Anda di halaman 1dari 22

Kisah Dakwah 25 Rasul

Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.


Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah s.w.t. dari
pada tanah, dibentuk dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk,
kemudian ditiupkan roh kehidupan kedalam-nya. Sebelumnya, Tuhan telah pula
menciptakan setan dari pada api yang sangat panas dan Malaikat dari Cahaya.
Kepada Adam, Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu. Setelah Adam
pandai, Allah memanggil sekalian Malaikat dan setan serta menanyakan pada
mereka nama-nama segala sesuatunya.
Malaikat menjawab “Maha suci Allah, Sesungguhnya tiadalah kami mengetahui
segala sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah yang maha
mengetahui lagi bijaksana“
Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk menerangkan nama-nama segala sesuatu
yang telah diajarkan itu. Setelah Adam menyebutkannya dengan lancar, Allah pun
berfirman “Hai Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula, bahwa Aku
lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?“.
Lalu Allah menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam. Maka bersujudlah
semua Malaikat kecuali iblis yang sombong. Iblis pun diusir dari syurga dengan
menyimpan kebencian dan dendam pada manusia.
Karena Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang manusia
(wanita) untuk menjadi teman Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan
berdiam didalam syurga dan boleh makan apa saja kecuali dilarang mendekati
sebuah pohon kayu (pohon Khuldi). Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu,
maka mereka menjadi orang-orang yang aniaya.
Setan yang mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda Adam.
Mereka memperdaya Adam dan Hawa dengan kata-kata “Allah melarang kalian
makan buah ini adalah supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar kau
tidak kekal tinggal didalam syurga“. Untuk mengukuhkan tipu dayanya, setan
bersumpah atas nama Allah. Akhirnya tergelincirlah Adam dan Hawa. Mereka
terbujuk oleh tipu daya setan.
Maka terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah menyadari
kesalahannya, Adam dan Hawa pun menangis memohon ampunan “Wahai Tuhan
kami! kami telah menganiaya diri kami, jika Tuhan tidak mengampuni dan
memberikan rahmat kepada kami, niscaya masuklah kami kedalam golongan
orang-orang yang merugi“. Allah mengampuni dengan memberikan beberapa
do’a (petunjuk) kepada Adam dan Hawa. Sesungguhnya Allah penerima tobat dan
penyayang.
Sesuai dengan rencana Allah untuk menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka
bumi, maka keduanya pun diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang
jaraknya sangat jauh. Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu
setelah lama sekali berpisah, yaitu dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang para
jemaah Haji diwajibkan untuk wuquf (berhenti) ditempat tersebut sebagai salah
satu rukun Haji.
Selama hidupnya Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali
melahirkan selalu kembar, terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak
perempuan. Kecuali yang terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.
Hal yang terjadi diantara anak Nabi Adam a.s. yang bernama Iqlima, yang mana
Iqlima merupakan seorang wanita yang tercantik dari pada Labuda. Iqlima lahir
kembar dengan Qabil, dan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap ingin
menikahi saudaranya yaitu Iqlima, akan tetapi ayahnya Nabi Adam a.s. menolak
keputusan Qabil tersebut. Karena Iqlima harus dikawinkan dengan Habil.
Munculah nafsu untuk membunuh pada diri Qabil, yaitu untuk membunuh Habil.
Setelah Qabil membunuh Habil maka Qabil pun merasa bingung dan bagaimana
cara menyelengarakan mayat saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah
s.w.t. memperlihatkan kepadanya dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor
diantaranya mati terbunuh, maka yang masih hidup menggali tanah lalu bangkai
kawannya itu dikuburkan kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat
perbuatan burung itu, Qabil dapat menguburkan mayat saudaranya. Itu
menjadikan Habil adalah manusia yang petama kali meninggal dimuka bumi ini.

Nabi Adam a.s. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian meninggal
dunia pula istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam a.s.
dimakamkan berdekatan dengan istrinya. Didalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh imam Bukhori “Sesungguhnya Allah s.w.t. menjadikan Nabi
Adam a.s. pada hari Jum’at, diturunkan ke bumi pada hari Jum’at dan memakan
buah Khuldi serta bertobat kepada Allah s.w.t. pada hari Jum’at dan wafat pada
hari Jum’at”
Adapun dalilnya : (Q.S. al-Baqarah/2:37)
Artinya:
“Kemudian adam menerima beberapa kalimat dari tuhannya, lalu dia pun
menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.


Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah (lembaran) yang
berisi petunjuk-petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya, yaitu keturunan
Qabil yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Nabi Idris a.s. adalah orang pertama yang pandai menulis dan membaca ilmu
hitung, ilmu perbintangan (falak), ilmu jahit menjahit, dan ilmu merancak kuda
serta memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah walaupun beliau sedang sibuk
menghadapi soal-soal kepentingannya sehari-hari.
Nabi Idris a.s. merupakan seorang yang gagah berani dan beliau seorang yang
memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dapat memerangi orang-orang yang
durhaka kepada Allah dan beliau diberikan gelar As Adul Usud yang artinya Singa
dari segala Singa. Allah pun telah memberikannya derajat yang tinggi.
Dalam firmannya Allah s.w.t. yang ditafsirkan menerangkan “Dan ceritakanlah hai
Muhammad, kisah Idris yang tersebut didalam Al-qur’an bahwa Idris adalah
seorang nabi dan Allah telah mengangkatnya kepada martabat yang tinggi” (s.
Maryam ayat 56-57)
Sebagai mana ahli tafsir sebagian mengatakan, maka takala terbuka bagi Nabi
Idris a.s untuk berkenalan kepada Malaikat timbullah dalam hati Nabi Idris a.s.
untuk melihat alam gaib (naik keatas langit) maka keinginan Nabi Idris a.s. ini
dikabulkan oleh Allah s.w.t.sehingga naiklah Nabi Idris a.s. ke langit.
Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin Malik, di kala Nabi Muhammad s.a.w.
dan Malaikat Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra dan Mi’raj, Nabi
Muhammad telah bertemu dengan Nabi Idris dan bertanya kepada Jibril
“siapakah dia?” malaikat Jibrilpun menjawab “dialah Idris“.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya:
“Ingatlah akan kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli, masing-masing termasuk golongan
yang sabar. Kami masukan mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya
mereka itu adalah orang-orang yang shaleh” (s. Al-anbiya ayat 85-86).

Sejarah singkat Nabi Nuh A.S.


Nabi Nuh a.s. adalah keturunan yang kesembilan dari Nabi Adam a.s. Beliau diutus
kepada kaumnya yang bernama bani Rasib yang selalu Mendustakan Allah dan
menyembah berhala. Nabi Nuh diutus mengajak mereka untuk kembali
menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala.
Nabi nuh a.s. mengajarkan agar kaumnya melihat alam semesta yang diciptakan
oleh Allah berupa langit, bumi, matahari, rembulan, siang, malam, dan seluuruh
kekayaan bumi berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi
kenikmatan hidup kepada manusia. Semua itu merupakanbukti dan tanda nyata
akan adanya keesaan Allah yang harus disembah dan bukan berhala yang mereka
buat dengan tangan mereka sendiri. Namun, kaum Nabi Nuh a.s. sebagian besar
mendustakan apa yang dikatakan oleh utusan Allah yang mulia ini.
Sejarah Singkat Nabi Hud A.S.
Nabi Hud a.s. adalah keturunan dari nabi Nuh a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t.
kepada kaumnya ‘Ad namanya. Kaum ‘Ad adalah umat yang hidup pada jaman itu
yang memiliki sifat sangat sombong dan takabur karena mereka merasa kuat dan
pandai membuat bangunan-bangunan yang kokoh. Walau demikian mereka tetap
menyembah berhala.
Adapun kaum ‘Ad tersebut telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi
amat kencang. Yang mana Allah s.w.t. menimpakan angin tersebut kepada
mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. Karena hal
tersebut maka kaum ‘Ad mati bergelimpangan seakan-akan mereka adalah
batang pohon yang telah tumbang dan hancur, mereka musnah karena azab dari
Allah s.w.t. yang sangat dahsyat tersebut. Dan hal itu terjadi karena durhakanya
mereka kepada Allah s.w.t.
“Setelah datang siksaan Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang
beriman bersama dia dengan rahmat Kami, dan Kami selamatkan pula mereka di
akhirat dari azab yang berat” (s. Hud ayat 58)
Setelah terjadi malapetaka yang hebat itu kemudian Nabi Hud a.s. berpindah
tempat tinggal di negri Hadralmaut sampai akhir hayatnya. Sebab negri kamu ‘Ad
sudah hancur rusak dan binasa.

Sejarah Singkat Nabi Saleh A.S.


Nabi Saleh a.s. adalah anak Ubaid bin Jabir bin Tsamud, dan kaum yang hidup
pada masa itu bernama kaum Tsamud. Nama Tsamud adalah nama yang
dibangsakan kepada nama kakeknya yang bernama Tsamud bin Amir bin Iram bin
Sam bin Nuh.
Nabi Saleh a.s. merupakan keturunan keenam dari nabi Nuh a.s. kaum Tsamud ini
menempati daerah bekas negri kaum ‘Ad yang telah hancur. Dan ini terletak
antara Hijaz dan Syam disebelah tenggara negri Madyan. Mereka bertempat
tinggal dibukit-bukit pegunungan .
Bangsa Tsamud ini hidup dengan penuh kemakmuran, senang dan bahagia. Dan
agama mereka adalah penyembah berhala seperti halnya pada kaum ‘Ad yang
telah dimusnahkan oleh Allah s.w.t.

Sejarah Singkat Nabi Ibrahim A.S.


Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar yang merupakan keturunan Sam bin Nuh. Pada
masa itu Raja Namrud yang bertahta dinegri Mausul mengeluarkan undang-
undang yang memerintahkan agar setiap anak lelaki yang lahir di negri Mausul
dibunuh. Keadaan ini sama dengan Nabi Musa a.s. namun berkat rahmat Allah
s.w.t. nabi Ibrahim a.s. lahir dengan selamat.
Oleh orang tuanya nabi Ibrahim disembunyikan didalam gua, dan atas izin Allah
s.w.t. Nabi Ibrahim tidak mati, padahal tidak seorang pun yang memeliharanya
dan tidak seekor binatang buas pun yang mengganggunya. Bila lapar dan haus,
diisap ujung jarinya maka keluarlah air susu.
Pada usianya yang semakin meningkat, Nabi Ibrahim a.s. mulai bertanya-tanya
pada dirinya sendiri, mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu dan tidak
mampu berbuat apa-apa itu disembah dan dipuja-puja oleh kaumnya.
Ketika berpikir tentang Tuhan, dan setelah ia yakin bahwa matahari dan bulan
serta bintang tidaklah kekal maka ia berseru kepada kaumnya “Hai kaumku!
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, aku hanya
akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menjadikan langit dan bumi dan
aku sekali-kali tidak akan memperserikatkannya!“
Pada suatu hari, Raja Namrud beserta orang banyak pergi berburu. Nabi Ibrahim
a.s. memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurkan semua
berhala itu, kecuali satu yang tetap ditinggalkannya utuh, yaitu berhala yang
paling besar. Dileher berhala yang paling besar itu dikalungkannya kampak yang
barusan digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala yang lainnya.
Sepulangnya dari berburu dan Raja Namrud beserta pengiringnya mengetahui
bahwa berhala mereka telah hancur, maka marahlah mereka. Dan tidak salah lagi,
mereka menuduh Nabi Ibrahim a.s. lah yang telah melakukannya, karena
beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala itu. Nabi Ibrahim a.s.
ditangkap dan dihadapkan kepada raja Namrud.
Sang Raja bertanya “Hai Ibrahim! kamukah yang telah menghancurkan berhala-
berhala itu?“
Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab “Bukan aku yang menghancurkannya,
tetapi berhala yang paling besar itu. Buktinya kampak penghancur berhala itu
masih tergantung dilehernya!“
Sang Raja berkata “Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau
katakan!?“
Nabi Ibrahim menjawab “Nah kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala
yang tidak mampu berbuat apa-apa itu?“
Hal ini membuat raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar Nabi
Ibrahim a.s. dijatuhi hukuman mati dengan dibakar. Akan tetapi Allah s.w.t.
kembali memperlihatkan kekuasaanya, dan Allah s.w.t. berfirman kepada api “Hai
Api! hendaklah menjadi dingin dan selamatkanlah Ibrahim!” (s. Al-Anbiya ayat 69)
Setelah api padam, keluarlah Nabi Ibrahim a.s. tanpa mengalami cedera
sedikitpun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim a.s. berusaha menyadarkan
bapaknya agar tidak lagi menyembah berhala, jangan memperturutkan jalan
setan agar terlepas dari siksaan Allah s.w.t. Namun bapak Nabi Ibrahim a.s.
menjawab “Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Ingatlah, jika
tidak kau hentikan hinaan-hinaanmu terhadap tuhan-tuhanku, niscaya aku akan
menyiksamu, dan enyahlah engkau buat selama-lamanya!” (s. Maryam ayat 46)
Karena tetap ingkar kepada Allah s.w.t. maka Allah menghukum raja Namrud
beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa
banyaknya. Nyamuk-nyamuk itu memasuki dan menggigit tubuh raja Namrud dan
pengikutnya, memasuki lubang telinga, hidung, dan lain-lain. Raja Namrud
sendiripun mati dengan cara siksaan yang demikian.
Nabi Ibrahim a.s. memiliki isteri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dari Siti
Hajar Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari Siti
Sarah Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak bernama Ishak. Siti Sarah baru melahirkan
anaknya setelah usianya lanjut.

Sejarah Singkat Nabi Luth A.S.


Nabi Luth a.s. adalah saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s. Beliau diutus oleh Allah
s.w.t. ke negri Sadum (Palestina). Penduduknya sangat durhaka kepada Allah
s.w.t. dan mereka mempunyai budi pekerti yang sangat buruk sekali. Mereka
memutuskan perkawinan untuk perkembangan keturunan, seorang lelaki tidak
mau mengawini seorang perempuan, akan tetapi sebaliknya mereka
menginginkan seorang lelaki harus mengawini seorang lelaki juga.
Pekerjaan mereka adalah merampok hak orang, menganiaya dan apabila
dinasehati atau dipertakuti dengan siksaan Allah s.w.t. segera mereka akan
menjawab “Datangkanlah siksaan Allah itu hai Luth, jika sekiranya engkau orang
yang benar“
Sebelum negri Nabi Luth a.s. dimusnahkan, datanglah beberapa Malaikat yang
menyerupai seorang laki-laki yang tampan ke rumah Nabi Luth a.s. Beliau merasa
susah hati karena takut kalau tamu-tamunya itu diganggu oleh kaumnya yang
sangat keji perbuatannya. Dan kebetulan mereka sedang mengintai tamu-tamu
Nabi Luth a.s. itu, dan segera mereka datang kepada Nabi Luth a.s. dan langsung
meminta tamu laki-laki yang tampan itu agar segera diberikan untuk memuaskan
kesenangan terkutuk mereka masing-masing. Seraya Nabi Luth a.s. menjawab
“Wahai kaumku, janganlah kamu mengganggu tamu-tamuku agar engkau
mengawininya. Jika engkau mau biarlah aku carikan isteri (wanita) yang halal
untuk engkau kawini, dan mengapa engkau sekalian tidak berpikir?“
Seraya mereka menjawab “Hai Luth, sebagaimana engkau sudah mengetahui
bahwa aku tidak suka kepada para wanita“
Demikianlah negri kaum Nabi Luth a.s. dimusnahkan oleh Allah s.w.t. dan
sebelumnya itu Nabi Luth a.s. dan pengikut-pengikutnya yang beriman telah
berpindah (hijrah) ke daerah lain dengan mendapat keselamatan dan lindungan
dari Allah s.w.t. kecuali isteri dari Nabi Luth a.s. dia adalah termasuk orang-orang
yang tertinggal dibinasakan.

Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.


Nabi Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar
adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. Dari
semenjak kecil hingga dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga
diperistrikannya.
Sedangkan istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa
memberikan anak dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang
mana anak tersebut diberi nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah
rupanya merasa kurang senang kalau Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih
dahulu dari pada dirinya.
Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih
bayi ke negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong
yang belum di diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s.
pun kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya
pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke
bukit Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril
yang menunjuk suatu tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam
keadaan menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah s.w.t.
didekat Ismail menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar tergesa-gesa
menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-
limpah itu “Zam-Zam!” yang artinya “Berkumpullah!” maka air itu berkumpul
untuk kemudian menjadi telaga dan sampai saat ini disebut telaga Zam-zam.
Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan
salah satu rukun Haji yang disebut Sha’i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah,
pulang pergi tujuh kali.
Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak
istrinya ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail
a.s. Lalu dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun
menjawab “Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu
menyembelihku, mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar“.
Maka Nabi Ibrahim a.s. pun membaringkan Ismail ketanah dengan maksud akan
disembelihnya. Pada saat itulah Allah s.w.t. menebusinya dengan seekor biri-biri
(kibas) yang besar. Dikarenakan sabar dan takwanya, maka Ismail pun diangkat
menjadi Rasul Allah.
Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan
Ka’bah (Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam
beribadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum.
Pada suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut
oleh menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi
Ibrahim berkata kepada menantunya “Jika nanti suamimu pulang dari berburu,
ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini
dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak
menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain” Kemudian
Nabi Ibrahim a.s. pulang.
Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim
a.s. lengkap dengan pesannya “Itulah bapakku” ujar Nabi Ismail a.s. “Dan beliau
tidak suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah” Lalu Nabi Ismail a.s.
menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata
Nabi Ibrahim a.s. sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini.
Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang
dan mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab
Musta’ribah.
Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk
menyeru manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan
membayar zakat. Dan menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal
pada usia 137 tahun di Palestina. Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail
a.s. meninggal dunia di Mekkah.

Sejarah Singkat Nabi Ishaq A.S.


Nabi Ishaq a.s. adalah putera Nabi Ibrahim a.s. dari isteri beliau yang pertama
yang bernama Siti Sarah. Nabi Ibrahim tidak menduga lagi, bahwa Siti Sarah akan
melahirkan putera karena mereka sudah tua. Dengan rahmat Allah s.w.t. maka
Malaikat memberi kabar gembira akan lahirnya putera beliau yang diberi nama
Ishaq yang berarti tertawa.
Nama ini diberi karena mengingatkan mereka yang sudah tua masih memperoleh
putera dan juga karena kegembiraan yang meluap-luap terutama bagi Siti Sarah
sendiri.
Nabi Ishaq a.s. diangkat oleh Allah s.w.t. menjadi Rasul setelah dewasa dan
menyeru umatnya untuk beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Ishaq a.s. wafat pada usia sekitar 180 tahun di negri Hibron.

Sejarah Singkat Nabi Ya’qub A.S.


Nabi Ya’qub a.s. adalah anak dari Nabi Ishaq a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t.
untuk memimpin umat supaya menyembah kepada Allah s.w.t. Menurut riwayat
beliau diutus dinegri Kan’an (desa Nabulis). Kehidupan Nabi Ya’qub a.s. adalah
bertani dan berternak.
Nabi Ya’qub a.s. memiliki dua isteri yang bersaudara yang bernama Layya dan
Rabil. Perkawinan dua orang isteri yang seibu dan seayah ini pada waktu itu
belum ada larangannya. Didalam Alqur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya
“Diharamkan kepadamu mengawini dua orang perempuan yang bersaudara
seayah dan seibu kecuali pada masa silam” (s. An-nisa ayat 23)
Layya dan Rahil memiliki dua orang sahaya yang bernama Zulfah dan Balhah,
keduanya dikawini pula oleh Nabi Ya’qub a.s. Beliau dikaruniai dua belas orang
anak laki sebagai berikut ;

Layya melahirkan :
1. Rabin
2. Syam’un
3. Lawi
4. Yahuza
5. Yakasir
6. Zebulon
Rahil melahirkan ;
1. Yusuf (Nabi Yusuf a.s.)
2. Bunyamin
Rahil meninggal dunia sewaktu melahirkan Bunyamin, dari dua orang isteri hamba
sahaya (Zulfah dan Balhah) ini mendapatkan masing-masing dua anak laki–laki.
Kesemuanya dari keluarga Nabi Ya’qub a.s. ini disebut Al-Asbath artinya Kabilah.
Kemudian mimpi dari Nabi Ya’qub a.s. adalah wahyu Ilahi sebagai berikut “Aku
Allah, tiada Tuhan selain Aku, Aku Tuhan engkau dan Tuhan bapak engkau, Aku
telah mewariskan bumi ini yang suci (Baitul Maqdis) untuk mu dan keturunanmu,
dan Aku memberi berkat kepadanya dan Aku berikan engkau kitab dan pelajaran
serta hikmah dan kenabian“
Nabi Ya’qub a.s. wafat dalam usia 147 tahun di negri mesir.

Sejarah Singkat Nabi Yusuf A.S.


Nabi Yusuf a.s. adalah putra dari Nabi Ya’qub a.s. Jadi Nabi Yusuf a.s. masih
merupakan keturunan ketiga dari Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Yusuf a.s. memiliki saudara kandung bernama Bunyamin, ibu beliau bernama
Rahil. Ketika Nabi Yusuf a.s. meningkat dewasa, pada suatu malam dia bermimpi,
lalu menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub a.s.
“Ayah, semalam saya bermimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan
bersujud kepadaku“
Ayahnya berpikir sejenak, lalu berkata
“Anakku Yusuf, jangan engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-
saudaramu“
Hal itu diutarakan karena Nabi Ya’qub a.s. kuatir nanti Yusuf akan diperdaya oleh
saudara-saudaranya, karena mimpinya itu berarti bahwa kelak Yusuf akan
menjadi orang ternama, mulia dan menjadi Rasul.

Sejarah Singkat Nabi Ayyub A.S.


Nabi Ayyub a.s. adalah putra Nabi Ishak a.s. Beliau adalah Nabi yang kaya raya
yang memiliki banyak anak dan harta benda, serta pemurah pada fakir miskin dan
membantu anak yatim. Beliau juga terkenal sebagai seorang yang tabah dan
sabar.
Walaupun Nabi Ayyub a.s. kaya raya akan tetapi beliau tetap teguh beriman pada
Allah s.w.t. Itulah sebabnya setan ingin menggoda Nabi Ayyub a.s. agar lemah
iman.
Beliau mula-mula mendapat cobaan dengan musnahnya harta beliau hingga jadi
miskin, namun beliau tetap tabah. Kemudian Nabi Ayyub a.s. mendapat cobaan
lagi dengan meninggalnya putra-putra beliau, dan beliaupun tetap tabah
menghadapi cobaan ini. Cobaan selanjutnya beliau jatuh sakit berat, sehingga
kerabat dan sanak keluarga menjauhi beliau. Begitu juga karena digoda setan, istri
beliau yang bernama Rahmah meninggalkan beliau pula dalam keadaan sakit
berat.
Dalam keadaan sakit itu beliau berniat akan memukul istri beliau itu bila telah
sembuh nanti. Dan atas kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Ayyub a.s. dapat sembuh lagi
seperti sedia kala. Istri beliau datang pula dan beliau akan melaksanakan janji
untuk memukul istrinya sebanyak 100 kali. Lalu beliau mengumpulkan lidi
sebanyak 100 dipa dan memukulnya kepada istri beliau sekaligus dan pelan. Nabi
Ayyub a.s. tidak memukul istrinya berturut-turut, tetapi memukulnya sekaligus
dengan 100 kali.
Istri beliau sebenarnya wanita yang baik dan taat, dia berbuat demikian karena
digoda setan. Selanjutnya mereka hidup dengan umat mereka dengan aman dan
damai serta mendapat berkat dari Allah s.w.t.

