Bekerja Di Ketinggian
Bekerja Di Ketinggian
oleh
Risma Haryati
NIM 12020155
INDRAMAYU
2016
EVALUASI PROSEDUR DAN PELAKSANAAN
oleh
Risma Haryati
NIM 12020155
INDRAMAYU
2016
i
ABSTRAK
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
NIM : 12020155
Pembimbing I, Pembimbing 2,
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
NIM : 12020155
Agama : Islam
E-mail : rismaharyati17@gmail.com
PENDIDIKAN
Formal :
Non Formal :
12 Januari 2014.
iv
4. Pendidikan dan Latihan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
November 2015
KEMAMPUAN
Hormat Saya
Penulis
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Swt., atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
penulis diberikan kemudahan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir yang telah
semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Laporan ini, dan
1. Kedua orang tua yang telah dengan sabar mendidik dan membesarkan hingga
2. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani, M.T selaku ketua yayasan Bina Islami;
4. Bapak H. Amiroel Pribadi Madoeretno, BSC, SKM, MM, MKKK selaku ketua
6. Ibu Yenny Frisca Madhona, SKM selaku Dosen Pembimbing 2 Tugas Akhir;
10. Bapak Edwin Alan H. selaku HSE Officer yang telah membantu penulis dalam
pengumpuan data;
vi
11. Bapak Frengki selaku HSE Officer yang sudah membelikan kami jajanan ;
12. Bapak Dwi Arifyanto selaku HSE Coordinator dan dosen Prodi Teknik
15. Bapak Rohman selaku Chief Mechanic yang sudah membelikan kami bakso;
17. Bapak Sukadi selaku Camp Boss yang telah memberikan kami kamar VIP I;
20. Bapak Chef yang telah memberi penulis makan gratis selama melaksanakan
Tugas Akhir;
21. Seluruh kru Rig PDSI #31.3/1500-E yang tidak dapat disebutkan satu persatu
22. Puput Apriyani Luckis selaku rekan satu atap dan seperjuangan yang telah
23. Gita Agustin Wulan Sari selaku rekan seperjuangan saat melakukan Tugas
Akhir;
24. Teman-teman dari Politeknik Negeri Jakarta dan Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya selaku sesama praktikan yang juga melaksanakan Tugas Akhir di Rig
PDSI;
vii
25. A Izmal Nurhakim yang tak pernah membiarkan penulis tenang bermalas-
malasan;
26. Teh Maya Zulkarnain, Teh Fitriyansyah, Kang Agung Abdurrahman, Kang
Indra Permana Putera yang selalu memberikan pelukan semangat dari jauh;
28. Sahabatku Kevin Faiz Belluzi dan Muhammad Egi Kurnia Saputra yang telah
29. Teman di Akademi Minyak dan Gas Balongan yang telah membantu penulis
Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya
bagi penulis. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapakan kritik dan
saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan proposal kerja praktek ini.
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
1.4.2 Bagi Jurusan Fire And Safety Akamigas Balongan Indramayu ....... 3
ix
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................... 5
x
5.2 Prosedur Bekerja Pada Ketinggian Rig PDSI #31.3/1500-E ......................... 33
5.3.4 Daftar Periksa Peralatan yang digunakan dalam kegiatan Bekerja Pada
#31.3/1500-E.................................................................................. 54
5.4.2 Frekuensi Kegiatan Naik dan Turum saat bekerja pada ketinggian Di
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.3 Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Services Indonesia Kegiatan Turun
Gambar 5.4 Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Servies Indonesia Kegiatan Bekerja
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Laporan kegiatan bekerja di ketinggian di Rig PDS #31.3/1500-E ....... 56
Tabel 5.2 Ferkuensi Naik Turun Pada Saat Bekerja Di Ketinggian Berdasarkan
xiii
DAFTAR SINGKATAN
HP : Horse Power
PT : Perseroan Terbatas
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
dunia industri jatuh dari ketinggian telah menjadi momok besar dalam
kematian tertinggi.
