BAHAN AJAR
PRAKTIK
Pp
Visi
Misi
i
KATA PENGANTAR
Modul Fasilitator Kelas Ibu ini membahas tentang Pertemuan III Pada Kelas Ibu
Hamil yang terdiri dari materi tentang pencegahan penyakit komplikasi kehamilan,
persalinan, dan nifas agar ibu dan bayi sehat. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa
diharapkan mampu menguasai Fasilitator Kelas Ibu.
Dalam mempelajari Modul ini, mahasiswa diharapkan banyak membaca dan
berlatih berbagai materi yang disajikan, baik secara mandiri maupun berdiskusi bersama
kelompok untuk mendapat gambaran dan penguasaan yang lebih luas. Materi dalam
modul ini disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang ada dalam Rencana
Pembelajaran Semester sehingga diharapkan capaian pembelajaran dapat tercapai.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
VISI MISI PRODI KEBIDANAN CURUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 1 : Pertemuan III Kelas Ibu Hamil………………………....... 1
iii
Modul 1 Fasilitator Kelas Ibu
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep Teori
C. Perawatan Bayi
1. Perawatan Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir
melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram. Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ
hampir pada semua sistem.
kulitnya akan menjadi kering. Selama seminggu atau dua minggu pertama,
sampai tali pusat lepas, bayi baru lahir sebaiknya di basuh dengan spons.
7. Menyusui Bayi
Ibu sebaiknya menyusui bayinya dengan cara alami. Karena air susu ibu
(ASI) merupakan menu utama bagi seorang bayi. Sebaiknya ibu memberikan
ASI kepada bayi setiap 2-3 jam. Menyusui bayi dengan ASI adalah tradisi yang
sangat mulia, baik dari sudut pandang agama dan sosial maupun dunia ilmu
kedokteran modern, karena ASI disamping sebagai makanan utama bayi, juga
penguat jalinan jiwa. Misalnya saja saat disusui bayi menggenggam kepalan
tangannya, dan menempatkan dibawah dagu dan menggerakkan jari kakinya
kontak mata antara ibu dan bayi juga terjadi yang dapat meningkatkan
komunikasi antara ibu bayi (Soetjiningsih, 2007).
Bayi menangis melengking tiba-tiba, adanya gerakan yang tidak terkendali pada
mulut, mata atau anggota gerak, mulut mencucu, kaku seluruh tubuh dengan
atau tanpa rangsangan.
2) Adanya gangguan nafas: nafas berhenti lebih dari 20 detik, bayi tampak biru,
tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat, pernapasan cuping hidung, bayi
merintih.
3) Penurunan suhu tubuh kurang dari 36O C: badan bayi teraba dingin, tampak
mengantuk, ada bagian tubuh yang merah dan mengeras, kaki dan tangan teraba
dingin dan gerakan bayi kurang dari normal.
4) Bayi demam > 37,5O C
5) Adanya infeksi: bayi tampak mengantuk atau tidak sadar, adanya kejang,
gangguan napas, malas atau tidak dapat minum, ubun-ubun cembung, ada
bagian tubuh yang merah dan mengeras, badan teraba dingin, adanya bisul-bisul
kecil pada kulit, nanah keluar dari mata, pusar kemerahan sampai ke dinding
perut dan berbau busuk.
6) Bayi kuning pada hari pertama setelah lahir atau setelah umur 14 hari atau pada
umur lebih dari 2 minggu.
7) Adanya gangguan saluran cerna: bayi muntah, bayi gelisah, rewel dan perut
kembung, teraba benjolan pada perut. Untuk bayi baru lahir: belum buang air
besar dalam 24 jam terakhir, ada darah dalam tinja tanpa diare, periksa apakah
ada lubang duburnya.