Sejarah Singkat Nabi Syu’aib A.S.


Nabi Syu’aib a.s. adalah keturunan Nabi Luth a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke
negri Madyan, yaitu merupakan perbatasan negri Syam (Palestina). Kaum negri ini
sudah meninggalkan ajaran-ajaran dari Nabi-nabi terdahulu, sehingga kaum itu
sangat ingkar kepada Allah s.w.t. berbuat kejahatan kepada sesama manusia,
merampok, menipu, dan mengurangi dalam timbangan (takaran) dan sebagainya.
Nabi Syu’aib a.s. menyeru kaumnya itu supaya menyembah kepada Allah s.w.t.
dan jangan berbuat kepada kejahatan-kejahatan, akan tetapi kaum Nabi Syu’aib
a.s. ini tetap saja ingkar. Akhirnya Allah s.w.t. menghukum penduduk negri
Madyan dengan petir dan gempa bumi, sebagai mana tercantum dalam Alqur’an
“Kemudian mereka ditimpa gempa, sehingga merekapun mati bergelimpangan
didalam rumah-rumah mereka” (s. Al-A’raf ayat 91)
Nabi Syu’aib a.s. pindah ke negri Aikah, dan ternyata penduduk negri Aikah sama
durhakanya dengan penduduk negri Madyan. Karena mereka tetap saja ingkar
dan tidak mau mengikuti seruan Nabi Syu’aib a.s. maka Allah menghukumnya
dengan awan yang sangat panas, dan dari awan itu keluar api yang memusnahkan
mereka.

Sejarah Singkat Nabi Musa A.S. dan Nabi Harun A.S.


Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s.
Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir’aun lah yang memegang kekuasaan
pemerintahan di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir’aun
mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil harus
segera dibunuh. Pemerintahan Fir’aun sangat zhalim, dan dia mengaku dirinya
adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan dihukum mati.
Pada suatu hari Fir’aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya
banyak yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu
Fir’aun memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta’wilkan mimpinya itu. Dan
setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan
kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja Fir’aun
memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan
mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani
Israil.
Pada masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada
ibu Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil
dengan sebuah peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri
Fir’aun yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir’aun sangat
gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya. Fir’aun
yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya bermaksud akan
membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.
Setelah Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat
kenabian, kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa
a.s. sedang berada didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal akan
dirinya, bertemulah beliau dengan dua orang yang sedang berkelahi, yaitu
seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha mendamaikan
namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu, langsung mati
hanya dengan sekali pukul.
Dalam pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan
memberitahukan Musa bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk
membunuh Musa, karena rahasianya membunuh orang telah diketahui. Maka
Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari negri Mesir.
Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu’aib, dan Pada suatu hari
Nabi Syu’aib a.s. berkata “Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah
seorang anakku. Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan
tahun, tetapi terserah jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku
tidak akan memaksa dan memberatkanmu” Musa menyetujui perjanjian itu, maka
menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu’aib a.s.
Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam
beserta istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan
setelah Nabi Musa a.s. mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api
tersebut melekat pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar
dan api pun tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang
merupakan wahyu Illahi “Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru
dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon
kayu yaitu “Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam” ( s.
Al-Qashash ayat 30 )
Peristiwa tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s.
menerima mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular
bila dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah
nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir’aun. Dan Allah pun mengangkat
Harun saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk membantu Musa
dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.
Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi
ular besar yang menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir’aun.
Menyaksikan kejadian itu, maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan
menyatakan bahwa mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka
yang beriman itu termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir’aun itu sendiri.
Bukan main murkanya Fir’aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya sampai
menemui ajal.
Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh
balatentara Fir’aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan
tongkatnya sehingga laut terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil
menyebrangi Laut Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan
darat. Sementara itu Fir’aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai
dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir’aun dan
balatentaranya.
Walaupun Fir’aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir.
Pada waktu Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah
selama 40 malam, maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s.
Dan diantara mereka ada seorang yang bernama Samiri yang membuat patung
sapi dari emas. Kedalam mulut patung sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak
kaki kuda Malaikat Jibril sehingga patung sapi tersebut dapat berbicara. Lalu
Samiri berkata kepada kaumnya “Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita
sembah!” lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.
Lalu Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih “Aku
sudah melarang mereka berkali-kali” sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi Musa
a.s. pun hilang, lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak Sapi itu.
Mereka baru akan percaya bila mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa
a.s. memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit Thursina
untuk menerima wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka, sehingga
mereka semua mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.
Suatu ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah
mencari kesana kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong kepada
Nabi Musa a.s. agar memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s.
memukulkan tongkatnya keatas batu, maka terpancarlah 12 mata air untuk 12
kaum.
Nabi Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada usia 120 tahun, setelah
sebelumnya telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.
Sejarah Singkat Nabi Zulkifli A.S.
Nabi Zulkifli a.s. memiliki nama asalnya yaitu Basyar, dinamakan Zulkifli karena
beliau sanggup menjalankan amanat Raja. Zulkifli artinya adalah orang yang
sanggup.
Pada masa itu dinegri dimana Zulkifli berdiam, memerintahlah seorang Raja yang
sudah tua dan tidak berputra. Raja tersebut sudah tidak mampu lagi memegang
tampuk pemerintahan. Karena itu dikumpulkanlah rakyatnya, dan Raja itu
bertanya
“Siapakah diantara kalian yang sanggup berpuasa siang hari dan beribadat
dimalam hari, serta tiada marah-marah?“
Maka berdirilah Basyar serta berkata
“Aku sanggup!“
Sementara diantara kaumnya tidak ada seorangpun yang menyanggupi
pertanyaan Raja. Maka kerajaanpun diserahkan kepada Basyar dan diberi gelar
Zulkifli yang berarti orang yang sanggup, sedangkan pada waktu itu usia beliau
masih terbilang muda.
Nabi Zulkifli a.s. pun menjadi Raja dan dengan taatnya bertakwa kepada Tuhan.
Siang hari beliau berpuasa dan malam hari beliau beribadat.

