Anda di halaman 1dari 3

Resume Materi Pengauditan 2 Setelah UTS

Disusun Oleh: Indah Putri Tameti (18043106)


Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan
Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle) merupakan siklus
yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan
manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi dan
pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan
personalia.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali
merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan meliputi:

- Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca


- Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda yang membuat pengendalian
dan perhitungan fisik menjadi sulit
- Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item persediaan yang
berbeda seperti perhiasa, bahan kimia, dan suku cadang elektronik
- Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuangan persediaan merupakan hal
yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan
- Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima

Audit Siklus Akuisisi Modal dan Pembayaran Kembali


Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali (capital acquisition and repayment cyle)
adalah siklus yang berkenaan dengan akusisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan
ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga
dan dividen. Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan
mempengaruhi audit atas akun-akun adalah sebagai berikut:

1) Secara relatif hanya ada segelintir yang empengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi
itu sering kali sangat material.
2) Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material.
3) Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi, atau dokumen
kepemilikan yang serupa.
4) Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas.

Audit Kas dan Instrumen Keuangan


Dalam menguji saldo akhir tahun pada akun kas umum, auditor harus mengakumulasi
bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi apakah kas, perti yang tercantum dalam neraca
telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara layak. Berikut tahap melaksanakan
pengujian audit atas akun kas umum:

- Mengidentifikasi Risisko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Kas (Tahap I)


- Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Resiko Inheren (Tahap I)
- Menilai Resiko Pengendalian (Tahap I)

Disusun Oleh
Indah Putri Tameti
NIM.18043106
- Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian serta Pengujian Substantif atas
Transaksi (Tahap II)
- Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)
- Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Kas (Tahap III)

Menyelesaikan Audit
Terdapat 7 tahapan dalam menyelesaikan audit, yaitu sebagai berikut:
1) Melaksanakan Pengujian Tambahan Untuk Penyajian dan Pengungkapan
2) Mereview Kewajiban Kontinjen
3) Mereview Peristiwa Kemudian
4) Mengumpulkan Bukti Akhir
5) Mengevaluasi Hasil
6) Menerbitkan Laporan Audit
7) Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen

Memahami Proses Audit Intern, Audit Laporan Keuangan Pemerintah dan Audit
Operasional
Audit internal adalah aktivitas konsultasi dan assurance yang objektif serta independen
yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Audit keuangan
pemerintah pemeriksaan keuangan, menilai kebenaran, kredibilitas, dan keandalan informasi
mengenai laporan keuangan pemerintah. Sedangkan di luar aktivita audit keuangan, auditor
internal, auditor pemerintah, dan akuntan publik juga melakukan audit operasi yang menangani
efisiensi dan efektivitas suatu organisasi. Berikut tahap-tahapan dalam audit operasi:

- Perencanaan
- Akumulasi dan evaluasi bukti
- Pelaporan dan tindak lanjut

Memahami Ruang Lingkup Audit Kecurangan


Audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam
transaksi-transaksi komersial. Berikut jenis-jenis kecurangan:

1) Kecurangan dalam Laporan Keuangan, merupakah salah saji terhadap jumlah ataupun
pengungkapan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melabuhi para penggunanya.
2) Penyalagunaan Aset, merupakan kecurangan yang melibatkan pencurian atas aset milik
suatu entitas.

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan :

- Adanya insentif/tekanan
- Adanya kesempatan
- Adanya sikap/rasionalisasi

Berikut cara mengukur kecurangan adalah sebagai berikut:

Disusun Oleh
Indah Putri Tameti
NIM.18043106
- Skeptisme Profesional
- Berpikir kritis
- Evaluasi kritis atas bukti audit.

Disusun Oleh
Indah Putri Tameti
NIM.18043106

Anda mungkin juga menyukai