipa instalasi tidak boleh ada sambungan
penghantar , penyambungan penghantar harus
dilaksanakan dalam kotak sambung atau kotak
cabang yang diperuntukkan bagi maksud itu
PERHATIAN
KENDALI MOTOR LISTRIK
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
Pasal 5.5.7.2
Setiap motor harus dilengkapi dengan
kendali tersendiri, kecuali dalam hal berikut :
Semua motor dengan daya pengenal tidak
lebih dari 0,5 kW, yang disuplai oleh sirkit
cabang yang diproteksi oleh gawai proteksi
hubung pendek dengan nilai pengenal atau
setelan tidak lebih dari 25 A , asal saja ada
sakelar dalam ruang yang sama, yang dapat
memutuskan suplai ke motor tersebut .
Semua motor dengan daya pengenal tidak
lebih dari 0,5 kW, yang dihubungkan ke catu
daya dengan tusuk kontak .
Semua motor yang merupakan bagian dari
satu perkakas atau mesin, asal saja tersedia
suatu sakelar bersama bagi semua motor
tersebut .
KENDALI
MOTOR LISTRIK
PERHATIAN
PEMASANGAN SAKELAR MASUK
PUIL 2000; SNI 04-0225-2000
Pasal 6.2.4.1
Pada sisi penghantar masuk dari PHB
yang berdiri sendiri harus dipasang setidak-
tidaknya satu sakelar, sedangkan pada setiap
penghantar keluar setidak-tidaknya dipasang
satu proteksi arus :
Sakelar utama ,
Sekering untuk
Proteksi arus
Pasal 4.2.6.2
Pasal 2.2.2.1:
Instalasi yang baru dipasang atau mengalami
perubahan harus diperiksa dan diuji dulu
sesuai dengan ketentuan mengenai :
a. resistans isolasi ( 3.20 ) .
b. pengujian sistem proteksi ( 3.21 )
c. pemeriksaan & pengujian instalasi listrik ( 9.5.6 )