Anda di halaman 1dari 14

MODUL 1

MANAJEMEN STRATEGIK
Aniek Wijayanti,
M. Acc
PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK

Manajemen strategik merupakan bidang ilmu modern yang


diperkenalkan baik di dunia korporat maupun akademis. Kajian-
kajian akademis membuktikan bahwa manajemen strategik dapat
meningkatkan daya saing perusahaan, oleh karena itu
manajemen strategik menjadi salah satu penentu kesuksesan
perusahaan dalam jangka panjang. Modul 1 ini memberikan
pemahaman mengenai konsep dasar, tahapan-tahapan, serta
manfaat dari manajemen strategik.
MODUL 1

PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK

Tatap Muka : 1 Waktu : 150 Menit SKS : 3


- Apa yang dimaksud dengan strategi?
- Definisi manajemen strategik.
- Tahap-tahap manajemen strategik.
- Ancaman dan kesempatan eksternal.
Sub Pokok Bahasan - Kekuatan dan kelemahan internal.
- Tujuan jangka panjang dan strategi.
- Model manajemen strategik.
- Manajemen strategik dan tata kelola organisasi.
- Manfaat manajemen strategik.

1.1 Pendahuluan
Manajemen strategik merupakan bidang ilmu modern yang diperkenalkan baik di
dunia korporat maupun akademis. Kajian-kajian akademis membuktikan bahwa
manajemen strategik dapat meningkatkan daya saing perusahaan, oleh karena itu
manajemen strategik menjadi salah satu penentu kesuksesan perusahaan dalam
jangka panjang. Bab ini memberikan pemahaman mengenai konsep dasar,
tahapan-tahapan, serta manfaat dari manajemen strategik.
1.2 Tujuan Pembelajaran
1. Mendiskusikan definisi dari strategi dan manajemen strategik.
2. Menjelaskan proses manajemen strategik.
3. Mendiskusikan kebutuhan untuk analisis faktor eksternal dan faktor internal
perusahaan dalam proses manajemen strategik.
4. Mendiskusikan kaitan antara tujuan jangka panjang dengan manajemen
strategik.
5. Mendiskusikan kaitan antara manajemen strategik dengan tata kelola
organisasi.
1
6. Mendiskusikan manfaat dari manajemen strategik.
1.3 Kompetensi yang Hendak Dicapai
1. Mahasiswa mampu memahami definisi dan konsep dari strategi dan
manajemen strategi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses manajemen strategik.
3. Mahasiswa mampu memahami pentingnya analisis faktor eksternal dan
internal dalam proses manajemen strategik.
4. Mahasiswa mampu memahami keterkaitan antara tujuan jangka panjang yang
ingin dicapai perusahaan dengan manajemen strategik.
5. Mahasiswa mampu memahami keterkaitan manajemen strategik dengan tata
kelola organisasi.
6. Mahasiswa mampu memahami manfaat dari manajemen strategik.
1.4 Sub Pokok Bahasan
1.4.1 Apa yang Dimaksud dengan Strategi?
Strategi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh para manajer
untuk mengungguli pesaing perusahaan dan untuk mencapai profitabilitas
yang unggul. Strategi juga didefinisikan sebagai cara yang dilakukan oleh
manajemen untuk mencapai tujuan. Namun, dalam perkembangan
manajemen strategik, definisi strategi bukan hanya tentang cara mencapai
tujuan tetapi juga mencakup penetapan tujuan itu sendiri.
Para manajer menerapkan strategi dengan bersaing secara “berbeda”,
melakukan apa yang tidak dilakukan atau sulit ditiru oleh perusahaan
pesaing atau tidak dapat dilakukan oleh perusahaan pesaing. Hal tersebut
dikenal dengan istilah keunggulan kompetitif. Berdasarkan konsep
keunggulan kompetitif, strategi memiliki peluang yang lebih baik untuk
berhasil ketika didasarkan pada tindakan, pendekatan bisnis, dan langkah
kompetitif untuk (1) menarik pembeli dengan cara membuat perusahaan
memiliki sesuatu yang “berbeda” dari para pesaingnya, (2) menyasar pasar
yang tidak dipadati pesaing yang kuat.
Strategi perusahaan memberikan arahan dan bimbingan mengenai apa
yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan perusahaan.

