Anda di halaman 1dari 16

MATAKULIAH JARTEL

JARLOKAF
(Jaringan Lokal Akses Fiber)

Perkembangan dunia komunikasi dan informasi sedemikian


cepatnya. Dunia komunikasi menuntut suatu sistem informasi yang
tertata baik. Demikian pula dunia informasi yang terus menuntut
adanya layanan komunikasi yang handal. Penggunaan serat optik
sebagai media transmisi sangat menunjang terwujudnya sistem
komunikasi yang memiliki kecepatan penyaluran informasi yang
tinggi, keakuratan data yang baik dan kapasitas kanal yang besar.
Jaringan akses adalah jaringan yang menghubungkan terminal
pelanggan dan sentral lokal. Jaringan akses dapat diwujudkan
dengan menggunakan berbagai macam media transmisi. PT Telkom
sebagai perusahaan yang menangani pelayanan telekomunikasi
nasional di Indonesia menerapkan berbagai media untuk jaringan
lokal, antara lain dengan kabel tembaga (Jarlokat), dengan sistem
radio gelombang mikro (Jarlokar), dan dengan sistem serat optik
(Jarlokaf).
Adapun kondisi saat ini, masih lebih dari 80 % jaringan akses di
Indonesia yang menggunakan kabel tembaga (copper) konvensional,
tanpa penambahan teknologi baru seperti XDSL (PT Telkom, 1997).
Pada awalnya serat optik digunakan sebagai media transmisi
penghubung (trunk) antar sentral. Kemudian penggunaannya
ditingkatkan hingga ke sisi pelanggan pada jaringan akses. Dengan
adanya jaringan lokal akses fiber diharapkan pelanggan dapat
memperoleh pelayanan yang lebih baik dari segi kualitas dan variasi
layanannya.
JARLOKAF WAHYU ADI P 1
MATAKULIAH JARTEL

1.1 Jaringan lokal akses fiber


Jaringan lokal yaitu jaringan yang terdiri dari terminal-terminal
pelanggan yang dihubungkan dengan satu atau beberapa buah
sentral lokal dengan hubungan tertentu.
Jenis-jenis jaringan lokal menurut keadaan wilayah dan
pelanggannya yaitu :
1. Jaringan rural, ditandai oleh penyebaran yang luas dari
pelanggan di dalam suatu kota kecil atau menengah. Sentral
lokal utama diletakkan di dalam kota, dan untuk melayani
pelanggan yang berpencar dilayani oleh suatu sentral kecil
yang dikontrol dari jarak jauh.
2. Jaringan urban, menangani pelanggan di daerah yang cukup
padat, sehingga diperlukan satu beberapa sentral utama yang
langsung menangani pelanggan. Karena potensi trafiknya
cukup tinggi, maka sentral local saling dihubungkan dalam
bentuk jaring.
3. Jaringan metropolitan, menangani jumlah pelanggan yang
sangat besar di dalam suatu wilayah perkotaan yang padat.
Oleh karena itu diperlukan jumlah sentral local yang lebih
banyak serta membutuhkan perencanaan routing yang matang.
Bentuk hubungan antara sentral local merupakan kombinasi
antara bintang dan jarring, sehingga membentuk jaringan
metropolitan exchange area yang kompleks.

JARLOKAF WAHYU ADI P 2


MATAKULIAH JARTEL

1.1.1 Struktur Jaringan Lokal


Struktur jaringan local secara umum adalah sebagai berikut
( gambar 3.1 ) :

RK K TB Rs
RPU P

Gambar 1.1 Struktur Jaringan Lokal


Sumber : Elektro Indonesia, 1997
1. MDF ( Main Distribution Frame )
Main Distribution Frame atau Rangka Pembagi Utama berada
di sentral utama. Fungsi MDF adalah :
 Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari
sentral.
 Tempat pengetesan dan melokalisir gangguan.
 Tempat penyambungan saluran
2. RK ( Rumah Kabel )
RK merupakan salah satu bagian yang penting dalam system
distribusi jaringan telepon.
Fungsi RK :
 Tempat sambungan antara kabel primer dan kabel sekunder
 Tempat membagi kabel primer menjadi beberapa kabel
sekunder
 Tempat melaksanakan pengetesan dan melokalisir
gangguan
 Penyambungan jaringan

JARLOKAF WAHYU ADI P 3


MATAKULIAH JARTEL

 Tempat melaksanakan penyambungan antara terminal blok


di sisi primer dengan terminal blok di sisi sekunder.
3. DP (Distribution Point)
Distribution Point (Kotak Pembagi) merupakan unit terminal
kabel tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel
distribusi. Fungsi DP adalah:
 Tempat penyambungan
 Tempat mengetes dan mengalokalisir gangguan
 Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah pelanggan
4. TB(Terminal Block)
Terminal ini merupakan tempat penyambungan antar
pelanggan dengan kabel instalasi dalam rumah.
5. Roset
Roset menjadi satu dengan pesawat telepon, merupakan
tempat ujung akhir dari kabel instalasi dalam rumah, dipasang pada
papan roset dekat pesawat telepon.

1.1.2. Konfigurasi Jarlokaf


Pada sistem Jarlokaf setidaknya memiliki dua buah perngkat
optoelektronik yaitu satu perangkat di sisi sentral dan satu perangkat
di sisi pelanggan. Lokasi perangkat di sisi pelanggan selanjutnya
disebut TKO (Titik Konversi Sinyal Optik). Berdasarkan bentuk
hubungan antara sentral lokal dengan terminal di sisi pelanggan,
terdapat beberapa konfigurasi jaringan lokal, yaitu (PT. Telkom,
tanpa tahun):

JARLOKAF WAHYU ADI P 4


MATAKULIAH JARTEL

1. Single Star
Konfigurasi ini memiliki satu buah titik star kabel yaitu pada
perangkat optoelektronik di sisi sentral. Keuntungan konfigurasi ini
adalah kapasitas yang tinggi, privasi dan sederhana, sedangkan
kekurangannya adalah kurang sesuai untuk pelanggan yang
tersebar.

Local Exchange C u s t o m e r P r e m is e s
PS

T e r m in a l
P e la n g g a n
fib e r

O LT ONU

Gambar 1.2. Konfigurasi single star


Sumber: PT.Telkom, tanpa tahun

2. Multiple star
Konfigurasi ini memiliki lebih dari satu buah titik star kabel serat
optik. Keuntungan konfigurasi ini adalah bahwa kebutuhan kabel
serat optik dari sentral lebih sedikit dan investasi awal lebih murah.
Kekurangannya adalah adanya perangkat tambahan pada titik star
kedua baik perangkat pasif atau aktif, sehingga membatasi privasi
dan membutuhkan penguatan tambahan.

JARLOKAF WAHYU ADI P 5


MATAKULIAH JARTEL

Local Exchange C u s to m e r P r e m is e s

T e r m in a l
P e la n g g a n
2 fib e r 2 fib e r
PS
O LT ONU

Gambar 1.3. Konfigurasi multiple star


Sumber: PT.Telkom, tanpa tahun
3. Kombinasi dengan ring
Konfigurasi ring digunakan untuk meningkatkan keandalan
jaringan. Konfigurasi ring ada dua macam, yaitu ring kabel dan ring
SDH. Ring kabel digunakan untuk proteksi lintasan titik ke titik,
sedangkan ring SDH digunakan untuk proteksi beberapa titik
sekaligus.
C u s to m e r P r e m is e s

L oca l E xcha ng e
fib e r

C T R T
fib e r

C e n tra l D L C
U n it
R e m o te
D L C U n it

Gambar 1.4. Konfigurasi ring


Sumber: PT.Telkom, tanpa tahun
Dari perbedaan tata letak TKO menimbulkan modus aplikasi
atau konfigurasi yang berbeda, yaitu ( PT. Telkom, tanpa tahun ) :
1. FTTZ ( Fiber To The Zone )
Pada sistem ini TKO ditempatkan di suatu tempat di luar
bangunan, di dalam kabinet dengan kapasitas yang besar.

JARLOKAF WAHYU ADI P 6


MATAKULIAH JARTEL

Terminal pelanggan dihubungkan ke TKO dengan


menggunakan kabel tembaga hingga beberapa kilometer.
FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK. Pada
umumnya FTTZ digunakan pada daerah perumahan yang jauh
dari sentral atau bila infrastruktur duct pada arah tersebut
sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditambah dengan kabel
tembaga.

Gambar 1.5 Konfigurasi FTTZ


Sumber : Elektro Indonesia, 1997

2. FTTC ( Fiber To The Curb )


Pada sistem ini TKO ditempatkan di luar bangunan, dalam
kabinet dan di atas tiang dengan kapasitas lebih kecil daripada
FTTZ. Terminal pelanggan dihubungkan ke TKO dengan
menggunakan kabel tembaga hingga beberapa ratus meter
saja. FTTC dapat dianalogikan sebagai DP ( Distribution
Point ). FTTC dapat diterapkan pada pelanggan bisnis yang
terkonsentrasi di suatu area atau pada pelanggan perumahan
yang pada waktu dekat akan menjadi pelanggan jasa hiburan.

JARLOKAF WAHYU ADI P 7


MATAKULIAH JARTEL

Gambar 1.6 Konfigurasi FTTC


Sumber : Elektro Indonesia, 1997
3. FTTB ( Fiber To The Building )
Pada sistem FTTB TKO terletak di dalam gedung dan
biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement atau juga
diletakkan pada beberapa lantai di gedung tersebut. Terminal
pelanggan dihubungkan ke TKO dengan menggunakan kabel indoor.
FTTB dapat diterapkan pada pelanggan bisnis di gedung gedung
bertingkat atau bagi pelangga perumahan di apartemen.

Gambar 1.7 Konfigurasi FTTB


Sumber : Elektro Indonesia
4. FTTH (Fiber To The Home)
Pada sistem ini TKO ditempatkan di dalam rumah pelanggan
dihubungkan ke TKO melalui kabel tembaga (indoor) hingga

JARLOKAF WAHYU ADI P 8


MATAKULIAH JARTEL

Gambar 1.8 Konfigurasi FTTH


Sumber : Elektro Indonesia
beberapa puluh meter saja. FTTH dapat dianalogikan sebagai
pengganti KTB (Kotak Terminal Batas)
Pemilihan konfigurasi yang akan diimplementasikan di
lapangan tergantung antara lain dengan jenis pelanggan (industri,
bisnis, perumahan) dan distribusinya.

1.1.3 Teknologi Jarlokaf


Dalam perkembangannya, muncul berbagai teknologi jaringan
lokal akses fiber yang masing masing memiliki karakter tersendiri.
Macam macam teknologi jarlokaf tersebut antara lain DLC (Digital
Loop Carrier), PON(Pasive Optical Network), AON(Active Optical
Network) dan HEC(Hybrid Fiber Coaxial). Teknologi DLC dan PON
Menggunakan media transmisi serat optik dan tembaga, sedangkan
HFC menggunakan media transmisi serat optik dan kabel koaksial.
Untuk selanjutnya, pembahasan dalam skripsi ini dibatasi hanya
untuk sistem DLC.
1.2. DLC (Digital Loop Carrier)
Sistem DLC (Digital Loop Carrier) merupakan salah satu hasil
perkembangan teknologi untuk jaringan lokal akses fiber yang

JARLOKAF WAHYU ADI P 9


MATAKULIAH JARTEL

digunakan oleh PT.Telkom. Konfigurasi jaringannya yang bersifat


point to point menyebabkan sistem ini terutama digunakan untuk
pelanggan-pelanggan jaringan telepon yang terkonsentrasi di suatu
tempat, misalnya di gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan,
industri atau bahkan rumah tinggal.
Sistem DLC dan PON memiliki beberapa persamaan.
Keduanya menggunakan media serat optik dari sentral lokal ke TKO
(Titik Konversi Optik) dan menggunakan kabel tembaga dari TKO ke
terminal pelanggan, sesuai dengan bentuk konfigurasi pada sub bab
3.2.2. Jenis layanan yang dapat ditangani juga sama, kecuali ada
tambahan pada PON, seperti pada tabel 3.1. Perbedaannya, pada
PON terdapat passive splitter yang tidak dimiliki oleh sistem DLC,
sehingga PON digunakan untuk point to multipoint di wilayah yang
pelanggannya tersebar, sedangkan DLC untuk point to point dengan
pelanggan yang terpusat.
Sistem DLC menerapkan teknologi PCM 30 pada sistem
jaringan pelanggan. DLC memiliki dua perangkat utama yaitu di sisi
sentral (Central Termination, CT) dan di sisi pelanggan (Remote
Terminal, RT), seperti pada gambar 1.9.

JARLOKAF WAHYU ADI P 10


MATAKULIAH JARTEL

Gambar 1.9. Konfigurasi DLC


Sunber: Elektro Indonesia, 1997

Ru : Network Side Interface and Subscriber Side Interface


Rw : HOM – Optical Network Interface
MDF : Main Distribution Frame
FDF : Fibre Distribution Frame
SDF : Subscriber Distribution Frame
DDF : Digital Distribution Frame

Keseluruhan fungsi perangkat dapat dibagi menjadi dua


bagian :
 Channel Bank, yaitu hasil meringkas beberapa buah
perangkat multipleksing 30 kanal.
 HOM (High Order Mux) yaitu hasil meringkas beberapa
multiplekser tingkat tinggi dengan sebuah OLTE yang
bersesuaian.

JARLOKAF WAHYU ADI P 11


MATAKULIAH JARTEL

Salah satu sistem yang merupakan penerapan dari teknologi


DLC adalah sistem Fast Link, yang diuraikan dalam subbab berikut.

1.3. Sistem FastLink


Sistem FastLink merupakan sistem Digital Loop Carrier yang
dikembangkan oleh Siemens untuk aplikasi jaringan akses.
Konfigurasi jaringan FastLink ditunjukkan oleh Gambar 3.10.
ONU OLT

64 kbps 2 Mbps 2 Mbps 2 Mbps

1 1
A 1
120 M 4 34 Mbps
X O O D D
S M M D D
X X F F
16 16 A L LE
A
121 5 S S N E
M
240 X
8 8
S

Gambar 1.10. Konfigurasi FastLink


Sumber : Siemens Access All Areas
Komponen pada sistem FastLink meliputi :
1. OLT ( Optical Line Terminal )
Central Terminal pada sistem FastLink dikenal sebagai OLT
(Optical Line Terminal). OLT terletak pada sentral lokal (Local
Exchange) dan berfungsi untuk multipleks, demultipleks dan
mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optic di sentral telepon
otomat dan sebaliknya
JARLOKAF WAHYU ADI P 12
MATAKULIAH JARTEL

2. ONU ( Optical Network Unit )


Remote Terminal pada FastLink dikenal sebagai ONU ( Optical
Network Unit ). Fungsi ONU adalah mengubah sinyal elektrik ke
sinyal optic saat upstream dan sebaliknya mengubah sinyal optic
menjadi sinyal elektrik saat downstream. Antara sentral local
dengan ONU digunakan serat optic, sedangkan antara ONU
dengan terminal pelanggan dihubungkan dengan kabel tembaga.

Gambar 1.11 Blok Diagram Optical Network Unit


Sumber : Prins, 1993 : 12
Elemen ONU terdiri dari :
 Subscriber interface, merupakan antarmuka dengan terminal
pelanggan
 Passive optical unit, merupakan tempat penguat optic yang
bersifat pasif

JARLOKAF WAHYU ADI P 13


MATAKULIAH JARTEL

 Active ooptical unit, merupakan tempat penguat optic yang


bersifat aktif
 BTS slave, bagian yang mengirimkan bit-bit informasi dari
pelanggan
 Power supply, digunakan sebagai pencatu daya
 Core unit, yang terdiri dari :
 E / O Converter, digunakan untuk mengubah sinyal optic
menjadi elektrik dan sebaliknya
 Timing unit, digunakan untuk memantau waktu
 Cross contact, digunakan untuk memisahkan panjang
gelombang yang diinginkan
 Central unit, untuk mengontrol peralatan pada ONU.
Sesuai dengan konfigurasi jarlokaf, ONU sebagai Titik Konversi Optik
dapat disusun sebagai jenis luar ruangan ( outdoor ) FTTC ( Fiber To
The Curb ) ataupun jenis di dalam ruangan ( indoor ) FTTB ( Fiber To
the Building ). Untuk memberikan solusi ekonomis untuk bermacam-
macam kepadatan pelanggan, terdapat tipe ONU untuk berbagai
kapasitas dan jenis layanan seperti dalam Tabel 3.2
Tabel 1.2 Berbagai tipe ONU

No Tipe RT Konfigurasi Jenis Layanan


1. ONU 30 FTTB dan FTTC POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL
2. ONU 120 FTTB dan FTTC POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL
3. ONU 240L FTTB dan FTTC POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL, 2
JARLOKAF WAHYU ADI P 14
MATAKULIAH JARTEL

Mbps LL, ISDN-PRA


4. ONU 240LD FTTB dan FTTC POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL, 2
Mbps LL, ISDN-PRA
5. ONU 300 FTTB dan FTTC POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL
6. ONU 480L FTTB dan FTTC POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL, 2
Mbps LL, ISDN-PRA
7. ONU 480VE FTTB POTS, ISDN-BA, nx64
kbps LL, analog LL
Sumber : Siemens Acces All Area
3. NT ( Network Terminal )
Untuk melengkapi ONU, NT ( Network Terminal ) dapat
digunakan pada sisi pelanggan dan ini terpasang langsung pada
peralatan pelanggan. NT ditawarkan ke pelanggan terutama untuk
pelanggan bisnis, pelayanan saluran sewa 2 Mbps, ISDN Primary
Acces 2 Mbps dan saluran dengan laju data 64 kbps.
4. ODT ( Optical Distant Terminal )
Jika dibutuhkan, komponen system ODT ( Optical Distant
Terminal ) dapat dihubungkan antara ONU dan OLT, untuk
pengoperasian outdoor. ODT digunakan untuk menghindari
banyaknya hubungan parallel antara OLT dan ONU atau jika terdapat
jarak yang jauh antara OLT dan ONU, memungkinkan untuk jarak
yang lebih jauh. Dengan ODT, maka penggunaan serat optic untuk
menghubungkan OLT dengan ONU menjadi lebih hemat.

ONU
JARLOKAF WAHYU ADI P 15
OLT
ODT
ONU OLT
ONU
MATAKULIAH JARTEL

Gambar 1.12. Optical Distant Terminal


Sumber : Siemens Access All Areas

JARLOKAF WAHYU ADI P 16

Anda mungkin juga menyukai