Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOL

Studi Kasus Ruas Jalan Tol Serang Timur – Merak KM 72 – KM 98


M. Fakhruriza Pradana, ST., MT1, Arief Budiman, ST., M. Eng2, Desi Andriyani3
1,2)
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jenderal Sudirman KM 03 Cilegon, Banten
Email: mfakhruriza@yahoo.com
3)
Alumni Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: desiandriyani93@gmail.com

ABSTRAK
Ruas jalan tol Serang Timur – Merak merupakan ruas jalan tol yang berpengaruh penting karena
merupakan jalur perlintasan kendaraan pulau Jawa dan Sumatera. Pada ruas jalan ini kecelakaan lalu
lintas sering terjadi contohnya pada KM 82 menuju merak terdapat 26 kali kecelakaan selama 3 tahun
terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, faktor penyebab kecelakaan dan
menentukan titik blackspot pada jalan tol Serang Timur – Merak ruas A (menuju Merak) maupun pada
ruas B (menuju Serang Timur) sehingga dapat ditetapkan usulan penanganan kecelakaan yang terjadi
pada blackspot.
Data yang digunakan adalah data primer yang merupakan data hasil survey dan data sekunder adalah
data kecelakaan lalu lintas selama 3 tahun terakhir yaitu 2011 – 2013. Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu metode angka ekivalen kecelakaan (AEK) dan metode statistik kendali mutu (UCL).
Hasil penelitian menunjukkan titik rawan kecelakaan (blackspot) pada Ruas A yaitu KM 73, 74, 77,
78, 88 dan 91, dan ruas B yaitu KM 72,74, 79, 80, 82 dan 85. Beberapa strategi peningkatan keselamatan
di blackspot dalam segi geometrik jalan yaitu perbaikan tekstur jalan yang tidak rata, segi pengaturan lalu
lintas yaitu pembuatan garis kejut/rumble strip, pemasangan guardrail ataupun rail rope, pemasangan
penerangan jalan dan pemasangan rambu – rambu peringatan
Kata kunci: Titik rawan, kecelakaan, AEK, UCL.

ABSTRACT
Serang Timur – Merak toll roads is a toll road which have an important effect because it is a cross
strip of vehicles Java island and Sumatra island. On this toll roads traffic accident often accure as an
example, on the KM 82 have 26 accidents during the last 3 years. This study intend to investigate the
characteristics, causes of accidents and determine the blackspot on the segment A (heading to Merak)
and in segment B (heading to Serang Timur) of Serang Timur – Merak toll roads so that is can set the
proposed treatment of traffic accident that occur in blackspot.
The data used is primary data that is survey data and secondary data is traffic accidents data over
the last 3 years from 2011 – 2013 which related to this research. The method used in this study is the
method of equivalent accident number (AEK) and statistical methods of quality control (UCL).
The results indicate an accident blackspots on segment A is KM 73, 74, 77, 78, 88 and 91, segment B
is KM 72,74, 79, 80, 82 dan 85. Several strategies for improving safety at blackspots in the aspect of
geometric road are fixes uneven road texture and on the aspect of traffic control are making shock
line/rumble strip, installation of guardrail or rail rope, installation of street lighting and installation
warning signs.
Key words: Blackspot, accident, AEK, UCL.

1. Pendahuluan kebutuhan akan barang dan jasa di wilayah


A. Latar Belakang tersebut. Seiring dengan hal – hal tersebut
Dalam sektor transportasi, khususnya maka dibangun jalan – jalan tol baik didalam
transportasi darat, jalan bebas hambatan mapun diluar kota. Mengingat fungsi jalan
berperan besar dalam menentukan laju tol yaitu memberikan pelayanan berupa
perekonomian dan tingkat kemakmuran kelancaran kendaraan tanpa adanya
masyarakat. Dikarenakan kelancaran arus hambatan yang berarti, maka perlu
kendaraan yang keluar – masuk ke dan dari diperhatikan pula masalah keselamatan
suatu daerah dapat menjamin penyediaan jalan dimana kecelakaan lalu lintas

1 Jurusan Teknik Sipil


JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

merupakan indikator utama tingkat 4. Metode yang digunakan yaitu metode


keselamatan jalan. karakteristik kecelakaan untuk
Dalam penelitian ini lebih difokuskan menentukan karakteristik kecelakaan
pada analisis kecelakaan lalu lintas dengan dan metode tingkat metode angka
studi kasus penelitian dilakukan di ruas jalan ekivalen kecelakaan untuk menentukan
tol Serang Timur – Merak sebagai bagian angka tingkat kecelakaan serta metode
Tol Jakarta - Merak yang merupakan ruas statistik kendali mutu untuk
jalan tol yang berpengaruh penting dalam menentukan titik rawan kecelakaan.
lintas pulau Jawa – Sumatera. Disebabkan
ruas jalan tol ini cukup sering terjadinya 2. Tinjauan Pustaka
kecelakaan lalu lintas seperti terdapat 26 kali A. Pengertian Kecelakaan
kecelakaan selama 3 tahun terakhir pada Kecelakaan lalu lintas adalah suatu
KM 82 menuju merak dan cenderung peristiwa di jalan yang tidak diduga dan
meningkat tiap tahunnya sehingga dirasa tidak disengaja melibatkan kendaraan
perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
memberikan informasi tentang kecelakaan mengakibatkan korban manusia dan/atau
lalu lintas pada ruas jalan tol Serang Timur – kerugian harta benda (Undang – undang
Merak dengan harapan dapat memberikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22
pemahaman tentang kecelakaan lalu lintas Tahun 2009)
secara keseluruhan sebagai pemahaman Black Spot adalah titik daerah rawan
untuk pencegahan dan meminimalisasikan kecelakaan dalam penelitian ini yaitu titik
jumlah kecelakaan lalu lintas. KM; Black spot terjadi dimana lokasi
kecelakaan dapat diidentifikasikan dengan
B. Tujuan Penelitian pasti dan tetap pada suatu titik tertentu.
Adapun tujuan dari penelitian ini akan Black Site adalah ruas (jalan) daerah
dijabarkan sebagai berikut: rawan kecelakaan; black site terjadi dimana
1. Untuk mengetahui karakteristik dan kecelakaan terjadi pada segmen – segmen
faktor penyebab kecelakaan di ruas tertentu.Black Area adalah wilayah rawan
jalan tol Serang Timur – Merak. kecelakaan. black area biasanya dijumpai
2. Untuk mengetahui tingkat kecelakaan pada daerah – daerah atau wilayah yang
lalu lintas yang terjadi di ruas jalan tol homongen misalnya perumahan, industri dan
Serang Timur – Merak. sebagainya.
3. Untuk menentukan “Blackspot” (titik
daerah rawan kecelakaan) pada ruas B. Karakteristik Kecelakaan
jalan tol Serang Timur – Merak. Karakteristik kecelakaan lalu lintas
4. Untuk menetapkan strategi peningkatan adalah sifat atau karakter yang dapat
keselamatan lalu lintas jalan tol pada dijadikan sebagai gambaran terhadap
blackspot, yang dikaitkan dengan kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam
kondisi geometrik maupun pengaturan bentuk pengelompokkan atau klasifikasi.
lalu lintas. Klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam
penelitian ini adalah :
C. Ruang Lingkup Penelitian 1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini waktu kecelakaan diklasifikasikan
akan dijabarkan sebagai berikut: menurut hari terjadinya kecelakaan dan
1. Data waktu yang diambil dalam jam terjadinya kecelakaan.
penelitian ini adalah data kecelakaan 2. Berdasarkan jenis kecelakaan,
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir berdasarkan tingkat kecelakaannya maka
yaitu 2011 – 2013 kecelakaan dibagi dalam empat
2. Penelitian ini tidak memperhitungkan golongan yaitu meninggal dunia, luka
untuk biaya kecelakaan. berat, luka ringan dan kerugian materi.
3. Lokasi penelitian dibatasi pada KM 72 3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi,
– 98 yaitu dimulai dari gerbang tol diklasifikasikan atas beberapa tabrakan,
Serang Timur – Gerbang tol Merak yaitu depan – belakang, depan – depan,
samping – samping, samping – depan
Jurusan Teknik Sipil 2
JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

dan tabrakan tunggal serta menabrak yang berada diatas garis UCL
objek. didefinisikan sebagai lokasi rawan
4. Berdasarkan jenis kendaraan, kecelakaan.
diklasifikasikan menjadi bus besar, bus
sedang, jeep, truk tangki, minibus, mobil 3. Metodologi Penelitian
box, pick up, sedan, truk trailer, truk Start
besar, truk kecil dan truk gandeng.
5. Berdasarkan bulan (musim) kecelakaan,
diklasifikasikan menjadi September – Identifikasi
Februari (musim hujan) dan Maret – Masalah

Agustus (musim kemarau) Observasi


Lapangan
6. Berdasarkan lokasi akhir kecelakaan,
diklasifikasikan menjadi interchange, Penetapan
Tujuan
lajur kiri, lajur kanan, median, row
Studi Pustaka
(keluar jalur), os (bahu jalan sebelah
dalam), is (bahu jalan sebelah luar) dan Metode yang digunakan :
jalan akses. Metode Karakteristik
Metode Angka Ekivalen Kecelakaan
7. Berdasarkan cuaca, diklasifikasikan Metode Statistik Kendali Mutu

menjadi cerah, mendung, kabut, asap,


gerimis dan hujan. Pengumpulan Data

C. Faktor Penyebab Kecelakaan


Menurut Hobbs(1979) faktor – faktor Data Sekunder : Data Primer :
Data Kecelakaan
penyebab kecelakaan dibagi menjadi 3 2010 – 2013
Kelengkapan
Prasarana Jalan
kelompok yaitu : Peta Jaringan Jalan

1. Faktor Pemakai Jalan (Manusia)


2. Faktor Kendaraan
3. Faktor Jalan dan Lingkungan Ekstraksi & Pengelompokkan Data Sesuai Kebutuhan serta
kompilasi data

D. Metode Penentuan Blackspot


1. Metode Angka Ekivalen Kecelakaan Analisa dan
AEK =12 MD+ 3 LB+3 LR+1 K Pembahasan

Dengan :
MD adalah meninggal dunia Kesimpulan
Selesai
& Saran
LB adalah luka berat
LR adalah luka ringan Gambar 1. Flowchart Penelitian (Sumber:
K adalah kecelakaan dengan kerugian Hasil Analisa, 2014)
materi
2. Metode Statistik Kendali Mutu 4. Hasil Dan Pembahasan
A. Karakteristik Kecelakaan
UCL= λ+2,576 √ (λ /m)¿+[0,829 /m]+[1 /2 m]¿
Dengan : 1. Hari kecelakaan
UCL adalah garis kendali batas atas Karakteristik kecelakaan berdasarkan
λ adalah rata – rata tingkat hari pada jalan tol Serang Timur – Merak
dilakukan dengan parameter jumlah hari
kecelakaan EAN
dalam satu minggu, yaitu : senin, selasa,
M adalah angka kecelakaan ruas
rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu. Dimana,
yang ditinjau
pada ruas A dan Ruas B diperoleh
Ruas jalan dengan tingkat
kecelakaan dominan pada hari rabu.
kecelakaan menggunakan metode AEK

3 JHJGJGJ
JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

Hari Kecelakaan Ruas A


Jam Kecelakaan Ruas B
13.06% 10.71%
Minggu
11.99% 14.13%
Senin
Selasa 06.00 - 18.00
Rabu
50.00% 50.00% 18.00 - 06.00
Kamis
16.27% 16.70% Jumat
Sabtu

17.13%
Gambar 5. Diagram Persentase
Gambar 2. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jam
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Hari Kecelakaan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014)
Ruas A (Sumber : Analisa, 2014)
3. Tingkat kecelakaan
Karakteristik kecelakaan berdasarkan
Hari Kecelakaan Ruas B tingkat kecelakaan pada jalan tol Serang
Timur – Merak dilakukan dengan parameter
13.85% 13.08%
yang dibagi berdasarkan meninggal dunia,
Minggu
13.08% Senin luka berat, luka ringan dan kerugian materi.
14.62%
Selasa Dimana, pada ruas A dan B diperoleh
Rabu
kecelakaan dominan dengan kerugian materi
Kamis
15.38% Jumat
12.31%
17.69% Sabtu
Tingkat Kecelakaan Ruas A
4.93%
12.21%
Meninggal Dunia
18.42% Luka Berat
64.45% Luka Ringan
Gambar 3. Diagram Persentase Materi
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Hari
Ruas B (Sumber : Analisa, 2014)

2. Jam kecelakaan
Gambar 6. Diagram Persentase
Karakteristik kecelakaan berdasarkan
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan
jam pada jalan tol Serang Timur – Merak
Tingkat Kecelakaan Ruas A(Sumber :
dilakukan dengan parameter waktu terang
Analisa, 2014)
(06.00 – 18.00) dan waktu gelap (18.00 –
06.00) Dimana, pada ruas A diperoleh
kecelakaan dominan pada waktu terang dan Tingkat Kecelakaan Ruas B
pada ruas B pada waktu terang dan gelap. 3.08%
13.08%
Meninggal Dunia
15.38% Luka Berat
Jam Kecelakaan Ruas A 68.46% Luka Ringan
Materi

06.00 - 18.00
49.04% 50.96% 18.00 - 06.00

Gambar 7. Diagram Persentase


Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan
Tingkat Kecelakaan Ruas B(Sumber :
Analisa, 2014)
Gambar 4. Diagram Persentase
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jam 4. Tipe Tabrakan
Kecelakaan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014)

Jurusan Teknik Sipil 4


JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

Karakteristik kecelakaan berdasarkan


tipe tabrakan pada jalan tol Serang Timur – Bulan (musim) Ruas A
Merak dilakukan dengan parameter yang
september - february
dibagi menjadi tabrakan depan – belakang, Maret - Agustus
depan – depan, samping – samping, samping 49% 51%

– depan, tabrakan tunggal dan menabrak


objek. Dimana, pada ruas A dan B diperoleh
kecelakaan dominan pada tabrakan tunggal. Gambar 10. Diagram Persentase
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Bulan
Tipe Tabrakan Ruas A
Ruas A(Sumber : Analisa, 2014)
0.22% 3.23% Depan - Belakang
19.78% Depan - Depan
0.43% Samping - Samping Bulan (Musim) Ruas B
0.43%
Samping - Depan
75.91%
Tunggal
Menabrak Objek september - february
Tabrakan Beruntun Maret - Agustus
47%
53%

Gambar 8. Diagram Persentase


Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Tipe Gambar 11. Diagram Persentase
Tabrakan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Bulan
Ruas B(Sumber : Analisa, 2014)

Tipe Tabrakan Ruas B 6. Cuaca Terjadinya kecelakaan


Depan - Belakang Karakteristik kecelakaan berdasarkan
0.77% 1.54%13.08%
Depan - Depan cuaca kecelakaan pada jalan tol Serang
2.31%
1.54%
Samping - Samping Timur – Merak dilakukan dengan parameter
Samping - Depan
79.23% 1.54% Sendiri
yang dibagi berdasarkan mendung, berkabut,
Menabrak Objek berdebu, berasap, gerimis, hujan dan cerah.
Tabrakan Beruntun Dimana, pada ruas A dan B diperoleh
Lain - Lain
kecelakaan dominan dengan cuaca cerah.
Cuaca Ruas A
9.85%
Gambar 9. Diagram Persentase
0.21%
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Tipe Mendung
0.21% Berkabut
Tabrakan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) Berdebu
6.21%
Berasap
1.93%
5. Bulan kecelakaan Gerimis
Hujan
Karakteristik kecelakaan berdasarkan 81.58%
Cerah
bulan kecelakaan pada jalan tol Serang
Timur – Merak dilakukan dengan parameter
musim yang terjadi yang dibagi berdasarkan
September – Februari (musim hujan) dan Gambar 12. Diagram Persentase
Maret – Agustus (musim kemarau). Dimana, Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan
pada ruas A dan B diperoleh kecelakaan Cuaca Ruas A(Sumber : Analisa, 2014)
dominan pada September – Februari (musim
hujan).

5 JHJGJGJ
JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

Cuaca Ruas B Jenis Kendaraan Ruas B


Mendung
10.77%
Berkabut
8.46% Berdebu Bus Besar
Jeep
5.38% Berasap
Truk Tangki
Gerimis
Minibus
75.38% Hujan Mobil Box
1.96% 0.65% 0.65% 8.50%
Cerah 16.34% 0.65% Pick Up
5.23% Sedan
16.99% Truk Trailer
Truk Besar
28.10%
8.50% Truk Kecil
0.65%
Gambar 13. Diagram Persentase 5.23%
Truk Gandeng
Bus Kecil
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan 6.54%
Motor
Cuaca Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) Tak Teridentifikasi

7. Jenis Kendaraan
Karakteristik kecelakaan berdasarkan
jenis kendaraan pada jalan tol Serang Timur
– Merak dilakukan dengan parameter yang
dibagi berdasarkan truk besar, minibus, truk Gambar 15. Diagram Persentase
kecil, bus besar, mobil box, pick up, sedan, Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jenis
truk tangki, motor dan tidak teridentifikasi. Kendaraan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014)
Dimana, pada ruas A kecelakaan dominan
pada minibus dan ruas B yaitu truk besar. 8. Posisi kecelakaan
Karakteristik kecelakaan berdasarkan
Jenis Kendaraan Ruas A posisi akhir kecelakaan pada jalan tol Serang
Truk Besar Timur – Merak dilakukan dengan parameter
Minibus
Truk Kecil
yang dibagi berdasarkan median, row (tepi
3.66%
2.50% 1.16% 0.77% 0.39% 0.19%Bus Besar jalan), lajur kiri, lajur kanan, os (bahu jalan
28.71%
3.85%
6.36%
Mobil Box
Pick Up
luar), interchange, is (bahu jalan dalam) dan
6.36%
Sedan jalan akses. Dimana, pada ruas A dan B
8.29% Truk Tangki diperoleh kecelakaan dominan pada median.
Tidak Teridentifikasi
Motor
16.76% 21.00% Posisi Akhir Ruas A
Jeep
Truk Gandeng
Bus Kecil
1.61% 1.61% 1.15% Median
ROW
15.63% 26.44% Lajur Kiri

Gambar 14. Diagram Persentase 15.63% Lajur Kanan


19.54% Os
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jenis Interchange
Kendaraan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) Is
Jalan akses
18.39%

Gambar 16. Diagram Persentase


Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Posisi
Akhir Ruas A(Sumber : Analisa, 2014)

Jurusan Teknik Sipil 6


JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

Gambar 19. Diagram Persentase Faktor


Posisi Akhir Ruas B Penyebab Kecelakaan Manusia Ruas
A(Sumber : Analisa, 2014)
Interchange
0.77% 1.54% 3.08%
Lajur Kiri 10. Faktor Penyebab Kecelakaan Ruas B
13.08% 17.69% Lajur Kanan Faktor penyebab kecelakaan pada jalan
17.69% Median
18.46% ROW
tol Serang Timur – Merak dilakukan dengan
Os parameter yang dibagi menjadi manusia,
Is kendaraan, jalan dan lingkungan. Dimana,
Gerbang Tol
27.69% Jalan akses
pada ruas B diperoleh faktor penyebab
kecelakaan dominan diindikasikan manusia
dikarenakan karena kurang antisipasi.
Faktor Penyebab Kecelakaan
Gambar 17. Diagram Persentase 1.54%
Manusia
Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Posisi 38.46% Kendaraan
Akhir Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) 60.00% Jalan
Lingkungan

9. Faktor Penyebab Kecelakaan Ruas A


Faktor penyebab kecelakaan pada jalan
tol Serang Timur – Merak dilakukan dengan
parameter yang dibagi menjadi manusia, Gambar 20. Diagram Persentase Faktor
kendaraan, jalan dan lingkungan. Dimana, Penyebab Kecelakaan Ruas B(Sumber :
pada ruas A diperoleh faktor penyebab Analisa, 2014)
kecelakaan dominan diindikasikan manusia
dikarenakan karena mengantuk. Faktor Manusia
2.56%
Kurang Antisipasi
Faktor Penyebab Kecelakaan Mengantuk
44.87% 52.56% Mabuk
0.64% Jarak Rapat
Manusia Tidak Tertib
28.27%
Kendaraan
Jalan
Lingkungan
71.09%
Gambar 21. Diagram Persentase Faktor
Penyebab Kecelakaan Manusia Ruas
B(Sumber : Analisa, 2014)
Gambar 18. Diagram Persentase Faktor
Penyebab Kecelakaan Ruas A(Sumber : B. Analisa Lokasi Rawan Kecelakaan
Analisa, 2014) Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan metode angka ekivalen
kecelakaan (aek) dan metode statistik
Faktor Manusia kendali mutu (ucl) diperoleh :

Tabel 1. Nilai Angka Kecelakaan


0.90% 0.30%
Kurang Antisipasi Menggunakan Metode AEK dan UCL Pada
Mengantuk
45.18% Mabuk
Ruas A
53.61% Angka Kecelakaan
Jarak Rapat KM
Tidak Tertib AEK UCL
72 54 67
73 94 72
74 76 70
75 42 66
76 39 66
77 76 70
7 JHJGJGJ
JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

78 102 72 Total 431 562.1541


79 34 65 (Sumber : Analisa, 2014)
80 17 63
81 55 68
82 57 68
Berdasarkan tabel 2 diperoleh lokasi
83 23 63 rawan kecelakaan pada ruas B yaitu KM 72,
84 30 64 74, 79, 80, 82 dan 85.
85 63 68
86 27 64 5. Kesimpulan Dan Saran
87 42 66 A. Kesimpulan
88 95 72
89 54 67 Usulan penanganan pada jalan tol
90 45 66 Serang Timur – Merak blackspot di ruas
91 119 74 jalan A (menuju merak) antara lain :
92 34 65 1. Dalam segi geometrik jalan yaitu
93 63 68 perlu adanya perbaikan tekstur jalan
94 43 66 pada km 73 dan 74 akibat jalan
95 45 66
96 61 68 berlubang dan ditambal untuk
97 43 66 menghindari kendaraan mengalami
98 20 63 pecah ban maupun pengemudi yang
Total 1453 1814.195 kurang antisipasi.
(Sumber : Analisa, 2014) 2. Dalam segi pengaturan lalu lintas
yaitu :
Berdasarkan tabel 1 diperoleh lokasi  Perlu adanya penambahan
rawan kecelakaan pada ruas A yaitu KM 73, guardrail ataupun railrope pada
74, 77, 78, 88 dan 91 tepi jalan terutama pada km 73,
74, 77, 88 dan 91dan
Tabel 2. Nilai Angka Kecelakaan
guardrailataupun railrope pada
Menggunakan Metode AEK dan UCL Pada
median jalan terutama pada km
Ruas B
74 dan 78.
Angka Kecelakaan Ruas
KM
AEK UCL  Perlu adanya garis kejut/rumble
72 55 30 strip tiap jarak tertentu untuk
73 20 24 menghindari pengemudi yang
74 32 26 mengantuk maupun kurang
75 17 24 antisipasi yaitu pada km 73, 77,
76 12 23 78, 88 dan 91.
77 22 25  Perlu adanya lampu penerangan
78 17 24
jalan dan delineator yang lebih
79 48 29
80 28 26 baik lagi terutama pada semua
81 21 25 titik blackspot.
82 34 27  Pemberian dan penambahan
83 10 23 rambu – rambu peringatan pada
84 6 22 daerah blackspot terutama
85 38 27 rambu lajur mendahului dan
86 5 22 lajur lambat, batas jarak aman,
87 7 22
batas kecepatan dijalan tol, batas
88 3 23
89 9 22 kecepatan pada saat tikungan,
90 0 0 rambu akan terdapat tikungan
91 0 0 dan rambu sepanjang tikungan.
92 15 24  Untuk daerah blackspot perlu
93 6 22 dipasang rambu peringatan
94 10 23 daerah berbahaya dimana dapat
95 1 27 diketahui pada kilometer
96 0 0
tersebut sering terjadi
97 0 0
98 15 24 kecelakaan lalu lintas dan

