Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DASAR PSIKOLOGIS DAN PEDAGOSIS PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Ratna Nulinnaja,M.Pd.

Penyusun :

- Silmi Nabila Amsyai Assa Nafi (19140081)


- Fingkan Nurlela Fauzia (19140083)
- Azizah (19140053)
- Muhammad Shohibul Kahfi. A. (19140084)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidyah-nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Dasar-dasar psikologis dan pedagosis pendidikan Islam.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna Nulinnaja, M.Pd.. selaku dosen pengampu,
yang telah memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk kami belajar
tentang Dasar-dasar psikologis dan pedagosis pendidikan Islam dengan baik. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

      Malang, 17 September 2019


 

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan Masalah................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

A. Dasar psikologi dalam pendidikan islam..........................................................................


B. Pedagosis dalam pendidikan islam..................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan indonesia memiliki cara yang berbeda dari negara lain.
Banyak sekali metode dan kurikulum yang diterapkan dalam negara indonesia ini.
Dan yang mendasari pembuatan makalah ini yaitu adalah untuk mengetahui apa saja
dan bagaimana saja dasar psikologi pendidikan yang ada di indonesia ini terutama
dasar psikologi pendidikan menurut islam. Selain mengetahui bagaima dasar
psikologi pendidikan dalam islam ini kita juga akan menelusuri apa saja pedagosis
yang ada dalam pendidikan islam. Sebagai mahasiswa dari fakultas keguruan wajiblah
bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari berbagai dasar-dasar pendidikan
psikologi menurut islam dan pedagosisnya didalam pendidikan islam agar nantinya
kita bisa mengajar dengan keterampilan dan berbagai pengetahuan yang maksimal
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

Dalam pembahasan kita kali ini akan mempelajari dan mengenal beberapa hal
tentang dasar negara dan pedagosis pendidikan dari beberapa sumber dan referensi
yang kami dapatkan. Sebagai seorang guru wajiblah menguasai berbgai kemampuan
yang memadai untuk dipraktikan dilapangan sewaktu mengajar nantinya. Untuk itu
marilah kita memahami materi dalam makalah ini dengan baik agar bisa bermanfaat
untuk kedepannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar psikologi dalam pendidikan islam
2. Bagaimana pedagosis didalam pendidikan islam

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja dasar psikologi dalam pendidikan islam
2. Untuk mengetahui bagaimana pedagosis dalam pendidikan islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Psikologi dalam Pendidikan Islam

Yang dimaksud dengan Dasar-dasar Kependidikan adalah ringkasan asas-asas atau


pengantar Kependidikan, yakni sebagai acuan untuk mengajar. Uraian tentang teori-teori
pendidikan teoritis biasanya hanya bersifat mendasar, sekedar memberikan pengetahuan
tentang definisi dan pengertian. Tugas pendidikan, yang terutama ialah memberikan
bimbingan agar prtumbuhan anak dapat berlangsung dengan baik. Hukum dasar untuk
mendidik anak:

1. Tiap-tiap Anak memiliki sifat kepribadian yang unik.


Anak didik merupakan pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang. Anak
memiliki sikap atau sifat yang khas dalam pribadinya masing-masing yang
dimikinya sendiri berbeda dengan orang lain.
Keunikan sikap pribadi seseorang itu terbentuk karena peranan tiga faktor
yaitu, :
a) Keturunan (heredity)
Anak memperoleh sifat warisan pembawaan dari kedua orang tuanya.
Para ahli menyatakan pentingnya lingkungan seseorang dalam
pertumbuhannya. Mereka lebih menekankan pentingnya lingkungan
seseorang dalam pertumbuhannya.
b) Lingkungan (environment)
Sejak anak dalam kandungan mereka sudah mendapatkan banyak
pengaruh dari lingkungannya. Pertumbuhan anak dalam lingkungan
bisa menyangkutkan sikap dan perilakunya.
c) Diri (self)
Kehidupan kejiwaan seseorang. Kehidupan kejiwaan itu terdiri atas
usaha, pikiran dan keyakinan seseorang.
Apa yang bisa dipahami oleh diri itulah yang akan membantu kita.

2. Tiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda


Sejak anak dilahirkan mereka memiliki potensi yang berbeda-beda satu sama
lain. Dan seharusnya mereka diberikan kesempatan untuk pengembangan
potensinya. Dari mereka ada yang unggul dari bidang akademik namun ada
juga yang memiliki keunggulan non akademik. Dari perbedaan potensi setiap
anak tersebut kita harus dapat membimbing kemampuan anak kepada bidang
yang lebih berpotensi untuk mereka.

