Anda di halaman 1dari 11

RANCANG ULANG (RE-DESAIN) MESIN

PENUTUP BOTOL OTOMATIS

Muhammad Aqil 1
1. Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Suryadarma Jakarta

ABSTRAK

Di dalam dunia perindustrian minuman, pengguna alat untuk menutup minuman


berbotol kaca sudah tidak asing lagi. Dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini
dalam berbagai sector kehidupan, teknologi alat atau mesin penutup botol otomatis
diharapkan mampu mempermudah manusia dalam melaksanakan setiap kegiatan.
Perancangan menggunakan PLC sebagai pengendalinya masih banyak mengalami
kekurangan seperti pin dari PLC masih banyak tidak terpakai, sulitnya untuk menacari
kabel koneksi penghubung ke computer yang sudah jarang digunakan di dunia
industry, serta pemprograman menggunakan PLC juga membutuhkan tenaga
professional. Oleh karena itu diperlukan suatu rancangan baru dengan harga yang
jauh relative murah serta mudah untuk di jangkau oleh industry-industri kecil seperti
industry rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain mesin penutup botol
dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai pengendalinya. Sistem
perancangan meliputi beberapa bagian seperti bagian input pengendali yaitu sensor
infrared, bagian inti pengendali yaitu Mikrokontroler ATmega 328, dan bagian output
pengendali yaitu Driver Motor DC. Pengujian mesin penutup botol otomatis dilakukan
dengan mengukur tegangan output pada masing-masing rangkaian motor DC,
rangkaian relay, dan rangkaian infra merah.
Hasil dari pengujian rangkaian motor DC menunjukkan tegangan outuput
sebesar 11,86 v pada saat aktif dan 0,831 Mv pada saat tidak aktif. Hasil dari
pengujian rangkaian relay menunjukkan tegangan sebesar 5 v dari mikrokontroler
untuk kondisi on dan o v untuk kondisi off. Sedangkan hasil dari pengujian rangkaian
infra merah menunjukan tegangan 5 v saat sinar infra merah dipantulkan dan 0 v saat
sinar infra merah tidak dipantulkan.

Kata kunci : Arduino Uno R3,Atmega 328,Mesin penutup botol, Mikrokontroler,


Motor DC,PLC,Relay,Infra merah.

I. PENDAHULUAN
1
Didalam dunia perindustrian tidak terlalu besar, sedangkan PLC
minuman, penggunaan alat untuk biasa digunakan di lingkungan
menutup minuman berbotol kaca industri karena kehandalannya dan
sudahlah tidak asing lagi. Meraka kemudahan pengkabelannya.
menggunakan alat atau mesin yang Berbagai masalah sering muncul
besar agar industri meraka dalam suatu lingkungan kerja di
beroperasi dengan cepat. Akan tetapi industri- industri. Terutama pada
penggunan alat tersebut pasti akan industri- industri kecil, seperti
sangat mahal dan membutuhkan industri rumah tangga yang
biaya yang sangat besar & mahal membutuhkan karyawan sedangkan
untuk perindustrian sederhana yang penghasilan minimum.dengan
baru memulai. Untuk itu penulis rancangan sebelumnya yaitu
ingin merancang untuk membuat memakai PLC sebagai pengendali
perancangan ulang mesin penutup apabila terjadi kesalahan dalam
botol otomatis yang sebelumnya alat pemprograman maka tenaga
tersebut sudah dibuat akan tetapi profesional sangatlah dibutuhkan
belum sempurna dikarenakan dan tentunya membutuhkan biaya
kerangka alat tersebut masih banyak yang cukup besar.
komponen yang perlu ditambah dan
diperbaiki. Sehingga alat tersebut .
bisa dipergunakan didunia
II. LANDASAN TEORI
perindustrian.
2.1. Prinsip Kerja Alat
Dan dari segi harga mikrokontroler
Rancang Ulang (RE-DESIGN)
memiliki harga yang jauh relatif Mesin Penutup botol otomatis ini yaitu
murah sedangkan PLC harganya sebagai berikut :
sangat tinggi dan sulit untuk di SELONOID VALVE

jangkau perorangan dan juga SENSOR PENGISI


MOTOR KONV.A
PLC

membutuhkan programmer yang SENSOR PENTUP MOTOR DISC

profesional. Dari segi penggunaan MOTOR KONV.B

mikrokontroler biasa digunakan


Gambar 1. Blok diagram prinsip kerja
dalam instrumen-instrumen alat
elektronik yang memiliki sistem