Jurusan Teknik Sipil 8


JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

ditempatkan sebelum memasuki selanjutnya agar dapat dipermudah


kilometer yang menjadi lokasi untuk mendapatkannya agar lebih valid.
blackspot. 2. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik
 Perjelas garis – garis marka ditambahkan mengenai pembahasan
jalan yang telah pudar sehingga biaya kecelakaan unyuk dapat mengkaji
lalu lintas dapat lebih terarah. besaran kerugian kecelakaan lalu lintas.
Usulan penanganan pada blackspot ruas
B (menuju Merak) yaitu : 6. Daftar Pustaka
1. Dalam segi geometrik jalan yaitu perlu Anonim. (2004). Pedoman Penanganan
adanya perbaikan tekstur jalan pada km Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu
72, 74, 80, 82 dan 85 akibat jalan Lintas Pd-T-09-2004-B. Jakarta :
berlubang dan ditambal untuk Departemen Permukiman dan
menghindari kendaraan mengalami Prasarana Wilayah.
pecah ban maupun pengemudi yang Anonim. (2009). Undang-Undang Republik
kurang antisipasi. Indonesia No 22 Tentang Lalu
2. Dalam segi pengaturan lalu lintas yaitu : Lintas dan Angkutan Jalan.Jakarta.
 Perlu adanya penambahan guardrail Anonim. (1993). Keputusan Menteri
ataupun railrope pada tepi jalan Republik Indonesia No 60.Jakarta.
terutama pada km 74, 80 dan 85 Anonim. (1993). Peraturan Pemerintah
danguardrail ataupun railrope pada Republik Indonesia No 43 Tentang
median jalan terutama pada km 72, Prasarana dan Lalu Lintas
74 dan 85. Jalan.Jakarta.
 Perlu adanya garis kejut/rumble Anonim.(2014). Data Laka Lantas di Ruas
strip tiap jarak tertentu untuk Jalan Tol Serang Timur - Merak
menghindari pengemudi yang 2010 – 2013. Serang Timur : PT.
mengantuk maupun kurang Marga Mandala Sakti
antisipasi yaitu pada km 72, 74,79, Anonim. (2006). Panduan Penempatan
80, 82 dan 85 Fasilitas Perlengkapan Jalan. Jakarta
 Perlu adanya lampu penerangan : Direktorat Jenderal Hubdat
jalan dan delineator yang lebih baik Paulus Gerhard Gama Saragih. (2013).
lagi terutama pada semua titik Analisa Kecelakaan Lalu Lintas di
blackspot. Kota Pematang - Siantar. Tugas
 Pemberian dan penambahan rambu Akhir. Teknik Sipil Universitas
– rambu peringatan pada daerah Sumatera Utara.
blackspot terutama rambu lajur Marwoto. (2002). Analisis Kecelakaan Lalu
mendahului dan lajur lambat, batas Lintas Jalan Tol Krapyak – Srondol,
jarak aman, batas kecepatan dijalan Semarang. Tugas Akhir. Teknik
tol, batas kecepatan pada saat Sipil Universitas Diponegoro
tikungan, rambu akan terdapat Semarang.
tikungan dan rambu sepanjang Murni Taniya Simanjuntak. (2012). Analisa
tikungan. Kecelakaan Lalu Lintas Kecamatan
 Untuk daerah blackspot perlu Berastagi – Ketaren Kecamatan
dipasang rambu peringatan daerah Kabanjahe Kabupaten Karo. Tugas
berbahaya dan ditempatkan sebelum Akhir. Teknik Sipil Universitas
memasuki kilometer yang menjadi Sumatera Utara.
lokasi blackspot. Metta Kartika. (2009). Analisis Faktor
B. Saran Penyebab Kecelakaan Lalu Pada
Pengendara Sepeda Motor di
Saran dari penelitian ini adalah:
Wilayah Depok. Skripsi.
1. Dalam penelitian ini penulis mengalami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kesulitan dalam mendapatkan data
Universitas Indonesia.
kontur jalan, sarana dan prasarana jalan
Dwiyogo dan Pribowo. (2006). Studi
tol. Diharapkan untuk penelitian
Identifikasi Daerah Rawan
Kecelakaan (Black Spot dan Black
9 JHJGJGJ
JURNAL FONDASI , Volume 2 Nomor 2 2013

Site) Pada Jalan Tol Jagorawi.


Tugas Akhir. Teknik Sipil
Universitas Diponegoro Semarang.
Bolla M.E., et., al. (2013). Analisis Daerah
Rawan Kecelakaan Lalu LIntas
(Studi Kasusu Ruas Jalan Timor
Raya Kota Kupang). Jurnal Teknik
Sipil. Universitas Kristen Petra.
Pignataro.L.J.. (1973). Traffic Engineering:
Theory & Practice. Prentice Hall.
Englewood Cliffs.N.J.
Jotin. Khisty.C and B. Kent Lall.(2003).
Dasar-dasar Rekayasa Transportasi
Jilid 2. Erlangga
Hobbs F.D, (1979), Traffic Planning And
Engineering , Pergamon Press
Kadiyali, L.R. (1983). Traffic Engineering
and Transportation Planning.
Khanna Publication, New Delhi.
Everett C. Carter and Wolfgang S.
Homburger.(1978). Introduction to
Transportation Engineering. Reston
Publication, United States.

Jurusan Teknik Sipil 10

Anda mungkin juga menyukai