3. Tiap tahap pertumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu


Pertumbuhan memiliki ciri-ciri yang umum untuk metode pendidikan :
a) Anak taman kanak-kanak, cirinya :
Kemampuan fisik dan motoriknya yang mulai berkembang dengan
baik.
b) Anak sekolah dasar, cirinya :
Perkembangan fisik motorik bertumbuh pesat, kehidupan sosial yang
baik dan mulai bisa menyadari dirinya sendiri.
c) Anak sekolah Menengah, cirinya :
Kemampuannya berangsur membaik semua berda pada tingkatan yang
seharusnya.
d) Orang dewasa, cirinya :
Memiliki kemantapan emosi, penyesuaian diri dan hak kewajibannya
juga, meyadari kekurangan yang dimilikinya.

B. Pedagosis didalam Pendidikan Islam

Siswa adalah objek dalam pembelajaran yang merupakan individu aktif yang
memiliki berbagai macam karakteristik, oleh karena itu di dalam proses pembelajaran
terjadilah proses timbal balik antara siswa dan guru ataupun siswa dengan sesama
siswa lainnya. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memahami karakteristik
setiap muridnya, agar tujuan pembelajaran, materi dan juga metode pembelajaran
dapat tersalurkan kepada murid dengan maksimal. Karena setiap siswa memiliki daya
tangkap yang berbeda sehingga memerlukan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristiknya masing-masing. Tugas pendidik dalam pandangan islam
adalah mendidik yaitu berusaha mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh
muridnya. selain itu seorang pendidik atau guru tidaklah hanya menyalurkan ilmunya
saja namun juga harus bisa membangun muridnya.

Seorang guru perlu melaksanakan proses pendidikan berdasarkan prinsip


keselarasan teori dan juga perbuatan atau amalinya.

1. Keselarasan Antara Teori dan Perbuatan dalam proses Belajar

Ilmu yang didapat dari proses belajar perlu juga diamalkan. Proses
belajar dan mengajar akan sampai pada titik kefahaman jika setiap ilmu yang
didapatkan dapat diamalkan dengan baik. Karena sebaik-baiknya ilmu adalah
yang dapat bermanfaat untuk sesama.

2. Menentukan Tujuan Sebelum Memberi dan Menerima Materi Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, siswa perlu diajarkan untuk menjadikan


al-quran dan Hadist sebagai sumber utama untuk menilai dan memahami
sesuatu ilmu yang pasti. Hal ini bertujuan agar merasa bergantung kepada
Allah dan selalu senantiasa meminta petunjuk kepada-nya ketika
membutuhkan sesuatu. Dalam pendidikan islam ilmu dan pengetahuan
mendasar pada ayat alquran pertama yang diturunkan kepada Rasulullah
SAW. Karena jika memiliki ilmu dan pengetahuan pasti akan mendapatkan
keyakinan yang sesungguhnya.

3. Memahami dan Menjaga Kemampuan Murid

Dalam proses pembelajaran seorang guru perlu paham terhadap


kemampuan muridnya dalam hal menerima ilmu dan penjelasan yang telah
disampaikan. Hal ini diperlukan untuk menghindari salah faham dan kesalahan
ketika memahami, memikirkan atau mempraktikan ilmu dan pengajaran yang
disampaikan. Ibnu sina juga menegaskan bahwa seorang guru harus bersikap
optimis, beragama, berakhlaq,berwibawa, dan berpendirian tetap juga selalu
menghargai muridnya1.

Guru perlu memperhatikan aspek yang mendalam kepada muridnya


terutama afektifnya tidak hanya aspek kognitif dan psikomotoriknya saja.
Agama islam sangatlah menghargai seorang guru karena peran guru sebagai
pendidik yang memberikan ilmu pengetahuan. Hingga menurut ahmad tafsir
tingkatan seorang guru itu berada tepat dibaawah nabi dan rasul. Hal ini
dikarenakan profesi guru sangatlah mulia karena guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa, yang tugasnya adalah mendidik dan membimbing manusia
kearah kebaikan. Seorang guru harus bisa menyamakan kedudukannya seperti
orang tua untuk setiap muridnya dengan memberikan kasih sayang selayaknya
orang tua agar ilmu yang diajarkan dapat sampai dengan baik kepada mereka.

4. Keahlian dalam Mengajar dan Pembelajaran

Seorang guru wajiblah memiliki beberapa keahlian dan keterampilan


tertentu karena ini merupakan salah satu komponen penting untuk mendidik
murid. Hal ini dikarenakan untuk menggabungkan pengetahuan dan
kemampuannya dalam proses mengajar, dan oleh karena itu seorang guru
haruslah berpengetahuan dan memiliki keahlian. Keahlian dalam mengajar
teaching skill meliputi beberapa hal diantaranya aktivitas perancangan,
pengelolahan, penyampaian dan bimbingan dengan tujuan memberikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan pada muridnya dengan cara berkesan.

