Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Balance Scorecard adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan
perusahaan. Pelajaran tentang Balance Scorecard mungkin pernah dibahas saat
Anda kuliah dulu. Namun, banyak orang yang masih salah persepsi dan belum
dapat memahami arti dan penggunaannya.
Pada dasarnya, Balance Scorecard (BSC) merupakan kartu berimbang yang
digunakan sebagai media untuk mengukur aktivitas operasional yang dilakukan
sebuah perusahaan. Dengan BSC, perusahaan menjadi lebih tahu sejauh mana
pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai. Adanya BSC juga membantu
perusahaan untuk memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja dari
perusahaan.
Agar kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien, dibutuhkan sebuah informasi
akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan. Dalam BSC, terdapat empat
jenis perspektif untuk mengetahui ukuran kinerja perusahaan. Apa saja itu?
Kebutuhan pelanggan.
3. Internal Process Perspective (Perspektif Proses Bisnis Internal)
Ada tiga hal yang dijadikan tolok ukur dalam perspektif ini, antara lain:
BAB III
PEMBAHASAN
Sejarah Perusahaan
Profil Perusahaan
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai
full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia
mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute
internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China,
Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah
mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini
membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang
keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru
yang disebut “Garuda Indonesia Experience”. Layanan baru ini menawarkan
konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk
mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling
mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh kelas
eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and
Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai
pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari
keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai
“Four Star Airline” dan sebagai “The World’s Most Best Improved Airline”.
Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai
“World’s Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”.
Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation
(CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda
Indonesia sebagai “Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini”, pada
tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia,
juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best
International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar
dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.
Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan
dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal
dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan
menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan
kualitas pelayanan yang semakin baik.
Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia
juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan. Unit
bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center.
Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu
maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat,
agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia
layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia
layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT
Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di
bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.
Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan
aliansi penerbangan SkyTeam. Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat
penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia
lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan
maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah
menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FCInggris.
Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol
yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP),
seperti landasan pacu/runway yang terbatas;
Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb
yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain;
Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk
mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global;
Berikut susunan direksi dan komisaris terbaru Garuda Indonesia:
Direksi
Dalam langkah ini, organisasi mengidentifikasi suatu nilai, baik dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang kemudian dikembangkan. Ini merupakan
penilaian dasar organisasi.
Visi Perusahaan
Misi Perusahaan
Nilai Perusahaan
Tata nilai perusahaan Garuda Indonesia adalah FLY-HI, terdiri dari :
• eFficient & effective
Insan Garuda Indonesia senantiasa melakukan tugas yang diembannya secara teliti,
tepat dan akurat dalam waktu sesingkat mungkin dan tenaga serta biaya seefisien
mungkin tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda
Indonesia berupaya menjamin pelanggan memperoleh layanan yang berkualitas.
• Loyalty
Insan Garuda Indonesia dapat melaksanakan setiap tugas yang didelegasikan
kepadanya dengan penuh dedikasi, tanggung jawab dan disiplin. Hal ini didasari
keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin konsistensi kualitas
layanan yang diberikan kepada pelanggan.
• Customer centricitY
Insan Garuda Indonesia senantiasa penuh perhatian, siap membantu dan melayani.
Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menempatkan
pelanggan sebagi pusat perhatian.
• Honesty & openness
Insan Garuda Indonesia harus selalu jujur, tulus dan ikhlas dalam menjalankan
seluruh aktivitasnya dan melakukan komunikasi dua arah yang jelas dan transparan
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta tetap menjaga kerahasiaan. Hal
ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin keamanan,
keselamatan dan kenyamanan pelanggan.
• Integrity
Insan Garuda Indonesia harus menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan
diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan. Hal ini
didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin layanan dan
relasinya dengan pelanggan berjalan bersih secara hukum dan moral.
Pada perspektif Keuangan uraian strategi yang diambil adalah pembukaan rute
baru dan peningkatan brand image. Pembukaan rute baru ini dilaksanakan karena
adanya pertumbuhan penggunaan jasa penerbangan. Dimana Trafik penumpang
penerbangan internasional Asia Pasifik mencapai 185 juta orang di tahun 2010,
mengalami peningkatan sebesar 13,0% dibandingkan tahun sebelumnya. Ditambah
lagi dengan peningkatan penerbangan kargo udara internasional dunia yang
mengalami pertumbuhan 20,6 %. Di samping itu, peningkatan brand image juga
diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar selalu
memanfaatkan jasa penerbangan Garuda Indonesia. Untuk mendapatkan brand
image selain dengan pelayanan yang baik, Garuda Indonesia mempunyai target
untuk masuk dalam 20 besar maskapai penerbangan Internasional berdasarkan
penilaian IATA (International Air Transport Association).
Dalam proses internal bisnis ada 3 (tiga) strategi yang ditetapkan. Yang pertama
yaitu Peningkatan Pendapatan yang diuraikan melalui peningkatan efisiensi
oprasional. Sesuai data yang terdapat dalam laporan keuangan tahunan beban
operasional meningkat menjadi Rp. 9,9 Milyar pada tahun 2010. Hal ini tidak
sesuai dengan pertumbuhan pendapatan. Oleh sebab itu efisiensi operasional harus
ditingkatkan untuk mengurangi beban operasional.
Strategi kedua adalah Peningkatan Kualitas Produk, dalam hal ini lebih difokuskan
terhadap produk jasa kargo mengingat semakin bertambahnya penggunaan jasa
kargo yang dipengaruhi oleh meningkatnya perdagangan ekspor/impor.
Strategi yang ketiga adalah Operasional Yang Unggul / Prima. Yang salah satu
pencapaiannya dilakukan melalui modernisasi armada, dimana perusahaan akan
mempercepat masuknya pesawat terbang – pesawat terbang baru dan
mengeluarkan yang tua. Langkah ini juga diambil untuk mendorong peningkatan
efisiensi konsumsi bahan bakar dan efisiensi biaya perawatan pesawat.
Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis
independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber
daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan
pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga. SBU yang berada di
bawah Garuda Indonesia tersebut adalah Unit Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM)
dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Kedua unit bisnis ini bertanggung jawab pada
Dewan Direksi.
SBU GSM memiliki fungsi utama untuk memastikan setiap Cockpit Crew dan
Cabin Crew (Air Crew) yang bertugas, berada dalam kondisi sehat sehingga
keselamatan dalam penerbangan lebih terjamin. Dengan melaksanakan fungsi ini,
diharapkan penumpang merasa aman untuk terbang bersama Garuda Indonesia.
Untuk mencapai tujuan ini, GSM melaksanakan program-program pemeliharaan
kesehatan bagi Air Crew sesuai ketentuan yang mengacu pada ketentuan ICAO
Annex 9, Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Part 67 dan part 183 tentang
pemeliharaan kesehatan oleh operator penerbangan.
Untuk memperluas cakupan pelayanan, SBU Cargo menjalin kerja sama dengan
maskapai lain seperti Korean Airlines, Malaysian Airlines, China Airlines dan
Turkish Airlines. Kota tujuan yang dilayani bersama dengan maskapai-maskapai
tersebut berjumlah sekitar 50 kota di seluruh dunia.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran