0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang strategi kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku bisnis untuk menghasilkan SDM logistik nasional yang siap pakai di era industri 4.0. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya pengembangan kompetensi SDM logistik melalui pendidikan formal, vokasi, sertifikasi, dan kerja sama dengan berbagai pihak. Selain itu, dibahas pula tantangan yang dihadapi lulusan perg
Dokumen tersebut membahas tentang strategi kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku bisnis untuk menghasilkan SDM logistik nasional yang siap pakai di era industri 4.0. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya pengembangan kompetensi SDM logistik melalui pendidikan formal, vokasi, sertifikasi, dan kerja sama dengan berbagai pihak. Selain itu, dibahas pula tantangan yang dihadapi lulusan perg
Dokumen tersebut membahas tentang strategi kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku bisnis untuk menghasilkan SDM logistik nasional yang siap pakai di era industri 4.0. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya pengembangan kompetensi SDM logistik melalui pendidikan formal, vokasi, sertifikasi, dan kerja sama dengan berbagai pihak. Selain itu, dibahas pula tantangan yang dihadapi lulusan perg
Npm : 13119043 Kelas :A Matkul : Manajemen Proyek Transportasi
TUGAS RESUME APERTI TALK SERIES VI
(Strategi Kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Pelaku Bisnis untuk menghasilkan SDM Logistik Nasional yang Siap Pakai di Era Industri 4.0) Narasumber : Erwin Raza, S.E, M.M. Di bidang industri penggunaan teknologi digital menghasilkan atau melahirkan yang namanya logistik. Industry 4.0 tidak hanya mengubah banyak bidang pertama tetapi mengubah di kehidupan kita sehari-hari. Digital Mindset: Bukan hanya sekedar kemampuan menggunakan teknologi digital. Tetapi, suatu kumpulan sikap dan perilaku yang memungkinkan orang dan organisasi untuk memasukkan elemen teknologi ke dalam aktivitas sehari-hari dan menyaring nilai-nilai dari teknologi digital tersebut. Digital skills yang dibutuhkan • Peranan Okupasi logistik terus berkembang guna memenuhi tuntutan pelanggan yang cenderung berubah, dan mendukung pertumbuhan perusahaan. • Peningkatan keterampilan tenaga kerja menjadi kunci agar perusahaan mampu memanfaatkan potensi teknologi digital, tetap kompetitif dan relevan. Ada beberapa bidang transformasi digital. Yang pertama adalah mengubah bisnis perusahaan melalui model-model inovasi yang tidak ada dipasaran. Bisnis dalam logistik kemudian penyediaan infrastruktur transportasi dan penyediaan jasa logistik tentunya dengan lembaga keuangan tidak hanya berbicara mengenai pergerakan barang tetapi juga arus informasi dan terintegrasi yang terkoneksi. Kalau kita ingin mengembangkan system logistik nasional adalah dengan Pengembang 6 key driver secara terintegrasi dan kolaboratif tentunya di mulai dengan komoditas utama, infrastruktur transportasi, pelaku dan penyedia jasa logistik, teknologi informasi dan komunikasi, manajemen SDM. Pemerintah juga harus mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik. Strategi pengembangan kompetensi sdm di sektor logistik 1. Bangun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang Logistik 2. Kembangkan Pendidikan Formal Program Studi Logistik S1- S3 di Perguran Tinggi, baik negeri maupun swasta. 3. Kembangkan Pendidikan Vokasi baik oleh pemerintah daerah maupun oleh swasta. 4. Dukungan kepada Asosiasi terkait untuk kembangan Training dan Sertifikasi di bidang Logistik dan SCM; 5. Tingkatkan Kolaborasi antara PemerintahAkademisi, Pengusaha, Asosiasi untuk kembangkan kompetensi SDM logistik nasional. 6. Kerjasama dengan Lembaga pendidikan dan profesi Logistik Internasional 2019 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 94 Tahun 2019 tanggal 21 Mei 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengangkutan dan Pergudangan, dengan 5 okupasi dengan 46 Unit Kompetensi Warehouse Operator (14 Unit); Logistics Administrator Officer (9 Unit); Warehouse Supervisor (5 Unit); Freight Forwarding- Distribusi (7 Unit); Supply Chain Manager (11 Unit) 2020 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 170 Tahun 2020 tanggal 9 April tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengangkutan dan Pergudangan, dengan 8 (delapan) okupasi dengan 20 Unit Kompetensi sebagai tambahan dari 5 (lima) standar okupasi yang telah ada standar kompetensi kerja nasional indonesia (skkni) sektor logistik 2019 2020 senior purchasing officer (10); purchasing manager (9); pickup and delivery driver (12); junior warehouse operator (10); freight handler (11); materials handling equipment operator (12); logistics data entry officer (11); motorcycle courier(11). Yang selanjutnya tentang penataan ekosistem logistik nasional. NLE: adalah Platform yang memfasilitasi kolaborasi sistem informasi antar Instansi Pemerintah dan Swasta untuk simplifikasi dan sinkronisasi arus informasi dan dokumentasi dalam kegiatan ekspor/impor di pelabuhan dan kegiatan perdagangan/distribusi barang dalam negeri. Prof. Dr. Ir. Senator Nur Bahagia Tantangan yang akan di hadapi lulusan perguruan tinggi di masa depan itu cukup berat akan ada persaingan bukan hanya sesame manusia tetapi kita harus bersaing dengan mesin. Memperkirakan aka nada 400 sampai 800 juta orang yang akan kehilangan pekerjaan digantikan oleh mesin hingga 2020 sampai 2030 nanti. Jadi kembali lagi mahasiswa individu yang usia produktif harus dibekali dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai. Issue kedepan yang perlu disikapi dengan bijaksana dan profesional adalah terkaiy dengan teknologi, lingkungan dan agama. Persingan telah bergeser dari semula antar produk kearah antar perusahaan dan sekarang antar jaringan, untuk memenangkannya diperlukan profesionalisme yang berbasis kompetensi dan perubahan paradigma. Modal SDA tidak cukup untuk memenangkan persaingan bahkan negara maju hanya bermodalkan profesionalisme dapat menguasai dunia. Membangun profesionalisme tidak cukup hanya dari sisi pengetahuan dan ketrampilan saja tapi yang tidak kalah penting juga dari sisi sikap. Selain standar internasional, SKKNI merupakan acuan utama dalam membagun kompetensi nasional dan dapat dijadikan barrier to entry dalam menghadapi globalisasi. Kolaborasi antara kademisi, bisnis dan korporasi merupakan keharusan Hariadi S.T, M.Sc. Industri 4.0 mengacu pada konvergensi dan penerapan Sembilan 1. Advanced Robotics 2. Additive Manufacturing 3. Augmented Reality 4. Simulation 5. Horizontal/Vertical integration 6. Industrial internet 7. Cloud 8. Cybersecurity 9. Bigdata and analytics Perilaku pembeli online berkembang lebih cepat daripada kemampuan logistik beradaptasi. Ekspektasi pelanggan ecommerce terhadap layanan antar berubah sangat cepat, didorong oleh tren menuju “click & collect” dan next day delivery. Untuk memenuhi harapan baru ini, e-tailer perlu menemukan solusi baru di setiap tahap, mulai dari peramalan permintaan, hingga manajemen inventaris, pergudangan, integrasi teknologi, distribusi, layanan antar cepat adalah kunci penting untuk kesuksesan e-commerce, dan argumen kuat untuk solusi logistik terbaik. Era 2000an adalah era e-commerce di mana terdapat efullfilment center dan pengantaran akhir ke: Rumah (dooring), Jaringan Pick up (dititpkan di toko kelontong, toko bunga, minimarket, dll), Toko-toko, Termasuk adanya retrun logistics, Era e-commerce juga melibatkan jaringan parcel/ Postal (CEP) dan pengelolaan antaran rumah (home delivery) dan reverse/ return (barang kembali). Manajemen Rantai Pasokan di Era Digital, ada 2 era digital yaitu tradisional & digital Tradisional : Last mile sampai ke toko, Lebih murah dari biaya transportasi dan pergudangan, Lebih mahal dari biaya toko, Lebih murah di biaya system, Lebih sedikit data. Digital : Last mile sampai ke pelanggan akhir, Lebih mahal di biaya pengiriman, Lebih murah dari biaya toko, Lebih mahal di biaya system, Mengelola data dengan volume besar, pemanfaatan artificial intelligence, dll. Proyeksi nilai pasar e-commerce Indonesia 2020, Proyeksi nilai pasar E- commerce Indonesia pada tahun 2022 antara Rp 774-914T McKensey & Company, 2019, sedangkan Nelson Indonesia lebih moderat dalam memprediksi nilai pasar E-Commerce di Indoneisa, yaitu kurang lebih sebesar Rp 704T pada tahun 2025. Nilai pasar ecommerce ini terbesar dibandingkan negara lainnya di ASEAN. Tahun 2020 ini pertumbuhan pasar e- commerce sebesar 43,5% dari tahun sebelumnya dengan nilai pasar mencapai US$ 26,9 milyar katadata.com, 2019. Dengan kurs US$ 1 sama dengan Rp 14.043,40 per tanggal 27 Februari 2020 artinya perdagangan melalui elektronik mencapai nilai kurang lebih Rp 378 Triliun. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya SDM logistik profesional baik pada tingkat operasional dan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan nasional. Perlunya klasifikasi dan penjejangan profesi logistik, serta pendirian lembaga pendidikan logistik baik melalui jalur akademik, jalur vokasi, maupun jalur profesi. Terkait dengan pendidikan profesi logistik, asosiasi terkait dengan logistik (seperti: ALI, ALFI, dan lain-lain) perlu bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan lembaga pendidikan lainnya untuk membentuk badan akreditasi profesi logistik dan lembaga assesor yang mendidik dan mengeluarkan sertifikat profesi. Logistics 4.0 menghubungkan produksi dengan konsumsi menggunakan AI dan digitalisasi rantai pasokan. Smart supply chain membentuk dasar Logistik 4.0. Rantai pasokan 4.0 terdiri dari elemen-elemen seperti transportasi cerdas, otomatis, loading otomatis cerdas (menggunakan teknologi RFID), "kontainer" cerdas, penyimpanan otomatis cerdas sebagaimana digambarkan dalam UNITY Industry 4.0 Roadmap: Logistics. HC Competency for Logistics 4.0 Ahmad, Nurazwa, et. al, 2019. Industry 4.0 Implications on Human Capital: A Review. Unsur kritis dalam human capital yaitu pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan merupakan substansi inti dalam penilaian human capital. Pekerja saat ini tidak selalu kekurangan keterampilan tetapi tempat kerja baru membutuhkan keterampilan yang tidak mereka miliki meskipun disepakati bahwa manufaktur cerdas tidak hanya akan menghapus pekerjaan tetapi juga untuk menciptakan peluang baru Peluang baru ini kemungkinan besar akan menuntut pekerja yang berketerampilan tinggi, inovatif dan dinamis dengan preferensi karyawan dengan kompetensi TI tinggi yang memiliki pemahaman yang baik tentang praktik, teknik dan pemrograman keterampilan. World Economic Forum 2016 di Davos mengungkapkan bahwa 7 juta karyawan yang sebagian besar bekerja kantoran klasik, tidak akan ada lagi karena Industri 4.0 akan menghilangkan model bisnis yang ada dan seluruh perusahaan. Namun, pada saat yang sama, revolusi akan menciptakan 2 juta pekerjaan baru terutama di bidang ilmu komputer, matematika, elektronik dan teknologi informasi. Industry 4.0 termasuk di dalam logistics 4.0 memberikan kesempatan untuk menemukan kembali pekerjaan dan lebih memperhatikan pengembangan keterampilan karyawan. Metode holistik untuk mengelola sumber daya manusia untuk Industri 4.0 mencantumkan empat kompetensi karyawan yang dibutuhkan yaitu kompetensi teknis, metodologis, sosial dan pribadi Karyawan yang