OLEH :
KELOMPOK 11 :
UNIVERSITAS MATARAM
2019
ii
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Perencanan ini
Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Kami menyadari di dalam Makalah Ekonomi Perencanan ini jauh dari kata
sempurna. oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan Makalah Ekonomi Perencanan ini. kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dan juga semoga
Makalah Ekonomi Perencanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT.
Senantiasa meridhai usaha kita. Amiin.
o A. Latar Belakang …………………………………………......................................................3
o B. Rumusan Masalah …………………………….....................................................................3
o C. Tujuan Penulisan ……………………………………….......................................................3
o D. Manfaat Penulisan ……………………………………….................................................... 3
o A. Implementasi Perencanaan
o B. kaitan perencanaan dengan belanja negara ………………………………........................... 4
o C. perencanaan adiministrasi pembangunan………………………..……………..................... 7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..…………..11
o A. Kesimpulan ………………………………………...............................................................11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………….....12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu rumah tangga, seperti halnya rumah tangga keluarga, Pemerintah (Rumah
Tangga Negara) sama-sama membutuhkan biaya untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Oleh
karena itu harus ada dana untuk membiayai atas kegiatan yang dilakukan. Pendapatan yang
dikumpulkan oleh suatu negara adalah dana yang akan dipergunakan untuk membiayai semua
kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan oleh negara tersebut sehingga tujuan utama negara
tercapai yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur. Untuk mencatat semua pendapatan dan
pembiayaan yang dilakukan oleh negara diperlukan adanya suatu daftar. Daftar terperinci
mengenai penerimaan dan pengeluaran suatu negara dalam jangka waktu tertentu itulah yang
dinamakan dengan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Reformasi yang bergulir sejak Mei 1998 telah mendorong perubahan pada hampir seluruh sendi
kehidupan bangsa Indonesia. Elemenelemen utama dalam reformasi tersebut, yaitu
demokratisasi, desentralisasi, dan pemerintahan yang bersih telah mendorong terciptanya tatanan
baru hubungan antara pemerintah, masyarakat madani, dan dunia usaha, hubungan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta penciptaan transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan pembangunan. Reformasi ini menuntut
perlunya pembaharuan dalam sistem perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan
negara secara nasional. Untuk itu, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah
merespons tuntutan perubahan ini dengan menetapkan UndangUndang No. 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang telah dijabarkan lebih lanjut ke dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 dan No. 40 tahun 2006. Sistem perencanaan ini diharapkan
dapat mengoordinasikan seluruh upaya pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai pelaku
pembangunan sehingga menghasilkan sinergi yang optimal dalam mewujudkan tujuan dan cita-
cita bangsa Indonesia. Pertanyaan yang muncul setelah reformasi tahun 1998, terutama dengan
3
adanya liberalisasi perdagangan dan globalisasi pasar, apakah bangsa Indonesia masih
memerlukan perencanaan pembangunan? Bukankah proses perubahan sosial dan upaya
peningkatan kesejahteraan bangsa dapat diserahkan saja kepada mekanisme pasar? Fakta
menunjukkan bahwa di negara-negara maju dan penganut mekanisme pasar sekalipun, peranan
dan intervensi pemerintah masih tetap ada dan dibutuhkan untuk kepentingan publik melalui
kebijakan-kebijakan makro dan mikro ekonomi, antara lain melalui kebijakan-kebijakan fiskal
dan moneter, dan peran regulatori lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implementasi Perencanaan
1. Pengertian Implementasi
Implementasi merupakan suatu penerapan atau tindakan yang tidak terpisahkan dari
kebijakan, rencana, ataupun program rencana yang telah ditetapkan. Semuanya harus bersinergi
sehingga dapat diimplementasikan secara baik. Tidak hanya oleh pemerintah sebagai pembuat
kebijakan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bagi seluruh elemen, baik yang secara langsung
berkaitan dengan penyusunan rencana maupun pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar
terhadap keberhasilan implementasi program-program yang ada. Hal terpenting dalam
implementasi adalah tujuan yang dapat dipahami dan dimonitor secara baik
2. Tujuan implementasi
Tujuan utama implementasi adalah untuk melaksanakan rencana yang telah disusun
dengan cermat, baik oleh individu maupun kelompok.
Untuk menguji serta mendokumentasikan suatu prosedur dalam penerapan rencana atau
kebijakan.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai di dalam perencanaan atau
kebijakan yang telah dirancang.
Untuk mengetahui kemampuan masyarakat dalam menerapkan suatu kebijakan atau
rencana sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu kebijakan atau rencana yang telah
dirancang demi perbaikan atau peningkatan mutu.
3. Pengertian perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan cara, teknik, atau metode untuk mencapai
tujuan yang diinginkan secara tepat, terarah, dan efisien dengan sumber daya yang
tersedia.
5
sebagai proses argumen logis dalam penerapan kebijaksanaan yang dimaksudkan
untuk mencapai tujuan).
Definisi yang dikemukakan oleh ahli manajemen Harold Koontz dan Cyrill O Donnel,
sebagaimana dikutip oleh Malayu S.P. (Riyadi, Deddy Supriadi Baratakusumah, 2004: 2), bahwa
planning is the function of manager which involves the selection from alternatives of objectives,
policies, procedures, and programes. (Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan pemilihan beberapa tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan program dari
beberapa alternatif yang ada).
George R. Terry (Riyadi Deddy Supriadi Bratakusumah, 2004: 2) menyatakan planning is the
selecting and relating of facts and the making and using of assumption regarding the future in the
visualization and formulation of proposed activities believed necessary to achieve desired result.
(Perencanaan adalah upaya untuk memilih dan menghubungkan fakta-fakta serta membuat dan
menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan).
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan terkandung
beberapa hal pokok sebagai unsur-unsur dalam perencanaan, meliputi sebagai berikut.
1) Asumsi yang didasarkan pada fakta. Ini berarti bahwa perencanaan seharusnya disusun
berdasarkan pada asumsi yang didukung dengan fakta atau dengan bukti yang ada. Hal ini
menjadi penting karena hasil perencanaan merupakan dasar bagi pelaksanaan suatu kegiatan atau
aktivitas.
2) Alternatif atau pilihan sebagai dasar penentuan kegiatan yang akan dilakukan. Ini berarti
bahwa dalam penyusunan rencana perlu memperhatikan berbagai alternatif/pilihan sesuai dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan merupakan alat/sarana untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan kegiatan.
Dalam kalimat yang lebih sederhana, perencanaan adalah alat atau cara untuk mencapai tujuan
yang lebih baik secara lebih efisien dan efektif.
6
Menurut Zulkarnain Djamin, dalam kajian akademik Bappeda Provinsi Lampung (2008), ada
beberapa alasan mengapa diperlukan suatu perencanaan, yaitu sebagai berikut.
2) Perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal yang akan terjadi dalam masa pelaksanaan yang akan
dilalui, baik perkiraan mengenai potensi atau prospek perkembangan maupun mengenai
hambatan dan risiko yang mungkin dihadapi.
3) Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang
terbaik dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan atau kombinasi cara yang terbaik.
4) Perencanaan yang baik dapat dilakukan dengan penyusunan skala prioritas dan pemilihan
urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran, ataupun kegiatannya.
5) Perencanaan dapat digunakan sebagai alat pengukur untuk mengadakan pengawasan atau
evaluasi.
Jadi, implementasi perencanaan merupakan suatu penerapan atas rencana yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan.
a. Belanja Pegawai
7
pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
b. Belanja Barang
Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan
serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja ini terdiri dari belanja barang dan jasa,
belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas.
c. Belanja Modal
e. Subsidi
8
Pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada
perusahaan negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang
memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya dapat dijangkau masyarkat.
Belanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran subsidi kepada masyarakat
melalui BUMN/BUMD dan pemsahaan swasta.
f. Hibah
g. Bantuan Sosial
Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi
dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan
kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya
bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan.
Pengeluaran ini dalam bentuk uang/ barang atau jasa kepada masyarakat yang
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, bersifat tidak terus menerus
dan selektif.
h. Belanja Lain-lain
9
i. Belanja Daerah (Transfer Ke Daerah)
10
direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan kemajuan di
dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.
Saat menelaah administrasi pembangunan, ada dua hal mendasar yang perlu
dibedakan, yaitu admnistrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi.
Perencanaan pembangunan
11
Jangka waktu,
Penganggaran
b. Pembangunan administrasi
Birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi kepada yang kuat, tetapi harus lebih
kepada yang lemah dan kurang berdaya.
Peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi mengarahkan, dan dari
memberi menjadi memberdayakan.
Terdiri dari tahap-tahap yg di satu pihak bersifat independen akan tetapi di pihak lain
bersifat tanpa akhir (never-ending)
12
Pembangunan dilakukan secara terencana (Mengambil keputusan saat ini untuk waktu
yang akan datang).
Modernitas: cara hidup yang baru dan lebih baik daripada sebelumnya.
Cara berpikir yang rasional dan sistem budaya yang kuat tetapi fleksibel.
Semua hal di atas ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga negara bangsa
yang bersangkutan sejajar dengan bangsa lain.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
https://bppk.kemenkeu.go.id/id/berita-manado/24846-perencanan-penganggaran-dan-
hubungan-dengan-keuangan-negara
https:guruakuntansi.co.id/administrasi-pembangunan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi_Pembangunan
Buku “Administrasi pembangunan : Teori dan Praktik “ Dr. Sahya Anggara, M.Si. dan Ii
Sumantri, M.Ag.
15