2
Secara strategis, mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan sama
pentingnya dengan mengetahui apa yang boleh dilakukan, sebab strategi
yang salah akan menyebabkan pemborosan sumber daya. Bahkan dampak
yang lebih buruknya adalah menimbulkan konsekuensi jangka panjang
yang dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
1.4.2 Definisi Manajemen Strategik
Manajemen strategik merupakan seni dan sains dalam memformulasi,
mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat organisasi dapat memperoleh tujuannya (David dan David, 2016).
Fokus manajemen strategik adalah pengintegrasian manajemen,
pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi untuk memperoleh kesuksesan
organisasi.
Istilah manajemen strategik bersinonim dengan istilah perencanaan
strategik. Perusahaan harus memiliki rencana strategik yang baik agar
berhasil dalam kompetisi, sebab margin laba perusahaan-perusahaan di
sebagian besar industri sangat tipis, sehingga hanya ada sedikit ruang
untuk kesalahan. Rencana strategik yang baik dihasilkan dari pilihan
manajerial yang sulit di antara beberapa alternatif yang baik, yang
menandakan komitmen terhadap pasar, kebijakan, prosedur, dan operasi
yang spesifik sebagai pengganti tindakan lain yang lebih tidak diinginkan.
Gagasan utama dari manajemen strategik yang sesungguhnya yaitu
memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif atas pesaing.
Ada banyak cara untuk menuju keunggulan kompetitif, namun semua cara
tersebut dapat dipastikan berkaitan dengan upaya perusahaan untuk
memberikan pada pembeli apa yang mereka anggap sebagai nilai superior.
Nilai superior dapat diartikan sebagai tindakan memberikan lebih dari apa
yang dinginkan oleh pelanggan, misalnya produk yang bagus dengan harga
yang lebih rendah atau menciptakan produk bernilai tinggi menurut
pelanggan sehingga mereka bersedia untuk mengeluarkan uang lebih
untuk memilikinya.

3
Sebuah perusahaan harus berjuang untuk memiliki keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan, caranya adalah dengan terus menerus beradaptasi
terhadap perubahan (perubahan eksternal dan kompetensi internal), dan
secara efektif memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi
strateginya.
Dewasa ini banyak perusahaan yang memperoleh keunggulan bersaing
dengan menggunakan internet untuk penjualan langsung dan untuk
berkomunikasi dengan pemasok, pelanggan, kreditur, dan pihak-pihak
lainnya. Sistem bisnis yang disebut sebagai e-commerce ini meminimalisasi
biaya serta menyingkat waktu, jarak, dan ruang dalam melakukan bisnis,
sehingga menghasilkan pelayanan pelanggan yang lebih baik, menciptakan
efisiensi, meningkatkan kualitas produk, dan pencapaian profitabilitas yang
lebih tinggi.
1.4.3 Tahap-Tahap Manajemen Strategik
Proses manajemen strategik terdiri atas 3 tahap utama, yaitu formulasi,
implementasi, dan evaluasi strategi. Tiga tahap tersebut adalah aktivitas-
aktivitas yang terjadi dalam tiga level hierarki di organisasi yaitu
perusahaan, unit divisi atau strategis, dan fungsional.
a. Formulasi Strategi
Meliputi perumusan visi dan misi, termasuk pernyataan umum tentang
tujuan, filosofi, dan sasaran; melakukan analisis yang mencerminkan
kondisi dan kapabilitas internal perusahaan; menilai lingkungan eksternal
perusahaan, baik kompetisi dan faktor-faktor kontekstual umumnya;
menciptakan tujuan jangka panjang; menentukan strategi alternatif; dan
memilih strategi terbaik dari alternative yang tersedia untuk dicapai. Isu –
isu dalam formulasi strategi mencakup penentuan bisnis baru yang akan
dimasuki dan bisnis baru yang akan dihindari, apakah akan memperluas
operasi atau diversifikasi, apakah akan memasuki pasar internasional,
apakah akan menggabungkan usaha atau membentuk joint venture.

4
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi memerlukan perumusan tujuan jangka panjang dan
pengembangan sasaran tahunan, kebijakan yang memotivasi karyawan,
dan pengalokasian sumber daya oleh perusahaan, sehingga strategi yang
diformulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan strategi artinya
memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang
diformulasikan menjadi tindakan. Keberhasilan implementasi strategi
sangat bergantung kepada kemampuan manajer untuk memotivasi
karyawan.
Tahap implementasi strategi merupakan tahap yang paling sulit, dibutuhkan
disiplin, komitmen, dan pengobanan personal untuk melaksanakannya.
Setiap divisi dan departemen harus memutuskan jawaban pertanyaan
seperti “ Apa yang harus kita lakukan untuk mengimplementasikan bagian
kita dalam strategi perusahaan?”
c. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi digunakan untuk mengetahui apakah strategi tertentu
yang telah ditetapkan bekerja dengan baik atau tidak. Evaluasi strategi
menjadi penting karena kesuksesan hari ini bukan jaminan kesuksesan
untuk hari besok. Salah satu faktor pendorong perlunya evaluasi srategi
adalah kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang terus
berubah dari waktu ke waktu, sehingga strategi perusahaan juga harus
disesuaikan agar fit dengan perubahan tersebut.
Tiga aktivitas fundamental evaluasi strategi adalah (1) meninjau faktor
internal dan eksternal yang merupakan basis untuk strategi saat ini, (2)
mengukur kinerja, (3) mengambil tindakan korektif.
1.4.4 Ancaman dan Kesempatan Eksternal
Prinsip dasar manajemen strategik adalah bahwa perusahaan perlu
memformulasikan strategi dalam mengambil keuntungan atas kesempatan
eksternal dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
Ancaman dan kesempatan eksternal mengacu kepada faktor ekonomi,
sosial, kultur, demografis, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan,

5
teknologi, dan tren kompetitif serta kejadian yang mungkin secara signifikan
menguntungkan atau merugikan organisasi di masa yang akan datang.
Faktor-faktor eksternal tersebut di luar kendali perusahaan.
Beberapa contoh ancaman dan kesempatan yang dihadapi banyak
perusahaan antara lain :
1. Pemasaran bergerak secara cepat ke internet.
2. Tarif bunga meningkat.
3. Ketidakstabilan politik.
4. Harga komoditas meningkat.
5. Tren produk ramah lingkungan.
Materi mengenai ancaman dan kesempatan eksternal ini akan dipelajari
lebih lanjut pada modul 3.
1.4.5 Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktivitas organisasi terkendali
(dapat dikendalikan oleh perusahaan) yang dilakukan secara baik dan
buruk. Kedua hal tersebut timbul dalam aktivitas manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan
sistem manajemen informasi dalam bisnis. Kekuatan dan kelemahan
ditentukan secara relatif terhadap pesaing dan terhadap tujuan perusahaan.
Pada intinya, perusahaan harus berusaha untuk mengejar strategi yang
berfokus pada kekuatan internal dan mengeliminasi kelemahan internal.
Beberapa contoh kekuatan dan kelemahan internal antara lain :
1. Reputasi perusahaan
2. Kepemilikan sumber daya
3. Loyalitas pelanggan
4. Efisiensi produksi
5. Etos kerja karyawan

Materi mengenai kekuatan dan kelemahan internal perusahaan akan


dipelajari lebih lanjut pada modul 4.

6
1.4.6 Tujuan Jangka Panjang dan Strategi
Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen puncak dan sumber daya yang besar, yang dilakukan untuk
mencapai tujuan jangka panjang.
Tujuan merupakan hasil spesifik yang berusaha dicapai oleh organisasi
dalam mengejar misi dasarnya. Tujuan sebaiknya menantang, dapat diukur,
konsisten, beralasan dan jelas. Tujuan penting untuk ditentukan, karena
tujuan akan memberikan arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan
sinergi, mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan
menyediakan dasar untuk aktivitas perencanaan yang efektif,
pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian.
Selain tujuan jangka panjang dan strategi, perusahaan perlu untuk
merumuskan tujuan jangka pendek dan kebijakan. Tujuan jangka pendek
merupakan turunan dari tujuan jangka panjang yang berfungsi sebagai
pijakan jangka pendek perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Kebijakan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka
pendek. Kebijakan ini mencakup pedoman, aturan, dan prosedur yang
dibuat untuk mendukung usaha dalam memperoleh tujuan yang ditetapkan.
1.4.7 Model Manajemen Strategik
Model manajemen strategik merupakan karakteristik proses manajemen
strategik yang dilaksanakan oleh perusahaan. Proses tersebut bersifat
dinamis dan berkelanjutan, yang artinya proses manajemen strategik tidak
pernah benar-benar berakhir sebab strategi perusahaan harus selalu
menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis.
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki model manajemen strategiknya
sendiri-sendiri, namun yang perlu dicatat adalah bahwa etika bisnis,
pertanggungjawaban sosial, dan isu keberlangsungan lingkungan
berdampak pada semua aktivitas dalam model tersebut. Setiap model
mempresentasikan jenis proses tertentu. Model tersebut tidak menjamin
kesuksesan, namun mempresentasikan pendekatan yang jelas dan praktis
untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi strategi.

7
Model manajemen strategik dikembangkan untuk menjawab 3 pertanyaan
penting, yaitu :
1. Di mana kita sekarang?
2. Ke mana kita sekarang?
3. Bagaimana cara kita menuju ke sana?
1.4.8 Manajemen Strategik dan Tata Kelola
Keefektifan proses penyusunan strategi sampai dengan implementasi dan
evaluasinya sangat bergantung pada tata kelola yang dimiliki perusahaan.
Tata kelola tersebut meliputi desain struktur, budaya dan etika organisasi.
Ambillah contoh dari sisi desain struktur organisasi. Struktur organisasi
perusahaan terdiri dari pengaturan tugas, tanggung jawab, garis
wewenang, dan hubungan pelaporan dalam organisasi perusahaan. Desain
tersebut menentukan hubungan antar bagian organisasi, hubungan
pelaporan, arah arus informasi, dan proses pengambilan keputusan. Hal ini
akan menjadi aspek penting dalam proses eksekusi strategi, sebab desain
struktur organisasi memberikan pengaruh yang kuat pada seberapa baik
manajer dapat berkoordinasi dan mengendalikan serangkaian kegiatan
kompleks yang ditujukan untuk eksekusi strategi.
Desain struktur organisasi yang baik adalah struktur di mana berbagai
bagian (misalnya, hak pengambilan keputusan, pola komunikasi)
diselaraskan satu dengan yang lain dan juga diselaraskan dengan strategi.
Tanpa struktur yang mendukung, eksekusi strategi dapat macet oleh karena
kebingungan administratif, manuver politik dari anggota organisasi, dan
birokrasi yang rumit. Hubungan antara manajemen strategic dengan tata
kelola perusahaan akan dibahas lebih lanjut pada modul 9 dan 10.
1.4.9 Manfaat Manajemen Strategik
Menurut AB Susanto (2014), terdapat beberapa alasan yang menyebabkan
manajemen strategik memiliki peran yang penting, yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen strategik membantu kita menangani ketidakpastian
melalui suatu pendekatan yang sistematis.

