Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISA PROSES INTERAKSI


Minggu I – Praktik Residensi 3
Di Unit Psikiatri : Ruang Antareja RSMM - Bogor

Disusun oleh:
ABDUL WAKHID
0906656783

PROGRAM PENDIDIKAN PERAWAT SPESIALIS JIWA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2012
1
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. M


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke 2
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di luar ruang makan pasien ruang Antareja.
Deskripsi klien : Ekspresi klien lesu, diam.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Mengajarkan klien terapi pikiran (CT sesi 1-2)
Nama Mahasiswa :G
Tanggal : Selasa, 11 September 2012
Jam : 09.00 – 09.30 wib
Tempat : Ruang Antareja Rumah Sakit Marzoeki Mahdi

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Assalamualaikum pak M... P : duduk berhadapan, Perawat memulai percakapan Klien telah bersedia
tersenyum, badan agak dengan sikap terbuka melakukan interaksi
membungkuk ke depan, pertemuan ke dua, hal ini
tubuh sikap terbuka, menunjukkan bahwa antara
mengukurkan tangan klien dan perawat telah
untuk berjabat tangan terbina hubungan saling
K : Melihat kearah perawat, Klien tampak bingung percaya. Sesuai dengan teori
ekspresi tampak datar, dengan kedatangan perawat. bahwa keberhasilan
tersenyum membina hubungan saling
percaya sangat dipengaruhi
oleh komunikasi verbal dan
non verbal yang disampaikan
oleh perawat
K :Waalaikum salam, K : klien kadang menunduk, Klien berespon positif dengan Jawaban salam klien
kadang ,memandang salam yang disampaikan oleh menunjukan mulai terbina
perawat. perawat hubungan terapeutik
P : Sikap terbuka, Ingin interaksi terus Perawat- klien.
mempeertahankan kontak berlanjut.
mata

P : Bagaimana perasaan M P : Tersenyum, kontak mata Perawat berharap keadaan Evaluasi validasi keadaan

2
saat ini ? dengan klien. klien stabil dan dapat klien merupakan aspek
K : Tersenyum, memandang melanjutkan interaksi Senang dengan pertanyaan utama yang harus dilakukan
perawat perawat. perawat untuk dapat
mengetahui keadaan dan
kebutuhan klien pada saat
itu.
K : Iya, baik K : Tersenyum lebar, kontak Senang dengan kondisinya Jawaban baik merupakan
mata dengan perawat saat ini. data bagi perawat untuk
P : Tersenyum Senang klien dalam keadaan melakukan kelanjutan
baik dan siap untuk interaksi interaksi.
P : T, masih ingat dengan P : bicara jelas, lambat, mata Berharap klien masih ingat Pertanyaan perawat
janji kita kemarin ? menatap klien. dengan kontrak kegiatan merupakan upaya untuk
K : Kontak mata sebentar, sebelumnya. Berupaya mengingat kontrak membantu daya ingat klien
menunduk sebentar, dahi yang telah dibuat dengan dan sebagai penghargaan
berkerut. perawat. atas kemampuan klien
mengingat kontrak yang
telah dibuat.
K : Iya... K : ekpresi wajah sesuai, Klien merasa tidak nyaman Analisa perawat kesesuaian
kooperatif karena lupa dengan janji verbal dan non verbal klien
P : memperhatikan verbal Untuk menilai kesesuaian yang telah dibuat pada untuk menjadikan rencana
dan nonverbal klien. verbal dengan non verbal waktu pertemuan komuniksi selanjutnya.
klien. sebelumnya.
P :Kemarin kan sudah janji P : menyentuh tangan kanan Berharap klien bersedia Sentuhan merupakan sikap
kalau kita hari ini selama klien, bicara lambat, suara untuk melanjutkan interaksi. terapeutik yang memberikan
15 menit akan jelas, selalu kontak mata rasa nyaman bagi klien.
membicarakan tentang dengan klien.
bagaimana melawan K : mendengarkan, kontak Ingin mengetahui rencana
pikiran negatif yang mata dengan perawat kegiatan yang akan
sering muncul...... dilakukan bersama perawat.
K :Iya, saya setuju K : menganggukkan kepala, Setuju dengan interaksi yang Sikap terapeutik perawat
tersenyum. akan dilakukan. mempertahankan kontak
P : Kontak mata dengan Senang klien bersedia mata bertujuan untuk
klien, tersenyum. dengan kontrak kegiatan menyatakan bahwa perawat
yang disampaikan perawat. mempertahankan interaksi.
P : Nah, sekarang M jelaskan P : Bicara jelas, lambat, sikap Berharap klien dapat Pertanyaan terbuka
pikiran negatif apa saja tubuh terbuka. mengungkapkan distorsi merupakan salah satu tehnik
yang sering muncul? Lalu K : mendengarkan, ekspresi pikiran yang terjadi Berupaya memahami komunikasi terapeutik

3
M tuliskan di buku ini.... wajah serius. pertanyaan perawat. perawat untuk memberikan
penghargaan klien bicara
sesuai keinginan.
K : saya merasa malu karena K : ekspresi wajah berkerut, Berusaha menjelaskan pada Sikap tubuh terbuka
tidak bekerja, kemuadian menunduk perawat tentang pikiran menunjukkan interaksi siap
saya juga merasa P : sikap tubuh terbuka, Klien mengetahui dan negatifnya diteruskan.
bersalah karena selama selalu kontak mata menyadari pikiran negatif
disini tidak menjalankan yang sering muncul
ibadah dengan maksimal

P : Ada lagi pak M.....? P : Bicara jelas, suara tegas. Klien dapat mengerti. Serius mendengarkan Informasi yang diberkan
K :mendengarkan dengan dapat meningkatkan
perhatian pengetahuan klien.
K : itu dulu, dua pikiran itu K : Tersenyum, ekspresi Senang bisa menyampaikan Sikap non verbal
yang sering mengganggu wajah serius. jawaban pertanyaan perawat mendengarkan dengan
saya..... P : mendengarkan dengan Klien mengikuti pembicaraan penuh perhatian merupakan
penuh perhatian. sikap terpaeutik yang
menunjukkan perawat seirus
dengan klien.
P :Bagus.... baiklah M, dari 2 P ;mengacungkan kedua Pujian dapat meningkatkan Perawat memberikan
pikiran negatif tersebut jempol tangan, harga diri klien. reinforcement positif
aman dulu yang akan tersenyum. terhadap keberhasilan klien.
dilawan...? K : tersenyum Senang dengan pujian Hal ini sesuai dengan teori
perawat. bahwa setiap keberhasilan
klien meskipun hanya sedikit
harus diberikan umpan balik
agar klien termotivasi untuk
melaksanakan latihan-latihan
berikutnya.
K : yang ini saja, saya K : berdiri meninggalkan Perawat mendengarkan Sikap non verbal perawat
merasa bersalah karena tempat interaksi. dengan seksaman dengan sentuhan
tidak maksimal dalam P : memegang tangan klien. Klien memilih pikiran negatif memberikan makna bahwa
beribadah saat ini.... yang ingin dilawan saat ini perawat care dengan klien.
P : Baiklah, sekarang kita P : duduk dan menjelaskan Klien menjelaskan cara Melawan pikiran negatif
lawan pikiran ini dan kita K : duduk berhadapan melawan pikiran negatif bertujuan untuk semakin

4
tuliskan pada lembar perawat. menguatkan aspek positif
kedua....saya merasa Klien dapat mengenali pikiran yang dimiliki klien dan
bersalah karena tidak negatifnya dan berusaha menghilangkan pikiran
maksimal dalam melawan....... negatif.
beribadah...tapikan saya
berusaha memperbaiki
waktu shalat saya, saya
masih mengaji, saya
senang membantu teman
di ruangan, saya selalu
peduli dengan orang
lain....nah sekarang M
ulangi kata-kata ini.....
K : saya merasa bersalah K : tampak serius, Klien mampu melawan Melawan pikiran negatif
karena tidak maksimal membacakan cara pikiran negatifnya bertujuan untuk semakin
dalam beribadah...tapikan melawan pikiran negatif menguatkan aspek positif
saya berusaha pertama Memberikan kesempatan yang dimiliki klien dan
memperbaiki waktu shalat P : memperhatikan klien, pada klien untuk menghilangkan pikiran
saya, saya masih mengaji, tersenyum. menginternalisaikan pikiran negatif.
saya senang membantu positif dalam dirinya
teman di ruangan, saya
selalu peduli dengan
orang lain....
P : Bagus sekali M, nah K : tampak serius, Klien mampu melawan Perawat memberikan
sekarang apa yang membacakan cara pikiran negatifnya reinforcement positif
dirasakan....? melawan pikiran negatif terhadap keberhasilan klien.
pertama Memberikan kesempatan Hal ini sesuai dengan teori
P : memperhatikan klien, pada klien untuk bahwa setiap keberhasilan
tersenyum. menginternalisaikan pikiran klien meskipun hanya sedikit
positif dalam dirinya harus diberikan umpan balik
agar klien termotivasi untuk
melaksanakan latihan-latihan
berikutnya.
K : Saya merasa lebih baik, K : tampak lebih ceria, Klien mampu melawan
dan tidak menyalahkan tersenyum pikiran negatifnya
diri lagi.... P : tersenyum....
Memberikan kesempatan

5
pada klien untuk
menginternalisaikan pikiran
positif dalam dirinya
P : Nah..itulah tujuan dari K : tampak lebih ceria, Klien mampu melawan Membuat kontrak penting
terapi ini ...besok tersenyum pikiran negatifnya untuk melanjutkan interaksi
bagaimana jika kita P : tersenyum.... berikutnya
lanjutkan untuk melawan Memberikan kesempatan
pikiran negatif yang pada klien untuk
kedua...? menginternalisaikan pikiran
positif dalam dirinya
K : Baik....saya setuju pagi- K : tampak lebih ceria, Klien menyepakati kontrak Membuat kontrak penting
pagi jam 9 aja supaya tersenyum untuk interaksi berikutnya untuk melanjutkan interaksi
saya ga ngantuk..... P : tersenyum.... Memberi kesempatan pada berikutnya
klien untuk mengambil
keputusan
P : baiklah, jika demikian K : tampak lebih ceria, Klien menyepakati kontrak Ucapan salam merupakan
karena sudah 15 menit tersenyum, mengulurkan untuk interaksi berikutnya salah satu tehnik komunikasi
kita akhiri pertemuan kita tangan Memberi kesempatan pada teapeutik untuk menyatakan
kali ini, dan nanti jika P : tersenyum....dan klien untuk mengambil perawat menghargai klien.
muncul pikiran negatif mengulurkan tangan keputusan
yang lain... dicatat di
halaman pertama.....saya
permisi dulu ya....Selamat
pagi M....
K : iya, terima K : tersenyum, berjalan Mengakhiri interaksi Ucapan salam merupakan
kasih...selamat pagi.... menuju klien lain salah satu tehnik komunikasi
teapeutik untuk menyatakan
P : tersenyum, meninggalkan Mengakhiri interaksi perawat menghargai klien.
klien
KESAN PERAWAT :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan ke dua ini menunjukkan bahwa hubungan trust perawat – klien sudah terbina dengan baik, karena proses
interaksi dapat berjalan sampai dengan selesai.

Anda mungkin juga menyukai