Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Disusun Oleh

Nama: Ela Rahma Dannia


NPM: 20220014
Prodi: S1 Kesehatan Masayarakat

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU


2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila adalah sebuah sumber ideologi yang dianut oleh Bangsa dan Negara
Indonesiasecara nasional/menyeluruh. Adanya Pancasila sebagi ideologi, menjadi
dasar arah dan petunjuk bagi tata penyelenggaraan bangsa da negara. Dengan
Pancasila, organisasi ketatanegaraan aka berjalan secara sistematis.
Lahirnya pancasila tidak serta-mertahadir dalam masyarakat dan menjadi
pedoman Bangsa Indonesia. Terdapat proses panjang dalam perumusan setiap butir
dari isis Pancasila. Pancasila mengalami proses sangat panjang dalam sejarah
Indonesia. Tidak hanyta itu, dalam perumusannya, membutuhkan musyaarah yang
sangat matang. Melalui musyawarah, para tokoh pendiri Negara Indonesia
merumuskan pancasila. Saat proses musyawarah pun, membutuhkan pemikiran yang
keras dan pertimbangan yang sangat teliti, dimana kepentingan rakyat adalah patokan
agar rumusa yang dihasilkan tidak menyimpang dari tujuan awal.
Permasalahan ideologi bukan hanya masalah nilai apa saja yang terkandung
dalam pancasila, namun juga permasalahan perihal implementasi dan penerapan nilai
Pancasila di setiap sendi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Perlu
adanya contoh kongkrit praktek Pancasila sebagai ideologi nasional Bangsa dan
negara Indonesia. Sehingga Pancasila tidak hanya terjabarkan dalam undang-undang
dan ketetapan pemerintah, namun juga tertanam dalam kegiatan masyarakat
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki  sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin
berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin
berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan  kuat
pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini,
makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh
sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat
canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang
dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam
masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan  pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk
itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan
nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai
ideologi negara.
 Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi
secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap baik.  Ciri-ciri
ideologi pancasila merupakan ideologi yang membedakan dengan ideologi yang
lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti
pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala
isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan
bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa
Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita
dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini
juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis
terhadap para petinggi negara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana definisi pancasila sebagai ideologi bangsa ?
2.      Bagaimana fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa ?
3.      Bagaimana nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa ?

1.3  Tujuan
1.      Menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Memberikan pengetahuan tentang pancasila sebagai ideologi bangsa.
3.      Menjelaskan fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Ideologi
Istilah ideologi terbentuk dari kata idea dan logos. Idea berasal dari bahasa
Yunani, ideos yang artinya bentuk atau idein yang berarti melihat. Kata idea berarti
gagasan, ide, cita-cita atau konsep. Sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science if ideas).

Berikut ini beberapa pengetahuan tentang ideologi dari para ahli :


         Soerjanto Poespowaedojo, Ideologi dapat dirumuskan sebagai kompleks
pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau
masyarakat untuk memahami jagat raya, bumi, dan seisinya serta menentukan sikap
dasar untuk mengolahnya.
         M. Sastrapratedja, Ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang diorganisir dalam suatu sistem yang teratur.
         A.T. Soegito, Ideologi adalah serangkaian pemikiran yang berkaitan dengan tertib
sosial dan politik yang ada,serta berupaya untuk mengubah serta mempertahankan
tertib sosial politik yang bersangkutan.
         Ramlan Surbakti, Ideologi dilukiskan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang hendak dicapai dan cara – cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan itu.
         Fransn Magnis Suseno, Ideologi dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu :
o   Ideologi dalam pengertian luas, Ideologi berarti segala kelompok cita-cita luhur, nilai-
nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman
normative. Ideologi dalam arti luas ini selanjutnya dikatakan sebagai ideologi
terbuka.
o   Ideologi dalam pengertian sempit, Ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh
tentang makna hidup dan nilai-nilai yang akan menentukan dengan mutlak bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak. Ideologi dalam arti sempit selanjutnya disebut
sebagai ideologi tertutup.

Berikut beberapa fungsi dari ibeologi:


Bagi suatu bangsa atau negara, ideologi memiliki beberapa fungsi, antara lain:
o   Membentuk identitas dan mempersatukan suatu bangsa.
o   Mempersatukan bangsa dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata nilai
yang lebih tinggi.
o   Pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamanatkan kepada generasi
berikutnya, serta diperjuangkan dan dipertahankan dengan kerelaan berkorban.