Sejarah Singkat Nabi Daud A.S.


Nabi Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil. Kaum
Bani Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s. Ketika itu
ada seorang Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang pemimpin
bagi Bani Israil yaitu Thalut.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut
memimpin peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika
akan berperang Daud yang masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang
bersama tiga saudaranya. Daud membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang
terbuat dari tali, dan dia tidak mau menggunakan pedang yang diberikan
kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus
melewati sebuah sungai. Thalut berkata “Wahai pasukanku jangan kamu minum
air sungai itu“. Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum
tidak kuat dan takut pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan
mendengar nasehat Thalutlah yang berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja Djalut.
Dan Raja Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul
kedepan. Raja Djalut tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang
menentangnya. Daud melemparkan cambuknya yang biasa digunakannya untuk
mengusir anjing atau binatang lainnya. Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu
Daud menarik cambuknya hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat mengenai
kedua mata Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang Raja Djalut
yang terjatuh itu dan memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang
kejam dan zalim itu.
Pasukan Thalut bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih kecil
itu, mereka mengangkat Daud beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan setelah
Raja Thalut meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang
kemudian menjadi Raja Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul.
Beliau memimpin kaumnya dengan bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula
memberikan beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang sangat
merdu. Jika beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka bagi
orang yang sedang sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.

Sejarah Singkat Nabi Sulaiman A.S.


Nabi Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s. yang mana Nabi Sulaiman a.s.
mewarisi kerajaan dari ayahnya dalam usia muda, yaitu 13 tahun.
Allah s.w.t. memberi ilmu pengetahuan yang tinggi pada beliau dan diutus jadi
Rasul bagi umatnya, agar beriman kepada Allah s.w.t.
Sebagai Raja, beliau memiliki kekuasaan yang sangat luas, berwibawa, dan
bijaksana serta menyayangi sesama makhluk, sehingga beliau memiliki bala
tentara dari pasukan diluar manusia.
Beliau dapat menyuruh para Jin untuk mengumpulkan permata dan mutiara dari
dalam lautan, dijadikan untuk perhiasan dan bahan bangunan, dan begitu juga
para jin disuruh untuk mendirikan bangunan-bangunan.

Sejarah Singkat Nabi ILyas A.S.


Nabi ILyas a.s. adalah keturunan dari Nabi Harun a.s. Beliau diutus pada Bani Israil
yang mendurhaka kepada Allah s.w.t. Mereka menyembah Ba’al (nama berhala).
Nabi ILyas a.s. selalu dikejar-kejar oleh kaumnya untuk dibunuh. Beliau
bersembunyi dirumah-rumah kosong. Allah menurunkan karunianya, dirumah-
rumah kosong dimana Nabi ILyas a.s. bersembunyi selalu didapatkannya
makanan. Jikalau kaumnya mendapatkan makanan pada rumah-rumah kosong,
mereka memastikan bahwa sebelumnya rumah itu sudah dimasuki oleh Nabi
ILyas a.s.
Suatu saat, ketika Nabi ILyas a.s. sedang dikejar-kejar kaumnya, ditemukannya
seorang anak laki-laki yang saleh. Anak laki-laki itu mengikuti ajaran Nabi ILyas a.s.
dan diangkat sebagai anak. Kelak dikemudian hari setelah anak itu beranjak
dewasa, maka anak itu ditunjuk oleh Allah s.w.t. sebagai Rasul (Nabi ILyasa a.s.)
untuk mengantikan Nabi ILyas a.s.

Sejarah Singkat Nabi Ilyasa A.S.


Nabi ILyasa a.s. adalah anak angkat dari Nabi ILyas a.s. Ayah kandungnya bernama
Akhtub bin Ayuz. Sepeninggal Nabi ILyas a.s. Nabi ILyasa a.s. membimbing
kaumnya untuk memberikan pelajaran-pelajaran. Kaumnya pun patuh kepada
Nabi ILyasa a.s. sampai wafatnya beliau.
Setelah Nabi ILyasa a.s. meninggal dunia, kaumnya kembali ingkar. Semakin lama
kesenangan mereka berubah menjadi kesengsaraan dikarenakan kedurhakaan
mereka. Pada masa inilah lahir Nabi Yunus a.s.

Sejarah Singkat Nabi Yunus A.S.


