PENDAHULUAN
1.1 Kasus Posisi
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Katholik
Pekerjaan : Tidak ada.
Bahwa pada hari Senin, tanggal 02 Desember 2013 sekitar jam 01.00
WITA, bertempat dalam suatu gedung kosong di Teluk Sanggan Kec. Malinau
Kab. Malinau, TERDAKWA (tidak disebutkan namanya dalam putusan) dan
temannya yang bernama JARLIS bin RAMSA (di dalam surat dakwaan yang
berbeda) telah menyetubuhi SAKSI I SEFTIARY yang dalam keadaan mabuk
berat/tidak berdaya. Bahwa kejadian itu bermula ketika Terdakwa melihat
saksi Jarlis menyetubuhi SAKSI I yang tak berdaya dengan cara memasukkan
penisnya ke dalam kemaluan SAKSI I dan menaik-turunkan pantatnya hingga
sekitar 5 menit kemudian saksi Jarlis mengeluarkan sperma dipaha SAKSI I.
Bahwa melihat kejadian tersebut, Terdakwa menjadi terangsang, apalagi pada
saat Terdakwa melihat tubuh SAKSI I yang dalam keadaan baring terlentang
dan setengah telanjang setelah disetubuhi saksi Jarlis, kemudian Terdakwa
langsung menyetubuhi SAKSI I dengan cara memasukan penis Terdakwa ke
dalam vagina SAKSI I kemudian memaju mundurkan pantat
1.2 Pledoi
1.3 Dakwaan
1.4 Putusan
Putusan Majelis Hakim diantaranya;
1. Menyatakan TERDAKWA tersebut diatas, telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “bersama-sama
melakukan persetubuhan diluar perkawinan dengan seorang
perempuan yang diketahuinya dalam keadaan tidak berdaya”;
LANDASAN TEORI
2.1 Penjelasan Umum
Yang turut melakukan adalah dua orang atau lebih yang turut
berbuat suatu tindak pidana. Van Hamel dan Trapman menganut
pandangan sempit mengenai turut melakukan yaitu dua orang atau
lebih yang memenuhi seluruh unsur delik. Sedangkan menurut Vos,
dalam hal turut melakukan setiap pelaku tidak perlu memenuhi
7
seluruh anasir delik masing-masing.
Merujuk kepada pendapat-pendapat ahli, terdapat suatu
putusan HR tanggal 29 Oktober 1934 yang menyatakan bahwa
terdapat dua unsur turut melakukan yakni kerja sama yang dilakukan
8
secara sadar dan pelaksanaan delik secara bersama-sama.
a. Kerja sama yang dilakukan secara sadar
3.1 Analisis Unsur Delik Pasal 286 KUHP Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP
3.3 Analisis Hukuman pada Putusan Hakim Melebihi dari Hukuman yang
Dituntut oleh Penuntut Umum
A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
B. BUKU
C. INTERNET
https://www.hukumonline.com/index.php/berita/baca/lt577c88908b259/v
onis
lebih-tinggi-dari-tuntutan--boleh-nggak-sih, Diakses pada 4
Desember
2018.