Berdasarkan alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi dua, yaitu primary
cementing, dan secondary cementing.
1. Primary Cementing
Merupakan penyemenan pertama kali yang dilakukan setelah casing
diturunkan kedalam sumur. Pada primary cementing, penyemenan casing pada
dinding lubang sumur dipengaruhi oleh jenis casing yang akan di semen.
Penyemenan primary cementing terdiri dari:
Penyemenan conductor casing bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi fluida pemboran (lumpur pemboran) terhadap formasi.
Penyemenan surface casing bertujuan untuk melindungi air tanah agar
tidak tercemar dari fluida pemboran, memperkuat kedudukan surface
casing sebagi tempat dipasangnya alat BOP ( Blow out Preventer), untuk
menahan beban casing yang terdapat dibawahnya dan untuk mencgah
terjadinya aliran fluida pemboran atau fluida formasi yang akann melalui
surface casing.
Penyemenan intermediate casing bertujuan untuk menutup tekanan
formasi abnormal atau untuk mengisolasi daerah lost cinculation.
Penyemenan production casing bertujuan untuk mencegah terjadinya
aliran an antar formasi atauptn aliran fluida formasi yang tidak
diinginkan, yang akan memasuki sumur. Selain itu untuk mengisolasi zona
produktif yang akan diproduksikan fluida formasi (perforated completion),
dan juga untuk mencegah terjadinya korosi pada casing yang dibabkan
oleh material-material korosif.
2. Secondary Cementing
Secondary cementing adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan
primary cementing atau memperbaiki penyemenan yang rusak. Setelah operasi
khusus semen dilakukan, seperti Cement Bond Logging (CBL) dan Variable
Density Logging (VDL), kemudian didapati kurang sempurnanya atau ada
kerusakan pada primary cementing, maka dilakukanlah secondary cementing.
Secondary cementing juga dilakukan apabila pengeboran gagal mendapatkan
minyak dan menutup kembali zona produksi yang diperforasi.
Secondary cementing dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Squeeze
cementing, Re-cementing dan Plug-back cementing.
a. Squeeze cementing
Squeeze cementing dilakukan untuk :
1. Mengurangi WOR, GOR
2. Menutup formasi yang sudah tidak lagi produktif
3. Menutup zona lost circulation
4. Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing
b. Re-cementing
Re-Cementing dilakukan untuk menyempurnakan primary cementing yang
gagal dan untuk memperluas perlindungan casing di atas top semen.
c. Plug-back cementing
Plug-back cementing dilakukan untuk :
1. Menutup atau meninggalkan sumur
2. Menutup zona air di bawah zona minyak agar water-oil ratio berkurang
pada open hole completion.