Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU : DR.SAHMIAR PULUNGAN,M.AG


NAMA : HAIRI SALSABILA SIREGAR
NIM/KELAS : 201000256/C
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

SOAL
1. Kemukakan dengan singkat integrasi antara iman, ilmu, teknologi dan seni.
2. Jelaskan tentang maksud kebersamaan dalam pluralitas beragama.
3. Bagaimana peran umat Islam dalam mewujudkan masyarakat madani
4. Jelaskan tentang etos kerja dalam Islam
5. Jelaskan periodesasi sejarah kebudayaan Islam

JAWAB
1. Dalam pandangan Islam,antara agama,Ilmu pengetahuan ,teknologi dan seni terdapat hubungan
yang harmonis dan dinamis yg terintegrasi dalam suatu sistem yg disebut dinul Islam. Di dalamnya
terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah,syariah dan akhlak(iman ,ilmu&amal shalih).
Islam merupakan ajaran yang sempurna,kesempurnaannyan terkandung dalam inti ajarannya. Ada 3
inti ajaran Islam yaitu Iman,Islam dan Ikhsan,ketiga inti ajaran itudisebut Dinul Islam.
Pada Q.S.Ibrahim ayat 24-25,mengindentikkan bahwa Iman adalah akar,Ilmu adalah pohon yg
mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan.Sedangkan amal ibarat buah dari pohon
itu identik dg teknologi dan seni.Ipteks dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan
menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.
Menurut Nurcholis Madjid antara iman dan ilmu dalam Islam tak bisa dipisahkan. Menurutnya, ilmu
adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan memahami alam raya ciptaan-
Nya. Ibnu Rusyd menerangkan bahwa antara iman dan ilmu tidak terpisahkan, meskipun dapat
dibedakan. Tidak dapat dipisahkan dalam arti iman semestinya menghasilkan ilmu dan ia berfungsi
membimbing ilmu dengan pertimbangan moral dan etis dalam penggunaannya. Ilmu berbeda dari
iman karena ilmu berdasar pada observasi terhadap alam dan disusun melalui proses penalaran
rasional atau berpikir sedangkan iman bersandar pada sikap pembenaran berita yang dibawa oleh
Nabi.

2. Pluralisme berasal dari kata Plural yang berarti jamak atau lebih dari satu, atau pluralisme adalah
Keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sisitem sosial dan politiknya).
Pluralisme agama adalah konsep yang mempunyai makna yang luas, yang berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan
pula. Pandangan islam dalam menyikapi pluralisme agama adalah Islam adalah agama yang damai
dan dan sanggup hidup berdampingan dengan agama lain, Islam mengakui kemajemukan agama, dan
menghormati keberadaan mereka Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat islam wajib bersikap
ekseklusif, dalam arti haram mencampur adukan aqidah dan ibadah umat islam dengan aqidah dan
ibadah pemeluk agama lain.
Memaknai kebersamaan dalam pluralitas agama,Pemahaman pluralitas agama menuntut sikap
pemeluk agama untuk tidak hanya mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi juga harus terlibat
memahami perbedaan dan persamaan dan mencapai kerukunan dan kebersamaan. Bila dikaji
eksistensi manusia dalam kerukunan dan kebersamaan ini di peroleh pengertian bahwa arti
sesungguhnya dari manusia bukan terletak pada akunnya, tetapi pada kebersamaannya.
3. Peranan umat islam di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani sangat diperlukan
dikarenakan umat islam merupakan masyarakat mayoritas. Untuk mewujudkan harus ada upaya –
upaya yang perlu dilakukan yaitu :
1. Keniscayaan peranan umat islam
Umat islam adalah umat yang diberikan oleh Allah di antara pemeluk agama yang lainnya.
Umat islam memiiki aturan hidup yang sempurna dan sesuai dengan fitrah hidupnya. Dalam
konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas maka sudah sangat pasti
peranan umat islam sangat menentukan.
2. Keniscayaan sistem ekonomi dan kesejahteraan umat
Sistem ekonomi islam menggunakan prinsip ekonomi yang diasaskan dan dibatasi oleh ajaran
islam. Dimana dalam Al-Qur’an dan Hadits dipelajari adanya motif laba (protif) dalam
kegiatan ekonomi, namun terbatasi oleh syarat-syarat moral kehidupan. Kehidupan sosial dan
pembatasan pada setiap diri masyakat. Islam mengharamkan riba, tipu daya, pemaksaan dan
eksploitasi berlebihan dan muderat. Islam lebih mengedepankan ekonomi pasar untuk
mengembangkan harta. Sebab harta bukan saja untuk kesejahteraan pribadi tetapi juga melihat
kesejahteraan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Zakat dan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan umat
Dalam ajaran islam ada dua dimensi hubungan yang harus dipelihara yaitu hubungan manusia
dengan Allah dan hubungan manusia lain dalam kehidupan bermasyarakat, kedua hubungan
ini harus berjalan seimbang dan penuh dengan aturan.
Dengan terlaksanakannya hubungan tersebut maka manusia akan sejahtera baik dunia maupun
akhirat. Untuk mencapai tujuan itu, maka diadakan zakat, sedekah, infaq, hibah dan wakaf.
Dengan pengelolaan zakat dan wakaf dengan baik maka akan terwujud masyarakat madani
yaitu masyarakat akan sejahtera sosial ekonomi.

4. Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan
atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.
Ethos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari
kata etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai
yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau
semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya
untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin. Pengertian kerja secara khusus adalah
setiap potensi yang dikeluarkan manusia untuk memenuhi tuntutan hidupnya berupa makanan,
pakaian, tempat tinggal, dan peningkatan taraf hidup.
Ethos kerja seorang muslim ialah semangat menapaki jalan lurus, mengharapkan ridha Allah SWT.
Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah :
(1) Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap cermat
dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai
hubungan baik dengan relasinya.
(2) Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.
(3) tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus
dipekerjakan secara professional dan wajar.
(4) tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras,
riba dan hal-hal lain yang diharamkan Allah.
(5) Professionalisme dalam setiap pekerjaan.
5. Periodisasi adalah pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai peristiwa dan kejadian yang
terjadi pada saat itu juga atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia yang pada setiap masa
memerlukan suatu klasifikasian pada suatu peristiwa berdasarkan jenis, waktu dan tempat terjadi
peristiwa tersebut. Kemudian peristiwa itu disusun secara bertahap atau kronologi nya berdasarkan
waktu dan kejadian peristiwa. Adapun periode sejarah islam ini menurut beberapa ahli dibagi menjadi
tiga bagian yaitu yang pertama periode klasik yakni pada awal masa masa penyebaran islam. periode
ini pun dibagi menjadi dua yaitu masa kemajuan dan masa Disintegritas baik berdasarkan bentuk
maupun jenis peristiwa. Periode kedua atau pertengahan yakni pada sekitar tahun 1250-1800 M dan
periode ketiga yakni dari tahun 1800 M hingga sekarang.
Pembagian Periodisasi Sejarah Islam
Sejak zaman Kisah Nabi Adam periode sejarah islam ini menurut beberapa ahli dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
1. Islam Periode Klasik
Dimulainya periode ini yaitu sejak zaman Rasulullah SAW. Hingga Dinasti Abbasiyah. Rasulullah
SAW dikenal sebagai orang yang berbudi pekerti luhur sejak beliau usia dini.
Rasulullah tidak pernah ikut-ikutan kebiasaan buruk masyarakat waktu itu, seperti minum khamr dan
berjudi. Rasulullah sendiri mendapat julukan Al-Amin yang artinya orang terpercaya karena sikapnya
yang jujur dan tidak terpengaruh kebiasaan buruk masyarakat saat itu.
Ketika Rasulullah SAW di kota Mekkah, dakwah beliau fokus ke pengajaran tauhid, baru setelah
hijrah ke Madinah. Rasulullah SAW membina masyarakat dengan membangun tauhid.
Masyarakat Madinah lebih demokratis dibanding dengan masyarakat mekah, hal ini dibuktikan dari
diadakan nya Piagam Madinah. Setelah wafatnya Rasulullah SAW. Tonggak kepemimpinan
dilanjutkan oleh al-Khulafa al-Rasyidin. Mereka juga membuat dasar-dasar pemerintah yang
