Anda di halaman 1dari 1

KEMEROSOTAN AGAMA DI WILAYAH BARAT

Oleh Thessalonika Lunar Imanuella - Fisika Medis - 20204520015

Hal menarik yang diperhatikan dari masyarakat wilayah dunia Barat salah satunya kemerosotan
agama. Sebanyak lebih dari 71% generasi milenial di sana mengaku tidak beragama. Bukan
semata-mata tidak mempercayai adanya Tuhan. Namun lebih kepada penolakan akan menganut
sebuah agama. Kemerosotan ini terjadi akibat pluralisme yang sangat banyak . Terjadinya kasus
rasisme pun menjadi salah satu factor terjadinya kemerosotan agama. Di tengah dunia yang
semakin kacau-balau, generasi muda sering tidak menemukan jawaban atas masalah yang
dihadapi melalui agama. Aksi “terror” generasi lebih tua pun dianggap hanya sebatas cerita
horror semata untuk menakuti anak-anak supaya mau menganut agama mereka.

Generasi muda di wilayah Barat menghindari menganut agama dengan alasan agama
terlalu mengeksklusifkan suatu kelompok manusia . Ajaran agama yang cenderung eksklusif
menyebabkan generasi muda di wilayah barat enggan menganut sebuah agama. Kebatasan yang
menjadi kewajiban pun seringkali jadi alasan mereka . Dengan paham ideologis ‘freedom’ atau
kebebasan, generasi muda wilayah barat menganggap agama membatasi kreativitas mereka
berkarya dengan menganutnya.

Belakangan di wilayah barat pun marak terjadi pelonjakan muda-mudi LGBTQ+. Agama
yang seringkali mengimplikasikan LGBT sebagai dosa atau kejahatan membuat muda-mudi
wilayah barat sulit menerima agama . Semboyan ‘Love is Love’ menjadi tiang obor bagi mereka
mengekspresikan pluralisme cinta yang ditolak oleh agama .

Bukan hanya muda-mudi yang kewalahan dengan kemerosotan agama ini . Bahkan orang-
orang tua di wilayah barat kewalahan dengan stigma bahwa beragama adalah suatu kegiatan
kuno. Pemahaman konservatif yang radikal membuat stigma ini terus berkembang di masyarakat
yang sekarang digerakkan oleh generasi millennial. Kerasnya orang-orang tua di wilayah barat
akan paham konservatif ini berkontribusi akan kemerosotan agama di wilayah barat .

Dengan kata lain, perubahan zaman, perkembangan masyarakat, dan paham radikalisme
menjadi factor terbesar kemerosotan agama di wilayah Barat.

Referensi : https://www. bbc. com/indonesia/majalah-43486011

Anda mungkin juga menyukai