8) Diare: keadaan umum bayi apakah tampak mengantuk atau tidak sadar, gelisah
atau rewel, mata cekung, cubitan pada kulit perut kembali lambat.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang dapat menyebar dari satu
orang ke orang lainnya melalui hubungan seks dan merupakan masalah kesehatan
masyarakat di banyak negara. Angka kejadian IMS diperkirakan tinggi dan
kegagalan dalam mendiagnosa serta mengobati IMS sedini mungkin dapat
menimbulkan komplikasi dan kecacatan termasuk terjadinay infertilitas, keguguran,
kehamilan ektopik, kanker daerah panggul bahkan infeksi pada bayi baru lahir.
Komplikasi yang terjadi akibat IMS dan penyakit radang panggul (PRP)
menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan reproduksi
Tempat :……………….
Penyuluh :Bidan…………
A. Latar Belakang
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu ( menjelang persalinan ) dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang.
Tujuan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan
perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, persalinan, perawatan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos / kepercayaan / adat istiadat
setempat, penyakit menular seksual dan akte kelahiran. Adapun keuntungan kelas
ibu hamil adalah materi diberikan secara menyeluruh dan terencana, penyampaian
materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi,
dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik
tertentu, waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi
terstruktur dengan baik, ada interaksi antar petugas kesehatan dengan ibu hamil pada
saat pembahasan materi dilaksanakan. Dilaksanakan secara berkala dan
berkesinambungan, dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil
dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem
pembelajaran.
Sasaran peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4
sampai 36 minggu karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat. Jumlah
peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas, jika diperlukan suami/
keluarga diikut sertakan.
Dalam memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-
langkah dari mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil
Depkes & JICA (2008) antara lain sebagai berikut: Melakukan identifikasi terhadap
ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah
peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam
kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun. Mempersiapkan tempat dan
sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat di puskesmas atau polindes,
kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah salah seorang warga
masyarakat. Sarana belajar menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-
lain jika tersedia. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan
disampaiakan.Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara
5 sampai 8 bulan. Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja
fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan. Membuat rencana pelaksanan
kegiatan Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi
ekstra Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu,
bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit
dan senam 30 menit.
Materi pertemuan pada kelas ibu hamil terbagi dalam pertemuan pertama
mengenai hehamilan, perubahan tubuh dan keluhan yang membahas tentang apa
kehamilan itu, perubahan tubuh ibu selama kehamilan, keluhan umum saat hamil
dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir dan nyeri pinggang), apa saja yang perlu
dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah
untuk penanggulangan anemia. Materi berikut pada pertemuan pertama mengenai
perawatan kehamilan yang membahas kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilann dan perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi (P4K).
Materi Pertemuan kedua meliputi persalinan yang membahas tanda-tanda
persalinan, tanda bahaya persalinan, proses persalinan. Materi selanjutnya adalah
perawatan nifas yang membahas apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
ASI ekslusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas dan KB pasca persalinan
Pada pertemuan ketiga materi yang dibahas adalah perawatan bayi meliputi :
perawatan bayi baru lahir (BBL), pemberian K1 injeksi pada BBL, tanda bahaya
bayi baru lahir (BBL), pengamatan perkembangan bayi/anak, Pemberian imunisasi
pada BBL.Materi berikutnya tentang mitos yaitu penggalian dan penelusuran mitos
yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.Selanjutnya penyakit menular yang
meliputi Infeksi menular seksual (IMS), Informasi dasar HIV/AIDS dan pencegahan
dan penanganan malaria pada ibu hamil. Pada pertemuan ini juga dibahas tentang
pentingnya akte kelahiran.
Setelah mendapat penyuluhan tentang Pertemuan III yang baik dan benar,
diharapkan ibu hamil mengerti materi yang dibahas dalam pertemuan 3 kelas ibu
hamil.
D. Materi
Terlampir
E. Manfaat
F. Metode
a. Diskusi dan Tanya Jawab
b. Sharing ( berbagi informasi) menggunakan media
G. Media
Leaflet, lembar balik, Buku KIA
H. Sasaran
Ibu hamil
I. Waktu pelaksanaan
Hari/Tanggal : ……..
Tempat : ………..
K. Setting tempat
1 2
3 4
5 5 5
Keterangan :
1. Moderator
2. Penyaji
3. Observer
4. Fasilitator
5. Peserta
L. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
Dokumentasi :
M. Rencana Evaluasi
Bentuk : Soal
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA
PROSEDUR PELAKSANAAN
Langkah-langkah diskusi
1. Persiapan
2. Pelaksanaan diskusi
JOB SHEET
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Kegiatan Gambar
1.
Membuat SAP
- Menentukan materi pertemuan III
kelas ibu hamil
- Menentukan tujuan
- Menentukan sasaran
- Mempersiapkan materi yang akan
dibahas
- Menentukan alat dan bahan
- Menentukan tempat kegiatan
- Memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan dalam kegiatan
pertemuan III kelas ibu hamil
Tahap pelaksanaan
2. Memberikan pengarahan sebelum
dilaksanakan Pertemuan III kelas ibu
hamil, misalnya menyajikan tujuan
yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
kelas ibu hamil
APLIKASI
1. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil
2. Mahasiswa mengerjakan tugas mengidentifikasi, membedakan,
menganalisis peran penerapan fasilitator kelas ibu melalui kasus fiktif (vidio
kasus tertulis) yang diberikan dengan menggunakan daftar tilik oleh dosen
pembimbing/ struktur sampai memenuhi/ sesuai dengan daftar tilik
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa harus mendiskusikan secara kelompok dengan
diperthatikan oleh kelompok lain dengan menggunakan daftar tilik sesuai
kriteria daftar tilik.
2. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperthatikan keamanan
serta kenyamanan disetiap prosedur
3. Penempatan alat-alat secara ergonomis dan telah diketahui fungsinya.
4. Dosen/ instruktur menilai langkah-langkah pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan daftar tilik
SKOR
No BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
Tahapan Persiapan
1. Membuat SAP :
- Menentukan materi pertemuan III kelas ibu hamil
- Menentukan tujuan
- Menentukan sasaran
- Mempersiapkan materi yang akan dibahas
- Menentukan alat dan bahan
- Menentukan tempat kegiatan
- Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan
pertemuan III kelas ibu hamil
Tahap Pelaksanaan
2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan Pertemuan III
kelas ibu hamil, misalnya menyajikan tujuan yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan kelas ibu hamil
3. Melaksanakan pertemuan III kelas ibu hamil dengan materi
yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil
sebaiknya memperhatikan suasana yang ramah dan
menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan dan lain sebagainya.
4. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ibu hamil
untuk mengeluarkan gagasan atau pendapat berdasarkan
pengetahuan/wawasan yang dimilikinya
5. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang
sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa
pengendalian biasanya pertemuan dalam kelas ibu hamil
menjadi tidak terarah
6. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan
sesuai dengan hasil pertemuan III kelas ibu hamil. Serta
melakukan evaluasi terhadap kegiatan dengan meminta
kesediaan para ibu hamil untuk menyampaikan kesimpulan
materi yang di sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika
2. Departemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Depkes
RI
3. Azwar, 2010. Sikap Manusia, Jogjakarta: Pustaka Pelajar
4. Depkes RI, 2006. Promosi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan, Jakarta
5. Depkes RI. 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta
6. Depkes RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta.
7. Depkes RI. 2009. Senam Ibu Hamil. Jakarta.
8. Hurlock, 2009. Psikologi Perkembangan Rentang Kehidupan. Jakarta: EGC
9. Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
11. Saryono dkk, 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta:Mitra Cendekia.
12. Soemantri, 2010. Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia
13. Soetjiningsih, 2009. Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC
14. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
15. Suliha, dkk., 2009. Manajemen Organisasi, Jakarta: Puspa Swara
16. Wiyati, 2010. Perawatan Ibu Bersalin, Jogjakarta: Fitra Maya