Anda di halaman 1dari 37

TEKNIK PENANGANAN

KONSULTASI KELUARGA
Disampaikan pada Pelatihan Konselor
Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) 2020

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.SI


Ketua Devisi Bimbingan, Konseling, Mediasi dan Advokasi BP4
Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 25-26 Nopember 2020


Hotel Grand Zuri BSD City
TIPOLOGI MASYARAKAT DAN Konsultasi Individual
KONSULTASI KELUARGA
o Bekerja, Dimikmati sendiri, Asuransi untuk
masa tua
o Pada tingkat ekstrim, tidak menikah, apalagi
Konsultasi Kelompok ingin memiliki anak, sehingga tidak terfikir
tentang waris
o Kalau berkeluarga, tempat tinggal lebih praktis
o Bekerja, Dimikmati bersama, Masa Tua di apartemen
“ngenger” ke anak
o Kalau menabung untuk waris anak
o Asuransi yang seharusnya untuk anak, justru
dipergunakan anaknya untuk selamatan
kematian
o Hidup lebih senang dalam keluarga besar,
setidak-tidaknya tidak jauh dari rumah keluarga
besar
MENJAGA KETURUNAN (KELUARGA) BAGIAN DARI
KEBUTUHAN ASASI DALAM ISLAM

‫اﻟﻀﺮورﻳﺔ‬
‫اﳊﺎﺟﻴﺔ‬
§Mendapatkan keturunan secara
‫اﻟﺘﺤﺴﻴﻨﻴﺔ‬
legal sehingga memiliki
keluarga
Konsultasi §Seks sebagai sarana, bukan
Keluarga tujuan, sehingga seks harus
diawali pernikahan
§Orientasi seks yang benar
adalah hetroseksual, karena
hanya orientasi ini
menghasilkan keturunan
Bandingkan dengan
Human Need menurut Abraham Maslow

o Seks adalah kebutuhan dasar


bukan mendapatkan keturunan
o Orientasi homoseksual dianggap
bukan penyimpangan, karena itu
pemenuhan kebutuhan

S a nd
a ng Seks
P a ng an
an Pap
ASUMSI DASAR KONSULTASI KELUARGA

• Teknik Konsultasi Keluarga sangat terkait dengan:


§ Kejelasan status dalam keluarga (makna keluarga)
§ Persepsi anggota keluarga dalam memaknai
keluarga
• Karenanya perlu mendefinisikan “keluarga”
Makna Keluarga
Unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari: (1) suami dan
istri; (2) suami, istri dan anaknya; (3) ayah dan anaknya;
atau (4) ibu dan anaknya.
(Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga)

Suami Istri
Suami sambung Istri sambung
Ayah tiri Keluarga Istri kedua, ketiga, keempat
Ibu tiri

Anak tiri Anak angkat


Anak seayah Anak Anak “biologis”
Anak seibu Anak asuh
Makna Keluarga
“Keluarga adalah hubungan sedarah dalam garis lurus ke atas
atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga”
Dalam RUU tentang Ketahanan Keluarga

Ke-3 Buyut

Ke-2 Kakek/nenek
Ke-1 Bapak/Ibu Saudara Ke-3
Dalam Pasal 292
dan Pasal 293
KUH Perdata Ke-1 Anak Saudara Ke-3

Ke-2 Cucu

Ke-3 Cicit
STATUS DALAM KELUARGA DAN
IMPLIKASI PENANGANAN KASUS

• Posisi “konsulti” dalam keluarga menentukan pola-pola


penyelesaiannya, seperti tentang waris
• Kebanyakan masalah dipicu oleh anggota keluarga bukan
inti
PEMAKNAAN TENTANG KELUARGA
WHO: Bio-Psiko-Sosio-Spiritual
AYAH-IBU BIOLOGIS DALAM KELUARGA

o Anak dilahirkan dari paduan sperma (bapak)


