Oleh:
Kelompok 1
Dwi finny agustia P00824519004
Erika putri P00824519005
Mauliana sari P00824519008
Nora bulzana P00824519015
Syarifah nabila tanzilal P00824519017
Tara mulya P00824519018
Kemudian ucapan terima kasih kepada ibu Aida fitrati, SST, M.Keb
selaku dosen pembimbing mata kuliah asuhan kebidanan komunitas.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat di
harapkan demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(SDKI 2002-2003) dan turun lagi menjadi 4,9% (SDKI 2007). Menurut mini
yang paling banyak digunakan adalah metode suntik (2.788 orang), implan
(1.317 orang), dan pil (695 orang). Kontrasepsi IUD merupakan kontrasepsi
2014).
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kontrasepsi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari konsepsi adalah menghindari / mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur
dengan sel sperma.
D. Mutu Pelayanan Kb
Secara khusus dalam hal ini termasuk hak setiap orang untuk
memperoleh informasi dan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi
yang aman, efektif, terjangkau, dan akseptabel. Sementara itu, peran dan
tanggung jawab pria dalam Keluarga Berencana perlu ditingkatkan, agar
dapat mendukung kontrasepsi oleh istrinya, meningkatkan komunikasi di
antara suami istri, meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi pria,
meningkatkan upaya pencegahan IMS, dan lain-lain. Pelayanan Keluarga
Berencana yang bermutu meliputi hal-hal antara lain:
2. Kondom
3. Pil Kombinasi
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Demi kesempurnaan makalah kami, maka kami meminta saran serta kritik
yang mendukung demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA