Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teori


2.1.1. Pendidikan di Era Globalisasi

Menurut Grew (dalam Nikolopoulou 2010:28) globalisasi secara


luas dipahami sebagai peregangan kegiatan sosial, politik dan ekonomi
lintas batas sehingga kejadian, keputusan dan kegiatan yang
berlangsung di suatu temapat atau suatu wilayah memiliki arti penting
bagi masyarakat keseluruhan.

Pendekatan sistematis perlu dipergunakan dalam menjelaskan


Pendidikan, karena pada era globalisasi sekarang ini dunia pendidikan
telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi hal yang pokok.
Toffler (1992:4) menyatakan bahwa sekolah atau lembaga pendidikan
masa depan harus mengarahkan peserta didiknya untuk belajar
bagaimana caranya belajar (learn how to learn).

2.1.2. Pendidikan Sejarah


Pendidikan Sejarah adalah upaya penyebaran informasi sosial-
budaya yang mengandung nilai-nilai historis kepada masyarakat.
Pendidikan sejarah mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk
mengenal nilai-nilai bangsa yang terus bertahan, berubah, dan menjadi
milik bangsa masa kini. Oleh karena itu melalui pendidikan sejarah
peserta didik belajar mengenal bangsanya dan dirinya.

2.1.3. Strategi Pedagogis Pendidikan Sejarah


Taufik Abdullah memberi penilaian bahwa strategi pedagogis
Sejarah Indonesia sangat lemah. Pendidikan sejarah di sekolah masih
berkutat pada pendekatan cronicle dan cenderung menuntut anak agar
menghafal suatu peristiwa. Siswa tidak dibiasakan untuk mengartikan

4
suatu peristiwa guna memahami dinamika suatu perubahan. Untuk
siswa sekolah menengah, sejarah harusnya menjadi alat untuk
memahami segala macam peristiwa yang terjadi. Mereka sudah
seharusnya dibiasakan berdialog dengan lingkungan, memilih-milih
persoalan yang ada, sehingga mereka biasa memahami adanya dinamika
dari suatu perubahan.(Abdullah, 1996).

2.1.4. Komunitas Historia Indonesia

Komunitas Historia Indonesia atau biasa disingkat KHI, merupakan


organisasi nirlaba-independen yang bergerak dalam bidang sejarah,
kebudayaan, pendidikan dan pariwisata. KHI memiliki tiga pilar utama
dalam setiap gerakannya, yaitu rekreatif, edukatif dan menghibur.

2.1.5. Inisiator Komunitas Historia Indonesia

Komunitas Historia Indonesia diinisiasikan oleh pihak masyarakat.


Komunitas ini sendiri merupakan wadah bagi masyarakat untuk ikut
menimba ilmu sejarah serta untuk melestarikan budaya Indonesia.

2.1.6. Strategi Pemberdayaan Komunitas

Komunitas Historia Indonesia menggunakan strategi pemberdayaan,


yaitu Memberikan Pendampingan secara Berkelompok. Anggota
komunitas memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan
melaksanakan kegiatan pemberdayaan dengan mendamping
masayarakat, seperti kegiatan Museum Tour, dan lain-lain.

2.2.Kerangka Berpikir

Pendidikan Sejarah di Indonesia sampai detik ini dirasa belum mampu


untuk merealisasikan tujuannya, yaitu agar pengetahuan sejarah bisa diketahui
serta dipahami oleh Masyarakat Indonesia. Masyarakat cenderung mencap
sejarah sebagai pengetahuan yang berstatus “sampingan”, semu aitu dilakukan
karena kurangnya inovasi dalam proses edukasi sejarah yang biasanya bersifat
tekstual, monoton, dan kurang aplikatif dalam kehidupan nyata.

5
Dewasa ini, banyak komunitas yang mulai menggiati bidang Pendidikan
Sejarah demi mewujudkan pembelajaran sejarah yang menyenangkan dan
aplikatif, khususnya bagi remaja yang menjadi tonggak perubahan bangsa.
Mereka mengubah cara pengajaran sejarah yang konvensional dengan
pendekatan yang lebih modernis dengan menggunakan perkembangan
teknologi, yaitu dengan memanfaatkan sosial media serta platform pertemuan
daring seperti zoom, google meet, dan lain-lain.

2.3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis


penelitian, yaitu bahwa komunitas berperan penting terhadap Pendidikan Sejarah
pada era globalisasi di Indonesia.

6
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Berkaitan dengan adanya resiko penyebaran Virus COVID-19 maka tim peneliti
memutuskan untuk melaksanakan kegiatan penelitian secara daring. Penelitian ini
dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022

3.2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu


variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Setelah itu penulis akan 43
melanjutkan analisis untuk mencari pengaruh suatu variabel dengan variabel lain.

3.2.1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predicator,


antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent
variable) adalah Peran Komunitas Historia Indonesia(X1)

3.2.2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang


dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas sesuai
dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel terikat
(dependent variable) adalah Pendidikan Sejarah di Indoneisa pada Era
Globalisasi (Y).

3.3.Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah anggota Komunitas Historia Indonesia dan
samplingnya merupakan 30 orang anggota dari Komunitas Historia Indonesia.

7
3.4. Informan

Dalam penelitian ini, informan yang diwawancarai adalah pengurus bidang


kepemanduan Komunitas Historia Indonesia.

3.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


penelitian campuran, yaitu dengan menggabungkan metode penelitian kuantitatif
dengan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk


mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain, menurut
Sugiyono (2013:35). Metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh tanggapan responden mengenai variabel-variabel yang diteliti yaitu,
kedisiplinan, konflik dan semangat kerja. Metode penelitian deskriftif ini
menggunakan alat analisis statistik median, modus, mean.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa


kuesioner berisi pertanyaan tertutup dan wawancara.

3.5.1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada


subyek yang ingin di teliti untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan peneliti (Kusumah, 2011).

Peneliti mengumpulkan data dari responden dengan cara


membagikan kuesioner secara online yang dikirim melalui link di WA
dari Website Google Form.

Berikut ini peneliti memaparkan isi angket berupa identitas responden


serta draft pertanyaan pada kuesioner yang digunakan dalam angket.

8
A. Identitas Responden

1. Sebutkan nama lengkap anda ?

………………………

2. Berapa umur anda sekarang ?

……………………….

3. Apakah anda merupakan Anggota Komunitas Historia


Indonesia ?

( ) Anggota

( ) Bukan Anggota

4. Dimana domisili anda saat ini ?

………………………….

5. Jenis Kelamin

( ) Laki-Laki

( ) Perempuan

B. Tabel Pertanyaan Kuesioner

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban


1. apakah menurut anda Komunitas Historia a. Sangat Setuju
b. Setuju
Indonesia sudah berhasil memanfaatkan
c. Cukup Setuju
platform digital untuk melakukan edukasi d. Kurang
Setuju
sejarah ?
e. Tidak Setuju

2. apakah Komunitas Historia Indonesia sudah a. Sangat Setuju


b. Setuju
berhasil menjangkau dan mengedukasi pelajar di
c. Cukup Setuju
daerah terpencil ? d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

9
3. bagaimana tanggapan masyarakat terhadap a. Sangat Setuju
b. Setuju
komunitas historia Indonesia?
c. Cukup Setuju
d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

4. Sudah efektifkah peran komunitas historia a. Sangat Setuju


b. Setuju
Indonesia khususnya dalam pendidikan sejarah
c. Cukup Setuju
bagi remaja yang masih di bangku sekolah? d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

5. Bagaimana kegiatan edukasi di Komunitas a. Sangat Setuju


b. Setuju
Historia Indonesia seiring dengan adanya c. Cukup Setuju
Pandemi COVID-19 ini ? d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

Pertanyaan mengenai tujuan serta visi dan misi komunitas.

6. Memberikan peluang bagi anggota komunitas a. Sangat Setuju


b. Setuju
historia Indonesia dan masyarakat untuk terlibat
c. Cukup Setuju
dalam sebuah diskusi d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

7. meningkatkan pengetahuan umum kepada a. Sangat Setuju


b. Setuju
masyarakat dan pelajar mengenai sejarah
c. Cukup Setuju
d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

8. meninggalkan kesan baik dan menyenangkan a. Sangat Setuju


b. Setuju
bagi masyarakat dan pelajar dalam mempelajari
c. Cukup Setuju
sejarah d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

10
9. menciptakan kerjasama antara komunitas a. Sangat Setuju
b. Setuju
historia Indonesia dengan komunitas lainnya
c. Cukup Setuju
sehingga memperbesar dampak promosi d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

10. Mendorong masyarakat dan pelajar untuk a. Sangat Setuju


b. Setuju
mengetahui berbagai informasi peristiwa sejarah
c. Cukup Setuju
d. Kurang
Setuju
e. Tidak Setuju

3.5.2. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi


terstruktur. Menurut Sugiyono (2017: 233), menyatakan bahwa wawancara semi
struktur digunakan untuk memperoleh suatu permasalahan yang lebih terbuka,
dimana kegiatan wawancara ini informan diminta pendapat, dan ide-idenya
terkait dengan permasalahan

A. Tabel Pertanyaan Wawancara

No. Pertanyaan Deskripsi


1. Apa itu Komunitas Historia Indonesia ?
2. Apa tujuan didirikannya Komunitas Historia
Indonesia ?
3. Apa saja fokus gerakan Komunitas Historia
Indonesia di dalam kegiatan bermasyarakat ?
4. Siapa saja target dari kegiatan edukasi
Komunitas Historia Indonesia ?
5. Apa saja peranan Komunitas Historia Indonesia
dalam Pendidikan Sejarah, khususnya bagi
remaja yang masih berada di bangku sekolah ?

11
6. Bagaimana Komunitas Historia Indonesia
memanfaatkan platform digital untuk
melakukan kegiatan sosialisasi & edukasi ?
7. Kegiatan edukasi apa saja yang telah dilakukan
oleh komunitas semasa Pandemi COVID-19
ini ?
8. Sebagai Komunitas yang menggiati bidang
sejarah, bagaimana cara mempertahankan
keobjektifan dalam setiap kegiatan edukasi ?
9. Bagaimana cara Komunitas Historia Indonesia
menanamkan nilai dan pemikiran bahwa Sejarah
merupakan suatu hal yang sangat esensial
terutama bagi generasi muda ?

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan analisis data
oleh Miles dan Huberman. Adapun langkah-langkah berdasarkan model Miles
dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclution
drawing/verfication (Sugiyono, 2017:246)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih pokok permasalahan, fokus pada


data yang diteliti dan membuang data yang tidak diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya mendisplaykan atau


menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk teks naratif.
Data yang diperoleh disusun dalam uraian singkat agar data mudah dipahami
dan memudahkan peneliti untuk merencanakan langkah selanjutnya.

12
3. Conclucion/verification (Kesimpulan dan verifikasi)

Langkah terakhir dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan.


Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan dengan cara
membandingkan data yang diperoleh berupa hasil jawaban pengisian kuesioner
pada tabel frekuensi dan hasil wawancara.

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian


4.1.1. Hasil Wawancara

Hasil wawancara oleh narasumber didapati informasi bahwa :

1) Komunitas Historia Indonesia merupakan komunitas yang


berfokus untuk mengajak masyarakat belajar sejarah dengan
menyenangkan dengan berbagai media, termasuk media
pertemuan daring.
2) Fokus Gerakan Komunitas Historia Indonesia di masyarakat
yaitu untuk mengajarkan tentang pentingnya belajar sejarah
serta pentingnya merawat tempat-tempat sejarah.
3) Komunitas Historia Indonesia mengalami transformasi dalam
kegiatan Pendidikan Sejarah-nya seiring dengan
berkembangnya teknologi, sudah banyak anak muda yang
mampu dijangkau oleh komunitas ini akibat dari transformasi
kegiatan edukasi menjadi pengajaran berbasis online atau
melalui media sosial.
4) Komunitas Historia Indonesia memanfaatkan platform digital
dengan cara melakukan sosialisasi serta edukasi menggunakan
aplikasi pertemuan daring seperti zoom. Mereka juga
menggunakan sosial media untuk menyebarkan informasi yang
berkaitan dengan sejarah.