dan ovum (ibu) yang sah, melalui lembaga
pernikahan
o Kesimpangsiuran sperma/ovum awal dari
ketidakjelasan status dan keturunan
o Sejatinya keluarga adalah hasil pertemuan
sperma dan ovum dengan segala
konsekuensinya yang dibingkai dalam
pernikahan
AYAH-IBU PSIKOLOGIS DALAM KELUARGA

o Anak dilahirkan dari buah cinta kasih


(mawaddah wa rahmah) ayah-ibu
o Ketiadaan cinta kasih pada anak
mengakibatkan perilaku aborsi, salah pola
asuh, bahkan membuat keluarga broken
home
o Sejatinya keluarga adalah ketika terjalain
cinta kasih pada anggota-anggotanya
‫‪KELUARGA ADALAH ZONA DAMAI‬‬
‫‪Firman Allah SWT dalam QS. al-Rum:21:‬‬

‫كُنوا ِإَلْيَها‬
‫س ُ‬‫كْم َأْزَواًجا ِلَت ْ‬
‫س ُ‬ ‫كْم ِمْن َأْنُف ِ‬
‫َوِمْن آَياِتِه َأْن َخَلَق َل ُ‬
‫كُروَن‬‫ت ِلَقْوٍم َيَتَف َّ‬
‫ك آلَيا ٍ‬ ‫كْم َمَوَّدًة َوَرْحَمًة ِإَّن ِفي َذِل َ‬
‫َوَجَعَل َبْيَن ُ‬

‫‪Mawaddah‬‬

‫‪Rahmah‬‬
‫‪Keluarga‬‬
‫‪Zona‬‬
‫‪Damai‬‬
MAKNA SAKINAH
‫ﻟِﺘَْﺴُﻜﻨُﻮا‬

Ruang Waktu

Pisik Psikis Sosial Spiritual Lalu Kini Kelak

1. Bertempat tinggal di satu rumah (maskan) 1. Semua orang punya masa lalu,
2. Menambatkan hati pada seseorang ingat masa yang bahagia
(sakinah) 2. Kita punya masa kini, buat
3. Menetap dalam satu komunitas, bukan sebahagia mungkin
nomaden/badawi 3. Kita menuju masa depan,
4. Istiqamah dalam satu keimanan dan rencanakan hidup bahagia
syariah, (amantu billah tsuma istaqim)
MAKNA MAWADDAH DAN RAHMAH
No Mawaddah Rahmah
1 Menuntut Memberi
2 Erotik Kasih sayang
3 Berhubungan dengan Berhubungan dengan
Fisik psikis
4 Semakin tua semakin Semakin tua semakin
menurun meninggi
5 Cinta kala suka Cinta kala duka

• Tafsir al-Qurthubi, Juz 14 hlm. 17 dan Fath al-Qadir, Juz 5 hlm 464
• Tafsir Bahr al-Muhith, Juz 9 hlm 77
AYAH-IBU SOSIOLOGIS DALAM KELUARGA

o Anak dilahirkan atau diwarisi tradisi dan


budaya ayah-ibu.
o Sejatinya keluarga ketika anggota-
anggotanya menjadi bagian tak
terpisahkan dalam mengamalkan tradisi
dan budaya keluarga, dari keluarga
sakinah sampai keluarga bangsa
Karenanya dikenal dengan istilah Ibu Pertiwi,
anak Bangsa, anak Ideologis
Interaksi Tradisi antar Keluarga
o Tradisi keluarga akan berinterkasi dengan tradisi keluarga lain
o Adanya Pemahaman bahwa Perbedaan adalah Sunnah,
tujuannya saling kompetisi yang fair
o Semua perbedaan masih ada persamaan (kalimah sawa’),
melalui saling mengenal (ta’aruf)

ِ ‫ُﻛﻢ ﻓَﺎﺳﺘَﺒُِﻘﻮا اْﳋَْﲑا‬Iَ‫ﻟُِﻜ ٍﻞ ﺟﻌْﻠﻨَﺎ ِﻣْﻨُﻜﻢ ِﺷﺮَﻋﺔً وِﻣ ْﻨـَﻬﺎﺟﺎ وﻟَﻮ َﺷﺎء اﱠ= َﳉﻌﻠَُﻜﻢ أُﱠﻣﺔً واِﺣَﺪةً وﻟَِﻜﻦ ﻟِﻴـ ْﺒـﻠُﻮُﻛﻢ ِﰲ ﻣﺎ ءا‬
‫ت‬ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ََ ُ َ ْ َ ً َ ْ ْ ََ ّ
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. (QS. Al-Maidah:48)

‫كْم‬
ُ ‫ى َكِلَمٍة َسَوآٍء َبْيَنَنا َوَبْيَن‬
ٰ ‫ب َتَعاَلْوا ِإَل‬
ِ ‫كَتا‬
ِ ‫ُقْل َيَأْهَل ٱْل‬
Katakanlah! Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang sama, yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu (QS. Al-Ali Imran:64)

‫كْم‬
ُ ‫كْم ِعنَد ٱلَّلِه َأْتَقى‬
ُ ‫ى َوَجَعْلَناُكْم ُشُعوًبا َوَقَبآِئَل ِلَتَعاَرُفٓوا ِإَّن َأْكَرَم‬
ٰ ‫س ِإَّنا َخَلْقَناُكم ِّمن َذَكٍر َوُأنَث‬
ُ ‫َياَأُّيَها ٱلَّنا‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu (QS. Al-Hujurat:13)
PERILAKU EQUILIBRIUM DALAM KELUARGA

Saling
‫التسامح‬ Mengenal ‫تعارف‬
Toleran Memahami ‫تفاهم‬
Membantu ‫تعاون‬
Menanggung ‫تكافل‬
PERBEDAAN:
Mendahulukan yg lain ‫اثار‬
oAgama
oMazhab Agama
SIKAP 3T
oSuku/ras Ummatan Wahidah
oBahasa
oDan lain-lain ‫التوسط‬ ‫التوازن‬ ‫كْم ُأَّمًة َواِحَدًة‬
ُ ‫ِإَّن َهِذِه ُأَّمُت‬
Moderat Seimbang QS. Al-Anbiya:92

Radikalisme Ekstrimisme
Liberalisme
Patologi Sosial:
By@Mujib Salah Paham atau Paham yang Salah
Pancasila sebagai
pemersatu dari perbedaan dan
keragaman tradisi/budaya
antar keluarga melalui
semboyan “Bhinneka Tunggal
Ika”
AYAH-IBU SPIRITUAL DALAM KELUARGA

o Anak dilahirkan dari rahim keimanan


yang merupakan spirit dari janji suci pada
Tuhan (mitsaqan ghalidhan)
o Sejatinya keluarga adalah ketika
bersemayam secara permanen nilai-nilai
dan ajaran Tuhan dalam anggota
keluarganya
PERAN PARENTING ORANG TUA
q Melahirkan
q Memberi makan
q Memberi Pakaian
q Memberi Tempat tinggal
Biologis
q Menyintai
q Menyayangi
Psikologis q Memotivasi
q Memberi perspektif Berpikir

Sosiologis q Interaksi sosial


q Empathi dan Simpati
q Care & share sosial
q Mewariskan Budaya
Spiritual
q Menanamkan imam dan takwa
q Membiasakan ibadah
q Menyadarkan fungsi abdullah dan
khalifatullah
KEBER-ADA-AN KITA DALAM KELUARGA SAKINAH

Belonging Becoming
Being

Biologis Biologis
Biologis
Biologis Psikologis Psikologis
Psikologis
Sosiologis Sosiologis
Spiritual
Agama

