Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT


RESTI KUSTA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAPURAN
2021
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAPURAN
Jl. Kalibawang km 18 Kp. Sidodadi Sapuran Wonosobo Telepon ( 0286) 611028
Email :puskesmassapuran@gmail,com

KERANGKA ACUAN
PROGRAM PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT RISTI KUSTA

I. PENDAHULUAN

Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan


permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan
kemanusian yang seutuhnya. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan
hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah psikososial sebagai akibat
penyakitnya. dalam keadaan ini warga masyrakat berupaya menghindari
penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut akan mempunyai efek
atau pengaruh terhadap kehidupan penderita, karena masalah tersebut dapat
mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna social, tuna wisma, tuna karya dan
ada kemungkinan mengarah untuk melakukan kejahatan atau ganguan
dilingkungan masyarakat.
Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah
penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah
akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah suatu penyakit menular yang
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana berapa desa di
Kecamatan Sapuran kasus penyakit kusta dari tahun ke tahun semakin
meningkat dan masalah yang di timbulkan sangat kompleks. Masalah yang
dimaksut bukan saja dari segi medis tetapi meluas sampai masalah social
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan social. Pada umumnya penyakit
kusta terdapat di daerah yang sanitasinya kurang memadai, dan sebagian besar
penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah dan tingkat pendidikan
rendah.

II. LATAR BELAKANG


Di wilayah kecamatan Sapuran kasus penyakit kusta dari tahun ke tahun
semakin bertambah. Pada tahun 2017 ditemukan 4 kasus, pada tahun 2018
ditemukan 4 kasus, pada tahun 2019 ditemukan 1 kasus, dan pada tahun 2020
ditemukan 2 kasus. sehingga jumlah total kasus kusta yang di temukan di

1
kecamatan sapuran dari tahun 2017 sampai tahun 2020 sebanyak 11 kasus
yang tersebar di beberapa desa di wilayah kecamatan Sapuran
Penyakit kusta terkait erat dengan lingkungan yaitu sanitasi. Penggunaan
air bersih dan sanitasi yang baik akan sangat membantu penurunanan angka
kejadian penyakit kusta.Di wilayah sapuran akses jamban sehat masih kurang,
saluran pembuangan limbah masih ada yang belum memenuhi syarat.

Dampak sosial terhadap penyakit kusta ini sedemikian besarnya,


sehingga menimbulkan keresahan yang sangat mendalam. Tidak hanya kepada
penderi sendiri, keluarga, masrakat dan Negara. Hal ini yang mendasari konsep
perilaku penerimaan penderita terhadap penyakit nya, dimana untuk kondisi ini
penderita masih banyak mengagap bahwa penderita kusta merupakan penyakit
menular, tidak dapat diobati, penyakit keturunan, kutukan tuhan, dan
menyebabakan kecacatan. Akibat anggapan yang salah ini penderi kusta merasa
putus asa sehingga tidak tekun untuk berobat hal ini dapat dibuktikan dengan
kenyataan bahwa penyakit kusta mempunyai kedudukan yang khusus diantara
penyakit-penyakit yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya lepropobiya
(atau rasa takut yang berlebihan terhadap kusta). Lepropobia ini timbul karna
penderitat kusta yang cacat sangat menakutakan

Akibat anggapan yang salah ini penderi kusta merasa putus asa
sehingga tidak tekun untuk berobat hal ini dapat dibuktikan dengan kenyataan
bahwa penyakit kusta mempunyai kedudukan yang khusus diantara penyakit-
penyakit yang lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau
informasi yang di dapat oleh penderita, keluarga, dan masyarakat tentang
penyakit kusta, baik pengertian, tanda dan gejala,penyebab dan cara
pencegahanya.
Diharapkan dengan adanya program kegiatan pembinaan kelompok
masyarakat risti kusta di desa Banyumudal, dan Glagah terlaksana sesuai
dengan target yang di rencanakan dan masyarakat bisa mandiri dalam
mengatasi masalah kesehatannya, sehingga kasus kusta dapat ditemukan
secara dini melalui kegiatan skrining dan jumlah kasus kusta yang ditemukan
sesuai target.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Terlaksananya program kusta sesuai permasalahan yang ada sehingga
dapat meningkatkan penemuan secara dini penderita kusta baru di desa
Banyumudal, dan Glagah dan bias mengobati pasien kusta secara baik

2
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya program peningkatan kebersihan sanitasi pada kelompok
masyarakat risti
b. Terlaksananya program screening kusta rutin pada kelompok masyarakat
risti dan disetiap dukuhan pada desa yang ditemukan kasus kusta.
c. Terlaksananya program pemantauan pengobatan pada penderita kusta
d. Terlaksananya program penyuluhan kusta pada kelompok masyarakat risti
kusta.

IV. TATA NILAI


1. Tata Nilai Puskesmas
Tata Nilai Puskesmas Sapuran
SE : SEnyum sapa salam, dalam melaksanakan pelayanan semua petugas
harus memberi salam,menyapa dan tersenyum kepada pelanggan
D : Disiplin, dalam melaksnakan pelayanan semua petugas harus
sesuai dengan standar waktu yang ditentukan
A : Aman, dakam melaksanakan pelayanan semua petugas harus
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
P : Profesional, dalam melaksanakan pelayanan semua petugas harus
sesuai dengan kompetensinya dan tidak memandang status sosial
pelanggan

2. Tata Nilai UKM


O : Objektif sesuai dengan fakta
K : Kreatif, memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi
E : Edukatif kegiatan UKM memiliki unsur mendidik, memberikan
pembelajaran

V. PERAN LINTAS SEKTORAL

N Pihak Terkait Tugas


O
1 Camat Sapuran Mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan
program di tingkat kecamatan
2 Tim PKK Penggerakan peran serta masyarakat pada
Kecamatan pelaksanaan kegiatan program tingkat kecamatan
Sapuran
3 PLKB Kec Memberi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
sapuran kepada kader dan masyarakat tentang kegiatan

3
program.
4 Pimpinan pondok Bekerjasama dalam peningkatan kualitas sumber
pesantren daya manusia
5 Kepala Desa Mengkoordinir masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan UKM

VI. PERAN LINTAS PROGRAM

N Program Tugas
O
1 Upaya Promkes Berkoordinasi dalam melaksanakan penyuluhan
kesehatan kepada kelompok/ masyarakat
2 KIA/KB Berkoordinasi dalam melakukan pendampingan
pemeriksaan dan penyuluhan kepada Bumil Risti
3 Kesling Berkoordinasi dalam melakukan penyuluhan terkait
kesehatan lingkungan
4 Gizi Berkoordinasi dalam melakukan penyuluhan terkait
gizi masyarakat

VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Asuhan keperawatan kelompok khusus
1. Identifikasi faktor-faktor risiko terjadinyamasalah kesehatan di kelompok dan
masyarakat
Rincian Kegiatan:
 Mendata kelompok masyarakat risiko tinggi yang akan dibina
 Mencari data kelompok masyarakat risiko tinggi melalui lintas program
yang perlu dibina
2. Tahap perencanaan yang menyangkut jadwal kegiatan, jadwal kunjungan,
tenaga pelaksana dan sebagainya.
Rincian Kegiatan :
 Koordinasi lintas program untuk melakukan pembinaan masyarakat risti
penyakit kusta
 Penyuluhan kesehatan pada kelompok masyarakat risti penyakit kusta
 Skrining penyakit kusta pada kelompok masyarakat risti penyakit kusta
dan di Setiap dukuhan daerah penderita kusta
 Kegiatan kebersihan sanitasi lingkungan
 Pemantauan pengobatan pada penderita kusta
 Catatan hasil kegiatan
3. Dokumentasi hasil kegiatan mencatat hasil kegiatan

VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


4
Untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan, maka langkah berikutnya adalah :
1. Peningkatan kebersihan sanitasi pada kelompok masyarakat risti penyakit
kusta
a. Melakukan gotong royong rutin membersihkan lingkungan setiap bulan
b. Memotivasi penggunaan jamban sehat
c. Membuat saluran pembuangan limbah secara sehat
2. Program screening kusta rutin pada kelompok masyarakat risti penyakit kusta
a. Melakukan screening kusta pada kelompok masyarakat risti penyakit
kusta setiap enam bulan
b. Melaporkan kepada tenaga kesehatan apabila terdapat warga yang
mengalami tanda gejala penyakit kusta
3. Program pemantauan pengobatan pada penderita kusta
a. Menunjuk pengawas minum obat untuk penderita kusta
b. Menunjuk pendamping kontrol ke fasilitas kesehatan untuk penderita
kusta
c. Memantau dan mengawasi kepatuhan penderita kusta dalam hal minum
obat dan kontrol ke fasilitas kesehatan
4. Penyuluhan pada kelompok masyarakat risti penyakit kusta
a. Melakukan penyuluhan pada kelompok masyarakat risti penyakit kusta
b. Melakukan penyuluhan kepada keluarga dengan penderita kusta

IX. SASARAN
1. 20 orang kontak erat dengan pasien positif kusta
2. Kelompok masyarakat risti penyakit kusta bisa mandiri dalam mengatasi
masalah kesehatannya.
3.
X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO Kegiatan ja feb ma apr mei ju jul ag sep okt no des
n r n s v
1 Kebersihan
Sanitasi
2 Skrining Kusta
3 Pemantauan
Pengobatan
4 Penyuluhan

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Rekapitulasi laporan bulanan terkait program inovasi pembinaan kelompok
masyarakat risti penyakit kusta

5
XII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan dilakukan meliputi laporan kegiatan yang dilakukan dalam program
pembinaan kelompok resti penyakit kusta
2. Pelaporan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan kepada Penanggung Jawab
UKM
3. Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan.

Sapuran, 02 februari 2020


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sapuran Penanggung Jawab program penyakit kusta

dr. Priyo Hadi Sambodo Seno Aji Prabowo


NIP. 196310071989101 001

Anda mungkin juga menyukai