demokratis, membentuk departemen-departemen dan jabatan lain untuk mengurus urusan masyarakat.
 Dinasti Umayyah
Setelah peninggalan masa Khalifah yang 4 berdirilah Dinasti Umayyah pada tahun 661
Masehi di Damaskus, oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. pada masa ini perluasan wilayah islam
semakin diperbesar.Pada masa Dinasti Umayyah kekuasaan islam sangat luas sampai ke
daratan Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Persia, Irak, Jazirah Arab sebagian Asia kecil
seperti Afganistan, Pakistan, Purkmenia, Kirgiztan, dan Uzbekistan.Dinasti Umayyah juga
melakukan perkembangan di bidang pembangunan dan pengetahuan selain dari mempeluas
willayah kekuasaan. Tokok-tokoh yang berperan penting pada masa ini diantaranya Al-Khalil
bin Ahmad, Sibawaih, Hasan al-Basri, dan Ibnu Syihab Az-Zuhri.
 Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah
ibn al-Abbas. dan dimulai pada tahun 750-1258 Masehi. Dinasti ini berdiri setelah setelah
memenangkan pertarungan dengan Dinasti Umayyah.Banyak yang menyebutkan pada masa
ini umat islam berada pada puncak daya cipta penalaran, dan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang akan menjadi referensi peradaban barat.Banyak rumah
sakit-rumah sakit yang didirikan menggunakan kekayaan negara, begitu juga pendidikan
kedokteran, farmasi, perpustakaan, dan pusat penerjemah. Seiring berkembangnya zaman
kemudian terjadi masa Disintegrasi, dimana negara yang letaknya jauh dari pusat
pemerintahan, perlahan-lahan melepaskan diri dan mulai muncul dinasti-dinasti kecil.
2. Islam Periode Pertengahan
Periodisasi Sejarah Islam pertengahan ini dimulai pada abad ke 13 hingga pada abad ke 18 atau
sekitar tahun 1250 sampai 1800 Masehi. Pada akhir abad ke-18 menjadi masa kegelapan kaum
muslimin, disebabkan karena jatuh nya imperium-imperium kesultanan dan terjadinya perebutan
kekuasaan, selain itu juga disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan sains dan teknologi yang
terhenti. Penyebab perkembangan sains dan teknologi yang terhenti menurut beberapa pengamat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
 Sektor swasta tidak berdaya menanggung beban pendidikan.
 Dukungan finansial dari negara yang mulai menurun.
 Para rasionalis yang memaksa masyarakat untuk memasukan pandangan mereka yang pada
dasarnya bertentangan.
Terdapat buku yang di tulis al-Ghazali dan Ibnu Rusyd yang menjadi bukti perdebatan mengenai akal
dan wahyu.
3. Islam Periode Modern
Dalam periode ini merupakan periode bangkitnya kembali umat islam dan mulai muncul para
pembaharu-pembaharu islam.
Periode Modern ini dimulai sejak abad ke 18 hingga abad ke 20. pada periode ini banyak tokoh-tokoh
muslim yang mulai tersadar atas sifat jumud pada umat islam.
Para tokoh itu berupaya untuk membawa islam bangkit kembali, tokoh-tokoh itu di antaranya
Jamaluddin a-Afghani dan Muhammad Abduh. Menurut sejarah, kebangkitan islam berawal dari
ketika Napoleon Bonaparte bersama pasukannya mendarat di Sungai Nil pada abad ke 18 atau sekitar
tahun 1798 Masehi. peristiwa itu menjadi permulaan dunia islam mengenal modernitas.

Anda mungkin juga menyukai