Nabi Yunus a.s. diutus oleh Allah s.w.t. untuk menjadi Rasul dalam usia 30 tahun.
Ayah Beliau bernama Mata. Beliau Berdakwah dan menasehati umatnya agar
beriman kepada Allah s.w.t., akan tetapi yang mau mengikuti Nabi Yunus a.s.
hanya 2 orang saja.
Kaum Nabi Yunus a.s. tidak mau mengikuti nasehat beliau, dan itu membuat Nabi
Yunus a.s. merasa putus asa sehingga beliau berdoa kepada Allah s.w.t. agar
diberikan cobaan kepada kaumnya tersebut. Beliau mengatakan pada kaumnya
“Jika tidak mau mengikuti ajaran yang aku bawa, maka akan datang siksaan Allah
dalam waktu 40 hari lagi” dan kemudian beliau meninggalkan negri itu tanpa
diketahui oleh kaumnya.
Mendengar ancaman ini, kaum Nabi yunus a.s. sadar dan mereka percaya bahwa
Nabi Yunus tidak berdusta. Mereka berbondong-bondong mencari Nabi Yunus,
namun Nabi Yunus tidak dapat ditemukan. Dan mereka beramai-ramai pergi ke
lapangan memohon kepada Allah agar tidak dijatuhkan siksaan kepada mereka
dan semenjak saat itu mereka menjadi beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Yunus .a.s terus berjalan tanpa tujuan, sedang Allah belum memerintahkan
beliau meninggalkan negrinya. Akhirnya beliau sampai ke suatu pelabuhan yang
kebetulan ada kapal penuh dengan muatan dan akan berlayar kepulau lainnya.
Lalu Nabi Yunus a.s. ikut pula naik kekapal itu.
Ketika sampai ditengah laut, tiba-tiba datang angin kencang dan badai yang
membuat kapal oleng, dalam keadaan panik nahkoda kapal mengambil keputusan
untuk mengadakan undian pada semua penumpang. Bagi siapa yang kena undian,
maka dialah yang akan diceburkan ke laut. Ketika undian dilakukan, ternyata yang
kena adalah Nabi Yunus a.s. maka beliau menceburkan diri ke laut dan ikan Hiu
yang besar langsung menelannya.
Dalam perut ikan yang gelap gulita itu beliau berdoa kepada Allah s.w.t. “Ya Allah,
tiada tuhan kecuali engkau, maha suci engkau. Sesungguhnya aku tergolong
orang-orang yang zalim“
Allah menerima doa beliau, maka ikan hiu itu terdampar di pantai. Kemudian
beliau keluar dari perut ikan Hiu dengan tubuh yang sangat lemah dan sakit.
Kaum Nabi Yunus a.s. sangat menunggu-nunggu kedatangan beliau, dan
menyambut Beliau dengan riang gembira. Untuk selanjutnya Nabi Yunus a.s.
beserta kaumnya hidup aman dan damai serta taat dalam menjalankan ajaran
Allah s.w.t.

Sejarah Singkat Nabi Zakariya A.S.


Nabi Zakariya a.s. adalah putra Barkhiya. Beliau termasuk Nabi-nabi Bani Israil.
Beliau diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil untuk menuntun mereka beriman
kepada Allah s.w.t.
Istri beliau bernama Elisabeth, namun sampai tua mereka tidak memiliki putra.
Elisabeth memiliki saudara perempuan yang bernama Hannah. Suami Hannah
bernama Imran termasuk salah seorang pemuka Bani Israil, dan mereka ini tidak
memiliki anak pula. Lalu mereka berdoa kepada Allah s.w.t. bila kelak
memperoleh anak, maka anak itu akan diserahkan kepada Allah untuk mengabdi
di Baitul Maqdis dan memelihara rumah suci itu.
Doa mereka diterima oleh Allah s.w.t., dan lahirlah seorang putri yang bernama
Maryam. Namun ketika Maryam masih kecil ayahnya meninggal. Berdatanganlah
orang ingin mengasuh Maryam, untuk itu diadakan undian, dan ternyata yang
mendapat undian itu adalah Nabi Zakariya a.s. dan mulai saat itu Maryam diasuh
oleh Nabi Zakariya.
Maryam semakin besar, dan terdapat tanda kemuliaan pada dirinya. Dan Nabi
Zakariya semakin tua namun belum juga memiliki putra, sedangkan istri beliau
tidak dapat memberikan keturunan, padahal keinginan Nabi Zakariya
memperoleh putra besar sekali. Dikala beliau sedang beribadah, datanglah
Malaikat Jibril memberi kabar gembira tentang kelahiran putra beliau.
Demikianlah dalam usia tua, istri beliau melahirkan seorang putra yang diberi
nama Yahya. Setelah Yahya besar, maka beliau diutus oleh Allah untuk menjadi
Rasul agar menuntun umatnya dalam beriman kepada Allah s.w.t.
Sejarah Singkat Nabi Yahya A.S.
Nabi Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang
yang bertakwa dan telah diberi hikmah oleh Allah s.w.t. dari semenjak kecil.
Beliau adalah seseorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan beliau
bukan orang yang sombong dan durhaka.
Pada masa itu ada seorang Raja yang sudah tua dan bermaksud mengawini anak
tirinya. Nabi Yahya a.s. melarang perkawinan itu, karena Allah s.w.t. melarang
Ayah ataupun Ibu yang mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu
Nabi Yahya dibunuhnya.
Bila Nabi Zakariya a.s. mendengar tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan
izin Allah datanglah Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah.
Sampailah beliau disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu
terbelah dua dan masuklah Nabi Zakariya a.s. kedalamnya. Sementara itu
datanglah pesuruh-pesuruh Raja yang menduga bahwa Nabi Zakariya mempunyai
sihir yang kuat sehingga dapat masuk kedalam pohon tersebut. Maka pohon kayu
itu pun digergaji oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi Zakariya a.s.
(Ada dua riwayat yang mengatakan ;
1. Takala gergaji yang digunakan untuk memotong pohon dan mengenai otot-otot
Nabi Zakariya a.s. membuat beliau merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan “Jika
rintihanmu tidak mereda maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya” hal
ini membuat Nabi Zakariya a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah
menjadi dua.
2. Bahwa orang yang terbelah didalam pohon tersebut adalah orang lain yang
bukan merupakan nabi Zakariya a.s. adapun Nabi Zakariya a.s. meninggal secara
alami. Wallahu A’lam.
Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa pembunuhan atas Nabi Yahya a.s.
adalah hal yang sangat mustahil, karena Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang
dijaga dan dilindungi oleh Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara
dari kebiasaan sebagian orang-orang israil yang ingin merendahkan dan
mengecilkan para Nabi Allah.

Sejarah Singkat Nabi Isa A.S.


Nabi Isa a.s. adalah anak dari Maryam, beliau tidak memiliki ayah. Maryam adalah
anak Imran dan Hannah. Oleh ibunya, Maryam diserahkan ke Baitulmaqdis, dan
Maryam adalah wanita yang saleh.
Pada suatu ketika, datanglah Malaikat Jibril kepada Maryam dan memberitahukan
bahwa Maryam akan memperolah seorang anak yang saleh. Tentu saja Maryam
sangat terkejut, karena ia belum bersuami. Namun memang demikianlah
kehendak Allah, lalu Malaikat Jibril meniupkan roh suci kedalam kandungannya,
maka hamillah Maryam.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu
diperolok-olok dan dihinakan kaumnya. Apalagi setelah bayinya lahir, orang-orang
bertanya kepada Maryam “Hai Maryam, mengapa kamu sampai memiliki anak?
padahal kamu ini seorang wanita baik-baik yang belum bersuami. Orang tuamu
pun orang-orang yang baik pula, mengapa sekarang engkau berbuat mesum?”
Mendengar hal ini Maryam tidak menjawab, kecuali hanya memberi isyarat
dengan menunjuk bayinya. Sudah tentu mereka terheran-heran dan berkatalah
mereka “Bagaimana mungkin kami bisa bicara dengan anak yang masih bayi?“
Maka dengan kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. yang waktu itu masih bayi dapat
berbicara. Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya “Sesungguhnya aku
ini hamba Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan ku seorang
Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada.
Dan Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan
zakat selama aku masih hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan
pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra Maryam, Allah telah
memfirmankan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang
kebenarannya” (s.Maryam ayat 30-34) Demikianlah dengan izin Allah s.w.t. anak
yang masih dalam pangkuan ibunya dapat berkata-kata.
Untuk melindungi anaknya, maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya
Yusuf Najar. Setelah dua belas tahun, merekapun kembali ke negri Syam. Pada
usia 30 tahun, diangkatlah Isa menjadi Rasul Allah, untuk menyerukan kebenaran
Allah s.w.t. kepada Bani Israil.
Kepada Isa, Allah mengajarkan Al-kitab, hikmah (ilmu), Taurat, dan Injil. Dan
menjadi Rasul kepada Bani Israil, kepadanya pula Allah memberikan mukjizat,
yaitu :
1. Menjadikan burung daripada tanah
2. Dapat menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat
3. Menyembuhkan orang berpenyakit kusta
4. Dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati
5. Menurunkan makanan dari langit ketika diminta oleh kaumnya
Adapun yang beriman kepada Nabi Isa a.s. hanyalah dua belas orang saja, dan
mereka disebut Hawari yang berarti sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. Lama kelamaan
pengikut Nabi Isa a.s. semakin banyak, mereka disebut Nasara (Nasrani). Diantara
sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. ada seorang yang murtad yang bernama Yahuza
Iskarius.
Dalam melaksanakan tugas menegakan kebenaran Allah s.w.t. Nabi Isa a.s.
mendapat tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang
sanggup menangkap Nabi Isa a.s. dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius si
murid murtad tersebut yang sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu
Nabi Isa a.s. sudah terkepung disuatu tempat oleh tentara kerajaan yang
diperintah oleh Raja Hirdaus yang kafir, Allah s.w.t. telah berkenan mengangkat
Nabi Isa a.s. ke alam gaib (ketempat yang dimuliakan Allah) dan pada waktu itu
usia Nabi Isa a.s. adalah 33 tahun. Dan kemudian Allah menjadikan orang lain
(Yahuza Iskarius) mirip dengan Nabi Isa a.s. dan murid yang murtad inilah yang
sebenarnya tertangkap dan kemudian disalibkan.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya “Telah
kafirlah orang-orang yang mengatakan sesungguhnya Allah ialah Al Masih, putra
Maryam. padahal Al Masih sendiri berkata “Hai Bani Israil! sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya barang siapa yang memperserikatkannya,
maka Allah haramkan ia masuk surga dan tempatnya adalah dineraka yang tidak
ada seorangpun penolongnya” (s Almaidah ayat 72)

Sejarah Singkat Nabi Muhammad S.A.W.


Nabi Muhammad s.a.w. adalah anak Abdullah bin Abdulmuthalib. Ibunya
bernama Aminah binti Wahab dari suku Qurais yang terpandang mulia dimasa itu.
Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan pada hari senin 12 rabiul awal (tgl 20 april
571M) dikota Mekkah. Ayahnya seorang pedagang (saudagar) ke negri Syam
(Sirria). Pada suatu hari ketika Ayahnya akan kembali dari Syam menuju Mekkah
tiba di Madinah kemudian menderita sakit sehingga meninggal dunia pada
usianya 18 tahun, dan dimakamkan di Madinah pada saat istrinya Aminah tengah
mengandung 6 bulan. Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan dalam keadaan yatim
ditengah-tengah masyarakat jahiliyah dan musyrik, memuja dan memuji berhala,
yang kuat menindas yang lemah, merampas hak orang dan membunuh, dan
wanita-wanita tidak berharga pada waktu itu. Dan kebetulan dengan kelahiran
Nabi Muhammad s.a.w. pada waktu itu, Raja Najasi dari negeri Shan’a (Yaman)
beragama Nasrani dengan tentara gajahnya dibawah pimpinan Abrahah akan
meruntuhkan Ka’bah. Pembesar-pembesar Makkah Abdulmuthalib tidak berdaya
melawan tentara-tentara Raja Abrahah yang sangat gagah dengan alat-alat
senjatanya. Pembesar-pembesar yang memelihara Ka’bah itu berdoa kepada
Tuhan agar Tuhan memberikan perlindungan kepada Ka’bah yang mereka cintai
itu. Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firman-Nya yang artinya “Apakah
kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah? bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk
menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kepada mereka burung
yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu yang berasal
dari tanah yang terbakar (sijil) lalu Dia menjadikan manusia-manusia seperti daun-
daunan yang dimakan ulat” (s. Al Fiil ayat 1-5)
Sebagaimana sudah menjadi adat, Nabi Muhammad s.a.w. diserahkan oleh
ibunya kepada wanita desa pegunungan untuk disusukan. Pengasuh itu bernama
Halimatu Sa’diyah yang bertempat tinggal didusun Bani Sa’ad. Selama 4 tahun
memelihara Nabi Muhammad s.a.w., Allah s.w.t. melimpahkan rizkinya dengan
sangat berlimpah.
TUGAS AGAMA

Kisah Dakwah 25 Rasul

Ihsan Ali Alhadi


8.8

SMPN 2 Bandar Lampung


Tahun ajaran 2018-2019

Anda mungkin juga menyukai