4.1.2. Analisis Data

Data hasil penyebaran angket tersebut dikualifikasikan dengan


menggunakan skala likert. Jawaban Sangat Setuju = 5, Setuju =4, Cukup Setuju =3,
Kurang Setuju =2, Tidak Setuju =1, untuk jawaban positif. Adapun jawaban negatif
berlaku sebaliknya.

14
No. Sangat Cukup Kurang Tidak Jumlah
Setuju
Instrumen Setuju Setuju Setuju Setuju Responden
1 18 9 3 0 0 30
2 2 14 13 1 0 30
3 13 16 1 0 0 30
4 5 17 8 0 0 30
5 6 21 3 0 0 30
6 14 13 3 0 0 30
7 23 7 0 0 0 30
8 18 10 2 0 0 30
9 6 16 7 1 0 30
10 22 7 1 0 0 30
Jumlah 127 130 41 2 0 300

Berdasarkan uji rentang di atas, diketahui bahwa metode sorogan


(Variabel x) di Komunitas Historia Indonesia, Selanjutnya data yang diperoleh
tentang pengaruh metode sorogan (variabel x) dengan jumlah responden
sebanyak 30 responden tersebut di susun berdasarkan skor terendah sampai
tertingi, yaitu sebagai berikut :

34 37 38 40 40 40 41 41 41 41

41 42 42 42 43 43 43 43 43 44

44 44 45 45 46 46 46 48 48 48

15
4.1.3. Menghitung Tendensi Sentral

A. Menghitung rata-rata ( Mean) dengan rumus:

Meanya =

= 1276
30
= 42,63 di bulatkan = 43
Kriteria Penilaian Mean (Rata-Rata) Variabel X
Benarnya nilai mean Kriteria penilaian

41-50 Sangat baik

31-40 Baik

21-30 Cukup

11-20 Kurang

0-10 Sangat kurang

Sumber: dari buku kata pengantar statistik

Berdasarkan rata-rata yang telah dihitung, menghasilkan nilai


42,63 yang dibulatkan menjadi 43, jadi penulis menyimpulkan bahwa
Pondok Pesantren Al-Hasanah baik.

B. Mencari Median

Dari data yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan


Mediannya adalah 43.

C. Mencari Modus
Adapun modus dari data yang telah diuraikan diatas adalah
41 dan 43 yang muncul sebanyak 5 kali.

16
4.1.4. Diagram Vertikal

Analisis Diagram Vertikal


25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

4.1.5. Tabel Persentase

No.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
Instrumen
1 60% 30% 10% 0% 0%
2 6,7% 46,7% 43,3% 3,3% 0%
3 43,3% 53,3% 3,3% 0% 0%
4 16,7% 56,7% 26,7% 0% 0%
5 20% 70% 10% 0% 0%
6 46,7% 43,3% 10% 0% 0%
7 76,7% 23,3% 0% 0% 0%
8 60% 33,3% 6,7% 0% 0%
9 20% 53,3% 23,3% 3,3% 0%
10 73,3% 23,3% 3,3% 0% 0%

16
4.2. Pembahasan

Setelah dilakukan analisis terhadap semua data yang ada, maka dapat ditarik
sebuah conclucion atau sebuah penarikan kesimpulan dari perbandingan antara data
pada angket serta hasil wawancara.

Berikut kami paparkan pembahasan dari hasil penelitian, yaitu adalah :

Jika dilihat dari tiga tabel diatas, mayoritas responden memilih Sangat Setuju
dan Setuju pada kuesioner yang telah diberikan. Adapun sejumlah responden
memilih untuk menjawab cukup setuju pada beberapa pertanyaan.

Ini menandakan bahwa Peran Komunitas Historia Indonesia dalam Pendidikan


Sejarah pada Era Globalisasi di Indonesia sangatlah signifikan. Pernyataan tersebut
juga didukung dengan hasil wawancara dengan pengurus bidang kepemanduan
Komunitas Historia Indonesia yang mengatakan bahwa peran komunitas dalam
Pendidikan Sejarah, khususnya pada Era Globalisasi ini sangat penting. Lebih
lanjutnya ia mengatakan bahwa banyak komunitas yang ikut melakukan kegiatan
edukasi serta sosialisasi dengan memanfaatkan platform pertemuan daring seperti
zoom maupun google meet.

16

Anda mungkin juga menyukai