Dalam merumuskan model standar kualifikasi perwira korps pelaut yang sesuai dengan
harapan lembaga pengguna dan paradikma baru TNI, peneliti menggunakan metode delphiyang
suatu diskusi. James neill(2001) dan jyri mannimen(2003) mengemukakan bahwa metode Delphi
dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif. Pendapat jamesneill dan jyri mannimen diperkuat
oleh jefry K. Edward (2003)yang mengemukakan bahwa dewasa ini telah banyak penelitian
kualitatif yang menggunakan metode Delphi yang dahulunya memang banyak dipakai dalam
penelitian kuantitatif.
masa yunani kuno yang dijaga oleh naga Apollo. Naga Apollo diketahui memiliki kemampuan
untuk melihat masa depan. Within (1984) menambahkan bahwa nama tersebut kemudian
diabadikan oleh Rand Coorporation yang dimotori oleh norman delkey dan olaf helmer pada
tahun 1950 sebagai suatu nama metode yang ingin mengorganisirpendapat para ahli dan
Dalam metode Delphi tidak ada diskusi kelompok antara para ahli. Hal ini adalah untuk
memperkecil kemungkinan konfrontasi langsung yang mungkin akan terjadi diantara para ahli.
Dengan demikian maka dapat diraih suatu consensus berdasarkan informasi yang relevan. James
Neill (2001) mengemukakan:”the objective of most Delphi application is the reliable and
creative exploration of ideas or the production of suitable information for deicision making”.
Didalam mengumpulkan pendapat para ahli, mula mula peneliti melakukan wawancara
yang tidak terstruktur dengan pertanyaan terbuka (open-ended qualitative question) terhadap para
komandan dan palaksa dari 4 KRI. Setelah itu wawancara dilaksanakan secara terstruktur. Untuk
menyajikan data agar lebih mudah dianalisis, dikembangkan format sajian berupa matriks yang
dimodifikasi dari hasil pemikiran Matthew B.Miles (1992) dan Jeffry K.Edwards (2003).
tahapan dari Within (1984) dan Cunningham (1982) yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Mulai
Definisi masalah
Identifikasi kecenderungan
Pelaksanaan wawancara
: Putaran pertama
: Putaran kedua
Penggunaan data
a. Putaran pertama.
1. Identifikasi subjek.
Bertindak sebagai subjek atau informan dalam merumuskan
2. Identifikasi kecenderungan
3. Penyusunan butir-butir wawancara
4. Pelaksanaan wawancara
5. Administrasi hasil wawancara
6. Penggunaan data putaran pertama.
b. Putaran kedua