Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan nikmat
dan berkah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas pengantar bisnis ini. Kedua,
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw. Karena atas
perjuangan beliau kita dapat merasakan zaman yg penuh akan ilmu seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan Allah
SWT. dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami sampaikan
rasa hormat dan terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan tugas pengantar bisnis ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul untuk penyempurnaan
agar tidak ada kesalahan atau kekurangan yang sama ke depannya sehingga dapat membuat dengan
yang lebih baik lagi.
Semoga apa yang telah kami selesaikan ini dapat bermanfaat untuk kami pribadi pada
khususnya, dan orang lain pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari yang berada
di darat, air, dan laut. Akan tetapi jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, keadaannya
semakin sangat menghkawatirkan. Lantas apa yang salah? Tentu saja salah satunya adalah SDM yang
kurang berkualitas untuk mengelola SDA yang melimpah dengan baik untuk kesejahteraan pribadi
dan bersama. Dengan tersedianya aneka ragam rumber daya yang telah disediakan oleh alam,
ternyata masih banyak jumlah pengangguran di negara kita yang menjadi salah satu masalah
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jumlah pengangguran di Indonesia
menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema
tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi
pegawai negeri yang di impikan tetapi pekerjaan kita tidak hanya pegawai negeri saja. Masih banyak
pekerjaan yang bisa kita lakukan agar tidak hanya menunggu lapangan pekerjaan yang telah
diciptakan oleh pemerintah, namun juga mampu membangun sendiri lapangan pekerjaan yang
bahkan dapat menyerap pengangguran lainnya menjadi tenaga kerja yang produktif.
Oleh karena itu, dibutuhkan seorang pewirausaha atau pengusaha untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang mewabahi negara kita saat ini.
Maka dari itu, kami ingin membahas makalah inil yang menjadi salah satu cara untuk
mempersiapkan diri menjadi pembisnis. Kami berusaha untuk menyusun makalah ini sebaik mungkin
semampu kami agar yang membaca makalah ini dapat mengenal dan mengerti bahkan mampu
memahami serta menambah wawasan dalam dunia bisnis sehingga tertarik untuk memulai bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
ISI
2.1 pengertian bisnis
Urwick dan Hunt
Bisnis ialah setiap perusahan yang memproduksi dan mendistribusikan serta menyediakan barang
atau jasa yang diperlukan masyarakat dan atas dasar kesediaannya dalam membeli atau membayar.
Mc. Naughton
Bisnis merupakan suatu pertukaran barang, jasa ataupun uang dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
Prof. L. R. Dicksee
Bisnis ialah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi yang
berkepentingan atau mengusahakan kegiatan tersebut.
William Spregal
Mengatakan bahwa bisnis ialah suatu kegiatan yang berhubungan dengan produksi
dan distribusi barang atau jasa yang bisa diklasifikasikan dalam kegiatan-kegiatan bisnis.Sehingga
secara umum, bisnis adalah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi
untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Ada 4 input dasar yang biasa disebut faktor produksi, antara lain :
Dapat kita katakan bahwa tenaga kerja adalah faktor produksi yang berperan dalam mengelola
sumber daya lainnya.
Modal
Modal merupakan faktor produksi yang memiliki peranan dalam mempercepat serta membantu
kelancaran proses produksi.▪
Kewirausahaan
Adalah keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengkoordinasi faktor-faktor
produksi sedemikian rupa sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
Bisnis juga dapat dibedakan berdasarkan jenis dan kegiatannya menjadi 4 macam, yaitu:
• Bisnis ekstraktif : bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-
bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi.
• Bisnis agraris : bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian (termasuk perikanan, peternakan, dan
perunggasan) perkebunan, serta kehutanan.
• Bisnis industri : bisnis yang bergerak di bidang industri manufaktoring, misalnya industri tekstil,
garmen, mebel, dll.
• Bisnis jasa : bisnis yang bergerak di bidang jasa yang menghasilkan produk tidak berwujud seperti
pendidikan, perbankan, rental, kecantikan, dll.
BENTUK PERUSAHAAN
1. PERUSAHAAN PERORANGAN
Seluruh modal dari perusahaan jenis ini hanya dimiliki oleh satu orang saja, sehingga tanggung
jawabnya pun dibebankan kepada satu orang saja, yaitu pemilik modal selaku pengusaha tunggal.
