PENDAHULUAN
Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Penegakan
HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan hak asasinya yaitu
kemerdekaan yang telah berabad-abad dirampas oleh penjajah. Disamping itu dalam
bidang kesehatan kasus pelanggaran HAM yang terjadi seperti pelecahan seksual oleh
perawat, pelayanan kesehatan yang adil dan belum maksimal , hubungan status
kekerabatan diutamakan dalam pelayanan dan masih banyak yang belum terselesaikan
dan tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat
terwujud ke arah yang lebih baik. Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita
tentang HAM dan kaitan antara HAM dan Negara Hukum dalam dunia kesehatan.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu menjelaskan implementasi negara Ham dan Hukum dibidang
kesehatan.
Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
2. Menjelaskan hak dan kewajiban perawat
3. Menjelaskan pelaksanaan HAM di bidang kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hak Perawat:
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
4
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang
keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau
keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya.
8. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar
profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya
sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang
profesinya.
Kewajiban perawat :
1. Perawat wajib memiliki :
a. Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b. Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan
c. Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan
kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok
2. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
3. Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
4. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
nundangan yang berlaku
5. Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang
sesuai bbatas kewenangan perawat
5
6. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat
sesuai dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7. Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan )
secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku
8. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan
praktik profesi keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan
& kesehatan
10.Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai
batas kewenangan & SOP
11.Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Mentaati semua peraturan perundang-undangan
12.Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan
untuk memperoleh SIK ulang & SIPP Menjaga hubungan kerja yang baik
antara sesama perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain.
2.3 Upaya Penegakkan HAM di Indonesia
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, serta seperti yang
terdapat di dalam pasal 30 ayat (1), (2) dan (3), pasal 28A, pasal 28B ayat (1) dan
(2), serta pasal 28H ayat (1) dan (3). Pasal-pasal tersebut masing-masing berisi :
Pasal 30 ayat (2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagamana dimaksud pada ayat
(1) meliputi : Pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan tingkat
kedua, dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
Pasal 30 ayat (3) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan oleh pihak pemerintah, pemerintah daerah dan swasta. Fasilitas
pelayanan kesehatan wajib memberikan akses yang luas bagi kebutuhan
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, dalam hal demikian fasilitas
pelayanan kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan
nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu, dalam keadaan darurat
fasilitas pelayanan kesehatan baik swasta maupun pemerintah wajib untuk
melayani pasien tanpa memandang siapa pasien tersebut. Hal ini seperti yang
terdapat dalam undang-undang, yang melarang bagi siapa saja yang terlibat dalam
6
pelayanan kesehatan membeda-bedakan pasien dalam keadaan darurat untuk
menolak pasien atau meminta uang muka sebagai jaminan. Pelayanan kesehatan
adalah kegiatan dengan melakukan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Dalam pelayanan kesehatan perseorangan sesuai dengan pasal 30
ayat (1) adalah ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan dan keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan
masyarakat adalah ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat. Pelayanan kesehatan ini
adalah mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien dibandingkan
kepentingan lainnya. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, aman, bermutu dan merata serta nondiskriminatif.
Pasal 28 B ayat (1) : Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
Pasal 28 B ayat (2) : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28 H ayat (1) : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 28 H ayat (3) : Setiap orang berhak atas jaminan social yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia sebagai negara hukum melindungi hak-hak rakyatnya melalui
hukum yang berlaku yaitu undang-undang dasar Negara Republik Indonesia. Hak
asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Perawat dan pasien memiliki hak dan
kewajibannya masing masing yang wajib di peroleh dan wajib dijalankan.
3.2 Saran
Dengan demikian, dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, kewajiban dan hak
asasi pasien dan perawat harus dijiwai dengan nilai-nilai Pancasila dan sebagai makhluk
sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di
samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain. Diharapkan
juga kepada pemerintah dan instansi yang berkaitan dengan perlindungan HAM dapat
menentukan dan menetapkan kebijakan sesuai sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://makassar.tribunnews.com/2015/11/12/ham-dalam-pelayanan-kesehatan
https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42813995
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5a719412b73b5/ini-sanksi-bagi-perawat-
yang-melakukan-pelecehan-seksual-terhadap-pasien (Di akses pada tanggal 25
Januari 2018).