Guru wajiblah menguasai keahlian dalam mengajar dengan


menggunakan metode pendekatan, strategi dan teknik mengajar yang sesuai
dengan teori pembelajaran. Pendekatan bermaksud mendekatkan sesuatudalam
bidang pendidikan yang mencerminkan pandangan tentang manfaat
pelajarannya. Kaidah adalah arahan atau acuan untuk melaksanakan
pembelajaran agar berjalan teratur rapi dan sistematis. Dan kaidah ini harus
dilakukan sesuai dengan urutannya agar dapat dilangsungkan dengan baik.
Teknik sendiri merupakan komponen penting untuk menjalankan kaidah dan
juga pendekatan agar dapat baerkesinambungan satu sama lain. Karena teknik
merupakan alat agar ketiganya dapat berjalan mulus.
1
5. Penguasaan Ilmu Pengetahuan

Guru yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan terhadap mata


pelajaran yang diajarkannya maka akan membantu ilmu yang diberikan
kepada muridnya tersalurkan sesuai harapan. Penyampaian pembelajaran yang
tidak efektif akan berjalan sia-sia saja. Seorang guru haruslah menguasai
bidangnya dengan baik dan juga harus bisa selalu meningkatkan
kemampuannya dan pengetahuannya. Seorang guru jga harus dapat mendidik
moral dan akhlak setiap muridnya agar ilmu yang tersalurkan selaras juga
dengan kepribadian murid. Guru haruslah bisa memahami kemampuannya
sendiri untuk memastikan kefahaman yang penguasaan ilmu yang mendalam
di dirinya sesuai dengan mata pelajaran dan bidangnya, hal ini bertujuan agar
dapat dipercaya oleh murid untuk bisa menyampaikan ilmunya dengan baik
dan bermanfaat.

6. Motivasi Diri

Dalam proses belajar dan mengajar motivasi sangatlah diperlukan,


menjadi salah satu unsur terpenting juga untuk meningkatkan semangat belajar
setiap murid. Memotivasi anak sedari dini akan memberikan dampak yang
positif, mereka akan mulai mempersiapkan rancangan masa depannya sedikit
demi sedikit tergantung pemahaman pola pikirnya dulu. Motivasi dapat
membangun minat seorang murid pula. Tugas seorang guru tidak hanyalah
memberikan ilmu akademik saja namun ada banyak hal yang harus
ditanamkan dalam diri murid sebagai contoh adalah motivasi ini.

7. Personality Positif

Sebagai seorang pendidik wajiblah memberikan contoh sikap dan


perilaku yang baik terlebih dahulu kepada muridnya. Karena seorang guru
nantinya akan menjadi contoh dan teladan untuk muridnya. Maka dari itu
pengembangan dikapa positif perlu dimulai dari diri seorang guru itu
sendiri. Setelah itu barulah dapat terjun secara langsung untuk mendidik
murid dengan perilaku yang baik pula. Seorang guru dihormati juga karena
sikapnya dan budi pekertinya, apabila guru tidak dapat dicontoh sikapnya
maka pastilah tidak ada kehormatan di dalam dirinya. Salah satu sikap
yang wajib dicontohkan adalah, akhlak, sikap, kesopanan dan kesantunan
dalam berbicara dan berpakaian maupun berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam psikologi dan pedagosis pendidikan islam sebenarnya tidak berbeda


jauh dengan pendidikan umum lainnya. Namun di dalamnya banyak mengandung
kaidah-kaidah agama islam yang menjadi pedomannya. Karena setelah kita melihat isi
kajian ini dapat disimpulkan bahwa psikologi dan pedagosis pendidikan dalam islam
lebih mengarah pada tuntutan agama dan pedoman al-quran dan juga hadist.
Walaupun begitu dalam sistem pendidikan umum juga sama saja baik namun
mungkin hanya yang membedakan kefokusannya terhadap keagamaan.

B. Saran
Sebagai calon guru yang baik seharusnya kita dapat mengamalkan pedagosis
dan pembelajarannya dengan baik. Dengan cara mendalami ilmu yang lebih baik dan
juga memahami banyak hal seperti contohnya karakteristik siswa agar nantinya dapat
mengajar dengan baik. Selain itu juga kita juga perlu menanamkan nilai-nilai karakter
dan agama kepada siswa kita. Kita harus bisa memaksimalkan potensi kita demi masa
depan yang cemerlang.
DAFTAR PUSTAKA

Ab. Halim Tamuri Mohamad Khairul Azman AJuhary, "Amalan Pengajaran Guru
Pendidikan Islam Berkesan Berteraskan Konsep Mu'allim,". Journal of Islamic and Arabic
Education 2(1),2010 43-56

Prof. Dr. Sunardi, M.Sc,Dr. Imam Sujadi, M.Si. “SUMBER BELAJAR

CALON PESERTA PROGRAM PLPG,”.

Anda mungkin juga menyukai