2
Pada rancangan pertama dibagian Arduino Uno memiliki 14 pin
penutupan blm didesign atau belum digital input/output (dimana 6 dapat
dibuat, pada rancangan pertamanya digunakan sebagai output PWM), 6
yang menggunakan PLC sebagai input analog, resonator keramik 16
pengontrol sistem kerja alat itu sendiri. MHz, koneksi USB, jack listrik, header
Pada saat sensor memberi perintah ICSP, dan tombol reset. Arduino Uno
terhadap PLC, maka PLC akan berbeda dari semua papan sebelumnya
merespon dan memberi instruksi untuk dalam hal tidak menggunakan FTDI
menggerakan motor. Maka motor chip driver USB-to-serial. Sebaliknya,
konveyor akan bergerak untuk fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai
menentukan posisi botol yang sudah di versi R2) diprogram sebagai konverter
sediakan dan siap diisi.setelah posisi USB-to-serial. Revisi 2 dari Uno
botol sudah siap pada posisi pengisian memiliki resistor pulling 8U2 HWB
maka sensor yg ada pada lokasi itu yang terhubung ke ground, sehingga
bekerja memberi perintah plc dan plc lebih mudah untuk menggunakan mode
menjalankan solenoid valve untuk DFU. Revisi 3 dari board Arduino
pengisian sesuai yang telah di tentukan. UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai
berikut: 
2.2. Relay
1) Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan
Relay adalah komponen elektronika SCL yang dekat dengan pin AREF
berupa saklar elektronik yang dan dua pin baru lainnya yang
digerakkan oleh arus listrik. Relay diletakkan dekat dengan pin
terdiri dari tuas saklar dan lilitan kawat RESET, IOREF yang
pada batang besi(solenoid) di dekatnya. memungkinkan shield-shield untuk
Ketika solenoid dialiri arus menyesuaikan tegangan yang
listrik,solenoid akan menghasilkan gaya disediakan dari board. Untuk ke
magnet, sehingga tuas akan tertarik depannya, shield akan dijadikan
sehingga kontak saklar akan menutup. kompatibel/cocok dengan board
Kemudian saat arus dihentikan, gaya yang menggunakan AVR yang
magnet akan hilang dan tuas akan beroperasi dengan tegangan 5V dan
kembali ke posisi semula dan kontak dengan Arduino Due yang
saklar kembali terbuka.Relay biasanya beroperasi dengan tegangan 3.3V.
digunakan untuk menggerakkan Yang ke-dua ini merupakan sebuah
pin yang tak terhubung, yang
disediakan untuk tujuan kedepannya
2) Sirkit RESET yang lebih kuat
3) Atmega 16U2 menggantikan 8U2

arus/tegangan yang besar dengan


memakai arus/tegangan yang kecil
Gambar 2. Simbol dan bentuk
LDR
2.3. Mikrokontroler Arduino Uno
Gambar 3. Board Arduino Uno

3
Spesifikasi mikrokontroler arduino Gambar 4. Sekema Rangkaian IC ULN
uno dapat dilihat dari tabel dibawah ini: 2803

Tabel 1. Spesifikasi arduino uno

Spesifikasi Keterangan
Microcontroller ATmega328 2.5. MOTOR DC
Operating Vage 5V
Input Vage 7 – 12 V Direct Current atau sering disingkat
dengan MOTOR DC adalah energy
(recommended) listrik dan energy magnet untuk
Input Vage (limits) 6 – 20 V menghasilkan energy mekanik. Motor
Digital I/O Pin 14 (6 pin sebagai DC bekerja berdasarkan prinsip dua
output PWM) bidang magnet yang dibuat saling
Analog Input Pins 6 (A0 – A5) berinteraksi untuk menghasilk
DC Current per I/O Pin40 Ma ATMEGA 328 Rangkaian Penggerak
Motor DC
DC Current for Pin50 Ma ARDUINO R 3 Motor DC

3.3V
Gambar 5. Blok Diagram Penggerak
Flash Memory 32 Kb (ATmega328 Motor DC
0.5Kb digunakan
2.6 Transistor NPN
oleh bootloader
SRAM 2 Kb (ATmega328) Berdasarkan susunan bahan
EEPROM 1 Kb (ATmega328) semikonduktornya , maka
Clock Speed 16 MHz transistor dibagi menjadi
Serial Pin Rx (D0) dan Tx (D1) transistor PNP (Positif- Negatif
– Negatif) dan Transistor NPN
(Negatif – Positif- Negatif).
2.4. IC ULN 2803 Transsistor memiliki 3 kaki
yang masing – masing diberi
IC ULN 2803 adalah sebuah piranti nama Emitor, Basis,dan
tambahan yang dapat memenuhi Kolektor. Prinsip kerja dari
kebutuhan arus dan tegangan yang rangkaian ini yaitu apabila tidak
cukup besar sehingga dapat ada sinyal input pada Basis
menggerakan Motor . Komponen utama maka kaki kolektor tidak akan
dari IC ULN 2803 ini tersusun dari 8 melewatkan arus menuju
buah rangkaian inverter dengan Emitor. Sedangkan bila ada
konfigurasi darlington ditunjukan pada sinyal input pada Basis maka
gambar dibawah ini: kaki Kolektor akan terhubung
9 8 7 6 5 4 3 2 1
dan mengalirkan arus menuju
kaki Emitor atau biasa disebut
transistor sebagai saklar.

10 11 12 13 14 15 16 17 18

4
lewat melalaui lensa yang
Rc IC
RB mengekspos sambungan .
VBB
IB IE
VCC
Photodioda dirancang beroperasi
pada mode bisa mundur. Pada alat
ini arus bocor bias mundur
meningkatkan leve cahaya.
Gambar 6. Rangkian Dasar Transistor
Sebagai Saklar

2.7 LED Infra Merah + Fotodioda


dihubungkan
- dalam bias mundur

Prinsip dasar dari LED ini adalah


uA
Arus meningkat ketika
intensitas cahaya meningkat

merupakan hubungan PN (PN Junction)


yang memancarkan radiasi Infra merah Gambar.8 Konstruksi Photodioda dan
apabila hubungan PN ini dihubungkan Rangkaian Photodioda
secara bias maju (forward bias). Simbol
yang umum digunakan untuk LED Infra
merah ditunjukkan pada .

A K KATODA
III. METODOLOGI PENELITIAN
ANODA

Identifika si Ka ki Mesin penutup botol oto matis ini


melalau proses alir nya seperti
digambarkan dibawah ini pada gambar .
Gambar 7. Simbol LED Infra Merah 9:
MULAI

2.8 Photo Dioda


Perumusan Masalah

Photodioda adalah dioda yang Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah

sangat peka terhadap energi cahaya,


yang digunakan untuk menangkap Tujuan Perancangan

atau menerima radiasi dari pancaran Perancangan Alat

Infra merah.Pada keadaan normal, Tidak Pengujian

Photodioda mempunyai sifat seperti Berhasil

dioda biasa, yang hanya mampu Analisa


Ya

menghantarkan arus listrik dari Kesimpilan

Anoda ke Katoda disertai dengan Selesai

tahanan balik yang besar. Kontrusi


dasar dari Photodioda diperlihatkan Gambar 9. Diagram alur perancangan
pada Gambar .8 Energi cahaya
3.1 Prinsip Kerja Rangkaian
5
Dalam perancangan sistem
hardware ini meliputi beberapa bagian
seperti bagian input pengendalian,
bagian inti pengenali, dan bagian
output pengendali.Pada bagian inti
pengendalian adalah Mikrokontroler
Atmega 328. Dan pada bagian output
pengenali adalah Driver Motor
DC,bagian input pengendali sensor Gambar 11 Rangkaian sensor LED
infrared. Pada perancangan dibuat Infra Merah
blok diagram terlebih dahulu yang
digambarkan sistem dari rancang
ulang (re-design) mesin penutup botol
secara otomatis seperti yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini :

S1
Posisi Boto
Masukl
M1
Konveyor A
S2
Posisi Botol
Datang
ARDUINO UNO R3 M2
Roda
S3
Penggerak
Pemutar
Botol
pemutar botol
IV. PEMBAHASAN
M3
Konveyoe B

4.1 Flow Chart Pengendali


S4
Botol ditutup
M4
Pengisi

START

Gambar.10 Blok diagram DATA MASUK=0


DATA TOTAL=10

TIDAK
SAKLAR STAR
ON
YA

KONV,INPUT ON

TIDAK

3.2 Sensor
SENSOR
BOTOL AKTIF

YA

MOTOR PENUTUP TURUN


KONV,INPUT OFF

Perancangan pada alat ini DATA MASUK


>2
YA LIMIT BAWAH
AKTIF
TIDAK

menggunakan sensor led infra merah


YA
TIDAK

POMPA AIR ON DATA MASUK MOTOR TUTUP BOTOL NAIK


+1,DELAY 8DTK,POMPA AIR
OFF,DIKS PEMUTAR ON

yang berfungsi sebagai pendeteksi SENSOR OUT


AKTIF
YA DISK PEMUTAR OFF,KON. OUTPUT.
ON

permintan botol,datangnya botol,botol TIDAK


TIDAK
DELAY 1 DET,KONV,OUT OFF

siap untuk diisi, dan botol siap untuk di YA


SENSOR DISK
AKTIF
Data masuk =
Data Keluar

YA

tutup. Rangkaian sensor infra merah DISK PEMUTAR OFF,KONV.OUTPUT


ON
END
TIDAK

terdiri dari rangkaian pemancar yang


menggunakan LED infra merah dan Gambar 12. Blok diagram Flow Chart
rangkaian penerimanya menggunakan Pengendali
photodioda seperti ditunjukan pada
Gambar .11 dibawah ini.
4.2 Rangkaian Catu Daya
Pada sistem ini, catu daya yang
dibuat adalah catu daya dengan
keluaran +5V. Komponen yang
digunakan dalam rangkaian catu daya
+12 V yaitu transformator, dioda
bridge, kapasitor 2200 μF, kapasitor
6
100 ηF, LM 7805, dan kapasitor 220
μF. Rangkaian catu daya +5V dapat
dilihat pada gambar. Dari percobaan di atas dapat dianalisa

bahwa tegangan motor (


V motor
) pada saat aktif atau pada saat relay
mendapat tegangan sebesar 5 Volt DC
dari mikrokontroler adalah 11,86 volt
DC dan pada saat relay mendapatkan
Gambar 12. Rangkian catu daya +5 V
tegangan sebesar 0 Volt DC dari
mikrokontroler maka kondisi motor
menjadi tidak aktif dengan tegangan
sebesar 0,831 Volt DC. Dari hasil
pengamatan terdapat sedikit
perbedaan dari nilai sebenarnya yaitu
4.3 Pengjian Motor DC
Vcc
Tujuan pengujian dan pengukuran
motor DC adalah untuk mngetahui 4.4 Pengukuran Relay
besarnya tegangan pada saat motor aktif Tujuan pengujian dan pengukuran relay
dan tidak aktif, alat yang di gunakan adalah untuk mengetahui besarnya
adalah Multimeter HELES YX-960TR. tegangan untuk dapat
Menghubungkan alat ukurnya menggerakan/mematikan relay. Alat
yang digunakan Multimeter HELES
YX-960TR. Menghubungkan alat ukur
dan melakukan pengujian pada titik-
titik pengujian pada angkaian seperti
dibawah ini :

Gambar 13. Pengukuran Tegangan


Motor DC
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tegangan
Motor DC

Kondisi Tegangan Motor (


Tabel 2. Hasil Pengukuran Tegangan
Vmotor ) Relay

Aktif 11,86 Volt DC


Tidak aktif 0,831 mV DC

7
Gambar 14. Titik Pengujian Tegangan Tabel 3. Hasil Pengukuran Sensor
Relay
Tegangan
Titik Uji
Dari percobaan di atas dapat Kondisi Kondisi
dianalisa bahwa besar tegangan di Coba
on off
pengujian titik 1 pada kondisi on
Pengujian 4,8 Volt 0 Volt
adalah 4,8 Volt yang berasal dari
mikrokontroler dan pada kondisi off titik 1 DC DC

adalah 0 Volt. Sedangkan di Pengujian 0,7 Volt 4,8 Volt

titik 2 DC DC
V
pengujian titik 2 ( CE ) pada Infra Merah

kondisi on adalah 0,7 Volt dan pada


kondisi off adalah 4,8 Volt. Dari hasil
pengamatan terdapat sedikit perbedaaan
dari nilai sebenarnya yaitu 5 Volt,
Kondisi Logika Tegangan
perbedaaan ini Tidak 0 Volt

4.5 Pengujian Sensor Infrah Merah terpantul 0 DC


Terpantu 1 5 Volt
Tujuan pengujian dan pengukuran
sensor inrfa merah adalah untuk l DC
mengetahui cara kerja dari pembatas
pergerakan motor DC.
Dari hasil percobaan di atas dapat
dianalisa bahwa infra merah pada
rangakaian ini bersifat aktif low. Infra
merah ini berfungsi sebagai sensor
untuk membatasi pergerakan motor
DC dengan memberikan logika 0
sebesar 0 Volt DC ke mikrokontroler.
dan memberikan logika 1 sebesar 5
Volt DC sensor tidak kena cahaya.

Gambar 15 .Pengukuran Pada alat ini sensor infra merah


sebagai sensor pantul.
Tegangan infra merah

8
4.7 Perakitan ulang mesin penutup Dimana hal yang pertama penulis
botol otomatis lakukan adalah menaru botol ditaru
Petama-tama yang penulis lakukan diatas mesin conveyor sampai dengan
perbaiki atau rancang ulang bagian jumlah 5 buah dan tekan tombol star
besi almunium sudah penulis potong conveyor pun berjalan dan botol ikut
terlebih daluh dan pasang kembali berjalan diatas mesin conveyor,
setelah ukran yang kita sesuaikan sampai terkena pantulan sensor 1
,barulah kita buat tempat untuk botol mendetksi botol ,botol melakukan
supaya tidak jatuh. Setelah itu penulis pengisian selesai. Sensor ke 2
pasang kembali dan tempat mendeteksi bahwa botol sudah selesai
kedudukan motor dc, dan tempat melakukan pengisi, dan pemutar
pemutar botol yang penulis perbaiki bergerak untuk memutar botol untuk
kedudukan nya agar mencapai posisi melakukan penutupan sampai selesai.
ass tengah atau level sejajar. Baru Penutupan selesai sensor 3
pasang photo diode dan sensor infra mendeteksesi botol untuk meberi
merah untuk mendeteksi botol, tempat perintah kepada alat pengencang
botol untuk pengisian, sensor atau botol untuk beroperasi
photo diode . Dan pasang penutup mengencangkan botol sampai dengan
botol. kencang, bila sudah kencang alat pun
berputar kembali keatas. Pemutar
PENGEPRES botol pun bergerak untuk memutar
PENUTUP BOTOL TUTUP botol yang sudah selesai melakukan
BOTOL
proses penutupan botol ,dan

PEMUTAR pengencangan tutup botol tersebut.


BOTOL Converyo B pun berjalan untuk
menjalan kan botol-botol yang sudah
selesai di peroses.

Gambar 16. Foto alat mesin penutup


botol otomatis
4.6 Pengujian Sensor Infra Merah

9
penutupan botol supaya penutup
masuk dengan pas.
V. KESIMPULAN
1. Perancangan ulang mesin
penutup botol otomatis ini dapat
Gambar 17.Proses penutupan botol dilakukan dengan cara merubah
pengendalinya dari plc ke
mikrokontroler. Sistem ini
dibantu oleh infra merah
sebagai proteksi pengendali dan
Gambar. 18. Tombol Star Mesin
motor dc yang berfungsi untuk
Penutup Botol Otomatis
menggerakan belt konveyor.
4.8 .Menentukan Peralatan
Komponen Yang mendukung Hasil dari pengujian rangkaian
5 Dalam mendesain ulang alat mesin catu daya, motor dc, LED infra
penutup botol otomatis ini terlebih red, dan relay diperoleh dari
dahulu memikirkan bagian yang hasil analisa atu pengukuran
belum ada pada rancangan alat dan yang sudah dilakukan pada alat
agar mudah dalam melakukan mesin penutup botol otomatis .
maintenance. Setelah itu semua 2. Hasil dari pengujian rangkaian
barulah kita pikirkan komponen- motor DC menunjukkan
komponen yang kita perlukan tegangan outuput sebesar 11,86
seperti Arduinno Uno R3,Relay, v pada saat aktif dan 0,831 Mv
motor dc, dan photo diode,infra red. pada saat tidak aktif. Hasil dari
Setelah itu semua sudah pengujian rangkaian relay
terkumpul ,penulis merancang menunjukkan tegangan sebesar
bagianmana yang perlu diperbaiki 5 v dari mikrokontroler untuk
lagi agar alat bisa berfungsi dengan kondisi on dan o v untuk kondisi
baik. Dan merancang bagiaan untuk off. Sedangkan hasil dari
penutup botol dan pengencang pengujian rangkaian infra merah
penutup botol dengan menggunakan menunjukan tegangan 5 v saat
akrilick yang mudah dibentuk. Juga sinar infra merah dipantulkan
melakulanpercobaan-percobaan dan 0 v saat sinar infra merah

10
tidak dipantulkan. 9. Sudjadi, “Teori dan Aplikasi
Mirokontroler” Graha Ilmu,
DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2005.
1. Aditya Putra Surakusumah 10. Sulasno, Thomas Agus
“Skripsi Rancang Bangun Prayitno, “Tenik Sistem
penutup botol otomatis Kontroler “Graha Ilmu, Tahun
Universitas Indonesia, 2009. 2006.
2. Andi “ Tehnik perancangan 11. Toni Supriatna “Belajar Mudah
sistem pengendali “Yogyakarta Merangkai Elektronika “ Kata
Tahun 2006. pena, Tahun 2014.
3. Aripriharta, ST, MT, “Smart
Relay dan Aplikasinya “ Graha
Ilmu, Tahun 2016.
4. Heru Dibyo Laksono, MT “
Sistem kendali jilid 1” Graha
Ilmu,
Tahun 2014.
5. I Wayan Sutan ,ST, MT,
“Sistem Mikroprosesor” Graha
Ilmu Tahun 2014
6. Made Santoso Gitakarma, ST ,
MT “ Sistem Mikroprosesor “
Graha Ilmu, Tahun 2014.
7. Muhammad Syahwil, “Panduan
Mudah Simulator dan Praktek
Mikrokontroler Arduino” , Andi
Publiser, Tahun 2014.
8. Sidik Nurcahyo “Aplikasi dan
TehnikPemprograman
Mikrokontroler AVR Atmel,
Andi Publiser, Tahun 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai