Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Sekilas Tentang Negara Hukum. Pemikiran atau konsepsi manusia tentang
Negara hukum juga lahir dan berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh karena itu ,
meskipun konsep Negara hukum dianggap sebagai konsep universal. Secara
embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh plato.Ada tiga unsur dari
pemerintah yang berkonstitusi yaitu: pertama, pemerintah dilaksanakan untuk
kepentingan umum. Kedua, pemerintah dilaksanakan menurut hukum yang
berdasarkan pada ketentuan-ketentuan umum, bukan yang dibuat secara sewenang-
wenang yang menyampingkan konvensi dan konstitusi. Ketiga, pemerintah
berkonstitusi berarti pemerintah yang dilaksanakan atas kehendak rakyat, bukan
berupa paksaan atau tekanan yang dilaksanakan pemerintah despotik. Dalam
kaitannya dengan konstitusi bahwa konstitusi meupakan penyusunan jabatan dalam
suatu Negara dan menentukan apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan
dan apa akhir dari setiap masyarakat.

Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Penegakan
HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan hak asasinya yaitu
kemerdekaan yang telah berabad-abad dirampas oleh penjajah. Disamping itu dalam
bidang kesehatan kasus pelanggaran HAM yang terjadi seperti pelecahan seksual oleh
perawat, pelayanan kesehatan yang adil dan belum maksimal , hubungan status
kekerabatan diutamakan dalam pelayanan dan masih banyak yang belum terselesaikan
dan tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat
terwujud ke arah yang lebih baik. Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita
tentang HAM dan kaitan antara HAM dan Negara Hukum dalam dunia kesehatan.

1.2 Rumusan Penulisan


1. Apa hak dan kewajiban pasien?
2. Apa hak dan kewajiban perawat?
3. Bagaimana pelaksanaan HAM di bidang kesehatan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu menjelaskan implementasi negara Ham dan Hukum dibidang
kesehatan.

Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
2. Menjelaskan hak dan kewajiban perawat
3. Menjelaskan pelaksanaan HAM di bidang kesehatan

1.4 Manafat Penulisan


1. Manfaat Bagi Institusi Poltekkes Jakarta1
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pengajaran.
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang implementasi negara Ham
dan Hukum dibidang kesehatan..
3. Manfaat Bagi Perawat
Dapat meningkatkan profesionalisme dan motivasi perawat dalam melakukan
pelayanan keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hak dan Kewajiban Pasien


Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, pasien berhak :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku  di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah
sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data- data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a. penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan
b. kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk
mengatasinya
b. alternatif terapi lainnya
c. prognosanva.
d. perkiraan biaya pengobatan
10.Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
11.Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12.Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
3
13.Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14.Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
15.Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya.
16.Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
Pasien wajib :
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib rumah sakit.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa.

2.2 Hak dan Kewajiban Perawat


Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu
dari praktik keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban.
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan
profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara
maksimal. Adapun hak dan kewajiban perawat antara lain:

Hak Perawat:
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan  profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.

4
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang
keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau
keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya.
8. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar
profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya
sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang
profesinya.
Kewajiban perawat :
1. Perawat wajib memiliki :
a. Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b. Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan
c. Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan
kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok
2. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
3. Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
4. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
nundangan yang berlaku
5. Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang
sesuai  bbatas kewenangan perawat

5
6. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat
sesuai  dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7. Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan )
secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku
8. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan
praktik profesi keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan
& kesehatan
10.Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai
batas  kewenangan & SOP
11.Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan  masyarakat Mentaati semua peraturan perundang-undangan
12.Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan
untuk memperoleh SIK ulang & SIPP Menjaga hubungan kerja yang baik
antara sesama perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain.
2.3 Upaya Penegakkan HAM di Indonesia
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, serta seperti yang
terdapat di dalam pasal 30 ayat (1), (2) dan (3), pasal 28A, pasal 28B ayat (1) dan
(2), serta pasal 28H ayat (1) dan (3). Pasal-pasal tersebut masing-masing berisi :

Pasal 30 ayat (1) : Fasilitas Pelayanan Kesehatan, menurut jenis pelanyanannya


terdiri Pelayanan Kesehatan Perseorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Pasal 30 ayat (2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagamana dimaksud pada ayat
(1) meliputi : Pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan tingkat
kedua, dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga.

Pasal 30 ayat (3) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan oleh pihak pemerintah, pemerintah daerah dan swasta. Fasilitas
pelayanan kesehatan wajib memberikan akses yang luas bagi kebutuhan
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, dalam hal demikian fasilitas
pelayanan kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan
nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu, dalam keadaan darurat
fasilitas pelayanan kesehatan baik swasta maupun pemerintah wajib untuk
melayani pasien tanpa memandang siapa pasien tersebut. Hal ini seperti yang
terdapat dalam undang-undang, yang melarang bagi siapa saja yang terlibat dalam

6
pelayanan kesehatan membeda-bedakan pasien dalam keadaan darurat untuk
menolak pasien atau meminta uang muka sebagai jaminan. Pelayanan kesehatan
adalah kegiatan dengan melakukan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Dalam pelayanan kesehatan perseorangan sesuai dengan pasal 30
ayat (1) adalah ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan dan keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan
masyarakat adalah ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat. Pelayanan kesehatan ini
adalah mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien dibandingkan
kepentingan lainnya. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, aman, bermutu dan merata serta nondiskriminatif.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan maka hak-hak pasien


sebagai penerima pelayanan kesehatan tersebut dapat terlindungi.

Pasal 28 A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan


hidup dan kehidupannya.

Pasal 28 B ayat (1) : Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.

Pasal 28 B ayat (2) : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 H ayat (1) : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Pasal 28 H ayat (3) : Setiap orang berhak atas jaminan social yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia sebagai negara hukum melindungi hak-hak rakyatnya melalui
hukum yang berlaku yaitu undang-undang dasar Negara Republik Indonesia. Hak
asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Perawat dan pasien memiliki hak dan
kewajibannya masing masing yang wajib di peroleh dan wajib dijalankan.

3.2 Saran
 Dengan demikian, dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, kewajiban dan hak
asasi pasien dan perawat harus dijiwai dengan nilai-nilai Pancasila dan sebagai makhluk
sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di
samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain. Diharapkan
juga kepada pemerintah dan instansi yang berkaitan dengan perlindungan HAM dapat
menentukan dan menetapkan kebijakan sesuai sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Royalcloud. 13 April 2012. Makalah "Pancasila dan Hak Asasi Manusia".


http://royalcloud.blogspot.com/2012/04/makalah-pancasila-dan-hak-asasi-
manusia.html. (Di akses pada tanggal 27 Agustus 2018).

Ahmad, Reza. 25 April 2016. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Negara


Hukum dan Hak Asasi Manusia.
https://rezaahmadfadila.wordpress.com/2016/04/25/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan-negara-hukum-dan-hak-asasi-manusia/. (Di akses pada tanggal 27
Agustus 2018).

http://makassar.tribunnews.com/2015/11/12/ham-dalam-pelayanan-kesehatan

https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42813995

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5a719412b73b5/ini-sanksi-bagi-perawat-
yang-melakukan-pelecehan-seksual-terhadap-pasien (Di akses pada tanggal 25
Januari 2018).

Anda mungkin juga menyukai