yang lebih besar daripada pekerjaan di kantoran, yakni selama 12 jam, maka
dari itu orang yang bekerja di rig selain pandai juga memiliki fisik yang
Pelindung Diri yang standar untuk mendukung proses pekerjaan. Selain itu
1
2
1.2 Tema
Tema yang akan diambil dalam Tugas Akhir ini adalah Keselamtan
Kerja Pada Ketinggian dan judul yang dipilih adalah Evaluasi Prosedur Dan
1.3 Tujuan
#31.3/1500-E
#31.3/1500-E
#31.3/1500-E
#31.3/1500-E
3
1.4 Manfaat
lingkungan.
4
kerja.
sebenarnya.
TINJAUAN TEORI
(work at height) adalah pekerjaan dengan resiko tinggi (high risk activity)
orang yang bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8 meter diatas tanah dan
mau pun turun dari suatu platform. Dari beberapa data statistik
diketinggian yang sering terjadi adalah saat pekerja tersebut naik atau
turun dari lokasi kerja atau saat pekerja tersebut berpindah tempat.
5
6
bahaya yang besar. Ada berbagai macam metode kerja diketinggian seperti
memperhatikan aspek efektifitas dan risiko baik yang bersifat finansial dan
kesehatan kerja”
utama semua pihak di tempat kerja. Hal ini selain untuk memberikan
pada tiap tenaga kerja tentang kondisi dan bahaya di tempat kerja, alat
7
pengaman dan alat pelindung yang diharuskan, alat pelindung diri dan cara
serta sikap yang aman dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, pengurus
tersebut.
kondisi lokasi (titik atau lokasi pekerjaan), teknik yang digunakan dan
1. Sistem Pasif
protection system). Pada sistem ini perlu ada supervisi dan pelatihan
perlengkapannya.
terjatuh.
2. Sistem Aktif
Adalah suatu sistem dimana ada pekerja yang naik dan turun
pada menara.
f. Perancah (scaffolding).
9
1. Dipasang pijakan kaki dan penghalang yang cukup kuat atau semi
dikenakan alat pengaman kerja (body harnes / safety bel) yang mampu
6. Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus
untuk dilaksanakan.
d. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan
anti gores.
bahwa peralatan tersebut ada pada kondisi aman dan dapat bekerja dengan
perubahan atau modifikasi harus dicatat dan peralatan diberi label khusus.
kerja yang menyatu dari bagian tangan, pundak, bahu, badan, sampai
biasa (button).
2. Full body harness harus nyaman dipakai dan tidak mengganggu gerak
kuat dan terdapat pelindung jari kaki dari logam (steel toe cap),
4. Sarung tangan (gloves), untuk melindungi jari tangan dan kulit dari
partikel berbahaya.
ketika tingkat bunyi (sound level) sudah di atas nilai ambang batas.
sebagai tali kerja (working line) dan tali pengaman (safety line) harus
statis) dan tali daya elastisitas besar (dinamik) yang digunakan dalam
pengaman tubuh (Full body harness) dengan tali kerja, tali pengaman,
10. Pelindung kepala wajib dikenakan dengan benar oleh setiap pekerja
11. Sabuk pengaman tubuh tubuh (Full body harness ) Harus dipastikan
12. Alat Penjepit Tali (Rope Clamp) Harus dipastikan bahwa alat penjepit
tali (rope clamp) yang digunakan pada sistem akses tali sesuai dengan
standar.
13. Alat Penahan Jatuh Bergerak (mobile fall arrester) Harus dipastikan
bahwa alat jatuh bergerak (mobile fall arrester) yang digunakan pada
yang ada dalam suatu pekerjaan. Suatu Identifikasi bahaya dan penilaian
kerja. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus dibuat oleh ahli
akses tali atau Teknisi harus selalu berkonsultasi dengan pengurus atau
pekerjaan diketinggian jika memperoleh ijin kerja akses tali (rope access
work permitt).