Adapun orang lain yang terlibat dalam perusahaan ini hanya sebatas membantu pengusaha
Dalam hukum positif di Indonesia, tidak ditemukan satu pun aturan hukum yang mengatur secara
khusus tentang perusahaan perseorangan ini. Menurut H.M.N. Purwosutjipto, bentuk perusahaan
perseorangan secara resmi tidak ada. Namun dalam dunia bisnis, masyarakat telah mengenal dan
menerima bentuk perusahaan perseorangan ini. Pada umumnya masyarakat yang ingin menjalankan
usahanya dalam bentuk perusahaan perseorangan ini menggunakan bentuk Perusahaan Dagang
(PD)
b. Pengelolaannya sederhana
Adapun Kerugian dengan pendirian perusahaan dalam bentuk perorangan antara lain:
kompleks
Perseroan terbatas (PT) adalah Suatu perseroan yang memperoleh modalnya dengan
mengeluarkan sero-sero (saham) dimana setaip orang dapat memiliki satu atau lebih serta
Perseroan terbatas (PT) merupakan badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan
diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki banyak
kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan
usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang
Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas, yaitu:
a. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang disetorkannya.
Artinya, jika perusahaan menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada
modal yang disetorkan. Oleh karena itu harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar
kewajiban tersebut.
memiliki usia yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi walaupun pemilik
atau manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainnya.
d. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya jika
perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak
e. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau bidang usaha
Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal saham dan merupakan modal pertama kali dan
tertera dalam akta notaris pada saat perseroan terbatas tersebut didirikan.
Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya modal
Merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit 25% dari
modal dasar harus ditempatkan dan disetorkan penuh. Modal ditempatkan dan disetorkan penuh
3. FIRMA
Firma (Fa) adalah suatu persekutuan antara dua aorang atau lebih yang menjalankan badan
usaha dengan nama bersama dengan tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan
tersebut. Dalam mendirikan firma memiliki anggota paling sedikit dua orang. Semua anggota
memiliki
tanggung jawab terhadap perusahaan dan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum
dalam akta pendirian Firma. Apabila bangkrut semua anggota harus bertanggung jawab sampai
harta
milik pribadi ikut dipertanggungkan.
Modal firma berasal dari kekayaan pribadi anggota pendiri, serta laba/ keuntungan dibagikan
Seperti halnya persekutuan yang lain, firma juga memiliki sifat atau ciri-ciri. Adapun ciri-ciri firma
antara lain :
b. Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko yang terjadi;
c. Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia;
d. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal sebelumnya dan sudah saling
mempercayai;
i. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi;
lainnya;
b. Umur terbatas;
d. Pemilikan kepentingan;
f. Bentuk firma ini telah digunakan baik untuk kegiatan usaha berskala besar maupun
kecil;
g. Dapat berupa perusahaan kecil yang menjual barang pada satu lokasi, atau
h. Masing-masing sekutu menjadi agen atau wakil dari persekutuan firma untuk tujuan
usahanya
i. Pembubaran persekutuan firma akan tercipta jika terdapat salah satu sekutu
mengundurkan diri atau meninggal;
k. Harta benda yang diinvestasikan dalam persekutuan firma tidak lagi dimiliki secara
• Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun jika
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat kerena dalam firma perlu
• Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karea dapat menggunakan akta
• Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya. Apalagi
jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan permerintah
yang mengatur.
• Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka
Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam bentuk badan hukum Firma adalah:
• Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang dimilikinya.
• Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka akan
mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
• Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak yang
terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya.
• Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu.
merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan
usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang berbadan hukum dan
kekayaan
para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV. Dalam perseroan komanditer terdapat
beberapa
sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih
sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas
pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada
2 yaitu sekutu komanditer (sekutu pasif) dan sekutu komplementer (sekutu aktif). Perusahaan
perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas segala
resiko
atau kewajiban pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi.
Adapun
sekutu pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam pengelolaan
perusahaan.
a. CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak bertindak sebagai Persero Komplementer
(Persero Aktif) yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya
b. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas perseroan.
Dengan
demikian, apabila terjadi kerugian maka persero aktif yang bertanggung jawab secara penuh dengan
c. Adapun untuk persero komanditer, karena dia hanya bisa bertindak selaku sleeping patner, maka
dia
• Untuk mendirikan CV untuk saat ini relative lebih sulit, karena memerlukan syarat yang cukup
banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui akta notaris dan didaftarkan di
Departemen Kehakiman.
• Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menegah,
• CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
• Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya
oleh sekutu lainnya.
• CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada sekutu Komanditer sedangkan
yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas hanya sekutu
komplementer.
• Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan atau
laba yang diberikan kepada sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.
• Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi apabila sekutu komanditer
• Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar.
5. KOPERASI
Adalah perkumpulan orang-orang yaitu organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum yang merupakan tata susunan ekonomi
rakyat
sebagai usaha atas asas kekeluargaan. Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.Fungsi dan peran koperasi di dalam masyarakat dan pemerintah
sesuai dengan Undang-Undang
Koperasi, yaitu:
khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah.
Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai akta
pendirian
koperasi. Pengesahan akta diberikan paling lama tiga bulan setelah diterimanya permintaan
6. YAYASAN
Yayasan merupakan badan usaha yang dibentuk untuk kegiatan sosial atau pelayanan masyarakat.
masyarakat umum dan tidak mencari keuntungan. Modal berasal dari sumbangan, wakaf, hibah,
atau
sumbangan lainnya.
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai 3 anggota yang terdiri atas:
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas
a. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta
b. Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
hukum dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia atas nama menteri, yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan.
A. Pengertian Penggabungan
Penggabungan adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau
lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas
usaha.
B. Bentuk-bentuk Penggabungan
perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku, disebut
hilir/penggabungan integral.
• Penggabungan Horisontal-Paralelis: Bentuk penggabungan antara dua atau lebih
perusahaan yang bekerja pada jalur/tingkata yang sama, misalnya dalam pengolahan bahan
• Concern: Suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
• Joint Venture: Perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari laba.
C. Pengkhususan Perusahaan
Pengkhususan perusahaan adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan diri pada fase
atau aktivitas tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya diserahkan kepada perusahaan luar.
jenis produk saja, misalnya khusus menghasilkan pakaian olah raga saja, atau bergerak di
D. Pengkonsentrasian Perusahaan
1. Trust
untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang
menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status
perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan
ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa
4. Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu
proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan
pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari
satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui
pendirian perusahaan baru. Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat
dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian
untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan
akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas
pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh
pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
1. Consolidation/Konsolidasi
Adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu
2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT
lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang
mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT
3. Aliansi Strategi
adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan
yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan
Contoh: PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT.
melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance
(Bridge).
4. Akuisisi
Adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan
yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak
perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-
* Perusaan tersebut mengalami defisit (lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan)
Bab 4
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha
secara sistematis untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman
dikatakan baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang
terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan
memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya)
secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian
manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther
Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.
1 Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan
menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang
akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan
apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan
untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal.
f. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.
a. Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang biasanya
dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal
yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap
kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihanya dengan jelas
dan lengkap.
b. Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri ialah menetapkan sasaran-
sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi setiap unit bawahannya.
c. Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah menetapkan,
mendapat persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan premis-premis perencanaan kritis.
Hal itu adalah data yang dapat diramaikan dari sifat sesungguhnya, kebijakan pokok yang bisa
diaplikasikan, dan rencana-rencana perusahaan yang ada. Premis adalah asumsi-asumsi
perencanaan – dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang
dilaksanakan.
d. Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari dan memeriksa arah-arah
alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak Nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan alternatif dan
memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah mengevaluasi arah tindakan itu dengan
menimbang berbagai factor dari sudut premis dan tujuan.
f. Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik sesungguhnya
mengenai pengambilan keputusan.
g. Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil, perencanaannya
jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya selalu diperlukan rencana turunan (derivatif)
untuk mendukung rencana pokok.
h. Mengurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan rencana telah
ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana itu, sebagaimana telah
digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis rencana, ialah memberi nomor kepada
rencana-rencana itu dengan merubah rencana itu menjadi anggaran.
a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan
dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak bersifat
muluk-muluk.
c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang akan
dilaksanakan.
e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
2 Organizing (Pengorganisasian)
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan
tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk
memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga
dapat menjamin pencapaian tujuan.
Dengan memandang pengorganisasian sebagai suatu proses, jelaskan bahwa banyak input dasar
harus diperhatikan. Pertama-tama, struktur itu harus mencerminkan tujuan-tujuan dan rencana-
rencana karena aktivitas suatu institusi diturunkan dari situ. Kedua, struktur itu harus mencerminkan
otoritas yang tersedia bagi manajer-manajer institusi. Jadi, otoritas dalam organisasi tertentu adalah
hal yang ditentukan secara sosial untuk menjalankan kebijakan; dengan demikian, organisasi
demikian itu dapat diubah. Ketiga, struktur organisasi seperti setiap rencana mana pun, harus
mencerminkan lingkungannya. Keempat, organisasi itu harus diisi dengan staf yang terdiri dari
orang-orang.
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah
pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan
pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan
diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan
dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber
daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya
manusia.
Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang yang mengerjakan sesuatu
tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staf
metode yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi,
permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara itu ada
tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: presupervisory programs, middle
management programs dan executive development programs.
4 Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas
yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan
dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas
di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil
mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan
dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan
dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan
kegiatannya.
1. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan ini akan diperoleh
kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelasana.
2. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya dengan pengarahan yang
berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi mis
komunikasi. Di samping itu pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara
atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik
terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk
perbaikan.
5 Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan
dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga
terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah
mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok
dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang
semestinya di antara para anggota itu sendiri.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke
satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya
duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara
bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi ,
termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu fungsi manajemen.
Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan
fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama
sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme. APBN merupakan kependekan
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja
negara Republik Indonesia setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan
Rakyat).
APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD adalah
anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPRD
(Dewan perwakilan Rakyat Daerah). Dalam penyusunan anggaran dipertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut :
7 Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan cirri pekerjaan di dalam
suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan : “ To evaluate is to make a value
judgment, it involves comparing something with another and then making either choise or decision”.
Dalam kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu :
a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan dievaluasi
terhadap program yang dievaluasi.
b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan program yang akan
dievaluasi.
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut.
e. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
tersebut, serta memberikan penjelasan-penjelasannya.
f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program berikutnya
berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya jenis evaluasi, yakni
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mendiagnosis suatu
program, yang hasilnya digunakan untuk pengembangan atau perbaikan program. Biasa formatif
dilakukan pada proses program (program masih berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu
evalusi yang dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya evaluasi sumatif ini
dilakukan pada waktu program telah selesai (akhir program).
Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal, yakni :
a. Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program, yang menyangkut penggunaan sumber
daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas yang lain.
b. Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut berhasil, yakni
sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Misalnya, meningkatnya cakupan
imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.
c. Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini mempunyai dampak
terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak program-program kesehatan ini tercemin dari
membaiknya atau meningkatnya indikator-indikator kesehatan masyarakat.
LINGKUNGAN BISNIS
Lingkungan bisnis adalah sesuatu yang mempengaruhi aktifitas bisnis dalam suatu lembaga
organisasi atau perusahaan.
Lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu :
A. LINGKUNGAN INTERNAL
Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan
tersebut.
Modal (Money)
Metode (Methods)
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan, dan
juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.
B. LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor
penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
Pemerintah
Pemegang saham
(shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik
Perantara
Pemasok
Konsumen
2. Lingkungan Makro ,dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
Lingkungan ekonomi
Lingkungan teknologi
Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)
Lingkungan global
Lingkungan bisnis
Lokasi Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana
perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan
dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
5. Lokasi pertokoan.
Di dalam dunia berwirausaha banyak faktor yang bisa menentukan berhasil atau tidaknnya ,
lancar tidaknya usaha tersebut. Didalam dunia marketing dikenal dengan istilah 4P, yaitu
produk,price place and promotion. Dari keempat faktor tersebut harus dilakukan analisis dengan
cermat dan tepat, agar kedepannya usaha yang dijalankan bisa tumbuh dan berkembang dan sesuau
dengan apa yang di harapkan.
Lokasi mendirikan usaha baik itu lokasi pabrik ataupun lokasi tempat berjualan memerlukan analisa
yang cermat, karena itu secara langsung akan menentukan kelangsungan dari jalannya perusahaan
dan akan berimbas langsung ke besar-kecilnya laba perusahaan. Disebut berimbas langsung
terhadap besar-kecilnya laba karena lokasi yang tepat akan menekan biaya yang dikeluarkan dan
juga sebaliknya.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain.
Sering terdapat perbedaan dalam pemilihan lokasi.Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
kebutuhan masing-masing perusahaan.Lokasi yang baik adalah persoalan yang individual.Hal ini
sering disebut pendekatan “situasional” atau “contingenty” untuk pembuatan keputusan.
Dengan adanya penentuan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat atau baik akan
menentukan :
2. mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinu dengan harga yang layak atau
memuaskan.
Pemilihan lokasi perusahaan membutuhkan pertimbangan yang hati-hati.Di saat manajemen telah
memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk
dikurangi.Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.Untuk keputusan lokasi industry,
strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis
ecean dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan
pendapatan.Walaupun demikian, strategi pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya
dan kecepatan pengiriman.Secara umum, tujuan penentuan lokasi industri adalah memperbesar
keuntungan dan menekan biaya industry. Ada dua faktor yang mempengaruhi lokasi industi:
1. Faktor pokok
Beberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya memaksa untuk menempatkan
pabriknya dengan sumber bahan baku, Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi pabrik berada
didaerah yang memiliki sumber bahan baku semen.
Tersedianya alat transportasi yang layak akan sangat mempengaruhi proses produksi, jenis fasilitas
dan biaya relatif dari masing-masing alat transportasi dilokasi alternatif harus memberikan biaya
transportasi yang minimal.
d. Pemasaran
e. Sumber energy
Faktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya mutlak diperlukan, Secara
umum sebagian perusahaan membeli energi (listrik) daripada harus membuat instalasi pembangkit
energi.
2. Faktor tambahan
a. Perundang-undangan
Undang-undang yang dikeluarkan oleh suatu negara baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah
akan mempengaruhi mempengaruhi proses pemilihan lokasi pabrik. Beberapa aspek yang umum
diatur oleh undang-undang adalah berupa jam kerja maksimal, upah minimum, usia kerja minimum,
dan kondisi-kondisi lingkungan kerja harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pabrik.
b. Iklim
Iklim secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi, produktivitas dan perilaku
tenaga kerja dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya. Berdasarkan penelitian, manusia akan
dapat bekerja dengan nyaman dalam iklim yang temperaturnya dapat dijaga sekitar 20-22°C
c. Perpajakan
Bagi pengusaha, pemotongan pajak sangat menolong mengurangibeban biaya operasional, sehingga
akan lebih mampu untuk mempertahankan kapasitas produksinya, sehingga mengurangi
kemungkinan melakukan PHK. Memang berdasarkan studi di beberapa negara berkembang,
pengurangan beban pajak lebih berhasil untuk menstimulasi pertumbuhan daripada ekspansi
belanja pemerintah.
d. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang dapat menunjang
kelancaran produksi.seperti keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang
stabil, iklim yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-lain.
2.5 Cara Penentuan Letak Perusahaan
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1. Cara kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan
atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2. Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor(nilai)pada
masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori Alfred Weber,dalam teorinya mengemukakan ada
dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan,yaitu :
· Biaya pengangkutan
Pada dasarnya pengembilan keputusan mengenai letak suatu perusahaan oleh seorang wirausaha
didasarkan atas tiga pendekatan yaitu:
a. PendekatanRasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah pengambilan keputusan yang
didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada. Sebagai misal;
Karena permintaan (order) atas produk meningkat, maka Anda harus meningkatkan volume atau
kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah jumlah karyawan atau
melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis.Kebanyakan yang menggunakan
pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik Akademisi.Mereka
memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka memiliki
kerangka berfikir yang analisis.Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka yang tidak
memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni
pendekatan pada naluri atau instink.
b. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-
pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan
membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan
tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
c. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan
yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi tersebut adalah cara
yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama karena cara
tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian dan kecepatan dalam
membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang wirausahawan, hal ini dimaksudkan
agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis yang kadang datangnya tidak diduga.
Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan pemilihan alternatif dalam pemecahan masalah,
untuk itu sebelum keputusan dibuat sebaiknya :
a) Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbangkan tujuanyang hendak
dicapai.
c) Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan danmengandung
kebaikan untuk berbagai pihak.
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-masing alternatif mengandung
kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif mana yang akan
diambil dan dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada keteguhan sikap dalam
menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan kemantapan terhadap keputusan apa
yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan kemantapan sikap dalam penentuan
prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan kontribusi yang banyak maka
sudah sepantasnyalah bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak
kebaikan bagi berbagai macampihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan
mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal
perusahaan, yang demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan usaha tersebut dan yang lebih
penting lagi tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena disebabkan merasa dirugikan akan
tetapi malah merasa senang dengan apa yang sudah diputuskan dengan tepat.
D. PERILAKU ORGANISASI
1. Kelompok Kerja
Kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai
pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Kelompok-kelompok tersebut
akan tetap ada pada setiap peristiwa didalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi
anggotanya. Kebuthan-kebutuhan itu dapat berupa:
· Kebutuhan berkomunikasi.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu:
· Kepentingan bersama.
· Pekerjaan serupa
· Persahabatan
2. Motivasi
Kebutuhan karyawan beserta jenjangnya dapat ditentukan atas dasar penemuan Abraham H.Maslow
(seorang ahli psikologi) tentang kebutuhn manusia.
· Orang yang mempunyai banyak kebutuhan tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum
terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi prilaku manusia.
· Kebuthan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan
terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral
merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabata mereka.
Sedanngkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang
sama.
4. Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk
melakukan pekerjaa. Ini menjadi bagian penting dalam memahami prilaku kerja. Beberapa penelitina
telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini
bergantung kepada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada.
Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih banyak dari bawahannya
dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk melihat gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka
tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi
mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang secara efektif.
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
· Interaksi manusia
· Struktur
1. Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan dan wewenang, tanggung jawab, dan
pertanggng jawaban yang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
· Wewenang
· Tanggung jawab
· Pertanggung jawaban
· Delegasi
· Koordinasi
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan
atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi manajemen yang disentralisasi merupakan sebuah sistem yang wewenang serta
pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
3) Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Keburukannya adalah :
1) Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi
terlalu banyak
2) Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada manajer muda dalm
pengambilan keputusan.
Manajemen yang didesentralisasi merupakan suatu usaha sistemtis untuk mendelegasikan kepada
jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakn pada jenjang tertinggi.
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa adari 3 elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
· Interaksi kemanusiaan
· Struktur
Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan
khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif.
Rentangan pengendalian merupakan jumlah optmal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang
manajer.
· Jenis pekerjaan
· Pelatihan karyawan
· Kemampuan manajer
· Efektifitas komunikasi
2. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Ada empat pokok organisasi, yaitu: organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line
and staf organization), organisasi fungsional (functional organization), komte (committe), dan
organisai matrik.
3. Organisasi Garis
· Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya
dengan orang lain.
· Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat
diberikan langsung pada bawahan.
· Menghemat biaya sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan olah seorang saja.
· Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang
efisisen.
· Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya.
· Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan
pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
· Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan yang jelas.
· Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf dari pada
atasannya.
· Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
5. Organisasi Fungsional
Dalam organisasi ini, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing
bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk
menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih menekankan pada
pembagian fungsi.
· Masing-masing fungsi dipegang olah orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat
keserasian antara tugas dan keahliannya.
· Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
· Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
6. Organisasi Komite
a. Kebaikan Komite
· Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota.
· Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
· Menciptakan koordinasi yang lebih baik.
b. Keburukan komite
7. Organisasi Matrik
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi garis dan staf yang sudah ada.
Organisai ini juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur
organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan
proyek khusus.
· Luwes
· Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik
atau persoalan-persolan teknis yang unik.
· Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah
yanng tradisional.
· Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-
orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda.
· Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lainnya.