Anda di halaman 1dari 8

Nama : Soniya Nailun Najah Zuhri

NIM : 195070200111000032

Kelas : Reguler 2

LAPORAN PEDOMAN PRAKTIKUM TM 6

“PERHITUNGAN NUTRISI”

A. Definisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (A.
P. Potter & Perry, 2010). Fungsi nutrisi adalah sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerak dan
fungsi fisik, sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh, serta
sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh.
B. Macam Nutrisi
1. Macronutrients
a. Karbohidrat (4 kal/g)
Fungsi karbohidrat adalah sebagai penyedia sumber tenaga utama bagi tubuh
berbentuk energi, sebagai pemberi rasa manis pada makanan, sebagai penghemat protein,
sebagai pengatur metabolisme lemak, dan membantu pengeluaran feses.
b. Protein (4 kal/g)
Protein berperan dalam pemeliharaan jaringan, perubahan komposisi tubuh, serta
proses regenerasi jaringan.
c. Lemak (9 kal/g)
Lemak sebagai komponen utama 9 pembentuk membran sel. Lemak juga membantu
penyerapan dan penyimpanan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K. Dalam
pertumbuhan otak, asam lemak esensial (omega 3 dan omega 6) adalah zat nutrisi penting
dan sangat dibutuhkan. Namun, asam lemak ini tidak disintesis sendiri oleh tubuh, tetapi
diperoleh dari luar.
2. Micronutrients
a. Vitamin
Vitamin terbagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok yang larut dalam lemak dan yang
larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sedangkan
vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin larut-
lemak dalam takaran yang besar akan berbahaya bagi tubuh karena jenis vitamin ini tidak
dapat diekskresikan keluar dan akan tersimpan di dalam tubuh. Sedangkan vitamin larut-air
dapat diekskresikan kedalam urine sehingga takaran yang besar tidak membahayakan
kesehatan.
b. Mineral
Mineral sendiri memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
pada tingkat sel, jaringan organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral adalah
komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Sumber paling baik mineral yakni
makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat di alam makanan nabati.
c. Air
Fungsi air dalam proses tubuh adalah sebagai pelarut dan alat angkut zat-zat gizi,
katalisator dalam berbagai reaksi biologik, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu tubuh, dan
peredam benturan organ-organ tubuh. Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan
antara jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh. Melalui mekanisme ini jumlah cairan tubuh
akan selalu konstan, kekurangan cairan akan menyebabkan dehidrasi sebaliknya kelebihan
cairan akan menyababkan intoksikasi air.
C. Penilaian Status Nutrisi Secara langsung
1. Antropometri
Digunakan untuk melihat ketidakseimbangan nutrisi (asupan karbohidrat dan protein).
Antropometri sebagai indikator status nutrisi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa
parameter. Parameter ini disebut dengan Indeks Antropometri yang terdiri dari :
a. Berat badan menurut umur (BB/U)
b. Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c. Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
d. Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)
e. Indeks masa tubuh (IMT)
2. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis sebagai salah satu metode penilaian status gizi secara langsung, secara
umum terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Riwayat Medis : Catatan mengenai perkembangan penyakit
b. Pemeriksaan Fisik : Melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki untuk
melihat tanda-tanda dan gejala adanya masalah nutrisi.

Dalam riwayat medis ini kita mencatat semua kejadian yang berhubungan dengan gejala
yang timbul pada penderita beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Catatan kita
haruslah meliputi identitas penderita secara lengkap, riwayat kesehatan saat ini, riwayat
kesehatan masa lalu yang berkaitan dengan penyakit saat ini, riwayat kesehatan keluarga yang
berkaitan, data lingkungan fisik dan sosial budaya yang berhubungan dengan gizi/nutrisi, data-
data tambahan yang diperlukan misalnya adalah riwayat alergi terhadap makanan, jenis diet
dan pengobatan yang sedang atau pernah dijalani pasien,dll. Data-data tersebut dapat
dikumpulkan melalui wawancara dengan penderita dan keluarga.

D. Penilaian Status Nutrisi Secara Tidak Langsung


1. Survei Konsumsi Makanan
Digunakan dalam menentukan status gizi perorangan atau kelompok. Survei konsumsi
makanan dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan atau gambaran tingkat kecukupan
bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan jenis data yang diperoleh, pengukuran
konsumsi makanan menghasilkan dua jenis data yaitu kualitatif (frekuensi makanan, dietary
history, metode telepon, dan daftar makanan) dan data kuantitatif (metode recall 24 jam,
perkiraan makanan, penimbangan makanan, food account, metode inventaris, dan pencatatan).
2. Pengukuran Faktor Ekologi
Faktor ekologi yang berhubungan dengan malnutrisi ada enam kelompok yaitu, keadaan
infeksi, konsumsi makanan, pengaruh budaya, sosial ekonomi, produksi pangan, serta
kesehatan dan pendidikan.
3. Statistik Vital
Dengan menggunakan statistik kesehatan, kita dapat melihat indikator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat. Beberapa statistik yang berhubungan dengan keadaan
kesehatan dan gizi antara lain angka kesakitan, angka kematian, pelayanan kesehatan, dan
penyakit infeksi yang berhubungan dengan gizi.
E. Perhitungan Nutrisi Dalam Keadaan Sehat
1. Kebutuhan Energi
Perhitungan Angka Metabolisme Basal (AMB)
 Rumus Harris Benedict

Laki Laki
66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,76 x Umur)
Perempuan
655,1 + (9,56 x BB) + (1,85 x TB) – (4,67 x Umur)

Contoh :
Laki-laki = 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,76 x Umur)
= 66,47 + (13,75 x 65) + (5 x 170) – (6,76 x 40)
= 66,47 + 893,75 + 850 – 270,4
= 1.539,82 kkal
Perempuan = 655,1 + (9,56 x BB) + (1,85 x TB) – (4,67 x Umur)
= 655,1 + (9,56 x 47) + (1,85 x 150) – (4,67 x 20)
= 655,1 + 449,32 + 277,5 – 93,4
= 1288,52 kkal
 Rumus Rule of Thumb

Laki Laki
30 kkal x kg BB
Perempuan
25 kkal x kg BB

Contoh :
Laki-laki = 30 kkal x kg BB
= 30 kkal x 65 kg
= 1.950 kkal
Perempuan = 25 kkal x kg BB
= 25 kkal x 47 kg
= 1.175 kkal
 Rumus Lainnya

Laki Laki
1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan
0.95 kkal x kg BB x 24 jam

Contoh :
Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
= 1 kkal x 65 kg x 24 jam
= 1560 kkal
Perempuan = 0.95 kkal x kg BB x 24 jam
= 0.95 kkal x 47 kg x 24 jam
= 1.071,6 kkal
 Kebutuhan Protein
10 – 15 % dari kebutuhan energi total
 Kebutuhan Lemak
10 – 25 % dari kebutuhan energi total
 Kebutuhan Karbohidrat
60 – 75 % dari kebutuhan energi total
 Cara FSO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, jenis , dan berat badan seperti tabel berikut :

Kebutuhan energi untuk berbagai aktivitas fisik dinyatakan dalam kelipatan AMB (lihat
tabel berikut)
Jadi cara mencari energi sebenarnya adalah :
Energi = AMB/BMR x Faktor Aktivitas Fisik x SDA (diabaikan)
Keterangan :
a. AMB/BMR = Angka Metabolisme Basal/ AMB atau Basal Metabolisme Rate/BMR
b. SDA = Specific Dinamic Action adalah energi yang dibutuhkan untuk melakukan
pencernaan makanan (dapat diabaikan)
F. Perhitungan Nutrisi Dalam Keadaan Sakit
 Kebutuhan Energi

Kategori Berat Badan Tinggi Badan Energi Total Energi/kg BB


Umur (kg) (cm) (kkal) (kkal)
Laki-Laki
- 20 – 45 62 165 2800 45
- 46 – 59 62 165 2500 40
- ≥ 60 62 165 2200 35
Perempuan
- 20 – 45 54 156 2200 40
- 45 – 69 54 156 2100 39
- ≥ 60 54 154 1850 34

 Kebutuhan Protein
10 – 15 % dari kebutuhan energi total
 Kebutuhan Lemak
10 – 25 % dari kebutuhan energi total
 Kebutuhan Karbohidrat
60 – 75 % dari kebutuhan energi total
Referensi

Mardalena, I. and Suryani, E. (2016) ILMU GIZI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Available at: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Ilmu-Gizi-
Keperawatan-Komprehensif.pdf.

Anda mungkin juga menyukai