RMK SIPI Kelompok 1 SAP 1
RMK SIPI Kelompok 1 SAP 1
SAP 1
OLEH:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
I. Sistem Informasi
Suatu sistem adalah sekumpulan dua atau lebih komponen yang saling terkait yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Kebanyakan sistem terdiri dari subsistem yang
lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Data adalah fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan, dan diolah oleh suatu sistem
informasi. Bisnis perlu mengumpulkan beberapa jenis data, seperti aktivitas yang
berlangsung, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas, dan orang-orang yang
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Informasi adalah data yang telah disusun dan diolah untuk memberikan makna dan
meningkatkan proses pengambilan keputusan. Biasanya, pengguna membuat atau mengambil
keputusan yang lebih baik ketika kuantitas dan kualitas informasi meningkat. Informasi yang
berguna memiliki karakteristik yaitu relevan, reliable, lengkap, tepat waktu, mudah
dimengerti, dapat diverifikasi, dapat diakses. Tetapi ada batas jumlah informasi yang dapat
diserap dan diproses oleh manusia. Information overload (kelebihan informasi) terjadi ketika
jumlah yang dapat diserap oleh manusia melebihi batas sehingga menghasilkan penurunan
kualitas pengambilan keputusan dan peningkatan biaya dalam menyediakan informasinya.
Perancang sistem informasi menggunakan teknologi informasi untuk membantu para
pengambil keputusan secara efektif menyaring dan meringkas informasi.
Value of information (nilai dari informasi) adalah manfaat yang dihasilkan oleh
informasi dikurangi biaya untuk memproduksinya. Manfaat dari informasi adalah
mengurangi ketidakpastian, memperbaiki keputusan, dan memperbaiki perencanaan dan
penjadwalan aktivitas menjadi lebih baik. Biaya adalah waktu dan sumber daya yang
dihabiskan untuk menghasilkan dan mendistribusikan informasi tersebut. Biaya dan manfaat
dari informasi sangat sulit untuk dihitung, dan sangat sulit untuk ditentukan nilai dari
informasinya sebelum ia menghasilkan dan digunakan. Namun, nilai dari informasi yang
diharapkan seharusnya dapat dihitung seefektif mungkin sehingga biaya dari informasi yang
dihasilkan tidak melebihinya manfaatnya.
I.I. Kebutuhan Informasi dan Proses Bisnis
Kebutuhan Informasi
Proses Bisnis
Sebuah transaksi adalah suatu perjanjjian antara dua pihak untuk mempertukarkan
barang atau jasa atau kejadian lainnya yang dapat diukur secara ekonomi oleh sebuah
organisasi. Seperti contoh, termasuk menjual barang kepada pelanggan, membeli inventory
dari vendor, dan membayar karyawan. Prosesnya dimulai dengan menangkap data dan
berakhir dengan output berupa informasi, seperti laporan keuangan, yang disebut dengan
proses transaksi (transaction processing).
1) Siklus pendapatan (revenue cycle), dimana barang dan jasa dijual untuk ditukarkan
dengan kas atau janji untuk menerima kas.
2) Siklus pengeluaran (expenditure cycle), dimana perusahaan membeli persediaan
untuk dijual kembali atau bahan mentah untuk digunakan dalam memproduksi produk
untuk ditukar dengan kas atau janji lain untuk membayar dalam bentuk kas.
3) Siklus produksi atau konversi (production cycle), dimana bahan mentah
ditransformasi menjadi barang jadi.
4) Siklus Sumber Daya Manusia (HR atau Payroll Cycle), dimana karyawan direkrut,
dilatih, diberi kompensasi, dievaluasi, dipromosikan dan diberhentikan.
5) Siklus Keuangan (Financing Cycle), dimana perusahaan menjual sahamnya kepada
investor dan meminjam uang dan dimana inventor diberikan dividen dan bunga
dibayarkan atas pinjaman (konvensional).
Proses siklus diatas adalah transaksi yang saling berhubungan yang dilakukan
berulang-ulang. Sebagai contoh, kebanyakan siklus pendapatan adalah menjual barang atau
jasa kepada pelanggan atau menerima kas atas penjualannya.
Give get exchange dasar didukung oleh sejumlah aktifitas bisnis. Sebagai contoh,
perusahaan perlu untuk menjawab sejumlah permintaan pelanggan dan memeriksa level
ketersediaan inventory sebelum dia melakukan penjualan. Demikian juga, mungkin perlu
untuk memeriksa jumlah kredit pelanggan sebelum melakukan penjualan secara kredit.
Piutang akan meningkat setiap kali terjadi penjualan secara kredit dan akan menurun setiap
terjadi penerimaan dari pelanggan. Tabel dibawah ini merupakan daftar dari aktifitas utama
siklus transaksi:
Siklus Transaksi Aktifitas Utama dalam Siklus
Menjual hutang
Menyiapkan laporan manajemen
Mengirimkan informasi terkait kepada siklus lain
Perhatikan bahwa aktifitas terakhir pada tabel diatas untuk setiap siklus transaksi
adalah mengirimkan informasi terkait kepada siklus lain.
Kebanyakan paket software akuntansi, berbagai macam siklus transaksi
diimplementasikan sebagai modul yang terpisah. Tidak setiap organisasi harus
mengimplementasikan seluruh modul. Toko retail sebagai contoh, tidak perlu memiliki siklus
produksi dan tidak akan mengimplementasikan modul tersebut. Bahkan, beberapa jenis
organisasi memiliki persyaratan yang unik. Institusi keuangan, sebagai contoh, memiliki
demand deposit dan siklus angsuran pinjaman yang berhubungan dengan transaksi yang
mencakup masing-masing akun pelanggan dan pinjaman. Sebagai tambahan, alaminya siklus
transaksi yang terjadi berbeda-beda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Sebagai
contoh, siklus pengeluaran dari perusahaan jasa, seperti akuntan publik atau kantor hukum,
tidak mencakup memproses transaksi yang berhubungan dengan pembelian, penerimaan, dan
pembayaran dari barang dagang yang akan dijual kepada pelanggan. Setiap siklus transaksi
dapat terdiri dari berbagai macam proses bisnis dan aktifitas yang berbeda. Setiap proses
bisnis bisa jadi sederhana, dan bisa juga sangat kompleks.
Sistem informasi dapat dikelompokkan menurut tujuan khusus yang ingin dilayani
oleh jenis sistem informasi. Ragam sistem informasi tersebut adalah:
Sistem ini bertujuan untuk melayani kebutuhan informasi bagi manajemen menengah,
sistem ini memiliki kemampuan untuk melaporkan informasi mengenai kinerja perusahaan.
Informasi mengenai kinerja kemudian digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan
kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja perusahaan dimasa mendatang.
Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang secara khusus dirancang
dengan tujuan untuk menyediakan informasi baik yang berasal dari eksternal maupun internal
perusahaan untuk manajemen maupun eksekutif senior.
Risiko-risiko terhadap perusahaan dapat berasal dari kesalahan yang tidak disengaja
(unintentional errors), kesalahan yang disengaja (deliberate errors ataufraud), kehilangan
aset yang tidak disengaja (unintentional losses ofassets), pencurian aset (thefts ofassets),
penerobosan keamanan (breaches ofsecurity), kekerasan (acts of violence) dan bencana alam
(natural disasters). Risiko-risiko dapat juga berasal dari keadaan lingkungan yang memang
diarahkan seperti kolusi, baik antara internal-internal, ataupun internal dan eksternal adalah
kerjasama dua orang atau lebih untuk tujuan penipuan, Sukar untuk dihilangkan meskipun
dengan prosedur kontrol yang baik. Risiko dapat pula berasal dari kurangnya penegakan
peraturan oleh manajemen yang kemudian ada kemungkinan tidak menuntut orang yang
bersalah karena dampaknya dapat membuka aib manajemen. Kejahatan komputer memiliki
tingkatan risiko yang sangat tinggi dan kegiatan penipuan Sukar untuk dideteksi.
1) Menjaga aset: mencegah atau mendeteksi akuisisi yang tidak terotorisasi, penggunaan
atau penghapusan.
2) Memastikan bahwa laporan-laporan yang ada mencatat dan melaporkan aset-aset
perusahaan secara akurat dan wajar.
3) Menyediakan informasi yang akurat dan andal.
4) Menyiapkan laporan keuangan berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan.
5) Mendorong tercapaikan kepatuhan-kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan
manajerial.
6) Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Secara umum pengendalian internal dapat dikelompokan menjadi dua kategori yaitu:
Saat ini perusahaan pada umumnya tidak dapat menghindari penerapan teknologi
informasi yang menjadi hal fundamental dalam mendukung, mempertahankan, mengubah
cara berbisnis, maupun mengembangkan bisnis hingga kebutuhan atas kepemimpinan baik
dalam perusahaan maupun teknologi informasi. Kepemimpinan dalam perusahaan dapat
dicapai dengan menerapkan tata kelola dalam perusahaan atau yang dikenal dengan
corporate governance, sementara untuk tataran teknologi informasi dikenal apa yang disebut
dengan information technology governance.
Beberapa hal yang menjadi pencetus IT Governance adalah: nilai bisnis dari
penerapan Teknologi Informasi, pengakuan dampak teknologi informasi serta kemampuan TI
yang dapat digunakan menjadi faktor yang memungkinkan pelaksanaan corporate
governance dan kepatuhan, maupun sebagai faktor yang memungkinkan pelaksanaan
pengendalian internal secara baik. Sistem informasi memiliki komponen-komponen untuk
dapat berfungsi, komponen-komponen tersebut adalah :
Banyak pihak mengatakan bahwa majunya sistem teknologi informasi akuntansi akan
membuat tergesernya peran Akuntan dalam suatu perusahaan. Perlu diketahui bahwa peran
akuntan masih dibutuhkan sebagai penggerak sistem informasi akuntansi yang berjalan
dimasing-masing perusahaan, berikut penjelasannya:
Akuntan dan manajer dapat dikatakan sebagai pengguna sistem informasi akuntansi
karena mereka menggunakan sistem informasi untuk mengolah pemrosesan transaksi pada
semua siklus transaksi keuangan perusahaan (membukukan transaksi dan menyusun laporan).
Sebagai pengguna, akuntan harus bisa memastikan bahwa sistem baru harus berisi ciri-ciri
(features) yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas, fungsi, dan pekerjaan dalam organisasi.
Peran akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada
para professional spesialis sistem yang merancang sistem mereka. Para pengguna perlu
memahami arsitektur suatu sistem informasi seperti perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), dan metode pengorganisasian data serta harus mampu menggunakan paket
pengolahan data, lembar kerja, basis data, dan akuntansi.
Salah satu faktor keberhasilan dan kesuksesan dalam perancangan suatu sistem
informasi adalah dengan melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan harus dilibatkan
dalam perancangan sistem karena akuntan mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode
pengembangan sistem. Upaya perancangan sistem merupakan kolaborasi antara akuntan
dengan professional spesialis sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem
konseptualnya sedangkan professional spesialis sistem bertanggung jawab untuk sistem
fisiknya seperti pembuatan program baik itu dalam tampilan maupun program laporan yang
dihasilkan. Sebagaimana dijelaskan diatas, tentang pentingnya peran akuntan dalam
menyediakan sistem akuntansi. Secara eksplisit dapat dijelaskan bahwa peran akuntan
tersebut akan lebih pada designer sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan. Modul apa
saja yang perlu dalam penerapan sistemnya. Tampilan seperti apa yang diperlukan sehingga
nantinya sistem tersebut benar-benar memudahkan penggunanya. Pengguna yang dimaksud
tentu saja adalah pemakai sistem (akuntan) dan pihak-pihak yang menerima manfaat dari
keberadaan sistem (manajemen). Karena itulah kerjasama dan bertukar pikiran antara akuntan
dengan penyedia sistem menjadi suatu hal yang harus terjadi dan tidak bisa dipisahkan.
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah berupa informasi laporan
keuangan. Informasi dari laporan keuangan yang dihasilkan sistem informasi akuntansi harus
sesuai dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya adalaah ketersediaan bukti fisik/data
dalam sistem informasi akuntansi tersebut dalam menghasilkan laporan keuangan. Untuk
melakukan pemeriksaan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan dibutuhkan
seorang auditor. Baik auditor internal maupun auditor eksternal. Hal ini dibutuhkan untuk
melakukan pengauditan terhadap sistem informasi akuntansi apakah informasi yang tersaji
menyediakan informasi yang pasti dan benar serta sesuai dengan bukti/data yang ada.
Menurut Modul IAI profesi akuntan sendiri memiliki banyak peran dalam kaitannya
dengangan sistem informasi akuntansi antara lain adalah:
1) Auditor
Berperan untuk mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan memberikan
opini terhadap laporan keuangan.
2) Manajer bagian Akuntansi
Berperan pada tanggungjawabnya terhadap proses akuntansi dalam perusahaan.
3) Bagian Perpajakan
Berperan untuk tanggung jawab pelaporan dan pembayaran pajak perusahaan.
4) Profesi Konsultan
Berperan untuk melakukan analisis dan perancangan sistem informasi perusahaan
Pembahasan Soal Latihan ABC Bagian Satu Bab I “Sistem Informasi Akuntansi:
Sebuah Tinjauan Menyeluruh, dalam Buku Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13, Pengarang
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. Penerbit Salemba Empat :
Jawab: c. post-sale service (karena Service adalah salah satu aktivitas utama )
4. Mana jenis transaksi yang menunjukkan interaksi atara organisasi dan supliernya?
5. Mana beriku ini yang tidak memiliki arti bahwa informasi meningkatkan
pengambilan keputusan ?
Jawab: c. Pada saat Revenue Cycle (pada tahap ini melibatkan interaksi antara organisasi dan
cutomers, seperti mengim barang)
Jawab: a. Supply Chain ( karena pada rantai ini terjadi interaksi antara perusahaan, pemasok
dan pelanggan)
10. Laporan yang menjelaskan seberapa baik kinerja para vendor yang di setujui
dalam 12 bulan yang merupakan informasi paling penting dalam kebutuhan bisnis
proses adalah ?
Jawab: b. Acquiring inventory (dalam hal ini perusahaan menginginkan dapat memperoleh
persediaan dari perusahaan lain yang sebelumnya telah memiliki perkembangan baik.
Laporan perkembangan vendor ini akan menunjuukan apakah vendor mengirim persediaan
tepat waktu, apakah kualitas persediaan sesuai yang diharapkan, apakah harga sesuai dengan
yang disepakati.
Referensi
Romney and Steinbart. Accounting Information Systems. Pearson Education. 2018
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/sipi/mobile/html5forpc.html (Diakses pada tanggal 15
Januari 2021)
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/1097/slug/pentingnya-peran-akuntan-dalam-
penggerak-sistem-informasi-akuntansi#:~:text=Akuntan%20dan%20manajer%20dapat
%20dikatakan,membukukan%20transaksi%20dan%20menyusun%20laporan (Diakses Pada
tanggal 15 Januari 2021)