Kelas A
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen :
Disusun Oleh :
(13119043)
Rumusan Masalah
Bagaimana penataan sistem transportasi massal di kota Bandung.
Bagaimana implementasi pemerintah kota Bandung dalam sistem transportasi massal.
Bagaimana solusi dalam permasalahan sistem transportasi massal di kota Bandung.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sistem transportasi massal di kota Bandung
Untuk mengetahui implementasi pemerintah kota Bandung dalam sistem transportasi
massal.
Untuk mengetahui solusi dalam permasalahan sistem transportasi massal di kota
Bandung.
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalah adalah
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk menganalisis penataan sistem transportasi massal di kota Bandung
2. Untuk menganalisis pada permasalahan transportasi di kota Bandung
Landasan Teori
Sistem Transportasi
Sistem transportasi merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh suatu kota, terutama
kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Sistem transportasi juga
merupakan hal yang krusial dalam menentukan keefektifan suatu kota. Pergerakan penduduk
dan aktivitas ekonomi yang menggerakan kota sangat bergantung pada sistem transportasi
tersebut. Menurut Nasution (2004), Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan
manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari
tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri. Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur pengangkutan meliputi:
e. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut.
Manfaat transportasi dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan masyarakat, antara lain:
2. Transportasi membuat kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat berjalan dengan
baik dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan cepat dan mudah.
3. Transportasi melancarkan arus barang dan mobilitas manusia dan juga membantu
tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal.
6 Jenis moda transportasi yang biasanya digunakan dalam melakukan distribusi barang
dapat dibedakan menjadi lima kelompok seperti angkutan kereta api, angkutan bermotor dan
jalan raya, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan pipa. Disamping lima jenis moda
transportasi diatas, terdapat pula berbagai gabungan alat angkutan yang terbentuk melalui
penggunaan peti kemas. Perbedaan karakteristik antara kelima moda transportasi ini terutama
terlihat dalam kapasitas, kecepatan, biaya pembangunannya, biaya operasi dan adaptasinya
terhadap jenis-jenis muatan yang diangkut. Dalam memilih moda transportasi untuk suatu
jenis produk tertentu lazimnya pengirim mempertimbangkan tujuan kriteria, yaitu:
1. Kecepatan waktu pengantaran dari rumah ke rumah atau dari gedung ke gedung.
Masalah Transportasi
Permasalahan transportasi menurut Tamin (1997:5) tidak hanya terbatas pada terbatasnya
prasarana transportasi yang ada, namun sudah merambah kepada aspek-aspek lainnya, seperti
pendapatan rendah, urbanisasi yang cepat, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas
dan kuantitas data yang berkaitan dengan transportasi, kualitas sumber daya manusia, disiplin
yang rendah, dan lemahnya perencanaan dan pengendalian, sehingga aspek-aspek tersebut
memperparah masalah transportasi. Menurut Sukarto (2006) penyelesaian masalah
transportasi di perkotaan merupakan interaksi antara transpor, tata guna lahan (land use),
populasi penduduk dan kegiatan ekonomi di suatu wilayah perkotaan. Sehingga transportasi
sangat berhubungan dengan adanya pembangkitan ekonomi di suatu daerah perkotaan guna
memacu perekonomian setempat, penciptaan lapangan kerja, dan untuk mengerakan kembali
suatu daerah. Di dalam mengatasi permasalahan transportasi, Sukarto (2006) mengungkapkan
bahwa untuk pemilihan moda transportasi pada dasarnya ditentukan dengan
mempertimbangkan salah satu persyaratan pokok, yaitu pemindahan barang dan manusia
dilakukan dalam jumlah terbesar dan jarak yang terkecil. Dalam hal ini transportasi massal
merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan transportasi individual. Kajian bidang
transportasi memiliki perbedaan dengan kajian bidang lain, karena kajian transportasi cukup
luas dan beragam serta memiliki kaitan dengan bidang-bidang lainnya. transportasi
memberikan peran yang sangat penting bagi pembangunan nasional secara keseluruhan,
bahkan sebagai aspek penting dalam kerangka ketahanan nasional. Pemecahan masalah
transportasi tidaklah serumit kompleksitas, hal ini seperti yang disampaikan oleh Wells
(1975), karena menurutnya di dalam pemecahan transportasi dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Membangun prasarana transportasi dengan dimensi yang lebih besar sehingga kapasitasnya
sesuai dengan atau melebihi kebutuhan; 2. Mengurangi tuntutan akan pergerakan dengan
mengurangi jumlah armada yang menggunakan jalur transportasi; dan 3. Menggabungkan
poin pertama dan kedua di atas, yaitu menggunakan prasarana transportasi yang ada secara
optimum, membangun prasarana transportasi tambahan, dan sekaligus melakukan
pengawasan dan pengendalian sejauh mungkin atas meningkatnya kebutuhan akan
pergerakan.
Metodologi penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam kajian ini merupakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif dijadikan sebagai pendekatan utama digunakan sebab dapat
menciptakan deskripsi atas suatu kondisi secara obyektif lewat serangkaian langkah- langkah
pengumpulan informasi, pengelolaan informasi serta analisisnya dengan menggunakan
bermacam sumber yang relevan. penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah dimana peneliti sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi. Lokus penelitian dalam kajian adalah Kota Bandung karena memiliki
karakteristik perkotaan, dan bisa disebut juga sebagai Kota metropolitan. Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis untuk mendapatkan data sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Data yang dibutuhkan dalam kajian ini meliputi data primer
dan data sekunder baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif.