Anda di halaman 1dari 24

Laporan Hasil Miniriset

“EVALUASI HASIL BELAJAR TRYOUT SISWA KELAS V PADA MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI NO.
054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura ”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran


Dosen Pengampu : Drs. Arifin Siregar, M.Pd

DISUSUN OLEH:
NAMA : ANNISA AMELIA
MEITA DELMILASARI LIMBONG
MIFTAHUL QOMAIROH SITORUS
KELAS : A1 REGULER 2017

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Baginda Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas miniriset ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi
pembelajaran berjudul “EVALUASI HASIL BELAJAR TRYOUT SISWA KELAS V
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI
NO. 054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura ” pada program S1 PGSD
Universitas Negeri Medan, tahun Ajaran 2018/2019.

Dalam penulisan miniriset ini, penyusun memberikan sejumlah materi yang terkait
dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami
oleh pembaca.

Dan penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Drs. Arifin Siregar,
M.Pd selaku dosen yang membimbing mata kuliah evaluasi pembelajaran atas bimbingannya
pada semester ini. Sebagai manusia biasa tentu penyusun tidak dapat langsung
menyempurnakan makalah ini dengan baik, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari Dosen Pembimbing maupun pembaca.

Medan, April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................4
1.4 Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II: Kajian Teori
2.1  Pengertian Belajar.......................................................................................................6
2.2 Pengertian Hasil Belajar.................................................................................................6
2.3 Hubungan Evaluasi Hasil Belajar dan Proses Belajar Mengajar.............................7
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar...................................................8
2.5 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD......................................................................10
2.6 Materi Bahasa Indonesia Kelas V SD Semester II ..................................................10

BAB III: METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian........................................................................................................14


3.2 Populasi dan Sampel Penelitian................................................................................14
3.3 Instrumen dan Tenik Pengumpulan Data...............................................................15
3.4 Teknik Analisis Data..................................................................................................16

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian........................................................................................................17


4.2 Hasil Penelitian...........................................................................................................17

BAB V: PENUTUP

5.1 Kesimpulan.................................................................................................................22
5.2 Saran............................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
Lampiran Foto Siswa.............................................................................................................24
Lampiran Lembar Jawaban Siswa.......................................................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi bukan lagi merupakan hal yang asing dalam kehidupan masa sekarang,
apalagi dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi mempunyai padanan kata dalam bahasa
Indonesia, yaitu penilaian. Salah satu cara untuk memperbaiki proses pendidikan yang paling
efektif ialah dengan mengadakan evaluasi tes hasil belajar. Hasil tes itu diolah sedemikian
rupa sehingga dari hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari
proses belajar-mengajar itu yang masih lemah.
Sekarang ini banyak orang yang melakukan kegiatan evaluasi, tetapi tidak
mempunyai pemahaman terhadap istilah evaluasi tersebut. Hal ini tentunya akan
menimbulkan masalah dalam proses pendidikan pada umumnya, dan proses pembelajaran
pada khususnya. Karena aktivitas evaluasi tidak mempunyai syarat evaluasi sebagai suatu
konsep pendidikan, dan banyak aktivitas evaluasi yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
yang ada.
Oleh karena itu guru atau calon guru harus dibekali bagaimana cara mengevaluasi
pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karena evaluasi
bukan hanya suatu proses untuk mengklasifikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam
belajar, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan belajar dan hasil belajar?
2. Bagaimana hubungan evaluasi hasil belajar dan proses belajar mengajar?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil belajar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian belajar dan hasil belajar.
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan evaluasi hasil belajar dengan belajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi hasil belajar tryout
4. siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar negeri no.
054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura.

4
1.5 Manfaat
1. Manfaat Teoritisa.

Untuk mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana evaluasi hasil belajar siswa kelas
V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri No. 054932 Rantau
Panjang Kec. Tanjung Pura.
2. Manfaat Praktisa.
a. Manfaat Bagi Siswa (1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada materi
pembelajaran matematika tentang bagai mana mengembangkan gagasan kreatif
menghitung, (2) Mendidik siswa untuk berpikir kritis, kreatif, tertib, dan memiliki
sikap disiplin dan bertanggung jawab, dan (3) Dengan memberi materi pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran bermain, aktif, kreatif, efektif, siswa
lebih dapat tertarik, termotivasi dan dapat memahami materi-materi yang
disampaikan oleh guru.
b. Manfaat Bagi Guru (1) Menambah wawasan ilmiah dalam meningkatkan kompetensi
diri menuju profesionalisme, dan (2) Pendekatan pembelajaran tersebut diatas ini
sebagai acuan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif membuat
pembelajaran matematika ini menjadi menarik bagi siswa.
c. Manfaat Bagi Sekolah (1) Sebagai bahan kajian dan masukan untuk peningkatan
mutu sekolah, (2) Mewujudkan misi dan visi sekolah sebagai Institusi yang selalu
berupaya untuk meningkatkan prestasi akademik dan (3) Memperbanyak media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai sarana yang aktif, efisien, dan
menyenangkan.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Belajar


Belajar adalah aktifitas mental atau (Psikhis) yang terjadi karena adanya interaksi
aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang
bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotorik dan afektif. Perubahan
tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan/peningkatan dari
hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya.
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses
perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri
Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang
saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian
belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan
sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi
sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
2.2 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82)  adalah
keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni adalah prestasi belajar siswa di sekolah yang
mewujudkan dalam bentuk angka.
Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar Mengajar, Bandung:
Jemmars, 1980:25)  mengemukakan, bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa bagi
kebanyakan orang berarti hasil atau nilai ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut
ialah untuk memperoleh suatu indeks dalam menentukan keberhasilan siswa.
Pengertian dan konsep hasil belajar yang dikemukakan oleh ahli-ahli sedikit banyak
dipengaruhi oleh aliran/teori yang dianutnya. Skinner dengan teori kondisioningnya
memaparkan bahwa hasil belajar itu berupa respon baru (tingkah laku) yang baru. Dalam hal
ini hasil belajar siswa dapat berupa respon atau tingkah laku baru yang membedakannya
dengan sebelum siswa mengalami pembelajaran.
Menurut Abdurrahman yang dikutip oleh Asep Jihad, hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh melalui kegiatan belajar. Dalam pembelajaran guru menetapkan tujuan

6
belajar, siswa yang berhasil belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran. Menurut Benjamin S. Bloom ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik.

2.3 Hubungan Evaluasi Hasil Belajar dan Proses Belajar Mengajar

Peran sekolah dan guru-guru yang pokok adalah menyediakan dan memberikan
fasilitas untuk memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa. Guru harus dapat
membangkitkan kegiatan-kegiatan yang membantu siswa meningkatkan cara dan hasil
belajarnya. Namun, disamping itu kadang-kadang guru merasa bahwa evaluasi itu sesuatu
yang bertentangan dengan pembelajaran. Hal ini timbul karena sering kali terlihat bahwa
adanya kegiatan evaluasi justru merisaukan dan menurunkan gairah belajar pada siswa. Jadi,
seolah-olah kegiatan evaluasi bertentangan dengan kegiatan pembelajaran. Pendapat yang
demikian itu pada hakikatnya tidak benar. Memang evaluasi yang dilakukan secara tidak
benar dapat mematikan semangat siswa dalam belajar. Sebaliknya, evaluasi yang dilakukan
dengan baik dan benar dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar karena kegiatan evaluasi
membantu guru untuk memperbaiki cara pembelajaran dan membantu siswa dalam
meningkatkan cara belajarnya.

Menurut Mehrens dan Lehmann dalam Ngalim Purwanto (2003: 8) mengatakan “to


teach without testing is unthinkable” yaitu pembelajaran tanpa melakukan tes tidak masuk
akal. Ungkapan ini menunjukkan  betapa erat kaitan antara pembelajaran dengan evaluasi.
Demikian pula Pernel dalam Ngalim Purwanto (2003: 8) mengemukakan sebagai berikut:

“Pengukuran adalah langkah awal dari pembelajaran. Tanpa pengukuran tidak dapat terjadi
penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi umpan balik, tanpa umpan balik tidak akan
diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil, tanpa pengatahua tentang hasil , tidak dapat
terjadi perbaikan-perbaikan yang sistematis dalam pembelajaran.”
Kutipan di atas makin jelas menunjukkan kepada kita bahwa evaluasi merupakan
suatu komponen yang sangat erat berkaitan dengan komponen-komponen lain dalam
pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa evaluasi dan pembelajaran itu saling membantu.
Evaluasi haruslah membantu pembelajaran dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan
tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang

7
diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan
menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, kita sering mendengar
bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes
tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan
bagian dari sistem evaluasi itu sendiri.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
A. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang termasuk kedalam
faktor ini adalah:
1) Faktor jasmani, yaitu meliputi:
a) Faktor Kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-
bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu
jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat.
b) Cacat Tubuh. Yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna
mengenai tubuh/badan.
2) Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.
a) Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapai dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui
relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b) Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-
mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d) Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesuai belajar dan berlatih. Jadi jelaslah bahwa bakat
itu mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan

8
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
e) Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam
menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu
perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri
sebagai daya penggerak/pendorongnya.
f) Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana
alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan
belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
g) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu
timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada
kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3) Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan
jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk
membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu
hilang.
B. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang termasuk kedalam
faktor eksternal adalah:
1) Faktor keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga.
2) Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa , relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media yang juga berpengaruh terhadap positif dan negatifnya, pengaruh dari
teman bergaul siswa dan kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa.

9
2.5 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa


Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia maka diperlukan
berbagai upaya. Contoh upaya untuk menjaga kemurnian bahasa Indonesia adalah dengan
menuliskan kaidah-kaidah ejaan dan tulisan bahasa Indonesia dalam sebuah buku yang
disebut dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD dapat digunakan sebagai pedoman
dalam kegiatan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, baik
komunikasi secara langsung maupun tidak langsung.

Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan
tentang bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan bahasa Indonesia
pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan formal, maupun
pendidikan nonformal. Pendidikan informal dilaku-kan oleh keluarga di rumah. Pendidikan
ini dilakukan saat anak berada di rumah bersama dengan keluarganya. Sedangkan pendidikan
formal dilaksanakan di dalam lembaga pendidikan resmi mulai dari SD sampai dengan
perguruan tinggi. Dalam pendidikan formal ini gurulah yang berperan penting dalam
menanamkan pengetahuan akan bahasa Indonesia. Sedangkan pendidikan nonformal
dilaksanakan di luar rumah dan sekolah, dapat melalui kursus, pelatihan-pelatihan, pondok
pesantren dan lain sebagainya.

Pendidikan bahasa Indonesia di lembaga formal dimulai dari SD. Jumlah jam
pelajaran bahasa Indonesia di SD kelas I, II dan III sebanyak 6 jam pelajaran. Sedangkan
kelas IV, V dan VI sebanyak 5 jam pelajaran. Banyaknya jumlah jam pelajaran Bahasa
Indonesia dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik
serta mempunyai kemampuan berpikir dan bernalar yang baik yang dapat disampaikan
melalui bahasa yang baik pula.

2.6 Materi Bahasa Indonesia Kelas V SD Semester II

Pelajaran 3 Keteladanan Ibu

 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi, antara lain lafal,
intonasi, dan ekspresi.
 Menulis laporan merupakan kegiatan menyampaikan sesuatu secara objektif. Agar
laporannya baik ada beberapa langkah yang harus diperhatikan: melakukan

10
kunjungan, mencatat hal-hal penting, menulis laporan berdasarkan catatan,
memperbaiki tulisan berdasarkan masukan dari teman, menulis laporan dengan benar.
 Dalam bahasa tulis tanda baca titik dua (:) berfungsi untuk hal-hal sebagai berikut: (1)
dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti pemerian; (2) dipakai
sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian; dipakai dalam teks drama
sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
 Sebuah kalimat untuk menanggapi persoalan biasanya ditandai dengan pernyataan
menurut saya, mestinya, kalau tidak salah dan sebagainya.
 Untuk mencatat hal-hal pokok penjelasan narasumber diperlukan kesungguhan.
Maksudnya, agar apa yang disampaikan bisa kita pahami secara keseluruhan.

Pelajaran 4 Belajar Berkoperasi

 Membaca cepat adalah kegiatan membaca yang dilaksanakan secara cepat untuk
menemukan isi bacaan. Oleh karena itu, tidak semua kata dalam bacaan dibaca hanya
kata-kata kunci saja.
 Istilah dalam bidang ekonomi adalah kata-kata yang maknanya berhubungan dengan
masalah ekonomi.
 Menulis pengalaman merupakan kegiatan mengungkapkan kembali pengalaman
secara tulis. Pengalaman disampaikan secara tulis dengan menggunakan kata-kata
yang tepat.
 Mewawancarai tokoh merupakan kegiatan menggali informasi secara langsung. Agar
kegiatan bisa efektif tentukan tema dan persiapkan pertanyaan yang mampu menggali
informasi.
 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendengarkan penjelasan
narasumber, antara lain bersifat positif dan sungguh-sungguh.

Pelajaran 5 Nilai Kepahlawanan

 Mendengarkan cerita rakyat yang dibacakan merupakan kegiatan yang harus


dilakukan dengan sungguh-sungguh. Cerita rakyat merupakan gambaran kehidupan
yang terjadi di daerah.
 Memahami isi dua teks atau lebih merupakan kegiatan membaca ekstensif. Untuk
mengetahui isi teks diperlukan kecermatan menemukan gagasan pokok tiap paragraf.
 Menyusun kalimat untuk menanggapi sebuah persoalan diperlukan ketepatan memilih
kata. Dengan harapan agar kalimat yang disampaikan tidak menyinggung perasaan
dan masih tetap berkaitan dengan tema.

11
 Dialog merupakan kegiatan berkomunikasi secara langsung. Dalam menulis teks
dialog harus memerhatikan tanda petik (“”) untuk menuliskan petikan langsung yang
disampaikan narasumber.

Pelajaran 6 Mencari Kegiatan

 Mendengarkan penjelasan dari narasumber perlu perhatian yang serius. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam memahami penjelasan narasumber, antara lain
mencatat hal-hal pokok apa yang disampaikan.
 Membaca indah merupakan kegiatan membaca yang lebih mementingkan keindahan
dalam melafalkan kata-kata dalam teks. Oleh karena itu, pelafalan, intonasi, dan
volume suara sangat diperlukan.
 Surat pribadi merupakan sarana komunikasi tertulis yang bersifat pribadi. Ada surat
pribadi resmi dan ada pula surat pribadi tidak resmi. Keduanya harus memerhatikan
tempat dan tanggal surat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan pembuat surat.
 Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang berkembang pesat. Selain ceritanya
pendek, alur ceritanya pun rapat. Oleh karena itu, dalam membaca cerpen harus
dinikmati dalam satu waktu.

Pelajaran 7 Lingkungan Alamku

 Menyusun kalimat untuk menanggapi sebuah cerita perlu keterampilan memilih kata
yang tidak menyinggung perasaan negatif. Kalimat tanggapan berupa kalimat yang
kebenarannya belum pasti.
 Menyusun kalimat yang berisi mengomentari persoalan diperlukan kecermatan
memahami isi teks bacaan.
 Kegiatan membandingkan isi teks bacaan diperlukan kecermatan memahami gagasan
pokok pada masing-masing paragraf. Gagasan pokok merupakan permasalahan yang
menjiwai isi paragraf.
 Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menulis puisi bebas, antara lain
memilih peristiwa yang paling berkesan, memilih kata yang tepat dan menarik,
menyusun kata-kata dalam baris dalam bentuk bait, serta berilah judul yang menarik.

Pelajaran 8 Perkembangan Transportasi

 Membaca memindai adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cepat, cermat,
tanpa membaca yang lain.

12
 Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan dalam meringkas suatu buku, antara
lain: membaca secara sungguh-sungguh untuk menemukan pokok-pokok isi buku;
mencatat pokok-pokok isi buku; merangkai pokok-pokok isi buku ke dalam bentuk
paragraf.
 Unsur-unsur dalam sebuah cerita antara lain: tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang,
dan amanat. Tema adalah permasalahan yang ada dalam cerita, alur adalah urutan-
urutan terjadinya cerita, latar adalah kapan, di mana dan bagaimana cerita itu terjadi,
tokoh adalah pelaku yang memerankan cerita, sudut pandang adalah bagaimana
penulis menyampaikan jalannya cerita, sedangkan amanat adalah pesan penulis
kepada pembaca melalui tokoh cerita.
 Drama adalah sebuah karya sastra yang berbentuk dialog. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebelum mementaskan drama, antara lain bacalah teks drama
dengan saksama, bayangkan tokoh dalam drama tersebut, usahakan bisa menjiwai
karakter tokoh, dan hafalkan teks drama tersebut dengan baik.
 Untuk menemukan informasi secara cepat dalam sebuah dongeng perlu adanya
langkah-langkah yang harus ditempuh, antara lain membaca secara sungguh-sungguh
untuk menemukan pokok-pokok dongeng, merangkai pokok-pokok dongeng menjadi
sebuah cerita singkat.

Pelajaran 9 Budi Pekerti

 Latar/setting adalah tempat terjadinya suatu cerita.


 Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca.
 Imbuhan ter- pada kata “terdengar” dan “terlihat” bermakna dapat di …
sedangkan pada kata “tersentuh” imbuhan ter- bermakna dikenai …
 Drama adalah karya sastra yang berbentuk dialog, unsur-unsur dalam drama berisi
tokoh, latar, tema, dan amanat cerita.
 Dalam teks drama kadang juga memuat kalimat yang menggunakan kata harapan.
Misalnya: moga-moga, mudah-mudahan.

13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan memilih lokasi
untuk melakukan penelitian
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran yang lebih jelas tentang
situasi-situasi sosial. Penelitian deskriptif yang biasa disebut juga penelitian taksonomik
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan
sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan
unit yang diteliti (Mulyadi, 2012:73)

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:14) metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

3. Lokasi Penelitian

Lokasi observasi penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Negeri NO. 054932
Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura

4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jumat 12 April 2019 mulai pukul 08.00 WIB

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2017:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono

14
(2011:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut
1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa kelas V di Sekolah
Dasar Negeri NO. 054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura yang
melaksanakan tryout mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penlitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2017:120) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara purposiverandom sampling, yang sejumlah 23 siswa
kelas V di Sekolah Dasar Negeri NO. 054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura
yakni 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

3.3 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan (Sugiyono, 2017:308). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
pada pada penelitian ini yaitu menggunakan angket atau kuesioner yang berupa soal-soal
tryout pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan observasi.
1. Jenis Data

Jenis data ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono 2017:308)

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

a) Jenis data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuesioner dan
observasi
b) Jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah buku dan jurnal-jurnal
yang sesuai dengan judul penelitian ini.

15
2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
pertanyaan berupa angket atau kuesioner yang disebarkan berupa pertanyaan pilihan
berganda mengenai soal tryout Bahasa Indonesia.

3.4 Teknik Analisis Data


Analisa data dilakukan menggunakan Statistic deskriptif yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Statistic deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterpresikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam
bentuk tebel numeric dan grafik.

16
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SDN No. 054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura.
Akreditasi B, menggunakan kurikulum K-13 untuk kelas 1-3 dan kurikulum KTSP untuk
kelas 4-6. Adapun identitas sekolah tersebut sebagai berikut:
1. NPSN : 10200954
2. Status : Negeri
3. Bentuk Pendidikan : SD
4. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
5. SK Pendirian Sekolah : -
6. Tanggal SK Pendirian : 1977-11-01
7. SK Izin Operasional : -
8. Tanggal SK Izin Operasional : 1910-01-01

4.2 Hasil Penelitian

Siswa kelas V terdiri dari 23 siswa namun ketika melakukan penelitian pada hari
Jum’at, 12 April 2019 berupa tryout mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa yang hadir hanya
20 orang.

Tabel 4.1. Daftar Nama siswa yang hadir

No. Nama Siswa P/L No. Nama Siswa P/L


1 Adi Susilo L 11 Muhammad Dira L
2 Aidil Fahri L 12 Muhammad Rifa Afyidi L
3 Bima Anggara L 13 Muhammad Teguh Adicahyo L
4 Dika Pratama L 14 Nadhan Hafizal P
5 Dio L 15 Narila Adha P
6 Iqbal Prawira Dinata L 16 Nazwa Suci Ramanda P
7 Jemi L 17 Riyo Irawah L
8 Lailatun Nayiroh P 18 Sinta Evindra Bella P
9 Muhammad Azif Hilaby L 19 Suci Rizki Fanisa P
10 Muhammad Diki Pranata L 20 Tsurayya Hafifah P

No. Nama Siswa Jumlah Soal Skor


31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Adi Susilo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 40
2 Aidil Fahri 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 45
3 Bima Anggara 0 10 0 10 10 0 0 0 10 10 60

17
4 Dika Pratama 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 20
5 Dio 0 10 0 0 0 10 10 10 10 10 55
6 Iqbal Prawira Dinata 0 10 0 0 0 0 10 10 0 10 32,5
7 Jemi 10 0 0 0 0 0 10 0 10 10 62,5
8 Lailatun Nayiroh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 50
9 Muhammad Azif Hilaby 0 0 10 0 0 0 0 0 10 10 45
10 Muhammad Diki Pranata 0 10 0 0 0 0 10 0 10 10 42,5
11 Muhammad Dira 0 0 0 0 10 0 0 10 0 10 40
12 Muhammad Rifa Afyidi 0 0 0 10 10 10 10 10 10 10 87,5
13 Muhammad Teguh Adicahyo 0 0 0 10 0 0 0 0 0 10 37,5
14 Nadhan Hafizal 10 0 0 10 10 0 0 0 10 10 45
15 Narila Adha 0 10 0 10 0 0 0 0 10 10 67,5
16 Nazwa Suci Ramanda 0 0 0 10 0 10 10 10 10 10 85
17 Riyo Irawah 0 0 0 10 10 10 10 10 10 10 87,5
18 Sinta Evindra Bella 0 10 0 0 10 0 10 0 0 10 42,5
19 Suci Rizki Fanisa 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 40
20 Tsurayya Hafifah 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 47,5

Dari row data diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil dari TryOut mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh siswa kelas V SDN No. 054932 Rantau
Panjang Kec. Tanjung Pura hasil nya masih di bawah rata-rata. Terlihat dari row data tersebut
dimana diperoleh:
 Rata-Rata (Mean) nilai dari data yang diperoleh siswa adalah
Mean= (jumlah skor): banyak data
Mean=(40+45+60+20+55+32,5+62,5+50+45+42,5+40+87,5+37,5+45+67,5+
85+87,5+42,5+40+47,5) : 20
Mean= (1.032,5) : 20
Mean= 51,6
Nilai rata-rata yang diperoleh dari data nilai siswa kelas V SDN No. 054932 Rantau
Panjang Kec. Tanjung Pura yakni 51,6 dimana masih dibawah rata-rata untuk mencapai
standart KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Dilihat dari row data yang ada siswa kebanyakan salah menjawab pada soal nomor 10
dimana hanya 5 siswa dari 20 siswa yang menjawab soalnya dengan benar dimana isi soal
mengenai sifat dari salah satu tokoh yang ada dalam teks cerita, penyebab kenapa banyak
siswa yang salah menjawab soal nomor 10 ini disebabkan karena siswa bisa dibilang malas
untuk membaca teks yang terlalu panjang.
Selain nomor 10, ada nomor 31 dan 33 yang hanya ada 2 siswa dari 20 siswa yang
mampu untuk menjawab soal dengan benar. Soal nomor 31 berisi kan tentang ciri-ciri
ringkasan yang baik dan benar sedangkan nomor 33 tentang hal-hal yang tidak harus
dilakukan ketika akan meringkas buku. Soal sederhana yang mungkin untuk sebagian siswa

18
kurang menguasai materi mengenai ringkasan sehingga ketika menjawab soal tersebut
banyak yang salah.
Pada nomor 36 hanya ada 6 siswa dari 20 orang siswa yang mampu untuk menjawab
soal dengan benar, soal sederhana mengenai teks laporan. Akan tetapi karena kurang
menguasai materi tersebut, siswa banyak yang salah menjawab.
 Median dari nilai yang terdapat di row data diatas yakni
Sebelum menentukan median dari nilai siswa tersebut, terlebih dahulu mengurutkan
nilai dari yang terkecil hingga terbesar;
20, 32.5, 37.5, 40, 40, 40, 42.5, 42.5, 45, 45, 45, 47.5, 50, 55, 60, 62.5, 67.5, 85, 87.5, 87.5
Setelah data diurutkan, kemudian dapat dicari nilai tengah dari data tersebut dan
karena banyaknya data jumlahnya genap (20), maka nilai tengah menjadi dua nilai yaitu 45
dan 45.
Median = (45+45) : 2
Median = 90:2
Median = 45
 Modus dari nilai yang terdapat di row data diatas yakni
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dan dari data diatas, didapat bahwa data nilai
yang sering muncul adalah nilai 40 dan 45, sebanyak 3 kali.

Tabel 4.3. Hasil Belajar siswa laki-laki


No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1 Adi Susilo 40 10 Muhammad Dira 40
2 Aidil Fahri 45 11 Muhammad Rifa Afyidi 87,5
3 Bima Anggara 60 12 Muhammad Teguh Adicahyo 37,5
4 Dika Pratama 20 13 Riyo Irawah 87,5
5 Dio 22
6 Iqbal Prawira Dinata 32,5
7 Jemi 62,5
8 Muhammad Azif Hilaby 45
9 Muhammad Diki Pranata 42,5
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan hasil belajar siswa laki-laki
dalam menjawab soal-soal tryout Bahasa Indonesia untuk kelas 5 yang meraih nilai tertinggi

19
yaitu 87,5 dari keseluruhan siswa diraih oleh siswa laki-laki yaitu Muhammad Rifa Afyidi
dan Riyo Irawah, dimana jika dilihat dari tabel row data mereka berdua hanya salah 5 soal
dari 40 soal tryout yang diberikan.
Sedangkan untuk nilai terendah juga diperoleh oleh siswa laki-laki yakni Dika
Pratama dimana dia hanya memperoleh nilai 20 yang dapat dilihat dari tabel row data
bahwasannya dia hanya benar 8 soal dari 40 soal tryout yang diberikan.
Dilihat dari kasus siswa yang memperoleh nilai tertinggi maupun terendah, dapat
dibuktikan bahwasannya Pembelajaran Bahasa Indonesia itu tidak terlepas dari 4 aspek
keterampilan bahasa Indonesia yaitu mendengar (menyimak), berbicara, membaca, dan
menulis. Selama proses tryout, peneliti memperhatikan bagaimana siswa dalam menjawab
soal-soal yang sedang dikerjakan.
Untuk siswa yang memperoleh nilai tertinggi memang benar dalam proses menjawab
soal-soal tryout Bahasa Indonesia mereka menjawab dengan sungguh-sungguh dimana
mereka membaca dengan teliti dan cermat soal-soal yang terdapat di dalam lembar soal
Bahasa Indonesia, berbeda dengan siswa yang memperoleh nilai tertinggi, siswa yang
memperoleh nilai terendah selama menjawab soal-soal yang diberikan memang terlihat tidak
serius dalam menjawab soal dan terlihat sekali siswa tersebut malas untuk membaca soal-soal
tryout Bahsa Indonesia dimana memang untuk pembelajaran Bahasa Indonesia isi soal
kebanyakan soal wacana yang ceritanya itu panjang. Sehingga memungkinkan untuk siswa
tersebut merasa bosan dalam membaca soal yang mengakibatkan siswa tersebut menjawab
soal dengan tidak serius.
Tabel 4.4. Hasil Belajar Siswa Perempuan
No. Nama Siswa Nilai
1 Lailatun Nayiroh 50
2 Nadhan Hafizal 45
3 Narila Adha 67,5
4 Nazwa Suci Ramanda 85
5 Sinta Evindra Bella 42,5
6 Suci Rizki Fanisa 40
7 Tsurayya Hafifah 47,5

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan hasil belajar siswa perempuan
dalam menjawab soal-soal tryout Bahasa Indonesia untuk kelas 5 yang meraih nilai tertinggi
yaitu 85 dari keseluruhan siswa diraih oleh siswa perempuan yaitu Nazwa Suci Ramanda,
dimana jika dilihat dari tabel row data siswa tersebut hanya salah 6 soal dari 40 soal tryout
yang diberikan.

20
Sedangkan untuk nilai terendah juga diperoleh oleh siswa perempuan yakni Suci
Rizki Fanisa dimana dia hanya memperoleh nilai 40 yang lebih tinggi daripada siswa laki-
laki yang memperoleh nilai terendah. Dapat dilihat dari tabel row data bahwasannya dia
hanya benar 16 soal dari 40 soal tryout yang diberikan.
Berbeda dengan hasil belajar siswa laki-laki, hasil belajar siswa perempuan lebih baik
daripada siswa laki-laki. Dimana siswa laki-laki masih terdapat nilai dibawah 40, sedangkan
siswa perempuan nilai 40 merupakan nilai terendah.
Hasil belajar siswa kelas V SDN No. 054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura
masih bisa dikatakan dibawah rata-rata, terutama dalam hal membaca, minat siswa kelas V
tersebut masih kurang untuk semangat dalam membaca terutama membaca suatu wacana
yang panjang. Rasa bosan yang dirasakan siswa itu jauh lebih besar daripada rasa minat
untuk membaca suatu wacana atau cerita. Terutama dalam hal menjawab soal yang isinya
50% tentang wacana atau cerita. Kebanyakan siswa akan menjawab soal tanpa membaca
dengan saksama soal yang akan dijawab.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembelajaran di SDN No. 054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura sudah baik,
dimana sebelum mulai masuk kelas siswa-siswa dibariskan dihalaman untuk melaksanakan
senam pagi kemudian masuk kelas dengan rapi, dimana siswa tidak boleh saling dorong-
mendorong untuk masuk kelas dan siswa juga tidak diizinkan untuk pakai sepatu kedalam
kelas karena sepatu mereka diletakkan di luar kelas di dalam rak sepatu. Sebelum proses
pembelajaran dimulai, guru memimpin siswa untuk berdoa agar proses belajar berlangsung
dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Namun pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN No. 054932 Rantau Panjang
Kec. Tanjung Pura kelas V pada umumnya sudah baik. Akan tetapi, kemahiran guru
merumuskan tujuan dan indikator pembelajaran, mengorganisasikan materi pembelajaran
berdasarkan strategi belajar aktif, mengevaluasi pembelajaran, dan kemahiran dalam
menguasai metode pembelajaran yang variatif dan inovatif masih kurang. Yang
mengakibatkan ada beberapa siswa yang malas untuk belajar terutama dalam hal membaca,
masih sangat kurang minat siswa kelas V untuk membaca teks yang panjang.

21
5.2 Saran
Penyusun sadar bahwa laporan hasil miniriset yang penyusun buat ini belum lah
sempurna seutuhnya, jadi penyusun berharap agar pembaca dapat memakluminya karena
penyusun masih tahap belajar dalam membuat laporan hasil miniriset ini. Penyusun juga
mengharapkan kritikan yang sifatnya membangun demi menyempurnakan laporan yang
penyusun buat ini untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Evaluasi Pembelajaran UNIMED

(http://harisahrs.blogspot.com/2016/09/makalah-evaluasi-hasil-belajar.html) Diakses pada


tanggal 25 April 2019

(file:///C:/Users/Windows/Downloads/117-Article%20Text-236-1-10-20120616.pdf) Diakses
pada tanggal 25 April 2019

22
Lampiran Foto Siswa kebetulan pada hari Jum’at, 12 April 2019 para siswa SDN No.
054932 Rantau Panjang Kec. Tanjung Pura mengadakan pembacaan Yasin bersama-
sama sehingga pakaian yang dikenakan siswa kelas V yakni pakaian Muslim

23
24

Anda mungkin juga menyukai