1. Pengertian Pancasila
Ideologi dari Bahasa Greek terdiri dari kata idea dan logia. Idea berasal dari kata
idein yan berarti melihat. Idea dalam buku The Advence Learner’s Dictionary berarti
a plan or schema formed in the mind.[1]
Idea dalam Webster’s New Collegiate Dictionary berarti something exiting in the
mind as the result of the formulation of an opinion, a plan or the like.[2]

Menurut KBBI, ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Atau cara berfikir seseorang atau suatu gagasan.[3]
Secara umum ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi
pada tindakan yang diorganisir menjadi satu system yang teratur. Dalam ideology
terkandung 3 unsur, yaitu (1) adanya suatu penafsiran /pemahaman terhadap
kenyataan. (2) memuat seperangkat nilai-nilai/preskripsi moral, dan (3) memuat suatu
orientasi suatu tindakan, ideologi merupakan suatu pedoman kegiatan untuk
mewujudkan nilai-nilai yang termuat di dalamnya.[4]
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan
karena setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan
dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-
pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang
berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan
yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam
rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan. 2.      Pendekatan
Pancasila
a.       Historical approach (pendekatan berdasarkan sejarah).
Sebelum Pancasila dipatenkan sebagai dasar Negara Indonesia, nilainya
terlebih dahulu sudah terkandung dalam pribadi masyarakat Indonesia.
b.      Sociological approach (pendekatan secara sosiologis)
Dengan sociological aproach, ternyata bahwa Pancasila hidup dalam
Masyarakat Indonesia.
c.       Psychological approach (pendekatan secara psychis)
Jadi, secara psycis, pancasila itu ada dalam jiwa manusia dan merupakan
tuntutan atau pengejewantahan dari hati nurani manusia.
d.      Religious approach (pendekatan secara agama)
Agama memberikan tuntnan dalam kehidupan manusia. Dan Pancasila juga
sejalan dengan tuntutan agama

e.       Legal and constitutional approach (pendekatan secara konstitusi dan hukum)
Dengan dijadikannya Pancasila sebagai sumber hum dan dasar dari konstitusi,
maka Pancasila adalah hukum yang harus ditaati oleh masyarakat.
f.       Ethical approach (pendekatan secaraa ethis)
Manusia mempunyai etika pancasila tidak akan ada yang mau menunjukan
suratnya di muka umum dan dijadikan bahan tontonan., atau merealisasi bentuk –
bentuk maksiat yang menjadi kesenian dan kegemaran manusia-manusia.
g.      Philosophical approach
Tujuan terakhir daripada pancasila adalah kebahagian hidup lahiriyah dan
batinniyah. Kebahagiaan lahir merasakan cukup dan terpenuhinya
kebutuhankebutuhan material dan kebutuhan batin dirasakan cukup dan terpenuhinya
kebutuhan spiritual.[5]

3.      Pancasila sebagai Ideologi yang Reformatif, Dinamis, dan Terbuka


Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa
ideologi pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, aspiratif dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi pancasila bukan
berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih komplit, sehingga memiliki kemampuan
reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang seiring dengan aspirasi
rakyat, perkembangan iptek serta zaman.[6]
 

Menurut Kaelan berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka, nilai-nilai


yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai
berikut :
a.       Nilai dasar yaitu : hakikat kelima sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kesatuan, kerakyatan dan keadilan.
b.      Nilai instrumental yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta
lembaga pelaksanaannya.
c.       Nilai praksis yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu
realisasi perkembangan yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki
tiga dimensi yaitu:
a.       Dimensi idealis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam Pancasila yang
bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan dan
keadilan.
b.      Dimensi normatif yaitu nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu sistem norma, sebagaimna terkandung dalam norma-norma kenegaraan.
c.       Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang
hidup dan berkembang di dalam masyarakat.