terjebak dalam pekerjaan manual dan klerikal kemungkinan akan diberhentikan jika mereka gagal melengkapi diri dengan keterampilan yang diperlukan untuk berjuang untuk pekerjaan baru. Oleh karena itu, perlu diperkenalkan konsep baru yang fleksibel dalam pelatihan keterampilan dengan kurikulum yang siap untuk masa depan. Industri sedang bergerak menuju masyarakat yang lebih cerdas, lebih kompleks, dan lebih otomatis. Human capital akan tetap menjadi pengolah informasi utama, pemecah masalah, pemantau peralatan, dan pembuat keputusan yang membutuhkan tuntutan kognitif dan tugas mental yang lebih tinggi untuk mengontrol proses yang berkembang dari sistem kognitif yang sederhana (dengan mekanisasi) menjadi rumit dan kompleks (dengan komputerisasi), dan bahkan emosional (dengan semi/ otomatisasi penuh). Logistics 4.0 baru adalah salah satu faktor signifikan yang memengaruhi human capital, permintaan dan pasokan keterampilan, struktur pekerjaan, dan pemindahan pekerjaan. Dr. Nofrisel, SE, MM, CSLP, ESLog Menjelaskan tentang Format Kolaborasi Lembaga Pendidikan Dan Industri : Sebuah Pemikiran Pragmatis Dan Taktis. Evolusi Konsep LOGISTICS & SCM : 1960s Fragmentation : Demand Forecasting, Purchasing, Requirement Planning, Manufacturing, Warehousing, Materials Handling, Packaging, Inventory, Distribution Planning, Order Processing, Tranportations, Customer Service. 1980s Consolidation : Material Management, Warehousing, Material Handling, Packaging, Physical Distribution 1990s Functional Integration : Logistics, Information Technology, Marketing, Strategic Planning 2000s Value Capture : Supply Chan Management SCM : Level Individual Saat Anda minum secangkir kopi, Anda adalah menyelesaikan tautan terakhir secara global rantai kegiatan yang membuat cangkir itu kopi mungkin ... Tindakan sederhana itu Mengirimkan kopi Anda menghubungkan Anda petani petani di Kolombia dan Indonesia, kepada buruh pelabuhan di Sao Paulo dan Mombasa, New Orleans dan San Francisco, dan banyak lainnya di antara". (Talbot, 2004) SCM : level Organisasi : Supplier, Factory, Distribuitor, Retail Memahami KURIR Vs LOGISTIK Ibaratkan IKAN, Kurir adalah IKAN TERI, sedangkan Logistik adalah IKAN CAKALANG. KONSEP DASAR : Operations and Supply Chain Processes Operations : Proses manufaktur dan layanan yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi produk. Supply chain : Proses yang memindahkan informasi dan material dari ked an dari perusahaan Tantangan Teknis Sektor Logistik (industry point of views) : Generalis Vs Spesialis, Segmented, Fragmented dan Keahlian Khusus, Ritel (C2C & B2C) Vs Korporasi (B2B dan G2G), Membangun kapabilitas dan kompetensi SDM melalui pelatihan yang tidak pernah berakhir, Kolaborasi dan kemitraan, Model bisnis baru Vs preferensi pelanggan. Bagaimana lembaga pendidikan mengambil posisi melihat : Logistik sebagai sektor industri yang unik, Logistik dengan tantangan yang sangat variatif terkait pembentukan skill dan kompetensi, Masyarakat Indonesia yang “masih belum mapan” dalam memahami peran logistik – Perlunya pembangunan paradigma dan karakter masyarakat logistik Indonesia, Inilah arah kolaborasi, karena industri dan lembaga pendidikan (seharusnya) bisa saling mengisi, Sekaligus merubah paradigm dan perilaku. Logistik adalah bisnis praktis – kombinasi knowledge & experience. Logistik memerlukan standarisasi – domestik maupun internasional. Logistik adalah unik. Salah satu key success pendukung logistik adalah kapabilitas dan kompetensi SDM. Beberapa program pelatihan lainnya yang diselenggarakan ALI antara lain : Demand Planning and Forecasting, Costing for Standard Logistics, Tips Terbaik dalam Pengelolaan Gudang, Principles of Supply Chain Management, Sales Management in Forwarding, Sales and Operation Planning,