By@Mujib
ASPEK KEHIDUPAN DAN KELUARGA SAKINAH

Bahagia semu Bahagia Sejati Bahagia Abadi

W Agama
h
F Spiritual
Spiritual
Spiritual

Spiritual F
Sosial
Spiritual

f Sosial
Sosial
Sosial

Sosial
Psikis Psikis
F
Psikis F
Psikis Psikis
Pisik Pisik
Pisik Pisik Pisik

‫السرور‬ ‫السعادة‬ ‫الفالح‬


Gembira Bahagia Beruntung
By@Mujib
KONSULTASI KELUARGA

Bimbingan
o Berbagai istilah itu jika dikaitkan
Konsultasi dengan “keluarga” sesungguhnya
memiliki makna yang saling
Konseling bersinggungan dan komplementer
Nasehat o Walau dalam konteks tertentu
memiliki aksentuasi makna tersendiri,
disebabkan oleh bidang area,
Psikologi kewenangan professional, kedalaman
Mediasi masalah, atau tahapan penyelesaian
masalah.
Psikiatri o Intinya semua menuju pada
penciptaan“Keluarga Sakinah”
Advokasi
ILUSTRASI FUNGSI DAN PERAN
MASING-MASING BIDANG

oKonseling
oPsikologi o Advokasi oPembimbing
oPsikiatri o Mediasi oKepenasehatan

Prinsip:
§ Atensi
§ Kedekatan
§ Kehangatan
Konsultasi Keluarga

Perlu pemahaman:
o Perkembangan orang dewasa
o Dinamika hubungan pasangan dan
keluarga
o Tidak hanya pertemuan individual saja,
tetapi lebih difokuskan pada dinamika
masalah
o Konsep tentang unit atau sistem
keluarga merupakan bagian sentral dari
perkawinan dan keluarga
Paradigma Manajemen
Kaunseling/Konsultasi

Model Lama Model Baru


o Menitikberatkan klien beresiko o Melayani seluruh klien
o Dilaksanakan karena adanya krisis o Dilaksanakan berdasarkan antisipatif
o Pendekatan panggilan o Terjadwal dan sistematis
o Disampaikan dan dilaksanakan hanya o Usaha kolaboratif konselor, guru,
oleh konselor orang tua dan masyarakat
o Dimiliki hanya oleh staf konseling o Didukung dan dimiliki oleh seluruh
(konselor) komunitas
o Mengukur jumlah usaha o Mengukur dampak dengan tujuan
o Memfokuskan pada tujuan o Memfokuskan pada pencapaian
o Bekerja untuk memelihara sistem o Responsif dan beradaptasi dengan
yang ada perubahan
o Membicarakan tentang bagaimana o Membicarakan tentang efektivitas
bekerja keras kerja

(G.L. Spear, 2007)


Karakteristik Konsultasi Keluarga

• Konsultasi keluarga lebih kompleks masalahnya jika dibandingkan dengan


konsultasi individual.
• Semua anggota keluarga harus terlibat dalam proses konsultasi dalam
menyelesaikan suatu masalah
• Tujuannya;
o Memperjelas masalah yang konsultasikan, check and recheck serta untuk trianggulasi
data
o Melibatkan semua pihak berarti menjadikan keputusan sebagai tanggungjawab bersama
FUNGSI KONSULTASI KELUARGA

Fungsi Preventif
Fungsi Kuratif
Fungsi Promotif
Fungsi Konstruktif
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM
KONSULTASI KELUARGA