   B.     Makna Pancasila sebagai Ideologi Nasional Bangsa dan Negara Indonesia
Ideologi sangatlah penting bagi sebuah bangsa dan negara khususnya negara
yang pernah dijajah, karna ideologi mempunyai pandangan, cita-cita, nilai, dan
keyakinan yang ingin diwujudkan.
Ideologi sangat diperlukan karna dianggap mampu membangkitkan semangat
akan kemerdekaan,memberi motivasi dalam perjuangan melawan penjajahan .
Pentingnya ideologi dapat kita lihat dari fungsi ideologi itu sendiri. Berikut
beberapa fungsi ideologi bagi bangsa dan negara:
         Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi
mengenai dunia beserta isinya, serta memberikan mutivasi perjuangan untuk
mencapai apa yang di cita-citakan
         Dengan ideologi, nasionalnya suatu bangsa dan nengara dapat berdiri kokoh dan
tidak terombang- ambing oleh ideologi lain serta mampu menghadapi persoalan-
persoalan yang ada.
         Ideologi memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di cita-
citakan, ideologi yang dipahami, dihayati dan diamalkan oleh seluruh rakyat, dapat
mewujudkan persatuan dan kesatuan demi kelangsungan hidupnya
         Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai golongan,suku, ras, bahkan dari
berbagai ideologi
         Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagaimacam agama
         Ideologi mampu mengatasi konflik atau ketegangan sosial
Makna Pancasila sebagai ideologi Negara adalah Pancasila mampu memberika
arah, wawasan, asas, dan pedoman dalam seluruh bidang kehidupan Negara.
Setidaknya ada 4 fungsi Pancasila sebagai ideologi, yaitu :
a.       Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan.
b.      Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuan
c.       Memberikan tekad dalam memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
d.      Menyoroti kenyataan yang ada dan kritis terhadap upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila.

Dengan kata lain, sebagai ideologi Negara, Pancasila berfungsi sebagai pedoman
kehidupan bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan Negara dan memperbaiki
kehidupan bangsa Indonesia.[7]

C.     Implementasi Pancasila sebagai Ideologi Nasional Bangsa dan Negara Indonesia
Penerapan Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa dan Negara Indonesia dalam
lingkup ketatanegaraan dapat dilihat bagaimana Pancasila diterapkan sebagai ideologi
terbuka. Dalam perannya, pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat aktual, dinamis,
dan mampu menyelesaikan setiap masalah sesuai dengan perkembangan zaman.
Keterbukaan Pancasila ini bukan berarti mangubah bentuk dari setiap sila Pancasila.
Melainkan Pancasila dapat menyesuaikan disetiap perkembangan zaman.
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dapat dilihat dari kehidupan
masyarakat sebagai bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diterapkan
oleh masyarakat sebai norma yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Pancasila sebagai
pembimbiming tingkah laku dalam bermasyarakat agar tercipta rasa persatuan dan
kesatuan sebagai bangsa dan negara.

D. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-
nilai sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh
masyarakatnya. Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya  selalu
diimplementasikan ke dalam perilaku kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara
dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-butir kelima sila dalam ideologi Pancasila
tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran pembentukan karakter manusia
Indonesia yang ideal, sebagai mana yang diharapkan para penggali dari pancasila itu
sendiri. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat
diilustrasikan  Pada sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan
dengan Tuhannya atau kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana
manusia Indonesia harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya
manusia yang punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk
yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang. Sila ketiga
menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa
pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada
pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh.  Sila keempat telah menegaskan
bagaimana manusia Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat
serta memutuskan sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi
kelangsungan kehidupan berdemokrasi yang  terlindungi antara menyuarakan hak dan
kewajibannya berimbang dalam mengimplementasikannya.  
Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu
keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Dari
penjabaran kelima sila tersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa Pancasila
beserta kelima silanya itu layak dijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup
serta dijadikan sebagai pembimbing dalam menciptakan kerangka berpikir untuk
menjalankan roda demokratisasi dan diimplementasikan dalam segala macam praktik
kehidupan menyangkut berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di dalam Negara
kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan suatu konsep yang dijadikan
sebagai pegangan untuk mencapai suatu tujuan bangsa dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pancasila sebagai suatu ketetapan bagi seluruh warga negara
Indonesia, seperti yang telah kita tahu bahwa warga Indonesia memiliki
keanekaragamaan yang kompleks, baik dalam bidang budaya, ras, warna kulit, dll.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan bangsa kita, Indonesia harus bersatu
membentuk kekuatan sehingga dapat rukun, damai, kuat, dan dinamis.
Mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah pancasila sebagai suatu pegangan yang
mengatur pola pikir warga negara agar bisa mencapai tujuan bangsa. Tujuan Bangsa
kita adalah tujuan yang telah tertera dalam Pembukaan UUD 1945, yang diantaranya
melindungi segenap warga negara indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya banyak hal yang harus dilakukan,
salah satunya adalah menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa, Pancasila
menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun harus diperhatikan
bahwa Agama tetaplah menjadi yang utama dalam kehidupan dunia maupun akhirat.  
E. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
1. Pancasila Sebagai Ideologi Persatuan
Fungsi Pancasila sebagai sarana agar bangsa Indonesia tetap bersatu dan tidak
terpecah belah sangatlah penting. Seperti yang telah saya katakan diatas bahwa
Indonesia memiliki Keanekaragam suku yang sangat banyak sehingga apabila
terpecah belah akan sangat beresiko dan memberikan banyak dampak negatif.
Pancasila Menjadi Ideologi persatuan dengan membangun suatu konsep atau ide yang
menjadi watak warga negaranya, sehingga memiliki kepribadian dan rasa percaya diri
yang tinggi. Pancasila sebagai Ideologi Persatuan dapat di analogikan seperti
“pancasila membangun karakter bangsa (character Building oleh pancasila)

2. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila Sebagai Ideologi terbuka artinya pancasila dapat dikembangkan
nilai-nilainya agar menjadi suatu ideologi yang lebih baik seiring terjadinya kemajuan
dalam kehidupan. “Terbuka” yang dimaksud disini bukanlah mengubah pancasila,
namun mengarahkan penerapan nilai – nilai pancasila menjadi lebih mapan dan
sesuai dengan perkembangan zaman.
         Syarat- Syarat Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena telah memenuhi syarat-
syarat sebagai Ideologi terbuka antara lain sebagai berikut :
o   Nilai Dasar, adalah nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang tidak
berubah 
o   Nilai Instrumen, ialah nila-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan
dinamis ke bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan perundang-undangan
lainnya 
o   Nilai Praktis, adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik di
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai praktif bersifat abstrak, seperti
mengormati, kerja sama, dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan ke bentuk
sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
         Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi Pancasila memiliki 3 dimensi penting yaitu sebagai berikut
1.  Dimensi Realitas adalah mencerminkan kemampuan ideologi untuk
mengadaptasika nilai-nilai hidup dan berkembang dalam masyarakat
2. Dimensi Idealisme adalah idealisme yang ada dalam ideologi mampu menggugah
harapan para pendukugnya 
3. Dimensi Pendukung adalah mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu
ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat. 
         Ciri-Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Dalam fungsinya sebagai Ideologi, pancasila menjadi dasar seluruh aktivitas
bangsa Indonesia. Sehingga pancasila tercermin dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ciri-ciri pancasila sebagai Ideologi terbuka adalah sebagai berikut
o   Pancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan dan cita-cita masyarakat Indonesia
yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri. 
o   Pancasila memiliki tekat dalam mengembangkan kreatifitas dan dinamis untuk
mencapai tujuan nasional 
o   Pengalaman sejarah bangsa Indonesia
o   Terjadi atas dasar keinginan bangsa (masyarakat) Indonesia sendiri tanpa dengan
campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang. 
o   Isinya tidak operasional 
o   Dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila 
o   Menghargai pluralitas, sehingga diterima oleh semua masyarakat yang berlatakng
belakang dan budaya yang berbeda. 
         Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Menurut Moerdiono bahwa terdapat faktor-faktor atau bukti yang mendorong
pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka antara lain sebagai berikut:
o   Proses pembagunan nasional berencana, dinamika mayarakat indonesia yang
berkembang sangat cepat. Sehingga tidak semua permasalahan kehidupan dapat
ditemukan jawabannya secara ideologis.  
o   Runtuhnya Ideologi tertutup, seperti marxisme-leninisme/komunisme. 
o   Pengalaman sejarah politik terhadap pengaruh komunisme sangat penting, karena dari
pengaruh ideologi komunisme yang bersifat tertutup, Pancasila pernah merosot dan
kaku. Pancasila tidak tampil sebagai pedoman, tetapi sebagai senjata konseptual
untuk menyerang lawan-lawan politik. Kebijaksanaan pemerintah disaat itu menjadi
absolute. Akibatnya, perbedaan-perbedaan menjadi alasan untuk secara langsung
dicap sebagai anti Pancasila. 
o   Tekad untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara. 

3. Pancasila Sebagai Ideologi Pembangunan


Pancasila sebagai Ideologi pembangunan artinya pancasila memiliki
kemampuan untuk menjadi ideologi agar bangsa Indonesia dapat berkembang
seutuhnya. Pembangunan yang dimaksud disini bukan hanya dari sebagi
perkembangan ekonomi, perkembangan teknologi, dan perkembangan fisik lainnya,
melainkan juga terhadap perkembangan sumber daya manusianya. Setiap Warga
Negara Indonesia harus terus berkembang agar terjadi perubahan indonesia ke arah
yang lebih baik. Namun menurut pendapat saya, sedikit sulit utnuk membangun
Negara yang kita cintai pada masa sekarang, karena masih banyak sumber daya
manusia yang tidak baik diberi wewenang sebagai “penguasa”, contohnya adalah
kuruptor yang dalam dunia politik.

Selain 3 Fungsi Utama diatas, berdasarkan fungsi Ideologi, Pancasila sebagai


Ideologi Bangsa juga berfungsi untuk :

 Sebagai Pedoman Memajukan Bangsa


 Menjadi arahan dalam mencapai cita – cita bangsa
 Menjadi Pegangan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Nilai – nilai Dasar yang Terkandung dalam Ideologi Pancasila


Adapun makna dari masing – masing nilai Pancasila adalah sebagai berikut:
         Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti adanya pengkuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini
menyatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis.
         Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mastinya.
         Nilai Persatuan Indonesia, mengandung makna usaha keras bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.
         Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan. Berdasarkan nilai ini maka diakui paham demokrasi yang lebih
mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
         Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasarkan pada nilai ini maka keadilan
adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.Karena
Ideologi    merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia
yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.
 Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai
sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-
nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila
bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu
bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.
 Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan  mampu untuk membawa
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang.  Ideologi juga
diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan
keputusan harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya
dalam pengambilan keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara
Indonesia.

Lahirnya Pancasila diawali dari pemikiran para tokoh pendiri Negara Indonesia.
Mereka merumuskan Pancasila sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, isi dari Pancasila sesuai dengan kepribadian
Bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai Idelogi Nasional Bangsa dan Negara Indonesia memiliki makna
komprehensif. Ini artinya, isi yang sesuai dengan kepribadian bangsa menjadikan
Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman, arahan, petunjuk, dan sumber hukum
bagi Bangsa dan Negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara
menyeluruh dan mencakup semua lapisan masyarakat.
Nilai dari Pancasila sebagai ideologi negara diimplementasikan lewat Pancasila
sebagai ideologi terbuka. Pancasila adalah sumber hukum yang dinamis, aktual, dan
sesuai dengan perkembangan zaman. Keterbukaan Pancasilalah yang menjadikan
Pancasila bernilai konsisten di setiap perkembangan zaman
Nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa diimplementasikan lewat aktivitas
masyarakat berdasar nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah
pedoman masyarakat dalam bertingkah laku sebagai anggota dari Bangsa Indonesia.
Pancasila yang berhasil diimplementasikan dala kehidupan berbangsa akan
mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh
pada ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut
dapat terwujud dengan benar. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
sekaligus juga merupakan ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila
merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan
hanya suatu yang bersifat statis melandasiberdirinya negara Indonesia akan tetapi
pancasila membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang
diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk
mewujudkannya.Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas
sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang
membedakannya dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya
Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi
realitas membawakan nilai-nilai yang mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa
Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan keyakian akan terwujudnya
masyarakat yang dicita-citakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada
didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan
dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.
Saran
           Kesimpulan
dan saran. Dalam bab ini penulis mencoba memberikan kesimpulan
dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah
diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi.Untuk menjadi warga negara yang baik bukan
lah hanya menjadi seseorang yang mempelajari ideologi negaranya saja tetapi juga
yang mangamalkan ideologi negara dengan baik untuk kemajuan negaranya sendiri.
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu
Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan
kehidupan negara. 

Anda mungkin juga menyukai