1. KERACUNAN PANGAN
KASUS KEAMANAN PANGAN
KASUS KEAMANAN PANGAN NASIONAL
EKSPORT TERSENDAT
PENTINGNYA PERAN STAKEHOLDERS
Peran Pemerintah, Industri, Konsumen
Pemerintah
• Pemerintah memberi perlindungan dari penyakit dan keracunan
• Kebijakan Pemerintah dibuat berdasar kerentanan dan kelompok2 yang
beragam dalam populasi
• Rekomendasi Nasional ini menjamin bahwa pangan layak dikonsumsi
• Menjaga kepercayaan pasar dalam perdagangan pangan global
6. Tanda SNI, adalah tanda yang ditetapkan oleh BSN untuk menyatakan telah
terpenuhinya persyaratan SNI
7. Tanda Kesesuaian adalah tanda Sertifikasi selain Tanda SNI yang ditetapkan
kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian atau ditetapkan
berdasarkan perjanjian saling pengakuan antar subjek hukum internasional
8. Penilaian Kesesuaian (PP. NO. 34 Th, 2018), Kegiatan untuk menilai bahwa Barang,
Jasa, Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi Persyaratan /acuan
DEFINISI:
9. Lembaga Penilaian Kesesuaian (PP. NO. 34 Th, 2018), Lembaga yang melakukan
penilaian kesuaian Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal
CAC (Codex Alimentarius Commission) adalah organisasi internasional yang
merumuskan pedoman international dan standar di bidang pangan dan obat-obatan.
Codex didirikan pada tahun 1962 di Roma, Italia; merupakan intergovernment agency
dari PBB di bawah Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health
Organization (WHO).
melindungi
kepentingan
publik dan
lingkungan
DAYA SAING
ORGANISASI/PERUSAHAAN
KETERSEDIAAN
SKILL SDM KETERSEDIAAN
ANGGARAN
INFORMASI
/MODAL
KEAHLIAN TOP
KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
MANAGEMENT/PENGELOLA ORGANISASI &
TEKNOLOGI INPUT LAINNYA
MANAJEMEN
YG BAIK
TUJUAN AKHIR:
PENERAPAN STANDAR
1. meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional,
persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan,
kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan
inovasi teknologi;
Kopi Luwak (SNI 01-3542-2004) Udang (SNI 01-6142-2006) Tuna (SNI 01-2693.1-2006)
SDM PENGOLAH PANGAN YANG KOMPETEN DAN KOMPETITIF ADALAH SDM
YANG FOKUS PADA KEPENTINGAN PELANGGAN, MEMBERI ASSURANCE
• USA: Populasi UKM mencapai 98.9% dari total entitas usaha dengan 57.9% total
angkatan kerja, dan memberi kontribusi 50% total GDP
• AUSTRALIA: Kontribusi dalam nilai tambah industri mencapai 60%
• JEPANG: Populasi UKM mencapai 99.7% dari total entitas usaha dengan 69% total
angkatan kerja, dan memberi kontribusi dalam nilaintambah industri mencapai 53%
• KOREA SELATAN: Populasi mencapai 98.8 % dari total entitas usaha, dengan
menyediakan lapangan kerja 71%, serta mencatat kontribusi dalam nilai tambah industri
mencapai 45.5%
• INDIA: Populasi UKM tercatat mencapai 13 juta atau setara dengan 80% dari total
entitas usaha di India.
APA KRITERIA USAHA ANDA ?
1. Landasan pertumbuhan
2. Akses ke pasar yang lebih baik & memfasilitasi perdagangan
3. Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan domestik
maupun internasional; Menghilangkan hambatan teknis dalam
perdagangan melalui harmonisasi standar; Produk-produk yang
berstandarkan akan memfasilitasi perdagangan, karena adanya jaminan
bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar tertentu
4. Mencegah kegagalan proses Produksi/Pelayanan, akibat tidak
dipenuhinya persyaratan mutu proses, produk atau jasa
5. Meningkatkan mutu, melalui pengendalian keamanan, kehandalan produk
6. Meningkatkan daya saing, membantu industri menguasai pengetahuan,
teknologi, pengertian bersama dan mengurangi risiko
7. Memicu inovasi dan merupakan pendukung mulai dari konsep perencanaan
hingga pasar
II. MANFAAT BAGI KONSUMEN
1. Jaminan atas kualitas minimum produk yang dikonsumsi atau
dipergunakan
2. Perlidungan keamanan dan keselamatan atas produk
3. Pembelajaran bagi Konsumen untuk lebih cermat dan cerdas dalam
memilih, mengkonsumsi atau mempergunakan produk
4. Memberikan ruang untuk menuntut (claim) terkait dengan manfaat
suatu produk sesuai janji produsen
Principle #2
Berhati-hati menjalankan prosedur
kerja yang tertulis, untuk menghindari
kontaminasi, pencampuran dan
kesalahan-kesalahan manusia
Principle #3
Segera dokumenkan serta
arsipkan secara benar
langkah-langkah kerja yang
ditulis, agar dapat dikontrol
KESESUAIANNYA antara
pekerjaan dengan prosedur
kerja tertulis; serta mudah
ditelusuri jika ada
penyimpangan dalam
langkah kerja yang dilakukan
Principle #4
Buktikan bahwa Sistem bekerja
sebagaimana semestinya, melalui Tindakan
Validasi atau Pengesahan dari jajaran manajemen
yang telah ditunjuk untuk bertanggung jawab
Principle #5
Mengintegrasikan
PRODUKTIFITAS, MUTU PRODUK DAN
KESELAMATAN PEKERJA kedalam
Rancangan dan Konstruksi Fasilitas &
Perlengkapan
Principle #6
Menjaga dan menggunakan Fasilitas Produksi, Mesin/Alat serta
Perlengkapan sebagaimana mestinya
Principle #7
Dengan jelas perusahaan harus bisa
mendifinisikan ‘Tingkat Kompetensi’ yang
dibutuhkan pekerja; mampu mengembangkan
kompetensi pekerja saat ini hingga mencapai
tingkatan Kompetensi yang dianggap cukup
untuk menjalankan dan melaksanakan jenis
pekerjaan yang ada
Principle #8
Perusahaan wajib memberikan proteksi
terhadap Produk dari kontaminasi dengan
cara melakukan tindakan ‘Kebersihan’
dengan tepat dan benar setiap hari serta
membangun Budaya Bersih & Aman
Principle #9
Membangun MUTU dalam produk secara Sistimatis, dalam arti
perusahaan mampu melakukan kontrol atas komponen-komponen produk
yang dipakai dan juga terhadap proses produksi yang dijalankan mulai dari:
M anufaktur-P ackaging-Labelling-P engetesan-Distribusi & M arketing
% TARG.MAJOR
Linear (ACT.MAJOR)
5.00 9.38 10
4.00 7.06 8
3.00 6
2.00 4
0.00 0
Principle #10
Melakukan Evaluasi secara periodik untuk menilai
sejauh mana tingkat kesesuaian Proses produksi
yang telah berjalan terhadap Target dan Ketentuan
yang telah ditetapkan.
HUBUNGAN HACCP DENGAN SISTEM YANG ADA
Training Perawatan
Operator Pencegahan
STANDARDISASI ADALAH INVESTASI
STANDAR ADALAH BAHASA KEDUA
SETELAH UANG