Pengembangan
Simptomatis Diri

Penyesuaian
Religius
Diri

Negatif Positif

(-) (+)
q Pendekatan negatif, dari minus dan paling tinggi menghasilkan kondisi netral (0)
q Pendekatan positif, berangkat dari netral (0) agar diri lebih berdaya guna dan optimal
POLA-POLA KONSULTASI KELUARGA
• Konsultasi Concurrent: Masing-masing anggota keluarga menjalani
konsultasi individual dengan konsultan yang sama, lalu dilakukan
pertemuan dengan semua anggota keluarga
• Konsultasi Conjoint: Kedua pasangan melakukan konsultasi Bersama,
jika komunikasi antar pasangan amat minim dan berkeinginan untuk
mengatasi masalah perkawinan, akan berhasil bila kedua pasangan
menyadari perlunya bantuan dari orang lain.
• Konsultasi Couples Group: Beberapa pasangan menjalani terapi
bersama dengan satu terapis atau lebih untuk mengurangi intensitas
emosional dalam hubungan perkawinan
Tahapan Konsultasi Keluarga

Monitoring/
Intervensi, evaluasi
diskusi,
Diagnosis pemberian
Masalah bimbingan/
Identifikasi nasehat
Masalah
Pra
Konsultasi
Masalah Umum:
• Temperanen
Pendekatan Simptomatis • PHK •Selingkuh
• Bosan
• Poligami •Sakit permanen
Masalah Keluarga • Ada Pelakor • Stress
•Kasus Hukum
• Depresi
•Disfungsi seks
• Trauma
Suami •Murtad
• Cemburu
•Masalah Psikologis

•Ada Pebinor
Ipar Istri •Mandul
Masalah •Monopouse
Keluarga
• Sakit permanen Orang
Anak
• Pikun Tua •ABK • Putus sekolah
• Tidak punya ARM
• Terlalu ikut campur •Sakit permanen • Belum nikah
•LGBT • Pola Asuh
•Nakal • Cemburu pada
•Napza saudara
•Kesulitan belajar • Radikalisme
Pengembangan
• Karir
Pendekatan
• Tempat tinggal
Pengembangan Diri • Usaha
Masalah Keluarga
Suami

•Berkarir
Ipar Istri •Studi Lanjut
Masalah
Keluarga
• Mengembangkan Orang
Anak • Memilih sekolah
waris Tua • Memilih jodoh
• Memilih kerja
Teknik Menggali Masalah
• Wawancara
• Observasi
• Self-appraisal activities (inventori/skala, otobiografi, mengumpulkan
foto-foto untuk memahami diri)
• Bermain peran (menampilkan suatu dalam situasi konflik)
• Permainan: mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan
• Diskusi keluarga
Tahapan Konsultasi Keluarga
• Identifikasi masalah dari semua pihak, dengan pola kelompok dilanjutkan
individual, atau sebaliknya
• Ketika dalam kelompok, berikan aturan main (berbicara secara
bergantian, tidak boleh menyela, waktu yang akan dipakai), sesekali
konsultan melakukan parafrase dan klarifikasi
• Bertanya pada masing-masing pihak, mana masalah yang paling urgen
yang yang menjadi penyebab utama
• Hasilnya dikonfirmasi pada semua pihak
• Proses penyelesaian, negoisasi, sampai pada ishlah, dengan merangsang
para konsulti untuk membuat beberapa alternative solusi
• Mengajak komitmen bersama untuk melaksanakannya
Contoh
Suami: Suami-Istri:
• Masalah PHK • ……….…
• Bosan di rumah karena covid 19 • …………
• Ada tawaran pekerjaan, justri • …………
berasal dari sang mantan • …………
• Kebutuhan anak sekolah di rumah Istri: • …………
meningkat • Cemburu berlebihan
• Uang “laki-laki” makin menipis • Suami uring-uringan
• Stress menjadikan hubungan
intim terganggu
• Terbengkalai mendampingi
sekolah anak
Moment Konsultasi Keluarga

Agar semua anggota keluarga terlibat dalam proses konsultasi,


maka dapat dilakukan pada moment:
• Ulang tahun (suami/istri, anak, atau ulang tahun pernikahan)
• Berlibur ketika liburan
• Peringatan hari tertentu, seperti tahun baru

Anda mungkin juga menyukai