BAB III
melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai ditempat
tugas akhir menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang keahlian yang ada, ataupun
melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses atau alat untuk kemudian
dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Untuk mendukung tugas akhir
dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa metode
pembuatan laporan.
15
BAB IV
nilai bagi negara dan para pemangku kepentingan. Oleh karena itu
usahanya dengan efektif dan efisien. Salah satu kebijakan yang ditempuh
saat pelaksanaannya.
mengubah fungsi bor menjadi bor mandiri. Upaya ini gagal karena ditolak
oleh DKPP. Pada tahun 1996 pernah dicoba untuk dialih kelola oleh YKPP
1999 mulai lagi dirintis pengelolaan fungsi bor menjadi unit usaha bor EP
23
24
nama lagi menjadi Drilling Services Dit. Hulu (Ref. SK Dirut No. Kpts-
4.2.1 Visi
4.2.2 Misi
b) Clean (Bersih)
c) Competitive (Kompetitif)
f) Commercial (Komersial)
g) Capable (Berkemampuan)
4.4 Kebijakan
bahwa:
organisasi;
masing;
baru;
manusia.
a) Sasaran
HSE.
30
kerja Perusahaan.
c) Penerapan
didefinisikan sebagai pola pikir, pola tindak, dan pola kerja di seluruh
jajaran fungsi perusahaan, guna menciptakan sistem kerja yang efektif dan
operasional perusahaan;
bidang drilling.
efisien;
1) Komisaris Utama.
2) Komisaris.
3) Komisaris.
1) Direktur Utama.
3) Direktur Operasi.
Vice President
2) VP GA dan HR.
3) VP Drilling Support.
34
4) VP Drilling Operation.
5) VP Treasury Hilda.
6) VP Controller.
8) VP Quality HSE.
9) VP Corporate Secretary.
VP QHSE
President Director
Head Of Internal
Audit
Corporate
Secretary
A. Rig Specification
dibagi dalam dua kategori yakni pekerjaan rutin dan non-rutin. Sebelum
sebagainya.
35
36
#31.3/1500-E adalah :
sepatu atau pakaian yang kendor, dan sol sepatu yang licin karena
Gambar 5.1
Area kerja Derrickman di monkey board
38
a. Personil yang akan bekerja dan siapa saja yang akan terlibat dalam
proses kerja;
c. Prosedur kerja;
dari ketinggian ;
3. Metode Administrasi
a. Fall arrester
d. Escape chair
pekerjaan agar dapat berjalan dengan baik dan aman. Prosedur ini harus
semua orang yang ada disekitar pekerjaan serta semua aspek yang terlibat
didalamnya.
ketinggian dengan potensial resiko pekerja terjatuh lebih dari ketinggian 1,8
atau lebih, sedangkan menurut peraturan terbaru dari menteri tenaga kerja no
9 tahun 2016 untuk katagori bekerja pada ketinggian adalah untuk setiap
41
pekerjaan dengan potensi jatuhnya tenaga kerja dari suatu tempat yang
ketinggian ini masih memiliki resiko yang harus dikontrol, misalnya ketika
seorang pekerja bekerja dengan jarak ketinggian 1 meter tanpa adanya Palang
a. Persyaratan :
2. Cuaca saat itu tidak hujan lebat dan disertai dengan petir
42
b. Persiapan
c. Referensi Dokumen
d. Peralatan
e. Sumber Bahaya
f. Langkah Kerja
digulung
diperlukan
assist:
mast :
44
mast
untuk pindah
Gambar 5.2
Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Kegiatan Panjat menara No. TI.OPS.30
a. Persyaratan :
2. Cuaca saat itu tidak hujan lebat dan disertai dengan petir
b. Persiapan
c. Referensi Dokumen
e. Peralatan
46
f. Sumber Bahaya
g. Langkah Kerja
belt
47
selama turun
anak tangga
penahannya
Gambar 5.3
Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Kegiatan Turun menara No. TI.OPS.31
48
TI.OPS.32:
a. Persyaratan :
2. Cuaca saat itu tidak hujan lebat dan disertai dengan petir
b. Persiapan
c. Referensi Dokumen
d. Peralatan
4. Climbing belt
7. Handy talky
8. Tools belt
e. Sumber Bahaya
f. Langkah Kerja
Gambar 5.4
Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Servies Indonesia
Kegiatan Bekerja Di Monkey Board No. TI.OPS.32
51
5. Dan lain-lain
itu sendiri.
Kerja Aman. Selain itu diterapkan juga Safety monitoring card untuk
Penerapan Job Safety Analysis dan Surat Izin Kerja Aman ini
analisis kelengkapan dari Job safety analysis dan Surat Izin kerja
Gambar 5.8
Kegiatan Nipple Down (Bongkar) BOP
lebih.
bekerja pada bekerja pada ketinggian lebih dari dua meter dan
terbuka
digunakan.
pinggang saja.
56
dipenuhi agar setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kru atau pekerja
pekerja di ketinggian:
Gambar 5.9
Daftar training khusus pekerjadi ketinggian
57
HSE Passport ini juga menjadi salah satu persyaratan ketika karyawan
a. Fall arrester
b.
Gambar 5.10
Fall arrester
58
maupun turun dari menara. Cara kerja dari fall arrester ini adalah
Gambar 5.11
Fall arrester
harness
59
6. Shock Absorber
Gambar 5.12
Counter weight balance
e. Escape Chair
5.3.4 Daftar periksa sarana dan peralatan yang digunakan dalam bekerja
pada ketinggian
dipastikan berada dalam kondisi baik dan siap pakai sehingga aman
Gambar 5.13
daftar periksa peralatan bekerja pada ketinggian
61
untuk alat pelindung diri seperti fall arrester, full body harness serta
#31.3/1500-E.
sebagai berikut:
Waktu
Durasi
No Tanggal pelaksanaa Jenis Kegiatan
kerja
n
Jumat
Nipple Up BOP group 13.5/8" *
1 05Agustus 14.00-24.00 10
1000 Psi
2016
Sabtu, 06 Nipple Up BOP group 13.5/8" *
2 00.00-04.00 4
Agustus 2016 1000 Psi
Tabel 5.1
Laporan kegiatan bekerja pada ketinggian di Rig PDSI #31.3/1500-E
adalah sebesar 44.048% . Jumlah tingkat resiko bekerja pada ketinggian Rig
64
hampir setengah dari seluruh pekerjaan yang dilakukan. Untuk itu dalam
rangka mengontrol bahaya yang mungkin terjadi sebagai akibat dari resiko
dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebelum,
Frekuensi jumlah kegiatan naik dan turun dalam proses bekerja pada
bahwa pekerjaan yang dilakukan ini di lokasi ini dibagi dalam 2 shift kerja.
Yakni shift pagi yang dimulai pada pukul 07.00-19.00 dan shift malam yang
dimulai pada pukul 19.00-07.00, jadi untuk setiap kegiatan yang berkaitan
dengan proses naik dan turun untuk bekerja pada ketinggian dipengaruhi
oleh waktu pergantian sift tersebut. Misalnya untuk pekerjaan cabut masuk
rangkaian Drill Pipe yang dimulai pada pukul 17.30 sampai dengan pukul
21.00 maka disana terjadi proses naik dan turun dari menara saat bekerja
pada ketinggian, sehingga frekwensi kegiatan naik turun dalam bekerja pada
Asumsi
Waktu
No Tanggal Jenis Kegiatan kegiatan
pelaksanaan
naik/ turun
Senin, 08 Cabut rangkaian TCB 6" + BHA
1 18.00-16.00 1
Agustus dari 2608 m sampai permukaan
2 2016 18.00-24.00 Stand Up Tubing 3-1/2" 12 std 1
Stand Up Tubing 3-1/2" 12 std,
3 00.00-03.00 1
kumm 32 std
PJSM, Arming Handak. Masuk
rangkaian HSD gun ke
4 12.30-16.00 permukaan. R/D lubricator 1
wireline & wire tools. Observasi
Selasa, 09
statistik baik.
Agustus
Arming Handak. Masuk
2016
rangkaian HSD gun 4-1/2” 6
spf, korelasi int perfo 2576-
5 16.00-20.00 2577 m, OK. Tambahkan gun, 1
indikasi fired OK. Cabut
rangkaian HSE gun ke
permukaan
masuk ROE DP 3-1/2" dari 0-
6 00.00-08.30 1
2586 m
cabut amankan string dari 2413 -
2260 m (5 std) squezee dengan
rate 0.4 bpm pressure 980 psi
7 13.00-14.30 holding selama 20 menit, 1
Rabu, 10 terpompa 2.4 bbls. Bleed of
Agustus pressure, cek return 1.9 bbls
2016 cemen masuk 0.5 bbls
cabut dan cek rangkaian ROE 3
1/2" dari 2260 m (5std) sampai
permukaan. Didapat beberapa jts
8 14.30-24.00 1
DP 3 1/2 " no 1-17 (urutan
bawah) buntu oleh semen sambil
TSK
masuk rangkaian TCB 6" +BHA
rotary dari permukaan sampai
Kamis, 11
2533.78 m (TOC) duduk 6 klbs.
9 Agustus 01.00-18.00 1
Break sirkulasi di 500m,
2016
1400m,, 1810 m, 2096 m sambil
sablon setiap std
Cabut rangkaian TCB 6" + BHA
10 12.00-19.00 1
Jumat 12 dari 2608 m sampai permukaan
Agustus masuk rangkaian TCB 6"
11 2016 19.00-24.00 +scraper 7" + DP 3 1/2 sampai 1
1650 meter
lanjut masuk rangkaian 4-1/2"
TCP gun 5 SPF + 7" packer (26-
Senin, 15
29 PPF) + 3-1/2" tubing dari
Agustus
2107-2521 m, per joint. Duduk 5
12 2016 00.00-03.30
klbs. Indikasi packer duduk di
TOL 7" liner (TOL 7" = 2465 m,
pounder liner 7" = 29 PPF, ID
6.183")
66
Berdasarkan tabel 5.2 mengenai jumlah freuensi naik dan turun saat
bekerja pada ketinggian diketahui bahwa selama periode kegiatan work over
turun. Perlu digaris bawahi bahwa data tersebut hanya diambil dari kegiatan
rutin saja sedangkan non-rutin seperti Nipple Down BOP tidak dimasukan
karena melibatkan frekuensi naik dan turun untuk kegiatan tersebut tidak
dapat dipastikan. Selain itu jumlah frekuensi tersebut bisa saja lebih besar
67
bahaya jatuh yang tinggi, maka dari itu baik pekerja, pengawas maupun
akan dilakukan mencakup segala jenis faktor pendukung lainnya seperti alat
pelindung diri dan prosedur yang dijalankan telah sesuai dengan ketentuan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
bahaya jatuh
jatuh seperti escape chair , terjadinya kick atau blowout secara tiba-
derrickman terjatuh dari monkey board setinggi 100 feet atau sekitar
baik dan benar dan Drilling pipe terjatuh pada saat proses cabut
masuk rangkaian.
68
69
di ambil dan standar yang harus dipenuhi, peralatan yang akan dipakai,
sistem penahan jatuh yang digunakan serta daftar periksa sarana dan
Frekuensi kegiatan naik dan turun menara untuk pekerjaan rutin sebanyak 15
6.2 Saran
sebaiknya peraturan yang telah dibuat dan ditetapkan harus lebih dipatuhi
oleh seluruh kalangan dari mulai pengawas sampai pekerja itu sendiri.
69
70
Indonesia.
untuk katagori bekerja pada ketinggian dimulai pada jarak 2 meter, akan
70