3 ETIKA KEBIDANAN
Nama : Retno Rahayu Priyati, S.Tr.Keb, Bdn
KASUS 2
Seorang Ibu 25 tahun, G2P1 hamil aterm, Riwayat SC 1 kali, janin presentasi kepala dan belum
inpartu. Ibu ingin sekali lahir pervaginam dan selama ini ANC di bidan.
Pertanyaan :
1. Bagaimana sikap bidan dalam menghadapi kasus tersebut?
Jawab : Bidan melakukan pengkajian terlebih dahulu, berapa jarak kehamilan Ibu sebelumnya,
sebaiknya dengan jarak kehamilan lebih dari dua tahun. Irisan operasi Caesar sebelumnya dimana?
sebaiknya di segmen bawah Rahim. Menjelaskan kepada Ibu Harus dilakukan di rumah sakit
dengan kecepatan dilakukan operasi apabila terjadi kegawatan (kemungkinan terjadinya rahim
robek pada bekas operasi cesar lebih tinggi dibanding belum pernah cesar) tidak lebih dari 30
menit. Mengukur Taksiran Berat Badan janin(TBBJ), TBBJ janin tidak boleh lebih dari 5000 gram.
Ukuran bayi dan panggul disimpulkan bisa lahir normal dan tidak didapatkan kelainan letak janin.
Jika persyaratan bolehnya lahir normal setelah operasi Caesar terpenuhi, Ibu boleh mencoba untuk
lahiran normal di Rumah Sakit, dengan terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter spesialis
kandungan.
2. Jelaskan (menggunakan sebuah began alur) langkah-langkah strategis dalam menghadapi kasus
tersebut, agar bidan dapat memberikan pelayanan sesuai prinsip etik, kode etik profesi bidan,
falsafah dan legal.
Jawab :
Menyampaikan informasi
Menyampaikan hak pasien kondisi pasien secara
Melakukan Pengkajian,
untuk menentukan menggali data lengkap berdasarkan hasil
pelayanan kesehatan Subjektif dan objektif pemeriksaan