BAB I
PENDAHULUAN
khususnya mengenai degradasi moral remaja. Hal ini karena – pemuda adalah
harapan bagi kehidupan masa depan, dan penerus cita- cita orang tua, bangsa dan
agama.
Akhlak. Hal ini karena pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan
dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak dapat memahami, menghayati, dan
dan petugas pemegang amanat orang tua dan masyarakat, harus tanggap pada
kebutuhan dan keinginan orang tua dan masyarakat tersebut, lebih-lebih sebagai
guru agama yang punya tugas lebih berat dibanding guru bidang studi umum.
Guru harus bisa menjadi guru yang ideal, dalam arti ia harus berkompenten
mutu pendidikan di sekolah banyak bergantung pada peranan dan proses guru
Bukan saatnya lagi bila Pendidikan Agama Islam yang tadinya memiliki
visi dan misi strategis untuk membenteng akhlakul karimah siswa, hanya akan
tetapi nilai-nilai agama harus juga mampu diamalkan dalam kehidupan sehari-
harinya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulum
Al-Din.
األرض على واشرفموجود ونفوسهم البشر قلوب فى متصرف والمعلم
مشتغل والمعلم قلبه اإلنسان جواهر من جزء وأشرف اإلنس جنس
1 .وجل عز هللا من القرب إلى وسياقته وتطهيره وتجليته بمكميله
“Seorang guru adalah berurusan langsung dengan hati dan jiwa manusia dan
wujud yang paling mulia di muka bumi ini adalah jenis manusia bagian paling
mulia dari bagian? (jauhrt) tubuh manusia adalah hatinya. Sedangkan guru
sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.[2] Karena dalam
tugasnya seorang guru memiliki dua peranan ganda yaitu sebagai pendidik
moralitas anak bangsa, seorang guru agama harus bisa menjadi guru agama yang
lepas dari pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Jadi oarng tua harus
senantiasa memantau tingkah laku anaknya apakah sudah sesuai dengan batas
professional role base not only or science but also on art”[5]. Yang artinya
mengajar tidak hanya berpegang pada ilmu pengetahuan tetapi juga ketrampilan.
Jadi kuantitas dan kualitas mengajarnya akan melahirkan hasil yang baik bilamana
kritik dan saran dari orang lain, baik itu dari siswa maupun dari kepala sekolah
atau guru-guru yang lain. Ini bertujuan untuk mencapai kesempurnaan cara
mengajar yang belum sempurna menjadi lebih sempurna. Dengan sifat tersebut,
secara mendetail, sehingga mereka akan menjadi manusia yang agamis yang
yang didirikan oleh yayasan yang notabenenya bercirikan sekolah Islam. Dilihat
dari letak geografisnya, MAN 1 terletak dilokasi yang sangat strategis, gedungnya
agamanya. Akan tetapi ternyata juga memberikan dampak yang negatif bagi guru,
proses belajar mengajar juga tergantung dari kepandaian guru dalam mengatasi
hal tersebut, bagaimana dengan strategi yang dipakai dan metode-metode yang
digunakan serta upaya guru untuk menumpahkan minat belajar siswa dengan tidak
belajar mengajar yang dilaksanakan. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti
sehingga diperoleh kinerja yang baik sebagai perbandingan atas teori-teori yang
B. Penegasan Istilah
pahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis mempertegas istilah-istilah yang
dianggap perlu.
1. Studi
Besar Bahasa Indonesia, Studi adalah penelitian ilmiah, kajian, telah mengenai
suatu hal.[7] Jadi, Studi berarti penyelidikan atau penelitian ilmiah dan kajian
mengenai suatu hal keadaan atau peristiwa untuk memperoleh suatu ilmu
2. Kinerja guru
Secara harfiah Kinerja adalah prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
menurut Syaiful Bahri Djamarah adalah Semua orang yang berwewenang dan
bertanggung jawab dalam membimbing dan membina anak didik, baik secara
Mata pelajaran adalah pengetahuan dan pengalaman masa lalu yang disusun
Kata Aqidah merupakan mashdar dari kata kerja ‘aqada yang berarti ikatan.
غير من وتيسير بسهولة افعال عنها تصدر القلب فى راسخة صفة
]14[.فكرورؤية الى جة حا
14
direkayasa.”
Jadi secara keseluruhan yang dimaksud dalam pembahasan skripsi ini adalah
kinerja guru mata pelajaran agama, yaitu prestasi atau hasil kerja nyata yang telah
dicapai oleh seorang guru mata pelajaran aqidah akhlak dalam proses belajar
ranah cipta, rasa dan karsa siswa sebagai impelementasi konsep guru ideal.
4. MA Nahdlatusy Syubban
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian dan latar belakang yang telah ada, maka
kec.Sayung kab.Demak ?
D. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui kinerja guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 Kec.
E. Kajian pustaka
guru agama yang baik dalam proses pembelajaran, secara professional guru harus
tujuan yang telah ditetapkan, dengan berbagai pendekatan dana cara supaya siswa
di kelas.
yang berkualitas.
pada penelitian ini,namun penelitian ini lebih mengarah pada profesionalisasi guru
itu sendiri.
Pada Usia Anak”. Penelitian ini membahas tentang peranan guru dalam
dicapai sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien. Yaitu dengan mengatur
permasalahan yang ada, diantaranya: Prof. Dr. Sudarwan Danim dalam bukunya
guru bertanggung jawab terhadap kinerja atau profesi yang dilakukan, kinerja
tersebut harus dimuati unsur-unsur kiat atau seni yang menjadi ciri tampilan
pendidikan minimal dan penguasaan guru terhadap materi serta strategi mengajar
yang dipakai.
Pendekatan Kompetensi” menjelaskan bahwa proses belajar dan hasil belajar pada
siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulum, tetapi
banyak ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing karena
guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga belajar
menegakkan etika moral dan tugas dalam bidang kemasyarakatan atau sosial.[18]
Penelitian ini adalah penelitian yang belum pernah dilakukan, aka untuk
membuktikan bahwa antara bukti nyata di lapangan tentang inerja guru mata
sebaliknya. Penulis dibantu dengan bukubuku ang sudah ada mencoba akan
menghasilkan prestasi yang lebih baik pada siswa. Dari hasil temuan ini nantinya
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
yakni prosedur yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati dan diarahkan pada latar
yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitankaitannya terhadap orang biasa
adalah subyektif dari prilaku orang, mereka berusah untuk masuk kedalam dunia
batasan sehingga masalah yang harus diamati tidak terlalu luas.[22] Hal ini adalah
penting supaya peneliti tidak terjerumus kedalam sekian banyak dan kompleknya
Adapun fokus dalam penelitian ini adalah pada kinerja guru mata
penilaian.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan subjek dari mana data dapat di
- Kurikulum
- Siswa
tentang kegiatan atau periapan guru sebelum pelaksanaan pengajaran bidang studi
agama dikelas dan data lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proses belajar
mengajar.
b. Observasi
bidang studi agama di kelas dan tentang kondisi fisik dan situasi lingkungan
Analisis data bertujuan untuk meringkas data, tetapi tetap sesuai dengan
pencatatan yang obyektif, membuat catatan yang reflektif, pembuatan memo yaitu
catatan teoritis, ide dan konseptualisasi data yang muncul dilapangan yang
selanjutnya di analisis.
pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
Maka dalam hal ini penulis menggunakan analisa data kualitatif, dimana
data dianalisa dengan metode diskriptif analisa non ststistik yang meliputi cara
berfikir induktif atau metode yang bertumpu pada fakta peristiwa yang dikata
agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami serta yang tak kalah penting
yang telah disebutkan, dalam penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi lima Bab,
yaitu :
Akhlak yaitu guru pendidikan agama Islam yang meliputi : Pengertian, Guru,
yang meliputi dasar, materi Aqidah Akhlak dan metode pembelajaran Aqidah
lanjut.
Bab III, membahas tentang kinerja guru mata pelajaran Aqidah Akhlak : Pada bab
Profil guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, siswa, dan kompetensi pengelolaan
Analisis kinerja guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di MAN 1 dalam rangka
membina siswa yang menjadi manusia yang memiliki moral dan etika sesuai
Rosdakarya,2003 ), hlm.6
hlm.85
Eugenia Sacopolos and Marjorie Gibson, Teaching Unit For Turned Off Teens:Classroom
hlm.965
2003), hlm. 58
Al-Imam Abi Hamid, Muhammad bin Muhammad al Ghazali, Ihya ulum al Din, jilid III,
Mukhtar, Op.cit. hlm. 86
Karya,1989),hlm.3
Press,1994),hlm.37
1998), hlm. 80
25
[18] Mukhtar, Op.cit. hlm. 86
[19] Lexy. J.M. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung :
[20] Ibid,hlm.9
Aksara,2001),hlm.139
Setia,2002),hlm.52
[27] Ibid, Hlm. 05