8
2. Manajemen strategik menyelaraskan tujuan antar unit dalam
organisasi.
3. Manajemen strategik membenahi peran setiap anggota organisasi.
4. Manajemen strategik melatih penerapan budaya dan kepemimpinan.
5. Manajemen strategik menjadi sarana komunikasi jangka panjang dan
acuan bagi dewan direksi.
David dan David (2016) mengungkapkan bahwa keuntungan terbesar dari
manajemen strategik adalah untuk memperoleh pemahaman dan komitmen
dari semua manajer dan karyawan. Pemahaman dan komitmen tersebut
tumbuh selama keterlibatan mereka dalam proses perencanaan strategik.
Melalui keterlibatan dalam proses, manajer dan karyawan akan memahami
apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa, sehingga mereka merasa
menjadi bagian dari perusahaan. Dengan kata lain, mereka merasa turut
menjadi “pemilik” strategi.
Berikut ini bagan yang menggambarkan keuntungan intrinsik bagi
perusahaan yang melakukan rencana strategik :

Komitmen Hasilnya
Memperdala
yang lebih adalah
m/meningkat
besar untuk semua
Meningkatkan kan
mencapai manajer dan
komunikasi, pemahaman
tujuan, karyawan
melalui dialog atas apa yang
mengimplem dalam misi
dan partisipasi dilakukan
entasikan untuk
perusahaan
strategi, dan meyukseskan
dan mengapa
bekerja keras perusahaan

Gambar 1.1 Keuntungan Intrinsik Bagi Perusahaan yang Melakukan


Rencana Strategik

Dari segi keuangan, penelitian di bidang manajemen strategik


mengindikasikan bahwa perusahaan yang menggunakan konsep
manajemen strategik lebih berhasil dibandingkan yang tidak. Perusahaan-
perusahaan tersebut terlihat memiliki pertimbangan konsekuensi jangka
pendek dan jangka panjang dalam membuat keputusan. Sebaliknya,

9
perusahaan dengan kinerja yang lemah umumnya berorientasi jangka
pendek, terlalu sibuk dengan permasalahan internal, cenderung
meremehkan kekuatan pesaing, dan berorientasi janga pendek. Kinerja
yang tinggi dari perusahaan-perusahaan yang menerapkan manajemen
strategik antara lain berupa peningkatan signifikan dalam penjualan, tingkat
keuntungan, dan produktifitas.
Adapun manfaat non keuangan dari manajemen strategik adalah
meningkatnya kesadaran akan ancaman eksternal, pemahaman yang
meningkat akan strategi pesaing, produktivitas karyawan yang meningkat,
berkurangnya resistensi terhadap perubahan, dan pemahaman yang lebih
jelas atas hubungan kinerja dengan imbalan.
1.5 Soal Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi dan manajemen strategik?
2. Gagasan utama dari manajemen strategik yang sesungguhnya yaitu
memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing. Jelaskan makna
dari pernyataan tersebut!
3. Dari tiga tahapan dalam manajemen strategik, manakah tahapan yang
paling sulit? Mengapa? Jelaskan!
4. Dalam perencanaan strategik perusahaan harus mengenali lingkungan
internal dan eksternalnya. Berikan penjelasan untuk pernyataan tersebut!
5. Sebutkan beberapa manfaat dari manajemen strategik!
1.6 Kunci Jawaban
1. Strategi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh para manajer
untuk mengungguli pesaing perusahaan dan untuk mencapai profitabilitas
yang unggul. Strategi juga didefinisikan sebagai cara yang dilakukan oleh
manajemen untuk mencapai tujuan, namun dalam perkembangan
manajemen strategik, definisi strategi bukan hanya tentang cara mencapai
tujuan namun juga mencakup penetapan tujuan itu sendiri.
Adapun manajemen strategik adalah merupakan seni dan sains dalam
memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi dapat memperoleh tujuannya.

10
2. Gagasan utama dari manajemen strategik yang sesungguhnya yaitu
memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif atas pesaing,
maksud pernyataan ini adalah bahwa setiap proses yang dilaksanakan
dalam manajemen strategik sesungguhnya ditujukan agar perusahaan
mengenali dengan baik apa yang menjadi kekuatan bersaingnya. Kekuatan
tersebut kemudian dapat digunakan oleh perusahaan untuk meraih peluang
yang ada pada industri dengan cara memenangkan pilihan konsumen
melalui penciptaan produk yang memiliki nilai superior. Ketika perusahaan
mampu memenangkan pilihan konsumen inilah dapat dikatakan bahwa
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif
tersebut antara lain dapat berupa kemampuan untuk menciptakan produk
yang bagus dengan harga yang lebih rendah atau menciptakan produk
bernilai tinggi menurut pelanggan sehingga mereka bersedia untuk
mengeluarkan uang lebih untuk memilikinya.
3. Tahap implementasi strategi merupakan tahap yang paling penting dan
sulit. Penting karena sebagus apapun formulasi strategi yang telah dibuat,
tidak akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan apabila tidak
diimplementasikan atau manfaatnya tidak optimal jika implementasinya
tidak dijalankan dengan baik. Sulit karena dibutuhkan disiplin, komitmen,
dan pengorbanan personal untuk melaksanakannya.
4. Setidaknya ada tiga alasan mengapa perusahaan harus mengenali
lingkungan internal dan eksternalnya dalam perencanaan manajemen
strategik, yaitu :
a) Agar dapat mengenali kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
Jika perusahaan mengenali dengan baik apa yang menjadi
kekuatannya maka perusahaan dapat mengeksplorasi dan terus
meningkatkan kekuatannya. Kekuatan yang ditingkatkan terus menerus
akan dapat memampukan perusahaan untuk berkompetisi dengan cara
yang unik, khas, dan berbeda dari pesaing-pesaingnya. Harapannya
kemudian adalah kekuatan tersebut menjelma menjadi keunggulan
kompetitif sehingga membuka jalan bagi perusahaan untuk

11
memenangkan kompetisi dalam persaingan industri. Adapun mengenali
kelemahan adalah agar perusahaan dapat menyusun rencana untuk
menghilangkan atau setidaknya mengurangi kelemahan tersebut.
Mengurangi kelemahan berarti akan memperkuat daya saingnya, hal ini
sama pentingnya dengan meningkatkan kekuatannya.
b) Agar dapat mengambil keuntungan atas kesempatan dan menghindari
atau mengurangi dampak ancaman yang ada dalam industri di mana
perusahaan beroperasi. Singkatnya untuk dapat mengambil peluang
yang tepat, maka perusahaan harus menganalisis lingkungan
eksternalnya antara lain adalah kondisi ekonomi, intensitas persaingan
dalam industri, kebijakan dan peraraturan pemerintah, dan lainnya.
c) Pada akhirnya mengenali kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman yang eksis tujuannya adalah agar perusahaan dapat
menentukan strategi yang tepat untuk diimplementasikan. Dengan
demikian, baik sumber daya maupun kemampuan yang dimiliki
perusahaan dialokasikan untuk tindakan-tindakan strategis yang tepat
pula guna meraih tujuan jangka pendek maupun jangka panjang
perusahaan.
5. Manfaat dari manajemen strategik adalah sebagai berikut :
a) Manajemen strategik membantu kita menangani ketidakpastian melalui
suatu pendekatan yang sistematis.
b) Manajemen strategik menyelaraskan tujuan antar unit dalam
organisasi.
c) Manajemen strategik membenahi peran setiap anggota organisasi.
d) Manajemen strategik melatih penerapan budaya dan kepemimpinan.
e) Manajemen strategik menjadi sarana komunikasi jangka panjang dan
acuan bagi dewan direksi.
1.7 Daftar Pustaka
Thompson, Arthur A., Gamble, John E., Peteraf, Margaret A., & Strickland III,
A.J., (2016) , Crafting and Executing Strategy :The Quest for Competitive
Advantage, Concepts and Cases, 12th Edition, McGraw-Hill, USA

12
Fred R David (2015), Management Strategic, Concepts and Cases, 14th
Edition, Pearson Prentice Hall, USA , (FD)

AB Susanto, (2014), Manajemen Strategik Komprehensif untuk Mahasiswa


dan Praktisi, Erlangga, Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai